Kelompok 6
Thyroid Storm (Krisis Tiroid)
Definisi
Menurut Hudak dan Galo (2010), krisis tiroid
merupakan keadaan krisis terburuk dari status
tirotoksik. Penurunan kondisi yang sangat cepat dan
kematian dapat terjadi jika tidak segera tertangani.
Etiologi
Penyebab paling sering terjadinya krisis tiroid
adalah penyakit grave. Penyakit grave merupakan
penyakit auto imun yang dimediasi oleh antibody
reseptor tirotropin yang menstimulasi sintesis
hormontiroid menjadi berlebihan dan tidak terkendali
(Nayak, 2010).
Penyebab lainnya yang terjadi berupa hipertiroidisme
eksogen, tiroiditis, goiter nodular toksik, dan
kankertiroid. Obat-obat tertentu seperti prosedur
radiografi atau amiodaron (obat antidisritmia) juga
dapat mencetuskan terjadinya status tirotoksik karena
mengandung iodin yang tinggi (Hudak & Galo,2010).
Patofisiologi
Patogenesis kriris
tiroid pada dasarnya belum diketahui secara
pasti. Namun, dapat dipastikan bahwa kadar hormon tiroid yang beredar
dalam darah menjadi jauh lebih tinggi. Menurut Hudak & Galo (2010)
terdapat tiga mekanisme fisiologis yang dapat meningkatkan krisis tiroid:
Pelepasan seketika hormon tiroid dalam jumlah yang besar pelepasan
tiba-tiba hormon tiroid dalam jumlah besar diduga menyebabkan
manifestasi hipermetabolik yang terjadi selama krisis tiroid.
Hiperaktivitas adrenergik dapat dipandang sebagai kemungkinan
penghubung pada krisis tiroid. Hal ini dapat dilihat dari pemberian
penghambat beta adrenergic memberikan respon yang dramatis pada
pasien dengan krisis tiroid (Bakta M, Suartika K, 1999) Hormon tiroid
dan katekolamin saling mempengaruhi satusama lain.
Next
Lipolisis dan pembentukan asam lemak yang berlebihan
dengan lipolisis yang berlebihan terjadi peningkatan
jumlah asam lemak bebas. Okisdasi dan asam lemak
bebas ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan
oksigen, kalori, dan hipertermi dengan menghasilkan
produksi panas yang berlimpah yang sulit untuk
dihilangkan melalui proses vasodilatasi.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari kritis tiroid merupakan suatu kondisi
ekstrem dari keadaan tirotoksikosis. Semakin parahnya, gejala dari
tirotoksikosis patut diwaspadai, karena kondisi seperti ini akan
jatuh pada tahap krisis tiroid. Senada dengan yang diungkapakan
oleh Migneco, Nayak (2010) menyatakan bahwa manifestasi klinis
dari krisis tiroid meliputi :
Gangguan Konstitusional
Gangguan Neuropsikiatri
Gangguan Gastrointestinal
Gangguan Kardiorespiratori
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang ditemukan seperti peningkatan kadar
serum total dan konsentrasi T3 bebas, peningkatan T4, dan penekan
level TSH. Gambaran leukositosis, abnormalitas enzim liver,
hiperglikemia, hiperkalsemia dan peningkatan glikogenolisis. (Misra;
2012, Nayak; 2010)
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan
ultratiroid scan. Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan keadaan dari
hipertiroidisme yang ditunjukkan dengan gambaran khasdari
basedow’s disease atau nodular goiter dengan karakteristik warna-
pola Doppler dari hiperaktivitas kelenjar tiroid.
Pemeriksaan Lainnya
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung
Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Pasien akan tetap stabil secara Berikan cairan iv sesuai
b.dgagal jantung dan haemodinamik Berikan pengobatanibeta blocker
statushipermetabolik TTV dalam rentang Berikan oksigen sesuaiindikasi
normal Lakukan pemeriksaanECG secara
Nadi perifer teraba teratur
Disritmia (-) Monitor tekanan darah,cvp
Pengisian kapiler (+) Dengarkan suara jantung,
perhatikan apakah ada suara jantung
abnormal seperti gallops atau pun
murmur
Awasi apakah pasienmengeluhkan
nyeripada dada
Kaji nadi pasien
Auskultasi suara nafas,catat adanya
bunyi nafas tambahan
Defisit volume cairan b.d
Pasien akan normovolemik Kaji status volume cairan setap 1 jam
statushipermetabolik Balance input danoutput Berikan cairan IV sesuai
cairan indikasi(dapatdiberikan dekstrose)
Tidak terjadi tanda-tanda Observasi tanda/gejalaseperti
dehidrasi(mucus lembab, membranmucus kering, nadilemah,
crt < 2’.Nadi dalam kapiler,pengisian
rentangnormal (N=60-100 kapiler,penurunan urin output,dan
x/m) hipotensi.
Monitor input danoutput cairan
Berikan obat danelektrolit sesuai
indikasi
Kaji semua datalaboratorium.
Laporkannilai elektrolit
yangabnorma
Hipertermi b.d
Suhu tubuh kembali
sesuairentang suhu tubuh
Pantau suhu tubuhsetiap 1 jam