Anda di halaman 1dari 33

HIPERBILIRUBINEMIA

0LEH: FEBRIYANTI, Mkep., Ns.Sp.Kep.An

LOGO
www.themegallery.com

PENDAHULUAN

> 85% bayi cukup bulan kembali


dirawat dalam minggu pertama
kehidupan disebabkan oleh
hiperbilirubin.

Hiperbilirubinemia menyebabkan bayi


terlihat kuning. Timbul akibat akumulasi
pigmen bilirubin (4 Z, 15 Z Bilirubin IX
alpha)

Company Logo
www.themegallery.com

PENDAHULUAN

Proses glukoronidasi bilirubin tidak


terjadi secara maksimal.......dominasi
bil tak terkonjugasi di dalam darah.

Bilirubin dapat berpotensi toksik dan


menyebabkan kematian.

Company Logo
www.themegallery.com

Pengertian
Ikterus neonatorum: keadaan klinis
yang ditandai o/ pewarnaan ikterus pd
kulit dan sklera akibat akumulasi bil tak
terkonjugasi yang >>>, klinis akan
tampak bila bilirubin darah 5-7mg/dl.

Hiperbilirubinemia: peningkatan kadar


plasma bilirubin 2 standar deviasi atau
lebih dari kadar yang diharapkan berdasar
umur bayi atau > dari persentil 90
Company Logo
www.themegallery.com

Diagram

ikterus

FISIOLOGIS. NON
FISIOLOGIS

Company Logo
www.themegallery.com

Ikterus Fisiologis
umumnya terjadi pada bayi baru lahir.

bil tak terkonjugasi minggu I > 2 mg/dl


BCB dpt susu formula...> bil akan mencapai
puncaknya 6 – 8 mg/dl pd hari III
kehidupan & akan menurun cepat selama 2-
3 hari berikutnya.
BCB yg dapat ASI kadar BIL puncak 7-14
mg/dl dan menurun dalam 2-4 minggu

 Peningkatan 10-12 mg/dl masih fisiologis


Company Logo
www.themegallery.com

IKTERUS NON FISIOLOGIS

 ikterus terjadi sebelum 24 jam


 kenaikan kadar bilirubin > 5 mg/dl
Bilirubin serum > 15 mg/dl

 setiap peningkatan kadar bil serum


yg memerlukan terapi

 kadar bil total serum > 0,5


mg/dl/jam

Company Logo
www.themegallery.com

IKTERUS NON FISIOLOGIS

Adanya tanda-tanda penyakit yang


mendasari: muntah, letargis, malas
menetek, pe BB yg cepat, apnea,
takipnea atau suhu yg tidak stabil

Ikterus bertahan setelah 8 hari pd


BCB atau setelah 14 hr pada BKB

Company Logo
www.themegallery.com

Bilirubin ensefalopati & kernikterius

Bil ensefalopati : klinis yg terjadi


akibat efek toksik bil pada SSP yaitu
basal ganglia dan nuklei batang otak.

Terjadi pada mg I kehidupan

Company Logo
www.themegallery.com

IKTERUS NON FISIOLOGIS

 manifestastasi klinis : fase awal :


letargis, hipotonik, dan reflek hisap
buruk, fase intermediet: moderat
stupor, irritabilitas, hipertoni
(retrocollis, dan opistotonus)

 selanjutnya demam, high pitch cry,


drowsiness dan hipotoni.

Company Logo
www.themegallery.com

Kern ikterik : perubahan neuro


patologi yang ditandai oleh deposisi
pigmen bilirubin pd daerah diotak
terutama diganglia basalis, pons dan
serebellum

 manifes klinik: kronis ensefalopati,


by bertahan hidup akan berkembang
menjadi bentuk athetoid cerebral
palsy berat, gg pendengaran,
paralise, displasia dental enamel
Company Logo
Faktor etiologi hiperbilirubinemia pd
www.themegallery.com

Bayi dapat ASI


Asupan cairan kurang: kelaparan,
frekuensi menyusu kurang,
kehilangan BB/dehidrasi

Hambatan eksresi bilirubin hepatik:


pregnandiol, lipase free fatty acids,
unidentified inhibitor

Intestinal reabsorption of Bil : pasase


mekonium terlambat, pembentukan
urobilin bakteri B glukorinidase,
Company Logo
www.themegallery.com

Penyebab neonatal Hiperbil Indirek


DASAR PENYEBAB
PENINGKATAN PROD BIL INKOMTABILITAS darah
fetomaternal (Rh, ABO)

Peningkatan penghancuran Defisiensi G6PD,


galaktosemia)
Hb
Perdarahan tertutup
(sefalhaematom, memar)
sepsis,

Peningkatan jumlah Polisitemia (twin-to-twin


hemoglobin tranfustion, SGA)
Keterlambatan klem tali pusat
Meconium plug syndrome
Puasa atau keterlambatan
minum
Ateresia atau stenosis
intestinal
Company Logo
www.themegallery.com

metabolisme bilirubin

Haemoglobin - globin  Bilirubin


indirek 1 gram HB- 34 mg bilirubi

bilirubin inndirek terikat albumin


diangkut ke hati

Diambil oleh ligandin masuk kehati

Dikonjugasi oleh enzim glukorinil


transferase- bilirubin direk

Company Logo
www.themegallery.com

metabolisme bilirubin

Bilirubin Direk 1 (empedu) disalurkan


melalui duktus biliaris ke usus

Didalam usus oleh bakteri


sterkobilin - dikeluarkan dengan
sisa makanan sbg feses

Sebagian diuraikan oleh enzim B


glukorinidase  bilirubin indirek 
diserap kembali kedarah  albumin 
hati (sirkuasi hepatik )
Company Logo
www.themegallery.com

Sifat dan bahaya bilirubinemia

Bilirubin inndirek mudah larut dalam


lemak, bila kadar tinggi, tidak terikat
albumin, sawar darah otak rusak-
melalui sawar darah-otak -terikat
sel otak- kerniktrius

Bilirubin direk larut dalam air


Bila ada atresia atau obstruksi di
duktus biliaris- bertumpuk dalam
hati- serosis hepatis

Company Logo
www.themegallery.com

Penilaian klinis ikterik (Kramer )


Daerah tubuh
Daerah tubuh Kadar
Kadar bilirubin
bilirubin mg/dl
mg/dl
Muka 4-8

Muka
Muka , Dada/punggung 54 -- 12
8

Muka
Muka, ,dada,
Dada/punggung
Perut dan paha 5
8 -- 12
16

Muka, dada,perut
Muka, dada, Perut dan paha
, paha, tangan 8
11- –
1618
dan kaki
Muka, dada, perut , paha, 11 – 18
tangan dan kaki

Muka, dada, perut, tangan, > 15


kaki sampai telapak tangan

Company Logo
www.themegallery.com

Mengapa terjadi ikterus pada neonatus

Peningkatan bilirubin karena


hemolisis
Tidak cukup albumin sbg pengangkut
Kurang ligandin untuk mengambil ke
hati
Kurang konjugasi didalam hati
Eksresi yang tidak cukup
Meningkat sirkulasi entero – hepatik

Company Logo
www.themegallery.com

PENDEKATAN BAYI DENGAN IKTERUS

Perlu diketahui
1. - berat lahir
2. Masa gestasi
3. Usia dalam jam
4. Apakah ikterus fisiologik
5. Bila ikterus adalah fisiologik dan
keadaan bayi baik, hanya perlu
diobservasi
6. Bila ikterus berat ,periksa
kemungkinan telah terjadi
kernikterius
Company Logo
www.themegallery.com

Pemeriksaan Utk Ikterus Patologik

Riwayat kehamilan dan persalinan

 Adanya riwayat inkompabilitas


 Penyakit ibu selama hamil
 Trauma lahir, asfiksia
 Penundaan makanan/pemberian ASI

Company Logo
www.themegallery.com

Pemeriksaan Utk Ikterus Patologik

Pemeriksaan fisik

Prematuritas
KMK: polisitemia
Trauma lahir
Pucat : hemolisis
Peteki
Hepatosplenomegali
sepsis

Company Logo
www.themegallery.com

Pemeriksaan Utk Ikterus Patologik


Pemeriksaan laboratorium
- Bilirubin serum total dan
direk/indirek
- Golongan darah dan rhesus ibu dan
bayi
- Uji coombs
- Hematokrit
- Hapusan darah tepi
- Skreening sepsis
- Fungsi hati dan tiroid untuk ikterus
lanjut
Company Logo
www.themegallery.com

Tatalaksana Ikterus neonatorum

Tujuan : mencegah keracunan oleh


bilirubin
Cara :
- Pencegahan hiperbilirubinemia
Pemberian makanan lebih dini dan
adekuat
- Penurunan kadar bilirubin
terapi sinar dan tranfusi tukar

Company Logo
www.themegallery.com

Tatalaksana Ikterus neonatorum

Tujuan : mencegah keracunan oleh


bilirubin
Cara :
- Pencegahan hiperbilirubinemia
Pemberian makanan lebih dini dan
adekuat
- Penurunan kadar bilirubin
terapi sinar dan tranfusi tukar

Company Logo
www.themegallery.com

Cara kerja terapi sinar

Dekomposisi bilirubin dari senyawa


tetrapirol (sulit larut dalam air) -
dipirol (mudah larut dalam air)

Menurunkan konsentrasi bilirubin direk


dalam empedu duodnum
bertambahnya pengeluaran cairan
empedu kedalam usus

Peristaltik usus bilirubin lebih cepat

Company Logo
www.themegallery.com

Terapi sinar intensif

Sumber cahaya : cahaya alami siang


hari, cahaya putih, cahaya biru, neon
fuoresen biru khusus, la,pu halogen,
selimut serabut optik, dioda yang
memancarkan cahaya galium nitrida

Perhatikan hidrasi

Company Logo
www.themegallery.com

Dengan terapi sinar intensif,


penurunan awal dapat mencapai 0,5
sampai 1,0 mg/dl pada sampai 8 jam
pertama kemudian menjadi lambat

Dengan terapi sinar standar,


penurunan yang diharapkan adalah
6% sampai 20% dari kadar bilirubin
awal pada 24 jam pertama

Company Logo
www.themegallery.com

Terapi sinar standar

Letakkan bayi dalam keadaan


telanjang di bawah lampu dengan
jarak 45 cm
Tutup mata
Setiap 2 jam bayi disusui
Ubah posisi bayi setiap selesai
menyusui
Ukur suhu setiap hari
Timbang berat badan bayi
Periksa kadar bilirubin dalam 12 jam
Hentikan bila kadar < 10 mg/dl
Company Logo
www.themegallery.com

Tranfusi tukar

Pilihan darah untuk tranfusi tukar

 inkompabilitas ABO (darah gol O + ve


dalam plasma AB)

Isoimunisasi rhesus ( darah gol O –


ve atau darah golongan bayi yang
rhesus negatif

Company Logo
www.themegallery.com

MASALAH KEPERAWATAN

Risiko injuri cerebral

gangguan integritas kulit

Gangguan termoregulasi

Perubahan proses keluarga

Gangguan bonding attachment

Company Logo
www.themegallery.com

RISIKO INJURI

Menutup mata dan alat kelamin


 mengukur jarak lampu ke bayi
 merubah posisi tiap 2 jam
 memberikan hidrasi yang cukup
 tidak memberikan oil ketika bayi
dilakukan penyinaran.

Gangguan termoregulasi

Perubahan proses keluarga Company Logo


www.themegallery.com

gangguan integritas kulit

 memberikan hidrasi yang adekuat


 mengubah posisi bayi tiap2 jam
 menghitung balance cairan dan
diuresis
 memberikan terapi penyinaran
sesuai kebutuhan bayi

Company Logo
www.themegallery.com

LOGO

Anda mungkin juga menyukai