KEDOKTERAN RESPIRASI FK UNAND - RS M DJAMIL PADANG Defenisi kor pulmonale kronik adalah hipertropi dan atau dilatasi ventrikel kanan setelah terjadi hipertensi pulmonale akibat kelainan paru kronis berupa parenkim paru, bentuk dada dan atau pembuluh darah. Kor pulmonale ini tidak termasuk kelainan akibat dari Gagal jantung kiri, Penyakit jantung bawaan Kelainan katub Defenisi hipertensi pulmonale adalah peningkatan tekanan arteri pulmonale lebih dari normal Keadaan istirahat > 25 mmhg Keadaan exercise > 30 mmhg Mengukur tekanan arteri di lakukan dengan swan ghan chateter Hipertensi pulmonale merupakan komplikasi hemodinamik yg terjadi akibat kelainan pada sistim respirasi kronis seperti Vaskularisasi bed yg berkurang Penyakit vasculer dll Kor pulmonale baru timbul setelah kelainan yang kronis pada paru kecuali dapat terjadi akut pada emboli paru yang luas Jantung dewasa Ventrikel kanan Berdinding tipis Berhubungan dengan sistim vaskuler bertekanan rendah ( sirkulasi pulmoner 15-18 mmhg ) Lebih dapat mengatasi peningkatan volume di banding tekanan Sedikit peningkatan tekanan arteri pulmoner akan menyebabkan penurunan yg besar isi sekuncup Ventrikel kiri Dinding tebal Berhubungan dengan tekanan tinggi sirkulasi sistemik Etiologi CPC
I. PPOK ( penyebab terbanyak )
II. Vasokonstriksi hipoksia III. Penyumbatan vaskuler/ remodeling vaskuler Trombo emboli Penyakit / radang pembuluh darah Penyakit sickle cell IV. Penyakit parenkim dan pengurangan daerah pembuluh darah Bronkiektasis difus Tb paru luas Penyakit paru kronis
Penurunan Asidosis dan
Hipoksia alveolar vasculer bed pulmoner hiperkapnia
Polisitemia
Hipertensi pulmonale
Hipertropi dan dilatasi
ven kanan
Patogenesis CPC Gagal ventrikel kanan
Panacinar emphysema Tekanan arteri pulmonale ditentukan oleh tahanan vaskuler paru (rvp), curah jantung ( co) di tambah tekanan vena pulmonale(tvp) Rms ; Pap = rvp x co + tvp Gejala klinis
Sesuai dengan gejala klinis penyakit yang
mendasari ditambah dengan Sesak nafas terutama saat aktivitas Nyeri dada akibat iskemia ventrikel kanan Jantung berdebar Gejala klinis
tinggi akan terjadi Regurgitasi di katup trikuspid ditandai dengan bunyi murmur sistolik Peningkatan bunyi komponen pulmoner EKG Sensitifitinya relatif rendah tapi spesifiknya tinggi Rasio amplitudo R/S di V1 > 1 Rasio amplitudo R/S di V6 < 1 Gambaran P pulmonale ( peninggian gelombang P di II, III, avf ) Pada penyebabnya obstruksi jalan nafas akan tampak voltage QRS rendah karena udara yang banyak merupakan media penhalang hantaran lisrik P Pulmonale RVH Sensitivity and Specificity of Criteria for RVH The early criteria of Myers and Sokolow and Lyon included the following: 1 R in V1 >0.7 mV 2 S in V1 <0.2 mV 3 S in V5 or V6 >0.7 mV 4 Sum of R in V1 and S in V5 or V6 >1.05 mV 5 R in V5 or V6 <0.5 mV 6 R/S ratio in V5 or V6 <1 7 R in aVR >0.5 mV 8 R/S ratio in V5 divided by R/S ratio in V1 <0.4 9 R/S ratio in V1 (or V3R) >1 10 qR pattern in V1 (or V3R)
Supporting criteria include the following:
11 Onset of intrinsicoid deflection in V1 later than 0.04 second 12 Negative T wave in V1 in the presence of R >0.5 mV 13 Right axis deviation >110 degrees
These criteria have high specificity but low sensitivity.
Surawicz: Chou's Electrocardiography in Clinical Practice, 6th ed Radiografi Pembesaran jantung kanan dimana ikhtus akan tampak bergeser ke arah kiri atas ( tidak menekan diapragma ) Arteri pulmonale kanan di katakan melebar apabila lebih dari 16 mm dan kiri lebih 18 mm Tampak gambaran penyakit dasarnya Ekokardiografi Tampak gambaran pembesaran ventrikel kanan Tampak gambaran regurgitasi saat sistole Kateterisasi jantung kanan Diagnosis pasti untuk hipertensi pulmonale Penatalaksanaan Sasaran pengobatan korpulmonale adalah mengurangi beban ventrikel kanan dengan menurunkan tekanan arteri pulmonale ( hipertensi pulmonale). Pengobatan hipertensi pulmonale akan berhasil bila penyebab yg mendasarinya dapat diminimalisir/ dihilangkan sebelum terjadi kerusakan yg permanen. Obat-obat yg biasa di gunakan adalah diuretik, oksigen, digitalis, vasodilator, bronkoodilator, diet rendah garam, flebotomi dan operasi Oksigen
National institutes of health 1980
Membandingkan terapi oksigen nokturnal ( kurang lebih 12 jam/hari) dg terapi oksigen terus menerus minimal 19 jam/hari. Oksigen yg di berikan 2 liter/menit angka kematian lebih rendah pada kelompok oksigen yg terus menerus hanya 11,9% di banding yg memakai hanya pada nokturnal saja yaitu 20.6% pada tahun pertama. Mamfaat terapi oksigen pada CPC Meningkatkan oksigenasi darah sehingga pelepasan oksigen ke jaringan akan cukup Memperbaiki vasokonstriksi pulmoner Menurunkan tahanan vaskuler pulmoner Vasodilator Tujuan terapi dg vasodilator adalah menurunkan hipertensi pulmonale Kelemahan Vasodilator berdampak pada sirkulasi sistemik sehingga akan terjadi hipotensi. Ccb viagra dll Diuretik Harus di berikan hati-hati oleh karena terjadi hipovolemia akan meningkatkan viskositas darah, alkalosis metabolik. Dosis yang di anjurkan furosemid 20-40 mg/hari Digitalis Hanya bermanfaat diberikan apabila telah disertai dengan penurunan fraksi ejeksi ventrikel kiri. Rehabilitasi
Latihan fisis Psikososial Latihan pernafasan