perimeter
𝑃 = 𝑁𝑒 + 𝑁𝑜 2 (8.2)
>> H1 = [ 1 0 0 0
1001
1111
0001
0 0 0 1 ];
>> Citra = [ 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Hasil erosi. Arsiran dimaksudkan untuk
00000100100000 menunjukkan letak target yang dicari
10010111101000
11110111101001
00010000101111
00010001100001
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 ];
>> G = erosi(Citra, H1)
Tabel 3 Perhitungan luas objek Program : luas2.m
melalui rantai kode
Akhir Program
Contoh penggunaan fungsi peroleh_diameter diberikan di bawah ini:
>> X = [x1,x2]
X=
144 131
(𝑦 −𝑦 )
𝑔𝑟𝑎𝑑1 = (𝑥2−𝑥1 ) (8.3)
2 1
Selanjutnya, garis yang tegak lurus dengan garis dengan gradien sebesar grad1
mempunyai gradien sebesar:
1
𝑔𝑟𝑎𝑑2 = − 𝑔𝑟𝑎𝑑 1 (8.4) Gambar 14 Panjang dan lebar objek
Fitur Menggunakan Perimeter,
Luas, dan Diameter
Kebulatan bentuk adalah perbandingan antara luas objek dan kuadrat
perimeter, yang dinyatakan dengan rumus seperti berikut:
𝐴(𝑅)
𝑘𝑒𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑅 = 4𝜋 (8.5)
𝑃 2 (𝑅)
Fitur alternatif yang menggunakan perband ingan antara luas dan perimeter
dapat dilihat berikut ini (Rangayyan, 2005).
4𝜋𝐴
𝑐𝑓 = 1 − 𝑃2
(8.6) Gambar 16 Kebulatan bentuk membedakan bentuk daun
yang kurus dan yang gemuk
Berdasarkan rumus di atas, nilai kekompakan berkisar antara 0 sampai
dengan 1. Nilainya berupa nol kalau objek berbentuk lingkaran.
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
𝑘𝑒𝑟𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
(8.7)
dengan panjang adalah panjang objek dan lebar adalah lebar objek. Fitur ini
terkadang disebut sebagai rasio aspek (Wu, dkk., 2007). Dengan menggunakan
fitur ini, objek yang gemuk dan yang kurus d apat dibedakan Gambar 17 Kerampingan bentuk membedakan bentuk daun
yang kurus dan yang membulat
contoh fungsi yang digunakan memperoleh
kebulatan.
Program : peroleh_kebulatan.m
implementasi fungsi yang dipakai untuk menghitung
kerampingan objek.
Program : peroleh_kerampingan.m
Akhir Program
Akhir Program
pada setiap objek. Pemrosesannya dapat dilaksanakan pada citra biner. Ketentuan
yang dilakukan sebagai berikut:
0 𝑝𝑖𝑘𝑠𝑒𝑙 𝑙𝑎𝑡𝑎𝑟𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔
𝐵 𝑦,𝑥 = 1 𝑝𝑖𝑘𝑠𝑒𝑙 𝑙𝑎𝑡𝑎𝑟𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 (8.10)
2,3,… 𝑙𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘
Gambar 21 Pelabelan pada citra biner