Anda di halaman 1dari 14

FARMAKOTERAPI IV

Kelompok 10

Azizah Putri (1600023251)


Achmad Rizaldy (1600023252)
Megah Resty Mawarni (1600023253)
Andaru Adiwignya G. (1600023254)
Dahlan Faizal Fikri (1600023255)
Nugrahani Indah C. (1615023228)
Ninda Puspita Sari (1615023237)
Kasus 10
Seorang pasien laki-laki berusia 67 tahun datang ke klinik
dengan keluhan adanya luka pada bagian wajahnya (daerah
pelipis dan pipi) memerah dan terasa panas. Dokter
mendiagnosa pasien mengalami herpes zooster. Diduga
penyakit tersebut menular dari anaknya yang juda
mengalami herpes. Saat ini pasien juga sedang dalam terapi
pengobatan RA.
Definisi
• Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
varicella zoster (VZV). Virus DNA ini adalah virus yang
menyebabkan penyakit cacar air (chicken pox) yang
merupakan infeksi awal sebelum sesorang mengalami herpes
zoster. (Fitzpatrick, 2012).
• Virus dapat menyebar dari satu atau lebih ganglion mengikuti
dermatum saraf (daerah pada kulit yang disarafi oleh satu
spinal nerve) yang menimbulkan tanda dan gejala pada kulit
berupa cluster atau gerombolan benjolan yang kecil yang
kemudian menjadi blister. Blister-blister tersebut akan terisi
cairan limfa dan kemudian pecah lalu menjadi krusta dan
menghilang (Fitzpatrick, 2012).
Etiologi dan Faktor Resiko
Etiologi: Varicella zoster virus (VZV) (Amnil, A., 2010)

Faktor Resiko:
• Usia (usia pediatri dan gediatri lebih beresiko)
• Jenis kelamin (wanita lebih beresiko)
• Adanya penyakit yang melemahkan sistem imun (cancer,
HIV, AIDS)
• Riwayat cacar air (lebih beresiko)
Patofisiologi
Virus Laten dalam Penyebaran secara Sentripetal
Riwayat Badan Sel Syaraf Dorman ke Sensori Fibes dan Sensori
Cacar Air
Ganglia

Cluster Virus Menyebar Melalui Imun


Timbul
(Benjolan2 Gejala Ganglion Dermatum Buruk Tidak Ada Gejala
Kecil) Syaraf

Blister Terisi Cairan Kerusakan pada Syaraf


Limfa Pecah
(Herpes Zooster) Sistem Imun

Imun
Gejala
Baik Krusta
Hilang

Penularan herpes zooster dikarekan adanya kontak Filtzpatrick, 2012


langsung dengan penderita baik melalui: kulit, lesi,
ataupun pakaian
Tanda Gejala
• Sakit kepala
• Demam
• Malaise
• Rasa nyeri terbakar
• Gatal
• Hiperestesia / paresthesia
• Lesi pada kulit

Filtzpatrick, 2012
Data Laboratorium yang dibutuhkan
• Ditemukan status imun VZV yang tinggi ditandai
meningkatnya igG.
• Tzank smear test untuk membedakan herpes simplex
virus atau zoster virus.
Terapi Non Farmakologi
• Menjaga kebersihan tubuh
• Tidak bergantian pakaian dengan penderita
• Jangan menggaruk lesi
• Perawatan lesi kulit yang terimbas
Terapi Farmakologi
Antivirus
• Aciclovir 800 mg p.o 5 x sehari (7-10 hari). ESO malaise.
• Generik : acyclovir 200 mg, 400 mg, 800 mg
• Patent : zovirax 800 mg, acivar 400 mg
• Famiclovir 500 mg p.o 3 x sehari (7 hari). ESO sakit kepala,
nausea.
• Generik : famiclovir 125 mg, 250mg, 500 mg
• Patent : famfir 500 mg
• Valaciclovir 1000 mg p.o 3 x sehari ( 7 hari). ESO sakit kepala,
nausea, neutropenia, nasofaringitis, sakit perut.
• Generik : valaciclovir 500 mg, 1000 mg
• Patent : amiclovir 1000 mg
Pembahasan Kasus
Pasien laki-laki sedang dalam terapi RA (mengidap RA
yang merupakan penyakit autoimun) sehingga daya tahan
tubuh pasien menurun. Daya tahan tubuh pasien yang
menurun memungkinkan penularan virus herpes zooster
dari anaknya melalui kontak langsung.
KIE
Penggalian Informasi Pasien
• Sudah seberapa lama pasien menjalani terapi RA, serta
obat apa yang digunakan dalam terapi RA tersebut?
• Apakah pasien pernah mengalami alergi terhadap
terhadap golongan obat tertentu?
Informasi Farmakoterapi
Antivirus (u/ gejala kausatif)
• Famvir (Famcyclovir 500 mg), diminum setelah makan 3x sehari,
selama 7 hari (tidak boleh sisa). ESO: sakit kepala, mual. Monitoring
efek terapi: lesi dan rasa panas/ blister dikulit hilang.
(u/ gejala demam)
• Pamol (Parasetamol 500 mg), diminum setelah makan 3x sehari,
selama 7 hari. Monitoring efek terapi: terjadi penurunan suhu tubuh
(panas demam berkurang).

Jika muncul ESO untuk segera konsultasi dengan apoteker atau dokter
untuk digantikan dengan terapi yang lebih aman.

Obat disimpan pada kotak obat/ tempat teduh dan kering serta jauh dari
jangkauan anak-anak.
Edukasi Pasien
• Senantiasa menjaga kebersihan diri (mandi)
• Mengonsumsi makanan bergizi
• Istirahat yang cukup
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai