Mikrooorganisme
tanah
Daur nitrogen
mokroorganisme dapat memberi kesuburan tanah,
dengan sejumlah cara yang antara lain adalah :
1. dengan pembusukan bahan-bahan organic atau
sisa-sisa jasad hidup yang mati sehingga terbentuk
humus,
2. dengan membebaskan mineral-mineral terentu
dari partikel-partikel tanah sehingga dapat
digunakan oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya,
3. dapat membebaskan sejumlah nutrient dalam
bentuk mineral yang terikat dalam bentuk senyawa
organic pada tanaman dan hewan yang mati,
4. Memegang peranan penting dalam transformasi
senyawa nitrogen.
Mikroorganisme tanah
Herbisida adalah senyawa atau material yang digunakan pada lahan pertanian untuk menekan
atau memberantas pertumbuhan atau mematikan tumbuhan yang tidak diinginkan (gulma). Banyak
faktor yang mempengaruhi keefektifan suatu herbisida. Herbisida yang digunakan langsung terhadap
tanah dipengaruhi oleh karakteristik tanah. Herbisida yang langsung digunakan ke daun kurang
dipengaruhi oleh perbedaan kondisi tanah.
Herbisida terbadi dua yaitu :
Herbisida kontak adalah herbisida yang langsung cepat mematikan atau membunuh jaringan-jaringan
atau bagian gulma yang terkena larutan herbisida ini, terutama bagian gulma yang berwarna hijau.
Herbisida jenis ini bereaksi sangat cepat dan efektif jika digunakan untuk memberantas gulma yang
masih hijau, serta gulma yang masih memiliki sistem perakaran tidak meluas. Di dalam jaringan
tumbuhan, bahan aktif herbisida kontak hampir tidak ada yang ditranslokasikan. Jika ada, bahan
tersebut ditranslokasikan melalui phloem. Karena hanya mematikan bagian gulma yang terkena.
Herbisida sistemik adalah herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh atau
bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya. Cara kerja herbisida ini
membutuhkan waktu 1-2 hari untuk membunuh tanaman pengganggu tanaman budidaya (gulma)
karena tidak langsung mematikan jaringan tanaman yang terkena, namun bekerja dengan cara
menganggu proses fisiologi jaringan tersebut lalu dialirkan ke dalam jaringan tanaman gulma dan
mematikan jaringan sasarannya seperti daun, titik tumbuh, tunas sampai ke perakarannya.
Dekomposisi (penguraian) herbisida dalam tanah dapat
terjadi apabila herbisida itu telah lama berada dalam tanah
sebelum terabsorbsi oleh akar gulma. Dekomposisi ini sangat
tergantung pada jenis herbisidanya, ada yang sukar dan ada
pula yang mudah terurai. Herbisida organik merupakan
herbisida yang mudah terurai karena menyediakan sumber
karbon bagi mikroorganisme tanah. Kandungan bahan
organik tanah merupakan sumber makanan bagi
mikroorganisme. Pada tanah yang memiliki kandungan bahan
organik cukup tinggi maka populasi mikroorganisme akan
meningkat sehingga proses dekomposisipun akan meningkat.
Proses dekomposisi oleh mikroorganisme tanah dipengaruhi
oleh mineral nutrien, temperatur, pH, kandungan air dan
oksigen dalam tanah. Apabila aerasi tidak berjalan normal,
pada tanah yang kering dan dingin maka proses dekomposisi
akan berjalan lambat.
Tanah dan daur nitrogen
Daur nitrogen adalah salah satu daur biogeokimia yang terjadi di bumi karena
adanya interaksi yang terjadi antar komponen dalam ekosistem. Nitrogen secara
umum terdapat dalam lapisan udara bumi (atmosfer) dan sebagian kecil terdapat
dipermukaan litosfer bumi. Nitrogen banyak digunakan oleh tumbuhan sebagai
bahan baku pertumbuhan makronya. Adapun beberapa sumber nitrogen di alam
dapat tersedia karena terjadinya proses pemecahan nitrogen di udara secara
alami melalui kejadian berikut ini.
1. Petir
2. fiksasi
3. Penambangan
Fiksasi
Mikrobiologi akuatik adalah mikroorganisme serta kegiatannya di perairan tawar, muara, dan
marin, termasuk mata air, danau, sungai, dan laut. Bidang itu menelaah virus, bakteri, algae, protozoa,
dan cendawan mikroskopik yang menghuni perairan alamiah ini (Pelczar,1988. Dalam Aufa Fadhli, 2011).
Penyebaran Mikroorganisme dalam Lingkungan Akuatik
Mikroorganisme dalam suatu lingkungan akuatik mungkin terdapat pada semua kedalaman, berkisar dari
permukaan sampai ke dasar parit-parit yang paling dalam di dasar lautan. Populasi tersebar
mikroorganisme menghuni “ lapisan” teratas dan sedimen dasar, terutama di perairan dalam.
Plankton ( Fitoplankton dan Zooplankton )
Kumpulan organism hidup yang sebagian besar terdiri dari mikroorganisme, yang terapung dan hanyut
pada permukaan ekosistem akuatik, dinamakan plankton. Populasi plankton terdiri dari alga (
fitoplankton ), protozoa, hewan kecil (zooplankton), dan mikroorganisme lain. Mikroorganisme fototrofik
dianggap sebagai plankton yang paling penting karena merupakan produsen primer bahan organik;
artinya pelaku fotosintesis. Sebagian besar organisme planktonik dapat bergerak, atau mengandung
tetesan minyak, atau memiliki struktur khusus yang memungkinkan mereka mengapung; ke semua cirri
ini membantu organism tersebut untuk mempertahankan lokasinya di zone fotosintetik yang berada di
lapisan air bagian atas.
Mikroorganisme Bentik
Mikroorganisme yang merupakan penghuni suatu dasar perairan( lumpur tanah ) dinamakan
organism bentik.Daerah terkaya akan jumlah dan macam organisme pada system muara-
laut ialah daerah bentik, yang terbentuk dari pasang naik sampai suatu kedalaman di
tempat tanaman sudah jarang tumbuh. Daerah dasar laut mengandung berjuta-juta bakteri
per gram. Keadaan fisik dan kompoen-komponen kimiawi yang mencirikan daerah perairan
di antara zone planktonik dan bentik sangat bervariasi sehingga tidak ada gunanya untuk
mencoba membuat gambaran umum.
Mikrobiologi udara
Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam jumlah yang
relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Udara tidak mengandung komponen
nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya bakteri di udara kemungkinan terbawa oleh debu,
tetesan uap air kering ataupun terhembus oleh tiupan angin.
Udara dibagi menjadi dua bagian yaitu udara luar dan udara dalam ruangan. Udara dalam ruang
atau indoor air adalah udara dalam ruang gedung (rumah, sekolah, restoran, hotel, rumah sakit,
perkantoran) yang ditempati sekelompok orang dengan tingkat kesehatan yang berbeda-beda
selama minimal satu jam. Sedangkan udara luar atau outdoor air adalah udara yang bergerak
bebas di atmosfer dan jumlahnya lebih banyak dari udara dalam suatu ruangan Budiyanto, 2001).
Kelompok mikroba yang paling banyak di udara adalah bakteri, jamur (termasuk di dalamnya ragi)
dan juga mikroalga. Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk
vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora). Mikroba udara dapat
dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di dalam ruangan.
Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan (Pudjiastuti, dkk. 1998). Adapun jenis
mikroba yang ditemukan di udara, adalah sebagai berikut :
Selain gas, partikel debu dan uap air, udara juga mengandung mikroorganisme. Di
udara terdapat sel vegetatif dan spora bakteri, jamur dan ganggang, virus dan kista
protozoa. Selama udara terkena sinar matahari, udara tersebut akan bersuhu tinggi
dan berkurang kelembabannya. Selain mikroba yang mempunyai mekanisme untuk
dapat toleran pada kondisi ini, kebanyakan mikroba akan mati. Udara terutama
merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam jumlah
yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Mikroba udara dapat
dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan di dalam ruangan.
Beberapa bakteri yang terdapat di udara antara lain :
1. Staphylococcus aureus
2. Enterobacter aerogenes
3. Pseudomonas aeroginosa
4. Haemophylus influenzae
Kesimpulan