Anda di halaman 1dari 19

Kelompok PBL C1

Skenario 7
Tutor : Dr.Handy Winata
Skenario 9
 seorang laki-laki usia 30 tahun yang dibawa ke UGD
RS dengan keluhan nyeri pada lengan kanan bawah
setelah terjatuh dari sepeda motor satu hari yang lalu.
Setelah kecelakaan tersebut, keluarga pasien
membawanya kedukun patah tulang untuk diurut. Saat
dibawa ke UGD RS, pasien mengeluh lengan kanannya
terasa sangat nyeri dan baal. Pada pemeriksaan fisik,
tanda-tanda vital dalam batas normal, regio
antebrachii dextra 1/3 tengah tampak edema,
hyperemis, deformitas. Pada palpasi, nyeri tekan
positif, teraba krepitasi, pulsasi a.Radialis melemah,
jari-jari tangan masih dapat digerakkan akan tetapi
terasa sangat nyeri apabila diekstensikan
Istilah yang tidak diketahui
• Tidak Ada
 Seorang laki-laki usia 30 tahun yang dengan
keluhan nyeri pada lengan kanan bawah
disertai baal setelah terjatuh dari sepeda
motor satu hari yang lalu.
.
1 Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Working Diagnosis
5. Differential Diagnosis
6. Etiologi
7. Patofisiologi
8. Klasifikasi dan jenis fraktur
9. Gejala klinis
10. Komplikasi
11. Penatalaksanaan
12. Preventif
13. Prognosis
14. Kesimpulan
 Seorang anak perempuan berumur 10 tahun
dengan keluhan sesak napas sejak semalam
akibat batuk pilek secara terus menerus
akibat gangguan saluran pernapasan atas.
MAKROKOPIK
 M.Constrictor Pharyngx Sup
M.pterygopharyngeus,
M.Buccopharyngeus,
M.Mylopharyngeus,
M.Glossopharyngeus
 M.Constrictor Pharyngis
Med
M.Chondropharyngeus,
M.Ceratopharyngeus

M.Constrictor Pharyngs Inf


M.Thyreopharyngeus,
M.Cricopharyngeus

Otot Pharynx
 Persarafan
Dari Plexus Pharyngeus
Motorik utama :
1. N.IX

2. N.XI Pars Cranialis


3. N.Recurrens
Sensorik
1. N.Maxillaris = naso : 5,2...Oro : 9,
Laringofaring : 10 R.Eksternus dan R.Internus
2. N.Palatini Minores
LARYNX
Laring (kotak suara) menghubungkan faring dengan trakea.
Pada laring, terdapat selaput suara.
Kartilago tidak berpasangan :
Kartilago tiroid
Kartilago krikoid
Kartilago epiglotis
Kartilago berpasangan :
Kartilago aritenoid
Kartilago kornikulata
Kartilago kornikulatum
OTOT LARYNX
MEKANISME
PERNAPASAN
2 jenis :
Inspirasi
Ekspirasi
Penjelasan
• Fase Inspirasi pernapasan dada
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal)
berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-
paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara
luar masuk ke paru-paru
• Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai
berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun -->
paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih
besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru.
 Proses dimana terjadi pertukaran
O2
dan CO2 pada pertemuan udara-
darah,
yaitu membran alveolar-kapiler.
 Tekanan parsial O2 (PO2) dalam
alveolus
lebih tinggi daripada lama darah 
O2 dari alveolus ke dalam darah.
 Sebaliknya PCO2 darah > PCO2
alveolus
 Perpindahan gas tergantung pada
luas
permukaan dan ketebalan dinding
alveolus.

Alveolus memiliki O2 lebih tinggi daripada O2
dalam darah.

O2 masuk ke dalam darah melalui difusi
melewati membran alveolus

Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat
oleh Hb yang terdapat pada eritrosit ( Hb + O2
HbO2 )

Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut
dalam plasma darah (2%)

Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian
masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.

Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada
di dalam darah. Kerika O2 di dalam darah berdifusi
ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera
masuk ke dalam darah

Ketika CO2 berada dalam darah sebagian besar (70%)
CO2 akan diubah menjadi ion bikarbonat ( H2O +
CO2 H+ + HCO3- )

20% CO2 akan terikat oleh Hb pada eritrosit ->
Carbamino haemoglobin. Sedangkan 10% CO2
lainnya larut dalam plasma darah

Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian
oleh jantung CO2 dalam darah dipompa ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis.

Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh
melalui ekspirasi
 Keseimbangan asam dan basa pada tubuh kita dalam
batas yang normal adalah pH pada rentang yaitu 7,37
- 7,43.
 Untuk menjaga pH dalam tubuh ini normal maka
diperlukan mengkompensasi pernapasan agar
metabolik O2 dan CO2 dapat teratur dengan baik
sehinga tidak mengangu pH yang normal pada tubuh.
 Bila pH kita terganggu maka sistem pertahanan
tubuh juga akan tergangu dan akan memudahkan
seseorang untuk terjangkit penyakit.
 Hal ini disebabkan karena pH darah mempengaruhi
stabilitas dari protein dan enzim yang ada di dalam
tubuh.
Kesimpulan
 Keseimbangan asam dan basa pada tubuh kita dalam batas yang
normal adalah pH pada rentang yaitu 7,37 - 7,43.
 Untuk menjaga pH dalam tubuh ini normal maka diperlukan
mengkompensasi pernapasan agar metabolik O2 dan CO2 dapat
teratur dengan baik sehinga tidak mengangu pH yang normal pada
tubuh.
 Bila pH kita terganggu maka sistem pertahanan tubuh juga akan
tergangu dan akan memudahkan seseorang untuk terjangkit
penyakit.
 Hal ini disebabkan karena pH darah mempengaruhi stabilitas dari
protein dan enzim yang ada di dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai