Anda di halaman 1dari 44

CLINICAL SCIENCE

SESSION

INFEKSI VIRUS
Preseptor
Diana Wijayanti, dr.,Sp.KK

Aulia Zulfa 12100118056

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
2018
VERUKA

Hiperplasia epidermis disebabkan oleh human papilloma virus tipe tertentu.

Sinonim : warts, kutil


VERUKA VULGARIS
DEFINISI

Papul varukosa yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV)


Sinonim : warts, kutil
GAMBARAN KLINIS

• Predilkesi : terutama ekstremitas bagian ekstensor, mukosa mulut dan hidung


• Kutil berbentuk bulat, berwarna abu-abu
• Besarnya lentikular atau konfluensi
• Papul padat verukosa, keratotik, dengan ukuran 1mm–1 cm.
• Dengan goresan dapat timbul seperti fenomena kobner
• Biasanya asimtomatik, tetapi dapat nyeri jika tumbuh di palmar atau plantar
dan merusak kuku jika tumbuh pada lipatan atau bawah kuku.
• Pada anak-anak seringnya tumbuh di wajah dan leher
• Jika terdapat di daerah muka dan kulit kepala berbentuk penonjolan tegak
lurus pada permukaan kulit (Verukosa filiformis)
TATA LAKSANA

Non Medikamentosa
- Menjaga higiene perorangan agar tidak tertular
- Menghindari kontak kulit langsung dengan penderita
Medikamentosa
- Destruksi veruka dengan elektrokauter, cryo surgery, bedah laser, bedah
konvensional
- Destruksi dengan bahan keratolitik dengan larutan AgNO3 25%, asam
triklorasetat 50%, fenol liquefaktum, asam salisilat, Kantaridin, imiquimod, 5
fluorourasil.
- Terapi intralesi dapat menggunakan bleomisin dan interferon
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
DEFINISI

Penyakit yang disebabkan oleh virus poks dengan manifestasi klinis


berupa papul berbentuk kubah dan pada permukaannya terdapat lekukan
(delle/umbilikasi) yang berisi massa yang mengandung badan moluskum.

• Terutama menyerang anak


• Menyerang dewasa, digolongkan Penyakit Akibat Hubungan Seksual
• Transmisi : kontak langsung kulit dan otoinokulasi
GELAJA KLINIS

• Papul miliar kadang lentikular, berwarna putih seperti lilin, bentuk kubah
dengan bagian tengahnya terdapat lekukan (delle). Sebagian berukuran 1-5
mm dan dapat bertangkai, sebagian lagi berukuran 10-15 mm dan disebut
sebagai giant molluscum.
• Jika dipijat keluar massa warna putih seperti nasi
• Predileksi : wajah, leher, ketiak, badan, dan eksrtreminas. Pada orang
dewasa dapat di pubis dan genitalia eksterna
• Dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul supurasi.
• Pada pasien immunokompromais, misalnya HIV/AIDS, lesi moluskum
menjadi cepat tumbuh, berjumlah sampai ratusan, besar-besar dan tersebar.
PENATALAKSANAAN

Prinsip utama : Ekstraksi badan moluskum


Alat: Ekskalator komedo, jarum suntik, kuret, Elektrokauterisasi,
Cryosurgery dengan CO2 dan N2
Topikal
Cantharidin 0,7-0,9% yang dibiarkan selama 4 jam lalu dicuci.
Podophyllin 10-25% resin, 0,3-0,5% cream
Imiquiomoid cream 5%
Silver nitrate paste
Trichloroacetic acid 25-35%
Topical Cidofovir 1%,3% gel; 1%, 3% cream
Terapi sistemik
Oral cimetidine 40mg/kg/hari
Oral Cidofovir
Subcutaneous interferon-α
• Pada pasien dewasa, pengobatan harus dilakukan pada pasangan
seksualnya.
• Pada lesi luas (misal HIV/AIDS), terapi oral Cidofovir dapat digunakan
untuk membantu menghambat aktivitas DNA Polimerase.
PENCEGAHAN

Menjaga kebersihan diri


Tidak saling meminjamkan alat mandi
Mencegah kontak fisik dengan penderita
Ketika sakit dilarang untuk berenang
HERPES ZOSTER TANPA
KOMPLIKASI
DEFINISI

Penyakit neurokutan dengan manifestasi erupsi vesikular berkelompok dengan


dasar eritematosa disertai nyeri radikular unilateral yang umumnya terbatas di
satu dermatom.
Merupakan manifestasi reaktivasi infeksi laten endogen virus varisela zoster di
dalam neuron ganglion sensoris radiks dorsalis, ganglion saraf kranialis, atau
ganglion saraf autonomik yang menyebar ke jaringan saraf dan kulit dengan
segmen yang sama.
GEJALA KLINIS

• Predileksi: area trigeminal nerve, ophthalmic dan trunk T3-L2


• Lebih sering terjadi pada orang dewasa
• Sebelum timbul gejala kulit, gejala prodormal sistemik (demam, pusing,
malaise) dan gejala prodormal lokal (nyeri otot-tulang, gatal, pegal)
• Setelah itu timbul eritema dan dalam waktu singkat menjadi vesikel
berkelompok dengan dasar eritematosa dan edema.
• Vesikel berisi cairan jernih, kemudian menjadi keruh (abu-abu), dapat
menjadi pustule dan krusta, terkadang mengandung darah (herpes zoster
hemoragik)
• Infeksi sekunder akan menimbulkan ulkus dengan penyembuhan berupa
sikatriks
GEJALA KLINIS

• Selainan gejala pada kulit juga terdapat pembesaran KGB regional


• Lokalisasi unilateral dan bersifat dermatomal sesuai persarafan
• Pada susunan saraf tepi jarang timbul kelainan motorik.
• Kelainan pada wajah sering disebabkan oleh gangguan CN V atau CN VII
KOMPLIKASI

Neuralgia Pascaherpetik
 Rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan >1 bulan.
 Nyeri dapat terasa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
 Cenderung terjadi pada usia >40 tahun

Ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis, korioretinitis, dan neuritis


optik
PENATALAKSANAAN

Prinsip pengobatan : Menghilangkan nyeri secepatnya dengan cara


membatasi repliksi virus sehingga mengurangi kerusakan saraf lebih lanjut dan
Neuralgia Herpetik (NPH)
Obat sistemik
• Antivirus
Asiklovir 5x800 mg/hari diberikan selama 7 hari
Valasiklovir 3x1000 mg /hari
Famsiklovir 3x250 mg /hari
• Analgetik
AINS (Asetosal, Ibuprofen, piroksikam, diklofenak, parasetamol, asam
mefenamat)
Opioid (Tramadol)
PENATALAKSANAAN

• Kortikosteroid
Asiklovir + Prednison dapat mengurangi nyeri akut dan menurunkan derajat
kerusakan sel saraf. Tetapi karena efek samping yang lebih berat dibanding
manfaat, maka penggunaan kortikosteroid tidak dianjurkan.
Indikasi: sindrom Ramsay Hunt, Prednisone 3x20 mg/hari, setelah seminggu
dosis diturunkan
• Antidepresan dan antikonvulsan
Kombinasi asiklovir dengan antidepresan trisiklik (gabapentin) dapat mengurangi
NPH
PENATALAKSANAAN

Obat Topikal
• Kompres
• Anestetik lokal
Kompres terbuka dengan solusio burowi
(alumunium asetat 5%) dan solusio calamin Tindakan infiltrasi lokal subkutan, blok
(caladryl) dapat digunakan pada lesi akut saraf perifer, injeksi spasium paravertebral
untuk mengurangi nyeri dan pruritus (4-6
kali/hari selama 30-60 menit) atau epidural, dan blok simpatis sering
• Analgetik Topikal digunakan untuk nyeri berat yang
berkepanjangan. Tidak terbukti menekan
As asetil salisilat dalam pelembab lebih NPH dan risiko tinggi.
efektif mengurangi nyeri dibandingkan
aspirin oral. • Kortikosteroid topikal
Aspirin dalam etil eter (chloroform)
dilaporkan aman untuk menghilangkan nyeri Tidak digunakan untuk herpes zoster
akut dalam beberapa jam. karena tidak terbukti mengurangi nyeri dan
mencegah NPH
PENCEGAHAN

Senantiasa menjaga asupan gizi dan daya tahan tubuh


Booster vaksin varisela strain Oka untuk orang tua dapat dipertimbangkan
untuk meningkatkan kekebalan spesifik terhadap VZV.
HERPES SIMPLEKS
TANPA KOMPLIKASI
DEFINISI

Infeksi akut yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV) tipe I dan II
yang didandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab
dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat
berlangsung baik primer maupun rekurens.
GEJALA KLINIS

Infeksi Primer
• Infeksi primer berlangsung ±3 minggu dan sering disertai gejala sistemik
(demam, malaise, anoreksia, dan pembengkakan KGB)
• Kelainan berupa vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab dan
eritematosa, berisi cairan jernih dan kemudian menjadi seropurulen, dapat
menjadi krusta hingga ulserasi yang dangkal
• Biasanya sembuh dengan tanpa sikatriks
Infeksi Laten
Tanpa gejala klinis yang berarti namun HSV dapat ditemukan dalam
keadaan inaktif pada ganglion dorsalis

Infeksi Rekurens
• Terjadi reaktivasi HSV
• Dapat aktif dengan mekanisme pacu (trauma fisik : demam, infeksi,
kurang tidur, hubungan seksual dan trauma psikis : gangguan
emosional, menstruasi)
• Gejala klinis yang timbul lebih ringan dibandingkan dengan infeksi
primer.
• Hanya berlangsung 7-10 hari
• Sering ditemukan gejala prodormal lokal sebelum timbul vesikel berupa
panas, gatal, dan nyeri.
PENATALAKSANAAN

Topikal
Asiklovir topikal
Idoksuridin krim

Sistemik
Asiklovir 5x200 mg untuk 5 hari
VARISELA
DEFINISI

• Infeksi akut primer oleh virus varisela zoster yang menyerang kulit dan
mukosa.
• Manifestasi klinis didahuli gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf,
terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
• Sinonim : cacar air, chicken pox
GEJALA KLINIS

• Masa inkubasi berlangsung 14-21 hari


• Gejala prodormal : demam yang tidak terlalu tinggi, malaise, cephalgia.
• Gelaja prodormal akan diikuti papul eritematosa yang dalam waktu
beberapa jam akan diikuti munculnya vesikel.
• Bentuk vesikel sangat khas. Muncul seperti tetesan embun di dasar
eritematosaa (tear drops).
• Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian pecah menjadi krusta.
• Secara bersamaan akan bermunculan kembali vesikel lainnya sehingga pada
satu saat akan terlihat tampakan polimorfi.
PENATALAKSANAAN

Anti Histamin H1 dan Sedatif


Chlorpheniramine maleate, Cetirizine

Analgetik dan Antipiretik


AINS (Ibuprofen, parasetamol, asam mefenamat)
Hindari Aspirin krn dapat memicu Reye Syndrome

Terapi Topikal
Mencegah vesikel pecah lebih awal
Diberikan bedak + zat anti gatal (mentol, kamfora)
Antiviral
• Bayi/anak
Asiklovir 10-20 mg/Kg/BB dosis terbagi 4-5 (max 800 mg/kali pemberian)
• Dewasa
Asiklovir 5x800 mg selama 7 hari
Valasiklovir 3x1 gr selama 7 hari
Famsiklovir 3x250 mg selama 7 hari
• Immunokompromaise
Asiklovir 10 mg/Kg/BB, IV/Drip 3x1, minimal 10 hari
Asiklovir 5x800 mg, minimal 10 hari
Valasiklovir 3x1 gr, minimal 10 hari
Famsiklovir 3x500mg, minimal 10 hari
PENCEGAHAN

Vaksin varisela
• Pemberian secara subkutan 0,5 ml (anak usia 12 bulan-12 tahun)
• Usia > 12 thn, diberkan 0,5 ml, setelah 4-8 minggu diulangi dengan dosis
yang sama
• Bila terserang virus kurang dari 3 hari, perlindungan vaksi yang diberikan
msh terjadi. Antibodi yang cukup akan timbul antara 3-6 hari pasca
vaksinasi
MORBILI
DEFINISI

Morbili (Measles; Rubeola; Campak)


Infeksi akut, menular, disebabkan oleh Virus morbili (Famili Paramyxoviridae)
MANIFESTASI KLINIS

• Masa inkubasi 8-12 hari dari paparan ke onset gejala dan 14 hari dari
paparan ke onset ruam.
• Infeksi morbili di bagi menjadi 3 stadium: prodormal, (catarrhal), erupsi
(rash), dan kovalesens.
• Manifestasi stadium prodormal adalah: Coryza, Cough, Conjungtivitis,
“Koplik spots”, Demam ringan-sedang, Konjungtivitis dengan fotofobia.
• Stadium erupsi (rash) ditandai dengan suhu tinggi 40 – 40,5 0C, ruam khas :
makulopapular eritromatosus di mulai dari kepala, kemudian menyebar ke
badan dan ekstremitas.
• Pada stadium kovalesens, ruam menjadi makula hiperpigmentasi dan
skuama, serta gejala-gejala hilang.
Rash: begins
on the face
and spreads
downward
PENATALAKSANAAN

• Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk morbili. Simptomatik diberikan


antipiretik dan terapi suportif:
• Vitamin A dosis tinggi, untuk anak umur 6 bulan-1tahun : 100.000 unit
dosis tunggal peroral;
• Untuk anak umur >1 tahun : 200.000 unit dosis tunggal peroral, kemudian
diulangi pada hari ke-2 dan 4 minggu kemudian bila telah didapat tanda
defisiensi vitamin A.
PENCEGAHAN

• Vaksin campak 12-15 bulan, dan booster pada 4-6 tahun


• Jaga asupan gizi seimbang dan daya tahan tubuh
• Tinggal di tempat yang tidak endemis morbili

Anda mungkin juga menyukai