Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

PASIEN DENGAN MRSA

Pembimbing :

Ns. Seven Sitorus, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.MB.

Ilah Muhafilah, S.Kp., M.Kes.

Ns. Tri Mochartini, S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 2

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN

TAHUN AJARAN 2018/2019


A. PENGERTIAN

MRSA adalah S. aureus yang resisten terhadap antibiotik β-laktam, termasuk penicillinase-
resistant penicillins (methicillin, oxacillin, nafcillin) dan cephalosporin (Dellit et al., 2004)

MRSA diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1. HA-MRSA

Healthcare-associated MRSA (HA-MRSA) oleh Centers for Disease Control and


Prevention (CDC) didefinisikan sebagai infeksi MRSA yang terdapat pada individu yang
pernah dirawat di rumah sakit atau menjalani tindakan operasi dalam 1 tahun terakhir,
memiliki alat bantu medis permanen dalam tubuhnya, bertempat tinggal di fasilitas
perawatan jangka panjang, atau individu yang menjalani dialisis

2. CA-MRSA

CA-MRSA merupakan MRSA yang sama sekali tidak berhubungan dengan infeksi
nosokomial atau infeksi di rumah sakit. CA-MRSA berbeda dengan HA-MRSA secara
fenotip, genotip dan virulensi. CA-MRSA memiliki virulensi lebih tinggi dan resistensi
terhadap antimikroba non β-laktam lebih rendah jika dibandingkan HA-MRSA.

B. TANDA GEJALA

Sebagian besar infeksi MRSA adalah infeksi kulit yang menghasilkan tanda-tanda dan gejala
berikut:

1. Selulitis (infeksi kulit atau lemak dan jaringan yang berada langsung di bawah kulit,
biasanya dimulai sebagai merah kecil benjolan di kulit )
2. Bisul (penuh nanah infeksi folikel rambut)
3. Abses (koleksi nanah di dalam atau di bawah kulit)
4. infeksi kelenjar minyak di kelopak mata
5. Karbuncles (infeksi lebih besar dari abses, biasanya dengan beberapa bukaan kulit)
6. Impetigo (infeksi kulit dengan lepuh berisi nanah)
7. ruam (kulit tampak kemerahan atau daerah berwarna merah)
C. PENYEBAB
Penyebab infeksi MRSA adalah bakteri Staphylococcus aureus. Namun, terdapat kondisi
tertentu yang menyebabkan infeksi MRSA lebih mudah terjadi. Seseorang memiliki potensi
lebih tinggi untuk terkena HA-MRSA jika:

1. Menggunakan perangkat rumah sakit, seperti saat menjalani cuci darah.


2. Telah menjalani rawat inap di rumah sakit selama lebih dari 3 bulan.
3. Memiliki kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita AIDS atau kanker.

Sementara itu, seseorang memiliki kemungkinan yang tinggi terkena CA-MRSA jika:

1. Tinggal di lingkungan yang padat dan kumuh.


2. Bekerja di rumah sakit atau klinik.
3. Berbagi pakai barang-barang pribadi, seperti peralatan olahraga, handuk, atau pun
pisau cukur.

D. KOMPLIKASI
Infeksi MRSA dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada aliran darah, sendi,
paru-paru, tulang, serta jantung. Pada HA-MRSA, komplikasi yang terjadi dapat berupa
sepsis. Jika tidak segera diatasi dengan tepat, dapat menyebabkan komplikasi berupa
kematian.

Kasus infeksi MRSA yang tidak tertangani dengan baik dapat berpotensi mengancam
nyawa seseorang. MRSA ini dapat menyebar melalui:
 darah
 paru
 jantung
 tulang
 persendian
E. PATHWAY

F. PENGOBATAN
Pengobatan MRSA tergantung pada jenis infeksi serta keparahan kondisi pengidapnya.

 Pada HA-MRSA, pengobatan dapat melalui pemberian antibiotik melalui


suntikan. Dosis dan lama pemberiannya tergantung dari perkembangan kondisi
pengidap, serta hasil pemeriksaan laboratorium.
 Pada CA-MRSA, pengobatan umumnya cukup dengan antibiotik oral. Meski
demikian, jika infeksi memburuk dan meluas, dokter umumnya akan
mengeluarkan nanah dari kulit yang terinfeksi dengan membuat sayatan pada kulit
yang terinfeksi. Sebelum dilakukan tindakan ini, pengidap akan diberikan bius
lokal.
MRSA umumnya masih memberi respons pada beberapa jenis antibiotik. Antibiotik
inilah yang akan digunakan untuk membasmi keberadaan MRSA dalam tubuh pasien.

Pada beberapa kasus abses karena MRSA, hanya diperlukan tindakan operatif untuk
membersihkan nanah dan bila tidak ada gejala lagi, tidak diperlukan antibiotik tambahan.
DAFTAR PUSTAKA

Kallen, AJ, S. Bulens, A. Reingold, et al."Health Care-Associated Invasive MRSA Infections,


2005-2008." JAMA 304 (2010): 641-648. US Centers for Disease Control and
Prevention.MRSA Infections, 2009.

US Department of Health & Human Services, National Institutes of Health.Genes Key to


Staph Disease Severity, 2009.www.CDC.gov/MRSA

Waller EA, Schramm GE, Alessa B. A Negative Nasal Swab for Methicillin Resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) Colonization Implies a Low Likehood of MRSA Infection in
Patient Admitted to the Intensive Care Unit (ICU) with Suspected Kealthcare Associate
Infection.J Respir Crit Care Med, Vl 179, 2009:168-9

Garza D, Sungar G, Johnston T, et al. Ineffectiveness of Surveillace to Control Community-


Acquired Methicillin Resistant Staphylococus Aureus . Clin J Sport Med, vol 19, 2009:498-
501

Federal Bureau of Prison . Management of Methicillin Resistant Staphylococcus aureus


(MRSA) Infections. Clinical Practice Guidelines, 2010.

Anda mungkin juga menyukai