Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 2
MRSA adalah S. aureus yang resisten terhadap antibiotik β-laktam, termasuk penicillinase-
resistant penicillins (methicillin, oxacillin, nafcillin) dan cephalosporin (Dellit et al., 2004)
1. HA-MRSA
2. CA-MRSA
CA-MRSA merupakan MRSA yang sama sekali tidak berhubungan dengan infeksi
nosokomial atau infeksi di rumah sakit. CA-MRSA berbeda dengan HA-MRSA secara
fenotip, genotip dan virulensi. CA-MRSA memiliki virulensi lebih tinggi dan resistensi
terhadap antimikroba non β-laktam lebih rendah jika dibandingkan HA-MRSA.
B. TANDA GEJALA
Sebagian besar infeksi MRSA adalah infeksi kulit yang menghasilkan tanda-tanda dan gejala
berikut:
1. Selulitis (infeksi kulit atau lemak dan jaringan yang berada langsung di bawah kulit,
biasanya dimulai sebagai merah kecil benjolan di kulit )
2. Bisul (penuh nanah infeksi folikel rambut)
3. Abses (koleksi nanah di dalam atau di bawah kulit)
4. infeksi kelenjar minyak di kelopak mata
5. Karbuncles (infeksi lebih besar dari abses, biasanya dengan beberapa bukaan kulit)
6. Impetigo (infeksi kulit dengan lepuh berisi nanah)
7. ruam (kulit tampak kemerahan atau daerah berwarna merah)
C. PENYEBAB
Penyebab infeksi MRSA adalah bakteri Staphylococcus aureus. Namun, terdapat kondisi
tertentu yang menyebabkan infeksi MRSA lebih mudah terjadi. Seseorang memiliki potensi
lebih tinggi untuk terkena HA-MRSA jika:
Sementara itu, seseorang memiliki kemungkinan yang tinggi terkena CA-MRSA jika:
D. KOMPLIKASI
Infeksi MRSA dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius pada aliran darah, sendi,
paru-paru, tulang, serta jantung. Pada HA-MRSA, komplikasi yang terjadi dapat berupa
sepsis. Jika tidak segera diatasi dengan tepat, dapat menyebabkan komplikasi berupa
kematian.
Kasus infeksi MRSA yang tidak tertangani dengan baik dapat berpotensi mengancam
nyawa seseorang. MRSA ini dapat menyebar melalui:
darah
paru
jantung
tulang
persendian
E. PATHWAY
F. PENGOBATAN
Pengobatan MRSA tergantung pada jenis infeksi serta keparahan kondisi pengidapnya.
Pada beberapa kasus abses karena MRSA, hanya diperlukan tindakan operatif untuk
membersihkan nanah dan bila tidak ada gejala lagi, tidak diperlukan antibiotik tambahan.
DAFTAR PUSTAKA
Waller EA, Schramm GE, Alessa B. A Negative Nasal Swab for Methicillin Resistant
Staphylococcus aureus (MRSA) Colonization Implies a Low Likehood of MRSA Infection in
Patient Admitted to the Intensive Care Unit (ICU) with Suspected Kealthcare Associate
Infection.J Respir Crit Care Med, Vl 179, 2009:168-9