Schistosomiasis pada
Manusia
Grace Raveena Widelia Worumi (102018031)
BLOK 12 – Kelompok A3
S ke n a r i o
Ru m u s a n
masalah
S e o r a n g p e re m p u a n u s i a 2 5 t a h u n
d e n g a n ke l u h a n d e m a m s e j a k 1
bulan yang lalu
Mind Map
Anamnesis
Prognosis PF
Rumusan
masalah
Tatalaksana PP
DD, WD
Pe m er ik sa an
fi s i k
Anamnesis
Hepatomegali dan splenomegali
Cacing dewasa
Jantan: gemuk, bundar; 9,5 mm – 19,5 mm, ada
canalis gynaecophorus
Betina: halus, panjang; 16,0 mm – 26,0 mm.
Penularan dari parasit ini melalui penetrasi kulit dan bentuk infektif dari Schistosoma adalah serkaria
Patogenesis dan gejala
Stadium I: masa tunas biologik klinis
• Uji O&P
Tinja: S. japonicum dan S. mansoni
Urin: S. haematobium
• Biopsi rectum
• Reaksi serkaria hullen
• Reaksi serologi
Pengobatan dan
pencegahan
Pengobatan
• Pengobatan menggunakan prazikuantel dan nirizadol
• Dosis 35mg/kg berat badan, diberikan 2x sehari
Efek samping
• mual dan muntah, nyeri epigastrium, sakit kepala, pusing, demam dan disentri.
Pencegahan
• Menghindari mandi atau mencuci dengan air yang mengandung serkaria pada daerah
endemik
• Hindari tempat habitat keong perantara (pakai sepatu boot)
• Lakukan pemutusan rantai penularan
• Pemberantasan keong penular (mengeringkan rawa habitat keong)
• Perbaikan sanitasi
Prognosis