Anda di halaman 1dari 18

“RUPTUR URETHRA

Diskusi
Anatomi
• Secara anatomis, uretra
dibedakan menjadi dua :
1. Uretra posterior, tdd pars
prostatika dan pars
membranasea
2. Uretra anterior, tdd pars
bulbosa, pendulare, fosa
navikulare dan meatus uretra
eksternum
Definisi
Ruptur urethra posterior adalah ruptur/robekan pada urethra pars
prostato-membranasea akibat fraktur yang mengenai ramus atau
simfisis pubis yang menimbulkan kerusakan pada cincin pelvis.
ETIOLOGI
• Blunt injuries (Trauma tumpul)
• tabrakan kendaraan bermotor, terjatuh
• Fraktur pelvis (10%)
• Fraktur ramus/simfisis pubis  kerusakan pada cincin pelvis  robekan uretra pars
prostato-membranasea
EPIDEMIOLOGI
• Cedera uretra posterior yang paling sering dikaitkan dengan fraktur
pelvis  5% -10%
• Tingkat tahunan sebesar 20 fraktur pelvis per 100.000 penduduk
• Laki-laki > wanita
• (uretra wanita >> pendek, lebih mobile & lig. pubis yg tdk kaku)
ETIOPATOGENESIS
• Akibat dari adanya gaya geser pada
prostatomembranosa junction 
prostat terlepas dari fiksasi pada
diafragma urogenitalia urethra
pars membranasea teregang dg
cepat dan kuat.
• CATATAN :
• uretra posterior difiksasi pada dua
tempat yaitu :
1. Uretra pars membranasea ke ramus
ischiopubis oleh diafragma
urogenitalia
2. Uretra pars prostatika ke simphisis
oleh ligamentum puboprostatikum
KLASIFIKASI
Melalui gambaran uretrogram Colapinto dan McCollum (1976)
membagi drajat cedera urethra menjadi 3:
TIPE 1
• Uretra posterior masih intak dan
hanya mengalami stretching
(perengangan)
• Foto uretrogram tidak
menunjukkan adanya ekstravasasi
• Uretra hanya tampak memanjang
TIPE 2
• Uretra posterior terputus pada
perbatasan prostate-
membranasea (parsial)
• Diafragma urogenitalia masih
utuh
• Foto uretrogram : ekstravasasi
kontras yang masih terbatas di
atas diafragma
• Kontras mengisi uretra proksimal
s/d vu
TIPE 3
• Uretra posterior, diafragma
urogenitalis, dan uretra
pars bulbosa sebelah
proksimal ikut rusak.
• Foto uretrogram : ekstravasasi kontras
meluas hingga di bawah diafragma
sampai ke perineum
GAMBARAN KLINIS
• Perdarahan per uretram setelah mengalami trauma
• Kesulitan BAK/retensi urin
PEMERIKSAAN FISIK
• Perdarahan di meatus uretra externa
• Retensi urin
• Pada pemeriksaan RT didapatkan adanya floating prostat
• Trias diagnostik dari gangguan uretra prostatomembranosa :
• fraktur pelvis
• darah pada meatus
• urin tidak bisa keluar dari kandung kemih
• DRE :
• floating prostate/high riding
(karena ruptur dari puboprostatic
ligament)
• massa lunak yang menonjol ke
dalam rektum (akibat hematoma
rongga panggul)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Uretrografi retrograd
• Injeksi 20-30 ml kontras radioopak ke dlm uretra
• Ekstravasasi cairan kontras di uretra pars prostaticomembranosa 
menunjukan lokasi kerusakan
• Cystografi
• Injeksi 260 ml kontras radioopak ke dalam VU melalui cystofix
• Foto Polos Regio Pelvis
TERAPI
• Sistostomi u/ diversi urin
• Uretroplasti setelah 3-6 bulan. Dengan asusmsi bahwa jaringan parut
pada urethra telah stabil dan matang sehingga tindakan rekonstruksi
membuahkan hasil yang lebih baik.
KOMPLIKASI
• Striktur urethra (12-15%)
• Disfungsi ereksi (13-30%) karena kerusakan saraf parasimpatis atau
insufisiensi arteria
• Inkontinensia urin (2-4%) karena kerusakan sfingter urethra eksterna
PROGNOSIS
• bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai