Anda di halaman 1dari 21

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Hello!

I Am
Grace Raveena Widelia Worumi
102018031
Skenario 3

Epidural Hematom
Akibat Cidera
Pada Kepala
Skenario 7

Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa oleh keluarganya ke UGD karena tidak sadarkan
diri sejak 1 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat trauma pada bagian samping kanan kepala
akibat terjatuh dari motor. Pada awal pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran yang
composmentis, namun setelah 1 jam kemudian, kesadaran pasien menjadi stupor dan diikuti
dengan dilatasi pupil sisi kanan. Hasil pemeriksaan Ct-scan kepala ditemukan adanya
“Epidural Hematom” pada sisi parietal kanan.
IDENTIFIKASI ISTILAH:
1. Epidural hematom: perdarahan intrakranial yang mengakibatkan

terkumpulnya darah diantara tulang cranium dan dura mater cranialis.

2. Compos mentis: tingkat kesadaran penuh

3. Stupor (sopor): kondisi penurunan kesadaran (sudah tidak sadar),

namun masih dapat memberikan respons dengan rangsangan nyeri,

misalnya.
RUMUSAN MASALAH

Seorang laki – laki berusia 30 tahun dengan


penurunan kesadaran akibat truma pada kepala
melakukan CT – scan dan ditemukan adanya
Epidural Hematom
HIPOTESIS

Seorang laki – laki berusia 30 tahun tidak sadarkan diri


akibat adanya epidural hematom pada sisi parietal kanan.
MIND MAP Rumusan masalah

Tingkat - tingkat Tulang – tulang


Meninges
kesadaran cranial

Pembuluh darah
Lapisan – lapisan
Cairan meninges
Saraf
PEMBAHASAN
Tulang – Tulang Tengkorak
 Tulang Neurocranium (tulang tengkorak bagian
otak)
o Tulang pelipis (Os temporale)
o Tulang – tulang pendengaran: Tulang palu
(malleus), landasan (incus), sanggurdi
(stapes)
o Tulang ubun – ubun (Os parietale)
o Bagian tulang dahi (Os frontale)
o Tulang baji (Os sphenoidale)
o Tulang tapis (Os ethmoidale)
o Tualng belakang kepala (Os occipitale)
Tulang – Tulang Tengkorak
 Tulang Viscerocranium (tulang tengkorak bagian
muka)
o Bagian orbital tulang dahi (Os frontale)
o Rahang atas (Maxiila)
o Tulang air mata (Os lacrimale)
o Tulang hidung (Os nasale)
o Tulang langitan (Os palatinum)
o Tulang sekat rongga hidung (Vomer)
o Bagian bawah turbin hidung (Concha nasalis
inferior)
o Rahang bawah (Mandibula)
Meninges
Disebut juga “Pembungkus” otak & medula spinalis, terdiri
dari:
1.Pachymeninx (pembungkus paling external & keras) =>
“Dura mater”
2.Leptomeninx (pembungkus lunak), terbagi atas:
a. Arachnoideamater (berbatasan dengan bagian dalam dura
mater)
b. Pia mater (paling dalam & melekat dengan jaringan saraf)

Spatium subarachnoidal: ruang antara arachoidea dan pia mater, serta berisi Liquor Cerebro Spinal (LCS)
Dura Mater
• Tersusun dari jaringan ikat kolagen fibrosa
• Dura mater cranialis: bungkus otak & langsung ke cranium (tanpa
ruang)
• Dura mater spinalis=
-Bungkus medula spinalis (foramen magnum s/d os. sacrum)
-Tidak melekat pada canalis vertebralis => ada ruangan, “spatium
epidurale”
Dura Mater
• Tersusun oleh 2 lembaran (saling bersebelahan), yakni:
- Lamina externa= melekat pada tulang
- Lamina interna= menghadap ke otak
• Ke-2 lapisan dura mater => saling berpisah=> “sinus duraematris” => tempat: berkumpulnya vena dari
otak & LCS => dialirkan ke v. Jugularis interna.
Dura Mater
• Lamina interna: menghadap ke otak
a) Falx cerebri (sabit otak besar): lipatan dura mater ini memisahkan hemisfer
kanan dan kiri pada otak besar.
b) Tentorium cerebelli (tenda cerebellum): lipatan dura mater ini berbentuk
bulan sabit dan menutupi bagian fossa cranii posterior. Septum ini menutupi
permukaan atas cerebellum dan menopang lobus occipitalis cerebri. Dengan
kata lain, tentorium cerebelii memisahkan otak besar dengan otak kecil.
c) Falx cerebelli (sabit cerebrellum): falx cerebri melekat pada protuberantia
occipitalis interna. Lipatan dura mater kecil ini memisahkan hemisfer pada
otak kecil (serebelum)
Arachnoidea Mater
• Berbatasan dengan lamina interna dura mater (tidak ada ruang fisiologis) dan pia mater (ada ruangan,
disebut “spatium arachoideae”)
• Spatium arachnoideae berisi LCS
• LCS: melindungi otak dari trauma
• Di daerah tertentu arachnoid menonjol kedalam sinus venosus dan membentuk vili acarnoidales.
• Agregasi (perkumpulan) vili acarnoidales disebut granulations arachnoidales.
• vili acarnoidales berfungsi sebagai tempat perembesan cairan serebrospinal (LCS) kedalam aliran darah.
Pia Mater
• Melekat pada otak (pia mater cranialis) & medula spinalis (pia mater medula spinalis)
• Membalut semua bagian otak (termasuk gyri, sulcui, perivaskular, ruangan Virchow-Robin) hingga ke dalam
jaringan otak
Vaskularisasi meninges
1. Durae mater cranialis
 Terdapat 2 sistem vaskular= vasa privata dan vasa publica
• Vasa privata (AV. meningea) = mendarahi dura mater cranialis
• Vasa publica (sinus duramatris) = mengurusi aliran vena otak ke V. Jugularis interna

a. Arteri yang perdarahi durae mater cranialis (vasa privata), yakni:


• R. meningeus anterior A. ethmoidalis anterior => di fossa cranii anterior
• A. mengingea media A. maxillaris=> Sebagian besar dura mater, terutama fossa cranii media-anterior.

b. Arteri yang perdarahi durae mater cranialis (vasa privata), yakni:


• A. meningea centralis A. Carotis interna=> mendarahi tentorium cerebelli
• A. meningea posterior A. pharyngea ascendens=> fossa cranii posterior
• Rr. Meningei A. Vertebralis atau A. occipitalis => fossa cranii posterior
Liquor Cerebro Spinal (LCS)

• LCS: berfungsi sebagai peredam terhadap benturan pada otak dan medulla spinalis.
• dihasilkan oleh sekresi dari plexus choroid.
• Aliran LCS : Plexus choroideus => ventriculus 1-2 => ventriculus 3=> ventriculus 4 => spatium
subarachnoid (majoritas) & canalis centralis medula spinalis (kecil)
Persarafan meninges

• Meninges dipersarafi oleh saraf somatim sensoris dan otonom


• Saraf somatik sensoris meninges cranial, antara lain:
 N. trigeminus (N. V)
 N. glossopharyngeus(IX) & N. vagus(X)
 Nn. Spinales bagian cervical

• Saraf otonom meninges cranial, antara lain :


 Parasimpatis melalui serabut ganglion di cranial
 Simpatis melalui serabut ganglion cervicale superius
Tingkat kesadaran
HIPOTESIS
DITERIMA

Seoang laki – laki berusia 30 tahun tidak sadarkan diri karena mengalami epidural
hematom atau perdarahan intracranial. Epidural hematom disebabkan karena trauma
pada kepala yang dapat mengakibatkan retaknya tulang tengkorak dan lapisan dura pada
meninges. Trauma pada kepala ini juga menyebabkan pecahnya pembuluh darah pada
lapisan dura mater yang mengakibatkan darah terkumpul di antrara tulang tengkorak
dan dura mater.
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai