Anda di halaman 1dari 11

FARMAKOTERAPI

KASUS 9

Seorang pasien perempuan berusia 38 tahun dibawa ke


rumah sakit dengan keluhan demam, sakit perut, mual
muntah, dan rasa lelah yang berlebihan. Diketahui
pasien merupakan pekerja seks komersial yang sering
berganti-ganti pasangan. Saat ini setelah dilakukan
pemeriksaan, dokter mendiagnosa pasien mengalami
Hepatitis B
Definisi
• Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis
radang atau bengkak pada hati.

1. Virus hepatitis merekat pada reseptor spesifik di membran sel


hepar → berpenetrasi disitoplasma sel hepar.

2. Pada sitoplasma virus hepatitis B melepaskan mantol hingga


nukleokapsid terlepas. Nukleokapsid akan menembus dinding sel.
Patofisiologi Asam nukleat dalam nukleokapsid akan keluar dan menempel
pada DNA hospes dan berinteraksi pada DNA tersebut, sehingga
DNA akan memerintahkan gel hati untuk membentuk protein bagi
virus baru, sehingga virus baru terbentuk.

3. Virus dilepaskan ke peredaran darah, respon kerusakan hati


karena respon imunologi terhadap infeksi.
Patofisiologi
• Gambaran umum : peradangan akut
diseluruh tubuh bagian hati dan nekrosis
sel- sel dengan histiosit
• Bila penyakit menjadi kronik dengan Siklus penyebaran
peradangan dan fibrosis meluas daerah - Orang ke orang melalui darah atau
portal dan batas antara lobus masih cairan tubuh (cairan liur, mani, lelehan
utuh, sehingga hepatitis kronis persisten vagina)
• Apabila portal melebar dan nekrosis - Kulit terluka
daerah portal berdekatan ada
pembentukan septa fibrosis meluas, - Selaput lendir
sehingga hepatitis kronik aktif. - Ibu ke bayi
- Alat suntiik jarum
- Berhubungan seksual dengan penderita
Etiologi dan Faktor resiko
• A. Etiologi
- virus hepatitis B
• B. Faktor Resiko
• pasangan seksual yang terinfeksi
• Pengguna Narkoba
• Bayi yang dilahirkan wanita terinfeksi
• Multi pasangan seksual
• Pria yang berhubungan seksual dengan pria
• Pasien hemodialysis
• Petugas kesehatan
• Anak lahir di negara angka hepatitis B tinggi
• Kontak dengan orang yang terinfeksi
• Umur (bayi dan anak)
• Jenis kelamin (wanita terinfeksi 3x lebih sering)
Tanda dan Gejala
• Kelelahan
• Mual
• Nafsu makan rendah
• Nyeri perut
• Urin keruhpenyakit kuning
• Penurunan berat badan tanpa sebab
Data Lab yang di butuhkan

- HBSAg
- Tes lain :
- Total hepatitis core antibody (anti-HBc)
- Hepatitis B surface antibody (anti-HBs)
- Tes darah lainnya
- Tes Fungsi Hati
Terapi Farmakologi
1. Lamivudin 2. Interferon α (alfa)
Nama Generik : • Indikasi : Hepatitis B kronik
Nama Paten Pilihan : • Dosis :
Dosis : Dewasa, anak >12 thn = 100 mg, 1x sehari • interferon α-2a, SC/IM 4,5 x 106 unit 3x seminggu.
Anak usia 2-4thn = 3mg/1kg, 1x sehari Jika terjadi toleransi dan tidak menimbulkan
(maks 100mg/hari) respons setelah 1 bulan, naikkan dosis sampai
dosis maksimum 18x106 unit, 3x seminggu.
Rute :
Pertahankan dosis minium terapi selama 4-6 bulan
Indikasi : Hepatitis B kronik kecuali dalam keadaan intoleran
ESO : Diare, nyeri perut, ruam, malaise, lelah, • Interferon a-2b, SC 3 x 106 3x seminggu. Tingkatkan
demam, anemia, neuropati, jarang pankreatitis dosis 5-10 x 106 3x seminggu setelah 1 bulan jika
Lama penggunaan : terjadi toleransi pada dosis lebih rendah dan tidak
berefek. Pertahankan dosis minimum terapi
Interaksi obat : trimetropim menyebaban selama 4-6 bulan kecuali dalam keadaan
peningkatan kadar lamivudin dalam plasma intoleran.
Terapi Non-Farmakolgi
• Diet seimbang. Bila bertambah parah
diperlukan diet rendah protein
• Segera istirahat bila merasa lelah
• Menghindari minum alkohol
KIE
• 1. Menghindari konsumsi alkohol, sumber makanan,
jamu-jamuan, maupun obat-obatan yang memiliki
risiko hepatotoksik
• 2. Menyarankan agar tidak melakukan seks bebas
• 3. Menggunakan kondom selama berhubungan
seksual
• 4. Menggunakan alat cukur dan sikat gigi sendiri
tanpa saling bertukar dengan milik orang lain
• 5. Tidak mendonorkan darah, organ, maupun
sperma
Pencegahan Terhadap Penyakit
• 1. Imunisasi
• 2. Pencegahan Penularan :
• Gunakan kondom jika sedang berhubungan kelamin dengan pasangan yang
terinfeksi Hepatitis B
• Jika hamil, harus menjalani tes darah untuk hepatitis b, bayi yang baru lahir dan
ibu yang terinfeksi Hepatitis B harus diberikan Imunoglobulin Hepatitis B (HBIG)
dan Vaksin dalam waktu 12 jam setelah lahir
• Jangan bersama-sama menggunakan alat suntik
• Jangan bersama-sama menggunakan alat pribadi yang mungkin terkena
darah
• Dapatkan vaksinasi
Waktu Pemberian Vaksin
• Pemberian Vaksin Hepatitis B dilakukan pada bayi
secara rutin dan pada orang dewasa
• Vaksin yang tersedia dibuat secara DNA
rekombinan. Efek samping obat dari vaksin adalah
radang pada tempat suntikan, sakit kepala, lelah
dan demam
• Imunisasi yang diwajibkan di Indonesia adalah
Imunisasi Hepatitis B yaitu pada waktu lahir, pada
umur 1 bulan, umur 5 bulan dan diulang pada umur
1 tahun.
• Sedangkan Hepatitis A dianjurkan pada umur 12-18
bulan.

Anda mungkin juga menyukai