Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR

NAMA : YUSIKA RONA QORIYANA

KELAS : 2 KA 15

NPM : 12108126

TANGGAL : 1 APRIL 2010

MATERI : KONDISI DAN PERULANGAN

KETUA : TISKA

ASS. BARIS : FAUZIAH

BARIS :5

PARAF

( )

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI


UNIVERSITAS GUNADARMA
1. DERET BILANGAN PRIMA

SCRIPT PROGRAM
OUTPUT :

LOGIKA PROGRAM :
Dalam pembuatan program deret bilangan prima ini menggunakan statemen
perulangan ”FOR” dan ”WHILE”. Statement FOR digunakan untuk menyatakan
perulangan yang dapat digunakan untuk mengulang suatu proses yang telah diketahui
jumlah perulangannya. Dari segi penulisannya, struktur perulangan for nampaknya lebih
efisien karena susunannya lebih simpel dan sederhana.. Sedangkan ’While’ banyak
digunakan pada program yang terstruktur. Perulangan ini banyak digunakan bila jumlah
perulangannya belum diketahui. Proses perulangan akan terus berlanjut selama
kondisinya bernilai benar (true) dan akan berhenti bila kondisinya bernilai salah.
Pada bagian awal program terdapat pengarah kompiler berupa ”#include”.
Pengarah kompiler ini Berfungsi membaca file program tertentu dan mengikutsertakan
file tersebut dalam proses kompilasi. Nama file yang dimaksud harus diapit symbol ‘ < ‘
dan ‘ > ‘ atau tanda kutip dua ( “ … “ ). Dalam program tersebut terdapat
“#include<conio.h>” dan “#include<iostream.h>”. ‘conio.h’ menunjukan pengarah
kompiler dalam hal pengaturan konfigurasi input output. Sedangkan ‘iostream.h’
merupakan file program yang mengandung deklarasi kelas-kelas yang diperlukan oleh
objek cout. File-file dengan ekstensi “.h” yang berisi deklarasi fungsi-fungsi standar C

2
ini, disebut secara umum sebagai file header. ”Main() merupakan contoh fungsi, fungsi
ini perlu dideklarasikan agar compiler dapat memeriksa ketepatan pemanggilan fungsi
yang bersangkutan. Deklarasi fungsi sering disebut pula prototype fungsi. Pada awalanya
program meminta inputan bilangan sebagai batasan bilangan yang akan dicetak atau
sebagai banyaknya deret yang dihasilkan. Jika kita menginputkan ’4’ maka akan tampil 4
buah angka pertama prima dimulai dari yang paling kecil yakni ”2 3 5 7” sedangkan jika
kita masukkan angka ”5” maka hasil output adalah : ”2 3 5 7 11”. Program tersebut
terdapat variabel ”int bil,i,j,n,jum;”. Variabel ’bil digunakan untuk mengecek hasil
proses keseluruhan apakah bilangan tersebut merupakan prima atau tidak dimulai dari 1
sampai dengan jumlah deret yang kita inginkan. Variabel ’i’ digunakan sebagai pengganti
hasil bilangan pembagi dari modulo. Misal : ”bil=2 i=1” maka ’bil%i = 2%1’. Variabel
’j’ diguanakan untuk mendefinisikan hasil sisa bagi = 0. Variabel ’n’ digunakan sebagai
banyaknya jumlah variabel dari inputan user yang digunakan sebagai batasan dari
perulangan ’while’. Pada bagian program tersebut terdapat statemen perulangan
”for(i=1;i<=bil;i++)”hal ini merupakan suatu syarat perulangan dengan memberikan
nilai awal i = 1 dimana i bernilai dari 1 sampai dengan variabel ’jum’ yang dimasukkan
oleh user. Kemudian statemen selanjutnya terdapat ”if(bil % i = = 0) { j++; }”
maksudnya jika variabel ’bil’ memiliki sisa hasil bagi = 0 maka nilai j yang semula 0
akan bertambah menjadi 1. Dan pada kondisi selanjutnya terdapat statemen ”if(j= = 2)”
maka akan mencetak bilangan prima tersebut. Jadi definisi bilangan prima disini adalah
suatu bilangan yang bisa dibagi oleh bilangan itu sendiri dan memiliki nilai hasil sisa bagi
= 0 sebanyak 2 buah. Contohnya angka 5. Untuk angka 5 sendiri itu dapat dijelaskan dari
algoritma berikut ini :
i=1→ 5%1=0
i=2→ 5%2=1
i=3→ 5%3=2
i=4→ 5%4=1
i=5→ 5%5=0
Dan di atas dapat dilihat bahwa angka 5 memiliki sisa bagi sama dengan nol
sebanyak 2 buah. Hal ini menjadi bukti bahwa bilangan prima adalah bilangan yang dapat

3
dibagai dengan dirinya sendiri dengan syarat bilangan tersebut memiliki hasil sisa
pembagian sebanyak 2 buah.
Adapun secara rinci program di atas dapat dijalankan dengan algoritma seperti di
bawah ini :
Input Jumlah Angka : 4
jum=4, n=0;
bil =1, j=0, i=1, i<=1 ? maka:
1 % 1 = 0 → maka nilai j menjadi bertambah 1 (j++) atau j = 1
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=2.
bil = 2, j =0, n=0, i=1, i<=2? maka:
2 % 1 = 0 → j++; j= 0+1=1 maka j=1
2 % 2 = 0 → j++; j=1+1=2 maka j=2
Karena j=2 maka cetak ”bil”. Hasil output : 2
Variabel n bertambah (n++) → n=0+1=1 maka n=1
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=3.
bil = 3 j=0, n=1, i=1→ i<=3?
3 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
3%2=1
3 % 3 = 0 → j++; j=1+1 maka j=2
Karena j=2 maka cetak ”bil”. Hasil output : 2 3
Variabel n bertambah (n++) → n=1+1=2 maka n=2
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=3.
bil = 4 kj=0, n=2, i=1→ i<=4?
4 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
4 % 2 = 0→ j++; j=1+1 maka j=2
4%3=1
4 % 4 = 0 → j++; j=2+1 maka j=3
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=5.
bil = 5 j=0, n=2, i=1→ i<=5?
5 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
5%2=1

4
5%3=2
5%4=1
5 % 5 = 0 → j++; j=1+1 maka j=2
Karena j=2 maka cetak ”bil”. Hasil output : 2 3 5
Variabel n bertambah (n++) → n=2+1=3 maka n=3
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=6.
bil = 6 j=0, n=3, i=1→ i<=6?
6 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
6 % 2 = 0→ j++; j=1+1 maka j=2
6 % 3 = 0→ j++; j=2+1 maka j=3
6 % 4= 2
6 % 5= 1
6 % 6= 0 → j++; j=3+1 maka j=4
Nilai variabel ’bil’ akan bertambah 1 menjadi bil=7.
bil = 7 j=0, n=3, i=1→ i<=7?
7 % 1 = 0 → j++; j=0+1 maka j=1
7%2=1
7%3=1
7%4=3
7%5=2
7%6=1
7 % 7 = 0 → j++; j=1+1 maka j=2
Karena j=2 maka cetak ”bil”. Hasil output : 2 3 5 7
Variabel n bertambah (n++) → n=3+1=4 maka n=4
Karena program di atas hanya menjalankan program dengan kondisi perulangan
“while(n<jum)” : nilai n < jum maka jika nilai tersebut tidak lagi memenuhi jika n > jum.
Oleh karena itu setelah program mendapatkan nilai variabel n=4 maka program berhenti
dieksekusi. Program di atas akan berhenti berjalan jika nilai n telah mencapai harga = 4.
Hal ini dapat dibatasi melalui statemen perulangan ‘while(n<jum)’ Sehingga jika kita
memasukkan ‘4’ maka akan tampil output 4 bilangan prima pertama yang dimulai dari
urutan terkecil sampai bilangan yang lebih besar yaitu “2 3 5 7”

5
2. DERET FIBONACCI

SCRIPT PROGRAM :

OUTPUT :

LOGIKA PROGRAM :

Untuk program deret fibonacci menggunakan statemen ’FOR’ sebagai


perulangan.
Pada bagian awal program terdapat pengarah kompiler berupa ”#include”.
Pengarah kompiler ini Berfungsi membaca file program tertentu dan mengikutsertakan

6
file tersebut dalam proses kompilasi. Nama file yang dimaksud harus diapit symbol ‘ < ‘
dan ‘ > ‘ atau tanda kutip dua ( “ … “ ). Dalam program tersebut terdapat
“#include<conio.h>” dan “#include<iostream.h>”. ‘conio.h’ menunjukan pengarah
kompiler dalam hal pengaturan konfigurasi input output. Sedangkan ‘iostream.h’
merupakan file program yang mengandung deklarasi kelas-kelas yang diperlukan oleh
objek cout. File-file dengan ekstensi “.h” yang berisi deklarasi fungsi-fungsi standar C
ini, disebut secara umum sebagai file header. ”Main() merupakan contoh fungsi, fungsi
ini perlu dideklarasikan agar compiler dapat memeriksa ketepatan pemanggilan fungsi
yang bersangkutan. Deklarasi fungsi sering disebut pula prototype fungsi. Sedangkan
“int x,y,i,bil” menunjukkan tipe data integer untuk variabel yang telah disebutkan.
Pertama kali program menginstruksikan kita untuk menginput angka yang akan
diproses sebagai banyaknya deret. Hal ini dapat terlihat dari statemen keluaran yang
terdapat pada ’cout>>”masukan jumlah angka : ”; ’ Misalnya saja kita masukan ’8’.
Kemudian program mendeteksi angka ’8’ tersebut sebagai variabel ’bil’. Diberikan harga
awal x=1, dan y=1 lalu terdapat statemen ’cout<<y<<” “; ‘ untuk mencetak hasil dari y.
Oleh karena itu output menjadi ’1’ dalam memori penyimpanan program. Dalam program
tersebut terdapat perulangan ’for (i=1;i<=bil-1;i++)’ dengan kondisi i=1 dimana nilai i
harus lebih kecil atau sama dengan nilai bil (nilai yang kita masukkan dalam program
dalam contoh ini adalah ’8’) kemudian nilai i akan bertambah 1 jika telah menjalankan
dari kondisi tersebut. Pendefinisian awal variabel ’i’ bernilai 1 dengan i<=bil-1 atau 1<=7
dimana i=1 dan bil-1→ 8-1=7. Kondisi ini memenuhi syarat perulangan maka langkah
selanjutnya adalah mencetak ’x’ karena dalam instruksi selanjutnya terdapat statemen ’
cout<<x<<” ”; ’ karena hasil output pertama adalah 1, karena ini mencetak nilai x
kembali yang bernilai 1, maka output menjadi ”1 1 ”. Selanjutnya diberikan kembali
suatu rumus yakni x=x+y; dan y=x-y. Nilai x dan y yang telah didefiniskan sebelumnya
adalah : x=1, y=1. maka x=1+1=2 dan y=2-1=1. Nilai x dan y yang semula berharga 1,
sekarang berubah menjadi x=2 dan y=1. Kemudian nilai i bertambah 1 menjadi i=2.
Karena nilai i <= 7 maka cetak nilai ’x’. Dari langkah tersebut maka dihasilkan output
menjadi ’1 1 2’. Selanjuntnya masuk ke rumus x=x+y → 2+1=3 dan y=x-y → 3-1=2.
Nilai x dan y yang semula berharga 2 dan 1, sekarang berubah menjadi x=3 dan y=2.
Kemudian nilai i bertambah 1 menjadi i=3. Langkah selanjutnya program akan mengecek

7
harga i. Apakah nilai i <=7 atau tidak jika i <= 7 maka cetak nilai ’x’. Dari langkah ini
maka dihasilkan output ’1 1 2 3’ langkah-langkah ini terus berlangsung sampai kondisi
i=7.Adapun hasil penjabaran dari algoritma program di atas adalah sebagai berikut :

 i=1 → x=1 , y=1 cetak ‘x’ maka output : 1


i<=bil-1(7); cetak ’x’ maka output menjadi : 1 1
x=x+y → 1+1=2
y=x-y → 2-1=1
 i=2 → x=2, y=1
i<=bil-1(7); cetak ’x’ maka output menjadi : 1 1 2
x=x+y → 2+1=3
y=x-y → 3-1=2
 i=3 → x=3 , y=2
i<=bil-1(7); cetak ’x’ maka output menjadi : 1 1 2 3
x=x+y → 3+2=5
y=x-y → 5-2=3
 i=4 → x=5 , y=3
i<=bil-1(7); cetak ’x’ maka output menjadi : 1 1 2 3 5
x=x+y → 5+3=8
y=x-y → 8-3=5
 i=5 → x=8 , y=5
i<=bil-1(7); cetak ’x’ maka output menjadi : 1 1 2 3 5 8
x=x+y → 8+5=13
y=x-y → 13-5=8
 i=6 → x=13 , y=8
i<=bil-1(7); cetak ’x’ maka output menjadi : 1 1 2 3 5 8 13
x=x+y → 13+8=21
y=x-y → 21-8=13
 i=7 → x=21 , y=13
i<=bil-1(7); cetak ’x’ maka output menjadi : 1 1 2 3 5 8 13 21
x=x+y → 21+13=34

8
y=x-y → 34-13=21
 i=8 → x=34 , y=21
i<=bil-1(7)?;
Karena i=8 atau nilai i>=8 maka perulangan telah berakhir sebab nilai i tidak
memenuhi nilai dari kondisi yang diminta oleh karena itu hasil output akhir dari program
ini adalah 1 1 2 3 5 8 13 21

Anda mungkin juga menyukai