Anda di halaman 1dari 23

Pembimbing :

dr. Hj. Sri Murdiati. Sp.JP., FIHA


 Angina Pektoris (AP) adalah nyeri dada
yang timbul karena iskemia miokard,
terjadi bila suplai oksigen tidak dapat
memenuhi kebutuhan miokard.
 Stable Angina yaitu angina pectoris yang
terjadi sewaktu arteri koroner tidak dapat
berdilatasi untuk meningkatkan aliran
darah saat terjadi peningkatan kebutuhan
oksigen.
 Di Amerika Serikat, kurang lebih 50% dari
Penderita Jantung Koroner (PJK)
mempunyai manifestasi angina pektoris.
Jumlah angina pektoris sulitdiketahui.
Dilaporkan bahwa insiden angina pektoris
pertahun pada penderita diatas 3 tahun
sebesar 213 penderita per 100.000
penduduk.
 Nama :S

 Tanggal Lahir : 22 November 1954

 Umur : 60 tahun

 Jenis Kelamin : Laki-laki

 Suku : Aceh

 Agama : Islam

 Alamat : Nagan Raya

 No CM : 0-96-33-02

 Tanggal Masuk : 8 Desember 2014

 Tanggal Pemeriksaan : 9 Desembet 2014

 Tanggal Keluar : 12 November 2014


 Keluhan Utama : Nyeri dada
 Keluhan Tambahan : Batuk
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang dengan keluhan nyeri dada. Nyeri dada
dirasakan seperti terbakar dan menjalar sampai ke
punggung belakang sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit,
dada juga dirasakan berat oleh pasien. Nyeri dada terjadi
saat pasien berjalan menuju kamar mandi. Nyeri dada
terjadi tiba-tiba dan berlangsung selama kurang dari 15
menit. Nyeri kemudian hilang saat pasien beristirahat.
Pasien sebelumnya pernah mengkonsumsi rokok sewaktu
masih SMA dan berhenti diwaktu usia 35 tahun dan
menghabiskan 1 bungku rokok dalam 2 hari.
 Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Dahak berwarna putih. Pasien
tidak mengeluhkan demam.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Keluhan nyeri dada pernah dialami sebelumnya oleh pasien dan hilang
saat beristirahat.

Riwayat Penyakit Keluarga

* Riwayat penyakit jantung, hipertensi dan diabetes melitus disangkal


pad keluarha

Riwayat Pemakaian Obat


* Tidak ada.

Riwayat Kebiasaan Sosial

* Pasien merokok selama lebih kurang 18 tahun dan dalam sehari menghisap 8
batang
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan Darah : 120/70 mmHg
 Heart Rate : 84x / menit
 Respiratory Rate : 20x / menit
 Temperatur : 36.1˚C
 Kepala : Normochepali
 Rambut : Warna hitam, distribusi merata
 Wajah : Simetris
 Mata : Conjunctiva pucat (-/-), ikterik (-/-), sekret
(-/-), refleks cahaya (+/+), Pupil isokor diameter 3
mm/3 mm, RCL (+/+), RCTL (+/+)
 Hidung : Sekret (-/-), Napas cuping hidung (-)
 Telinga : Normotia, Serumen (-/-)
 Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis ( - ), tonsil
hiperemis (-)
 Leher : Pembesaran KGB ( - ), post trakeostomi
Thorax
 Inspeksi : Simetris, retraksi
interkostal (-)
 Palpasi : Sfka = Sfki
 Perkusi : Sonor di kedua lapangan
paru
 Auskultasi : Suara napas dasar
vesikuler (+/+) suara napas tambahan
ronki (-/-) whezing (-/-), stridor (-)
Jantung
 Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V
linea midclavicularis sinistra
 Perkusi
Batas atas jantung : ICS III linea midclavicularis
sinistra
Batas kiri jantung : ICS IV linea axillaris anterior
Batas kanan jantung : 2 jari dari linea sternalis
dekstra
 Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler (+), bising (-)
Abdomen
 Inspeksi : Simetris, distensi (-)
 Palpasi : Hepar, lien dan renal tidak
teraba pembesaran, nyeri tekan tidak ada
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : Peristaltik (+) kesan
normal
Ekstremitas
Superior Inferior

Kanan Kiri Kanan Kiri

Sianosis (-) (-) (-) (-)

Edema (-) (-) (-) (-)

Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif

Kekuatan 5 5 5 5
Otot
Pemeriksaan Penunjang
 Hematologi (9 Desember 2014)

 Hb : 13.6 gr/dl

 Leukosit : 10.000/mm3

 Trombosit : 417.000/mm3

 Eritrosit : 4.6 x 106/mm3

 Ht : 41%

 Eosinofil : 6%

 Basofil : 0%

 Netrofil segmen : 64%

 Limfosit : 23%

 Monosit : 6%

 Natrium : 145 mmol/L

 Kalium : 4.4 mmol/L

 Troponin I : < 0.10 ng/mL

 CK-MB : 21 U/L

 Ureum : 23 mg/dl

 Kreatinin : 0,63 mg/dl



EKG ( 9 Des 2014 )

Kesimpulan:
Irama :
sinus
Axis : normo axis
Rate : 88 x/ menit
Gelombang P : 0,04
PR interval : 0,16
ST elevasi: (-)
ST depresi: (-)
Kesan :
sinus ritme, rate 88 x/
menit
 Angina Pektoris Stabil, CCS III
 Post PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary
Angioplasty)
 Isosorbid Dinitrat 3 x 5 mg
 Simvastatin 1 x 10 mg
 Aspilet 1 x 80 mg
 Bisoprolol 1 x 5 mg
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam
 Quo Sanactionam : dubia ad bonam
ANALISA KASUS

Pasien datang dengan keluhan nyeri


dada. Nyeri dada dirasakan seperti
terbakar dan menjalar sampai ke
punggung belakang sejak 3 jam
Kualitas nyeri pada APS biasanya tumpul sebelum masuk rumah sakit, dada juga
seperti rasa tertindih atau berat di dada, dirasakan berat oleh pasien. Nyeri
rasa desakan yang kuat dari dalam atau dari dada terjadi saat pasien berjalan
bawah diafragma, diremas-remas atau menuju kamar mandi. Nyeri dada
seperti dada mau pecah. Nyeri tidak terjadi tiba-tiba dan berlangsung
berhubungan dengan gerakan pernapasan selama kurang dari 15 menit. Nyeri
atau gerakan dada ke kiri dan ke kanan. kemudian hilang saat pasien
Pada APS keluhan khas nyeri dada beristirahat.
berlangsung kurang dari 20 menit.
ANALISA KASUS
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
dalam batas normal

Pada pemeriksaan penderita APS, seringkali tidak


ditemukan kelainan berarti. Namun demikian
pencarian adanya penyakit-penyakit seperti
hipertensi, penyakit paru kronis (akibat rokok),
xanthelasma (dislipidemia), dan bukti adanya
penyakit aterosklerosis bukan koroner (pulsasi
nadi lemah, bruit carotis atau renal, aneurisma
aorta abdominalis) penting sekali.
Pada pemeriksaan EKG pada pasien
didapatkan dalam batas normal.

Pemeriksaan EKG dilakukan pada semua pasien


dengan kecurigaan angina pektoris. Perubahan
EKG yang paling sering ditemukan adalah
depresi segmen ST, kadang-kadang dijumpai
elevasi.
Pada waktu angina berlangsung, 50% pasien APS
memperlihatkan EKG istirahat normal
 CCS kelas I : angina timbul saat aktivitas
berat
 CCS kelas II : angina timbul dengan
aktivitas sehari-hari
 CCS kelas III : angina timbul dengan
aktivitas lebih ringan dari aktivitas sehari-
hari
 CCS kelas IV : angina timbul bahkan saat
sedang istirahat

Medikamentosa :
 Isosorbid Dinitrat 3 x 5 mg
 Simvastatin 1 x 10 mg
 Aspilet 1 x 80 mg
 Bisoprolol 1 x 5 mg

Non medikamentosa :
 Aktivitas fisik: 30-45 menit per hari, 7 hari dalm 1
minggu, minimal 5 hari dalam 1 minggu.
 Berhenti merokok dan hindari paparan asap
rokok.
 Diet rendah lemak.

Anda mungkin juga menyukai