KAIDAHDASARMORAL
Tidak berbuat yang merugikan
Berbuat baik (beneficence) (nonmaleficence)
• Selain menghormati martabat manusia,
dokter juga harus mengusahakan agar • Praktik Kedokteran haruslah memilih
pasien yang dirawatnya terjaga keadaan pengobatan yang paling kecil risikonya dan
kesehatannya (patient welfare). paling besar manfaatnya. Pernyataan kuno:
• Pengertian ”berbuat baik” diartikan first, do no harm, tetap berlaku dan harus
bersikap ramah atau menolong, lebih diikuti.
dari sekedar memenuhi kewajiban.
Keadilan (justice)
Menghormati martabat manusia (respect
• Perbedaan kedudukan sosial, tingkat
for person) / Autonomy ekonomi, pandangan politik, agama dan
faham kepercayaan, kebangsaan dan
• Setiap individu (pasien) harus kewarganegaraan, status perkawinan,
diperlakukan sebagai manusia yang serta perbedaan jender tidak boleh dan
tidak dapat mengubah sikap dokter
memiliki otonomi (hak untuk menentukan terhadap pasiennya.
nasib diri sendiri), • Tidak ada pertimbangan lain selain
• Setiap manusia yang otonominya kesehatan pasien yang menjadi perhatian
berkurang atau hilang perlu mendapatkan utama dokter.
perlindungan. • Prinsip dasar ini juga mengakui adanya
kepentingan masyarakat sekitar pasien
yang harus dipertimbangkan
VER
Rahasia VER
Antemortem Postmortem
Otopsi
Visum definitif anatomis
Otopsi forensik
Kejahatan
Susila
Menentukan ada
tidaknya
persetubuhan
Sampel :
1. Forniks posterior vagina
Fosfatase asam, PAN, Berberio, Florence
Budiyanto A dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas KedokteranIndonesia.
Thanatologi
20 30 2 6 8 12 24 36
0 mnt mnt jam jam jam jam jam jam
Budiyanto A dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas KedokteranIndonesia.
Cadaveric Spasmeatau RigorMortis?
Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses Penyidikan, A. Munim Idris, 2011
Mekanisme Kematian
• Mekanisme kematian menunjukkan bagaimana
korban itu mati setelah umpamanya tertembakatau
tenggelam.
– Contoh: karena perdarahan, karena refleks vagal, karena
hancurnya jaringan otak
Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses Penyidikan, A. Munim Idris, 2011
CaraKematian
• Dalam ilmu kedokteran forensik dikenal 3cara
kematian, yaitu:
1. Wajar: kematian korban karena penyakit,bukan
karena kekerasan atau rudapaksa.
2. Tidak wajar, yang dibagi menjadi kecelakaan,bunuh
diri, dan pembunuhan.
3. Tidak dapat ditentukan, yang disebabkan karena
keadaan mayat telah sedemikian rusak atau busuk
sehingga luka atau penyakit tidak dapatditemukan
lagi.
Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses Penyidikan, A. Munim Idris, 2011
ASFIKSIA
Pemeriksaan Luar:
• Luka dan ujung-ujung ekstremitas sianotik (warna biru keunguan)
yang disebabkan tubuh mayat lebih membutuhkan HbCO2daripada
HbO2.
• Busa halus keluar dari hidung dan mulut. Busa halus inidisebabkan
adanya fenomena kocokan pada pernapasankuat.
Asfiksia: Pemeriksaan Dalam Post Mortem
• Organ dalam tubuh lebih gelap & lebih berat dan ejakulasi
pada mayat laki-laki akibat kongesti / bendungan alat
tubuh & sianotik.
• Darah termasuk dalam jantung berwarna gelap danlebih
cair.
• Tardieu’s spot pada pielum ginjal, pleura, perikard,galea
apponeurotika, laring, kelenjar timus dan kelenjartiroid.
• Busa halus di saluran pernapasan.
• Edema paru.
• Kelainan lain yang berhubungan dengan kekerasan seperti
fraktur laring, fraktur tulang lidah dan resapan darah pada
luka.
ASFIKSIAMEKANIK
• Penutupan lubang saluran pernafasan bagianatas:
– Pembekapan (smothering)
– Penyumbatan/ penyumpalan (gagging , choking)
• Penekanan dinding saluran pernafasan:
– Penjeratan (strangulation)
– Pencekikan (manual strangulation)
– Gantung (hanging)
• External pressure of the chest yaitu penekanandinding
dada dari luar.
• Drowning (tenggelam) yaitu saluran napas terisi air.
• Inhalation of suffocating gases.
TENGGELAM
• Tipe Kering (Dry drowning):
– akibat dari reflek vagal yang dapat menyebabkan henti jantung
atau akibat dari spasme laring karena masuknya air secara tiba-
tiba kedalam hidung dan traktus respiratoriusbagian atas.
– Banyak terjadi pada anak-anak dan dewasa yang banyak
dibawah pengaruh obat-obatan (Hipnotik sedatif) atau alkohol
tidak adausaha penyelamatan diri saat tenggelam.
• Immersion syndrome
– Korban meninggal tiba-tiba saat tenggelam pada air
yang sangat dingin
– Akibat refleks vagal
Berdasarkan LokasiTenggelam
AIR TAWAR AIRLAUT
• Air dengan cepat diserap • Pertukaran elektrolit dari
dalam jumlah besar air asin ke darah
hemodilusi natrium plasma
hipervolemia dan meningkat air akan
hemolisis massif dari sel- ditarik dari sirkulasi
sel darah merah hipovolemia dan
kalium intrasel akan hemokonsentrasi
dilepas hiperkalemia hipoksia dan anoksia
fibrilasi ventrikel dan
anoksia yang hebat pada
miokardium.
TesDiatom
TESDIATOM 4 CARAPEMERIKSAANDIATOM:
• Diatom adalah alga atau ganggang • Pemeriksaan mikroskopik langsung.
bersel satu dengan dinding terdiri Pemeriksaan permukaan paru disiram
dari silikat (SiO2) yang tahan panas dengan air bersih iris bagian perifer
dan asam kuat. ambil sedikit cairan perasan dari
jaringan perifer paru, taruh pada
gelas objek tutup dengan kaca
• Bila seseorang mati karena penutup. Lihat dengan mikroskop.
tenggelam maka cairan bersama
diatome akan masuk ke dalam
saluran pernafasan atau pencernaan • Pemeriksaan mikroskopik jaringan
kemudian diatome akan masuk dengan metode Weinig dan Pfanz.
kedalam aliran darah melalui
kerusakan dinding kapiler pada waktu • Chemical digestion. Jaringan
korban masih hidup dan tersebar dihancurkan dengan menggunakan
keseluruh jaringan. asam kuat sehingga diharapkan
diatom dapat terpisah dari jaringan
tersebut.
http://www.forensicpathologyonline.com/e-book/post-mortem-changes/post-mortem-hypostasis
Pembunuhan Anak Sendiri
• Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu
atas anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak
berapa lama setelah dilahirkan, karena takut
ketahuan bahwa ia melahirkan anak (Pasal 341).
• Dokter yang memeriksa mayat bayi, harus
mencantumkan hal – hal berikut
– Apakah lahir mati atau hidup Uji apungparu
– Berapakah umur bayi tersebut (intra dan
ekstrauterine)
– Apakah bayi tersebut sudah dirawat
– Apakah penyebab kematiannya
Ada/ Tidaknya TandaPerawatan
Tidak adanya tanda perawatan adalah sbb:
• Tubuh masih berlumuran darah,
• Ari-ari (placenta), masih melekat dengan tali pusatdan
masih berhubungan dengan pusar (umbilicus),
• Bila ari-ari tidak ada, maka ujung tali pusat tampak tidak
beraturan, hal ini dapat diketahui dengan meletakkanujung
tali pusat tersebut ke permukaanair,
• Adanya lemak bayi (vernix caseosa), pada daerah dahi serta
di daerah yang mengandung lipatan-lipatan kulit, seperti
daerah lipat ketiak, lipat paha dan bagian belakangbokong.
ABORTUSPROVOKATUS
• Abortus menurut pengertian kedokteran terbagi
dalam:
– Abortus spontan
– Abortus provokatus, yang terbagi lagi ke dalam:
Abortus provokatus terapeutikus & Abortus
provokatus kriminalis
• Luka sayat: Akibat kekerasan tajam yang bergerak k.l sejajar dengan
permukaan kulit. Panjang luka jauh melebihidalamnya luka.
• Luka bakar listrik: Benda beraliran listrik saat mengenai kulit, oleh
tahanan yang terdapat pada kulit, akan menimbulkan panas yang
dapat merusak kulit dalam bentuk luka bakar benda padat. Pada
kulit basah, listrik dialirkan tanpamerusak kulit.
– Bila listrik mengalir melewati medula oblongata pusat vital akan
terganggu; melewati daerah jantungfibrilasi ventrikel; melewatiotot
sela igakejang otot pernafasan.
Klasifikasi Lukamenurut KUHP
• Klasifikasi luka dan pasal yang berhubungan:
– Luka ringan pasal 352 KUHP= luka derajat satu
– Luka sedang pasal 351 (1) atau 353 (1) = luka
derajat dua
– Luka berat pasal 90 KUHP
INFORMEDCONSENT
• Mengenai isi rekam medis diatur lebih khusus dalam Pasal 12ayat
(2) dan ayat (3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis: Isi rekam medis
merupakan milik pasien yang dibuat dalam bentuk ringkasan rekam
medis..
Kepemilikan RekamMedis
• Permenkes No.269 tahun 2008: isi Rekam Medis
adalah milik pasien, sedangkan berkas Rekam
Medis (secara fisik) adalah milik Rumah Sakit atau
institusi kesehatan.
Medical
Error
PREVENTABLE
• Kesalahan nakes
Pasien cedera ADVERSE MALPRAKTIK
• Dapat dicegah
• Karena berbuat (commission) EVENT
• Karena tdk berbuat
(ommision)
Acceptable
Risk