Anda di halaman 1dari 17

JOURNAL

JOURNAL READING
READING

The Challenges of Living with Bipolar


Disorder : a qualitative study of the
implication for health care and research

Dokter Pembimbing :
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Dr. Agung Priyanto, Sp.KJ
Rumah Sakit Jiwa Klender Oleh :
2019 Wilda Fahmul Ulya
1 PENDAHULUAN

Dalam perawatan kesehatan mental, praktisi klinis seringkali didasarkan pada bukti
penelitian terbaik yang tersedia. Bagaimanpun, temuan penelitian sulit diterapkan pada
praktek klinis mengakibatkan kesenjangan implementasi untuk menjembatani kesenjangan
antara penelitian dan praktek klinis.

GANGGUAN BIPOLAR
Gangguan suasana hati yang ditandai dengan episode mania (suasana hati yang meningkat
secara patologis) dan depresi (suasana hati yang menurun secara patologis) diselingi dengan
suasana hati euthymic (normal)

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V


2 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tantangan orang dengan
gangguan bipolar dan memeriksa tantangan yang dialami oleh orang-orang dengan
gangguan bipolar dan memeriksa apa yang disiratkan oleh tantangan ini untuk
pelayanan kesehatan dan kebutuhan penelitian.

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V


METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
Studi Kualitatif

Tempat dan Waktu Penelitian


Maret – Mei 2016

Kriteria Inklusi
• Pasien dengan diagnose gangguan bipolar berusia 18
tahun atau lebih dan eutimik saat FDG
Populasi dan Sampel Penelitian • Pengasuh pasien bipolar yang berusia 18 tahun/lebih
• Populasi : 56 partisipan
• Sampel : 56 partisipan (49 pasien, 49 pengasuh,
dan keduanya) Kriteria Eksklusi
Tidak dilampirkan

Persetujuan Etik
Dengan informed consent tertulis dan verbal
Analisa Statistik
Menggunakan analisis Braun and Clarke (2006)
1. Peneliti membaca transkrip data dengan hati-hati
2. Membuka kode untuk memperoleh kode inisial data
3. Peneliti mencari pola dari refleksi kode tantangan dan
dalam pola yang dibutuhkan
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
4 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian terbagi menjadi tiga kategori :


1. Menampilkan karakteristik partisipan
2. Gambaran tantangan hidup pasien bipolar
3. Menggambarkan kebutuhan umum pasien bipolar

Karakteristik partisipan
• Pada penelitian ini, terdapat 56 pasien dan pengasuh yang berpartisipasi.
• Rata-rata pasien berusia 52 tahun (67.8% pasien perempuan)
• Pada semua partisipan terdapat 87.5% pasien dengan diagnosa gangguan bipolar
• Terdapat 48.9% pasien dengan diagnosa bipolar I dan 3.5% termasuk
pengasuhnya didiagnosa gangguan bipolar.
4 HASIL PENELITIAN

Diagnosis
Diagnosis yang cepat dan tepat ditentukan dari kesensitifan dokter umum dan
masyarakat untuk mengenali tanda-tanda peringatan dini dan perubahan suasan hati
penderita.

Salah satu partisipan menjelaskan tentang salah satu gejala harus di perhatikan dan
ditempatkan dalam konteks yang tepat :
“Saya menyebutnya “ ide-ide yang meluap, ketika itu terjadi untuk pertama kalinya
anda sendiri tidak mengenalinya. Orang lain yang dekat dengan anda atau pekerja
kesehatan professional yang belum sering terlibat harus memberi isyarat (FG6)”
4 HASIL PENELITIAN

Satu partisipan menggambarkan prosesnya setelah datang ke dokter umum kemudian


dirujuk :

“Tetapi, ya pada saat itu komunikasi tidak berjalan dengan baik. Karena dokter umum
mengatakan dia harus segera dilihat orang seseorang” Setelah itu saya ke departemen
depresi. Lalu mereka mengatakan “baik, kamu berada ditempat yang salah, kamu harus
pergi ke departemen bipolar” (FG1)

Tantangan ini menggambarkan dimana pasien bipolar butuh diberikan system rujukan
yang optimal. Disisi lain, sangat penting untuk pasien ketika petugas kesehatan segera
memahami apa yang terjadi, dan menginvestigasi gejala dengan membuat beberapa
diagnosis banding.
4 HASIL PENELITIAN
4 HASIL PENELITIAN
Pengobatan

Dari penelitian ini, dua tantangan terkait dengan pengobatan gangguan bipolar.
Pertama, Menemukan perawatan yang sesuai dan memuaskan.
Salah satu partisipan menjelaskan bahwa sulit untuk menemukan obat dan dosis yang
efektif dan memiliki efek samping yang dapat diterima.

“Saya fikir pada satu titik, kita harus memilih lebih baik kelebihan berat badan atau
depresi” (FG1)

Beberapa peserta mengatakan bahwa mereka berjuang dengan harus minum obat
tanpa batas waktu dan pemeriksaan medis terkait. Seorang peserta menjelaskan
pentingnya mendapat informasi yang tepat tentang pengobatan.

“Saya tidak membaca apapun tentang pengobatan karena saya tidak akan berani memi
numnya. Tetapi saya fikir,ketika anda menjelaskannya dengan
baik,kelebihannya,kekurangannya,pengobatan,ide dibaliknya,itu akan banyak
membantu dalam kepatuhan”
4 HASIL PENELITIAN

Aspek keduanya tantangan untuk menemukan terapi non-faramakologi yang sesuai


karena para professional kesehatan seringkali tidak tahu terapi non-farmakologis mana
yang tersedia dan efektif.

“Tetapi saya menemukan terapi tersebut sendiri. Saya harap bahwa itu akan didapatkan
oleh kamu, ini akan menjadi sesuatu untukmu”

Partisipan menyebutkan berbagai terapi non-farmakologi yang mereka temukan


berguna yaitu terapi perilaku kognitif (CBT), EMDR,pelatihan ritme social,terapi
cahaya,psikoterapi,psikoedukasi dan pelatihan untuk hidup dengan perubahan suasana
hati
4 HASIL PENELITIAN
4 HASIL PENELITIAN
Klinis
peserta berjuang dengan gejala episode
suasana hati,psikosis,dan ketakutan akan
episode mendatang

Fungsional “Saya telah mencari pemulihan


Pemulihan
peserta berpendapat harus berfungsi di bawah ke arah situasi yang membuat
tingkat pendidikan mereka karena gejala saya biasa melakukan apa yang
residual seperti masalah kognitif, karena
pentingnya mencegah stress untuk mengurangi selalu saya lakukan dan apa
resiko episode baru. yang saya bisa. Tetapi
kemudian saya dihadapkan
Pemulihan social dengan kenyataan bahwa saya
peserta menggambarkan tantangan seharusnya tidak
dengan mempertahankan pertemanan
termasuk stigma dan tidak dapat
mengharapkan hal itu
diprediksi dan dengan siapa dia harus terjadi,lalu anda mulai berfikir,
mengungkapkan rahasia. sekarang bagaimana? Ini bukan
pemulihan yang seperti saya
Personal
harapkan” (FG5)
pasien berjuang dengan menerima
gangguan karena rasa malu, stigma
masyarakat.
4 HASIL PENELITIAN
5 PEMBAHASAN

• Pelayanan kesehatan umum memerlukan pasien yang dikategorikan menjadi 3 kategori :


1. Pekerja kesehatan yang professional
2. Komunikasi antara pasien dan pekerja kesehatan
3. Sistem kesehatan

• Kelebihan penelitian ini adalah


1. Berkontribusi pada literature tentang tantangan dan kebutuhan pasien dengan gangguan bipolar.
2. Penelitian ini dilakukan dari sudut pandang pasien

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V


5 PEMBAHASAN

• Keterbatasan penelitian ini adalah


1. Penelitian ini mencerminkan tantangan, kebutuhan perawatan dan kebutuhan
kebutuhan penelitian pasien dengan gangguan bipolar dan pengasuh hanya di
Belanda.
2. Penelitian ini tidak dapat membedakan antara pasien dan pengasuh karena mereka
berpartisipasi bersama.
3. Penelitian ini hanya terfokus pada garis besar pedoman praktis

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V


6 KESIMPULAN

Pasien dengan gangguan bipolar dengan gangguan spesifik berkaitan dengan pengasuh dan
pelayanan kesehatan. Ini menunjukkan bahwa pedoman perawatan khusus gangguan hanya
memenuhi sebagian kebutuhan pasien dalam praktik klinis sehari-hari.

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V


ALHAMDULILLAHIRABBIL’ALAMIN

Anda mungkin juga menyukai