Anda di halaman 1dari 27

Kekurangan Kalori dan Protein

Kelompok IV

Ahmad Fajar Rizky


Evin Canra Wahyu
Gusti Abdul R.
Helmi Saputra
Humaira Maulidah
Nadya Veronika Apriliany
Raygita Nadya Audina
Sefira Gustina Pusvita Putri
Yesi Listyaningsih

DIII KEPERAWATAN REGULER XX


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PALANGKA RAYA
2018
Kurang kalori protein (KKP) akan terjadi
manakala kebutuhan tubuh akan kalori,
protein, atau keduanya tidak tercukupi.
Setidaknya, ada 4 faktor yang
melatarbelakangi KKP
Masalah Sosial

Ekonomi

Biologi

Lingkungan

Kemiskinan, salah satu determinan social-ekonomi, merupakan


akar dari ketiadaan pangan, tempat mukim yang berjejalan,
kumuh, dan tidak sehat serta ketidakmampuan mengakses
fasilitas kesehatan.
Kurang kalori protein sesungguhnya
berpeluang menyerang siapa saja, terutama
bayi dan anak yang tengah bertumbuh-
kembang.
Akibat
Kurang Kalori dan
Protein
Tenaga

Jika tubuh berada dalam kondisi kekurangan protein


maka tenaga yang mampu kita gunakan akan menurun
drastis, akibat dari kurangnya ketersediaan pasokan
energi dari kalori, tubuh akan sangat mudah merasakan
cepat lelah dan jantung berdebar serta lemah dalam
beraktifitas.
Jaringan Otot

Pada saat protein bagi tubuh berkurang dari yang seharusnya,


tubuh akan mulai mengalami beberapa gangguan pada
jaringan otot, mulai dari keluhan nyeri otot hingga membuat
tubuh terasa lemah ataupun mengurangi massa otot.
Jaringan sel
Kekurangan protein
membuat sel akan
mudah terserang
radikal bebas
ataupun
mikroorganisme
yang merusak
perkembangannya
atau bahkan sampai
memunculkan
pertumbuhan
abnormal yang
berdampak pada
mutasi genetik atau
sering disebut
dengan tumor
maupun kanker.
Permukaan Tubuh
Ketersediaan pasokan protein yang kurang mencukupi membuat rambut
kehilangan sebagian nutrisi penting hingga dapat mengakibatkan
helai rambut yang kering, gampang pecah serta bercabang dan juga
tampak kemerahan layaknya rambut yang rusak tak terawat.
Jika kadar protein berkurang dari normal akan mengakibatkan rusaknya
jaringan kulit akibat mulai munculnya penuaan dini.
Sedangkan pada permukaan tubuh bagian kuku juga dapat berdampak
hampir sama seperti yang terjadi pada kulit dan rambut, kuku akan
mulai dihinggapi bermacam gejala penyakit.
Kimiawi Tubuh
Keberadaan kalori protein juga penting bagi keseimbangan
hormon tubuh yaitu pada produksi berbagai jenis enzim
dalam tubuh, jika kedua hal ini terganggu keseimbangannya
maka segala sistem tubuh yang melibatkan kinerja hormon
dan enzim layaknya sistem reproduksi dan pencernaan pun
akan terganggu keoptimalannya.
Sistem Gerak

Protein juga merupakan zat penting dalam penyusun jaringan tulang


pada makhluk hidup, jika kandungan protein berkurang maka secara
otomatis susunan tulang pun menjadi tidak maksimal lagi, hal ini
dapat menimbulkan berbagai gangguan mulai dari nyeri sendi
sampai juga pada resiko pengeroposan tulang ataupun penyebab
osteoporosis yang disertai juga dengan gejala nyeri punggung.
Sistem Syaraf
Protein berperan penting
dalam melindungi
kesehatan sel syaraf yang
terhubung langsung pada
otak, sehingga
berkurangnya pasokan
protein kalori berdampak
pada kesehatan sistem
saraf otak.
Pada penglihatan pun jika
asupan kalori protein yang
berpengaruh pada kinerja
syaraf berkurang dari kadar
normal, mengakibatkan
kurang maksimalnya
hubungan syaraf
penglihatan yang bisa
berdampak pada
terganggunya penglihatan.
Kardiovaskular
Pada organ jantung protein akan menguatkan
otot-ototnya sedangkan jika kebutuhan
akan protein tidak tercukupi maka
kemampuan otot jantung dalam
memompa aliran darah tidak akan dapat
berperan optimal. Protein berperan dalam
menjaga kesehatan pembuluh darah, jika
kekurangan protein tidak segera
ditanggulagi, kemungkinan rapuh pembuluh
darah yang berakibat fatal pun bisa saja
mengancam jiwa, protein mampu
membersihkan pembuluh darah dari
kemungkinan timbulnya plak kolesterol jahat
yang mampu membahayakan jantung dan
jika kadarnya berkurang maka
kemungkinan ancaman penyakit jantung
pun juga semakin meningkat.
Jika kandungan protein dalam sel darah tidak
tercukupi maka kemungkinan besar dapat
mengakibatkan cacat produksi yang
berdampak pada kurang mampunya sel
darah dalam bekerja optimal, jika
kekurangan kalori protein mampu
mengacaukan sistem kardiovaskular maka
tak hanya jantung saja yang terancam tapi
seluruh organ tubuh.
Respiratori

Protein sangat signifikan berperan pada kekuatan otot paru-


paru, jika kebutuhan tubuh akan kandungan protein
berkurang dari normal maka akan berdampak pada
gangguan sistem nafas utamanya pada paru-paru yang
tidak optimal dalam proses pertukaran udara tubuh.
Pencernaan
Protein berperan penting setidaknya dalam
peremajaan beberapa sel jaringan, segala
sel rusak dan mati akan mampu
tergantikan dengan ketersediaan protein
yang mencukupi, namun jika tidak maka
hal ini akan cenderung memudahkan
timbulnya gejala perlukaan yang sulit
tersembuhkan semisal saja pada organ
lambung ataupun usus yang dapat
mengganggu sistem pencernaan.
Keberadaan protein juga menekan
bertambahnya cadangan lemak pada
tubuh, dengan begini maka diet pun akan
semakin berpotensi untuk berhasil, namun
jika kebutuhan tubuh akan protein tidak
dapat dipenuhi hal yang terjadi adalah
justru perlambatan metabolisme yang
dapat mengganggu kinerja tubuh.
Jenis
Kekurangan
Kalori
dan
Protein
Pertumbuhan linier yang terganggu,
peningkatan berat badan yang terus
berkurang, terhenti, maupun turun, ukuran
Ringan/ lingkar lengan atas menurun, maturasi
tulang terlambat, rasio berat terhadapt
tinggi tidak normal atau cenderung
Sedang menurun, terjadi anemia ringan atau pucat,
aktivitas berkurang, rambut kemerahan,
dan terjadi kelainan kulit seperti kering dan
kusam.

KKP Bentuk malnutrisi


kalori protein akibat
Marasmus kekurangan energy
(kalori) yang berat
dan kronis.

Kekurangan protein
yang parah dan
Berat Kwashiorkor pemasukan kalori yang
kurang dari yang
dibutuhkan.

Kelainan gizi yang


Marasmik- menunjukkan gejala
klinis campuran antara
Kwashiokor Marasmus dengan
Kwashiorkor.
Kwashiorkor
Kwashiorkor
Marasmus
Marasmus
Marasmus VS Kwashiorkor
Kwashiorkor VS Marasmik-Kwashiorkor
Marasmik-Kwashiorkor
Kesimpulan
Protein sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Protein
merupakan zat utama dalam membantu tumbuh kembang
anak. Sehingga apabila anak cukup asupan proteinnya,
maka anak akan tumbuh sehat jauh dari gizi kurang dan
tidak terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh
kekurangan dan tidak boleh pula kelebihan. Karena
kelebihan atau kekurangan asupan protein dapat
menimbulkan kwashiorkor, marasmus, dan lain-lain.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai