Anda di halaman 1dari 15

DISKUSI KELOMPOK KECIL

BLOK 6.A
MUTU PELAYANAN ASUHAN KEBIDANAN
(LICENSURE)

OLEH :
KELOMPOK 1
Anggota kelompok :
1. Dyan Permata Rachim (1610333004 )
2. Fitriani Maissy Islami ( 1610333006)
3. Rama Lara Alti ( 1610331009 )
4. Rahmi salsabila ( 1610331019 )
5. Sara uzlifah ( 1610333011 )
6. Khasana Bulkias ( 1610333009)
7. Siti Dzakiyyah Masyar (1610333012 )
8. Tengku Mardiani Susanti (1610333006 )
BAB I

A. Latar belakang
 Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan
kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta
kepuasan yang mengacu pada penerapan semua
persyaratan pelayanan kebidanan. Dari dua dimensi
mutu pelayanan kebidanan tersebut, tujuan akhirnya
adalah kepuasaan pasien yang dilayani oleh bidan.
 Tiap profesi pelayanan kesehatan dalam menjalankan
tugasnya di suatu institusi mempunyai batas jelas
wewenangnya yang telah disetujui oleh antar profesi dan
merupakan daftar wewenang yang sudah tertulis.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dan tujuan dari lisensi dalam mutu
pelayanan kebidanan?
C. Tujuan
Mengetahui pengertian dan tujuan dari lisensi dalam
mutu pelayanan kebidanan.
BAB II

A. Pengertian
 Lisensi dalam pengertian umum dapat diartikan member
izin. Pemberian lisensi dapat dilakukan jika ada pihak
yang memberi lisensi dan pihak yang menerima lisensi,
hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian. Definisi lain,
pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada pihak
yang menerima lisensi untuk menggunakan barang atau
jasa yang dilisensikan.
 Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh
pemerintahatau yang berwenang berupa surat ijin
praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang
teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Lisensi adalah
pemberian ijin praktek sebelum diperkenankan
melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan.(IBI)
B. Tujuan Lisensi
Tujuan lisensi adalah:
a) Memberikan kejelasan batas wewenang
b) Menetapkan sarana dan prasarana
c) Meyakinkan klien

C. Syarat Lisensi
1) Fotokopi SIB yang masih berlaku
2) Fotokopi ijasah bidan
3) Surat keterangan sehat
4) Rekomendasi dari organisasi profesi
5) Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar
 Aplikasi Lisensi dalam praktik kebidanan adalah
dalam bentuk SIPB (Surat Izin Praktik Bidan). SIPB
adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Depkes RI
kepada tenaga bidan yang menjalankan praktik
setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki
SIPB, yang diperoleh dengan cara mengajukan
permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten atau Kota setempat dengan memenuhi
persyaratan .
 Rekomendasi yang telah diberikan organisasi profesi
setelah terlebih dahulu dilakukan penilaian kemampuan
keilmuan dan keterampilan, kepatuhan terhadap kode
etik serta kesanggupan melakukan praktik bidan. Bentuk
penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan inilah
yang diaplikasikan dengan rencana diselenggarakannya
Uji Kompetensi bagi bidan yang mengurus SIPB atau
lisensi.
 Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh
pemerintah atau yang berwewenang berupa surat izin
praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang telah
teregistrasi untuk pelayanan mandiri.
D. Masa berlaku
 Suatu tanda bukti sertifikasi, akreditasi, dan lisensi hanya berlaku
untuk kurun waktu tertentu, hal ini berarti bahwa tanda bukti
tersebut setiap kali harus diperbaharui. Tuntutan untuk
diperbaharuinya bukti kemampuan ini mengarah kepada
penyegaran dan peningkatan kemampuan tenaga profesi yang
sekaligus menjaga dan meningkatkan keprofesian profesi yang
dimaksud.
 Untuk penilaian kembali kemampuan tenaga profesi perlu
diperhatikan dua hal pokok berikut:
(1) Asesmen dan pertimbangan ulang dilakukan untuk
memperoleh tanda bukti sertifikasi, akreditasi, dan lisensi yang
baru.
(2) Masa berlakunya suatu tanda bukti sertifikasi, akreditasi, dan
lisensi serta cara memperolehnya kembali diatur oleh pihak
berwenang bersama organisasi profesi.
 Otoritas yang dapat melakukan kegiatan sertifikasi,
akreditasi, dan lisensi adalah sesuai dengan arah dan
sifat kemampuan dan kewenangan yang melekat pada
sertifikasi, akreditasi, dan lisensi itu. Sesuai dengan arah
dan sifat substansi yang dimaksudkan itu otoritas yang
mungkin adalah:

(1) Departemen Pendidkan Nasional beserta perangkat


struktur organisasinya.
(2) Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
dan Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi.
(3) Organisasi/ asosiasi profesi.
(4) Tim yang diberikewenangan khusus.
 Lisensi (perizinan) pada tenaga kesehatan ini juga tercantum
pada peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
tahun 1996 Bab III Pasal 4.
a. Tenaga kesehatan hanya dapat melakukan upaya kesehatan
yang bersangkutan memiliki ijin dari Menteri.
b. Dikecualikan dari pemilikan ijin sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) bagi tenaga kesehatan masyarakat.

E. Contoh lisensi
 Ijin praktik perawat diberikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
 Lisensi Praktik Kebidanan Atau SIPB Surat Ijin Praktik Bidan
BAB III

a. Kesimpulan
 Lisensi atau pengaturan penyelenggaraan kewenangan adalah proses
ministrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang dalam
memberikan surat izin praktik kepada tenaga profesi yang telah
teregistrasi untuk pelayanan mandiri yang pengaplikasiannya dalam
praktik kebidanan adalah SIPB (Surat Izin Praktik Bidan).

 SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Depkes RI kepada


tenaga bidan yang menjalankan praktik setelah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki
SIPB, yang diperoleh dengan cara mengajukan permohonan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota setempat dengan
memenuhi persyaratan yang berlaku dengan bentuk penilaian berupa
uji kemampuan, keilmuan dan keterampilan, kepatuhan terhadap kode
etik serta kesanggupan melakukan praktik bidan yang diaplikasikan
dengan diselenggarakannya uji kompetensi dan telah mendapat
rekomendasi dari organisasi profesi untuk mengurus SIPB atau lisensi.
b. Saran
 Sebagai seorang bidan kita harus senantiasa meng-
upgrade ilmu kebidanan melalui pendidikan
maupun pengalaman agar mendapatkan izin praktek
pelayanan bidan mandiri yang berkelanjutan.
 Sebagai pembaca diharapkan dapat mengetahui apa
dan seberapa penting lisensi bagi seorang bidan.
Daftar Pustaka

 Marimbi,Hanum.2009.ETIKA DAN KODE ETIK


PROFESI KEBIDANAN.Yogyakarta : MitraCendikia
Press.
 Ristica, O. D.&Julianti, W. (2014). Prinsip Etika dan
Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta:
Deepublish
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai