,
maka Iterasi pertama
x
1
x
0
-
) ( '
) (
0
0
x f
x f
dilanjutkan iterasi kedua
x
2
x
1
-
) ( '
) (
1
1
x f
x f
dan seterusnya, dengan cara yang sama didapat
x
i1
x
i
-
) ( '
) (
i
i
x f
x f
(1)
iterasi dihentikan jika dua iterasi yang berurutan menghasilkan hampiran
akar yang sama (jika selisih antara akar-akarnya relatiI sama) atau
,x
i1
x
i
, tol
Dari bentuk (1), terdapat penyebut f(x
i
). Sehingga agar setiap iterasi
tidak terjadi kesalahan (error), maka selama iterasi nilai f(x
i
)tidak boleh nol,
karena pembagi tidak boleh nol.
O Algoritma Metode Newton-Raphson
1. DeIinisikan Iungsi I(x) dan I1(x)
2. Tentukan toleransi error (e) dan iterasi maksimum (n)
3. Tentukan nilai pendekatan awal x0
4. Hitung I(x0) dan I1(x0)
5. Untuk iterasi I 1 s/d n atau ,I(xi), _ e
Hitung I(xi) dan I1(xi)
6. Akar persamaan adalah nilai xi yang terakhir diperoleh.
Flow chartnya :
O ontoh program untuk menghitung akar dengan Metode Newton-Raphson
Iercpkcn MeIcce NewIcn Fcph:cn pccc per:cmccn |(x} = x
3
+ x - ! = 0.
!enye|e:cicn:
|(x} = x
3
+ x - ! = 0 , mckc |'(x} = 3x
2
+ !, :ehinggc
xn+! = xn -
1 3
1
2
3
x
x x
metode Newton Raphson
persaman yang diketahui Ixx.`3 x - 1, Ix1 3*x`2 1
xn 1; tol 0.000001;
IprintI('tol 10.8I\n', tol);
IprintI('n xn Ix Ix1 xn1\n');
n0;
Ix xn`3 xn - 1;
Ix1 3*xn`2 1;
xn1 xn-Ix/Ix1;
IprintI('g 8.6I 8.6I 8.6I 8.6I\n',n,xn,Ix,Ix1,xn1);
while abs((xn1 - xn)/xn1) ~ tol
xn xn1;
nn1;
Ix xn`3 xn - 1;
Ix1 3*xn`2 1;
xn1 xn -Ix/Ix1;
IprintI('g 8.6I 8.6I 8.6I 8.6I\n',n,xn,Ix,Ix1,xn1);
end;
IprintI('g 8.6I \n',n,xn);
IprintI('\n,(xn1 - xn)/xn1, 8.6I tol 8.6I\n', abs((xn1 - xn)/xn1),tol);
IprintI('Akarnya 8.6I, banyak iterasi g \n',xn1,n);
CUI!UINY/ :
tol 0.00000100
n xn Ix Ix1 xn1
0 1.000000 1.000000 4.000000 0.750000
1 0.750000 0.171875 2.687500 0.686047
2 0.686047 0.008941 2.411979 0.682340
3 0.682340 0.000028 2.396762 0.682328
4 0.682328 0.000000 2.396714 0.682328
4 0.682328
,(xn1 - xn)/xn1, 0.000000 tol 0.000001
Akarnya 0.682328, banyak iterasi 4
O ontoh soal dan penyelesaian metode Newton-Raphson secara manual
O Kelebihan dan kekurangan metode Newton-Raphson
Kelebihan : Bila taksiran awal kebetulan memang mendekati akar yang
sesungguhnya maka waktu yang dibutuhkan untuk
menghitung akar lebih cepat.
Kekurangan : Bila taksiran awal tidak tepat, hasilnya justru akan divergen
(semakin menjauhi nilai akar yang sebenarnya).
O Permasalahan pada pemakaian metode Newton-Raphson
1. Metode ini tidak dapat digunakan ketika titik pendekatannya berada pada titik
ekstrim atau titik puncak, karena pada titik ini nilai F`(x) 0 sehingga nilai
penyebut dari x
( x) sama dengan nol, secara graIis dapat dilihat sebagai
berikut:
Pendekatan pada titik puncak
Bila titik pendekatan berada pada titik puncak, maka titik selanjutnya akan
berada di tak berhingga.
2. Metode ini menjadi sulit atau lama mendapatkan penyelesaian ketika titik
pendekatannya berada di antara dua titik stasioner.
Titik pendekatan berada diantara 2 titik puncak
Bila titik pendekatan berada pada dua tiitik puncak akan dapat
mengakibatkan hilangnya penyelesaian (divergensi). Hal ini disebabkan titik
selanjutnya berada pada salah satu titik puncak atau arah pendekatannya
berbeda.
O Penyelesaian permasalahan yang timbul pada metode Newton-Raphson
Untuk dapat menyelesaikan kedua permasalahan pada metode newton
raphson ini, maka metode newton raphson perlu dimodiIikasi dengan :
1. Bila titik pendekatan berada pada titik puncak maka titik pendekatan tersebut
harus di geser sedikit, xi xi ] dimana adalah konstanta yang ditentukan
dengan demikian 1xi = 0 dan metode newton raphson tetap dapat
berjalan.
2. Untuk menghindari titik-titik pendekatan yang berada jauh, sebaiknya
pemakaian metode newton raphson ini didahului oleh metode tabel, sehingga
dapat di jamin konvergensi dari metode newton raphson
ontoh :
Selesaikan persamaan :
x . e-x cos(2x) 0
Bila menggunakan titik pendekatan awal x0 0,176281
I(x) x . e-x cos(2x)
I1(x) (1-x) e-x 2 sin (2x)
Sehingga F(x0) 1,086282 dan F1(x0) -0,000015
Perhatikan graIik dari Iungsi ini:
GraIik x.e-xcos(2x)
Iterasi menggunakan metode Newton Raphson adalah sebagai berikut:
Akar yang ditemukan adalah x71365, padahal dalam range 0 sampai
dengan 1 terdapat akar di sekitar 0.5 s/d 1. Untuk menghindari ini sebaikan
digunakan graIik atau tabel sehingga dapat diperoleh pendekatan awal yang
baik.
Bila digunakan pendekatan awal x00.5 maka dengan iterasi dari metode
Newton - Raphson diperoleh:
Akar yang ditemukan adalah x0.973692.
O Algoritma metode Newton Raphson dengan modiIikasi tabel :
Dengan menggunakan algoritma newton raphson yang dimodiIikasikan
diharapkan akar yang diperoleh sesuai dengan harapan dan bila terdapat lebih
dari satu akar dalam range ditunjuk, akan ditampilkan semuanya.
ontoh :
Hasil dari penyelesaian persamaan x * exp(-x) cos(2x) 0 pada range
|0,5| adalah sebagai berikut :
KESIMPULAN
1. Metode biseksi merupakan salah satu contoh pendekatan numerik dengan
metode akolade (Bracketing Mode). Langkah awal untuk menghitung akar
sebuah Iungsi dengan metode ini adalah dengan menebak 2 nilai awal sebagai
batas bawah dan batas atas. 2 nilai tersebut harus memiliki tanda yang
berlawanan (positiI dan negatiI). Dari 2 nilai awal tersebut, tentukan nilai
tengah yang akan membagi daerah hasil menjadi 2 bagian. ek masing-
masing daerah dengan aturan yang ada pada metode biseksi untuk
mengetahui daerah mana yang mengandung akar dan daerah mana yang
tidak. Langkah ini diulangi terus-menerus hingga akar yang diinginkan
ditemukan. Kelebihan dari metode ini adalah hasilnya selalu konvergen
(mendekati akar yang sebenarnya) tapi kcepatannya untuk mencapai akar
yang sebenarnya lambat karena memerlukan banyak iterasi.
2. Metode Newton-Raphson adalah salah satu contoh pendekatan numerik
dengan metode terbuka. Disebut metode terbuka karena akarnya tidak
dibatasi oleh batas bawah ataupun batas atas seperti pada metode biseksi.
Metode ini menggunakan tan dari graIik persamaan Iungsi atau menggunakan
turunan Iungsi tersebut. Langkah awal menentukan metode ini adalah dengan
mendeIinisikan persamaan Iungsi dan turunan Iungsi tersebut terlebih dahulu.
Setelah itu, tentukan nilai awal x yang diperkirakan merupakan akar
persamaan. Masukkan x tersebut ke dalam persamaan Iungsi dan turunannya
kemudian cek apakah x tersebut benar-benar akar asli persamaan dengan
aturan yang berlaku pada metode Newton-Raphson. Kelebihan metode ini
adalah bila perkiraan akar ataupun nilai awal sudah tepat, maka waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan akar persamaan pun lebih cepat daripada
waktu yang dibutuhkan oleh metode biseksi. Namun bila tebakan awal salah,
maka semakin lama, hasil perhitungan justru akan semakin menjauhi akar
yang sebenarnya. Oleh karena itu metode ini membutuhkan ketelitian dan
ketepatan yang besar.
3. Metode Newton-Raphson ternyata kadang memiliki permasalahan dalam
implementasinya. Permasalahan terjadi antara lain jika titik pendekatan
berada pada titik ekstrim atau puncak sehingga nilai penyebut / I`(x) akan
menjadi nol dan hasil akhir perhitungan akan menjadi tak terhingga.
Permasalahan lain yang mungkin muncul adalah bila titik pendekatan berada
pada dua titik puncak maka akibatnya akan menghilangkan penyelesaian
(divergensi). Hal ini disebabkan titik selanjutnya berada pada salah satu titik
puncak atau arah pendekatannya berbeda.
4. ara yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada
metode Newton-Raphson adalah dengan menggeser titik pendekatan bila titik
itu berada di titik puncak serta menggunakan metode tabel terlebih dahulu
untuk menghindari titik-titik pendekatan yang berjauhan sehingga
konvergensi bisa terjamin.
5. Baik pada metode biseksi ataupun Newton-Raphson, toleransi pendekatan
sama-sama dibutuhkan untuk mendapat akar persamaan yang benar-benar
tepat. Semakin kecil toleransi maka semakin teliti hasil yang diinginkan.
6. Besarnya toleransi berbanding terbalik dengan jumlah iterasi. Semakin kecil
nilai toleransi maka semakin banyak iterasi yang dibutuhkan, sebaliknya,
semakin besar toleransi maka semakin sedikit iterasi yang dibutuhkan.
DAFTAR RU1UKAN
1. Implementasi Penyelesaian Persamaan dengan Metode Newton-Raphson,
2009, one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/newton-raphson
2. Subakti, IrIan.2006. odul etode Numerik, ITS, Surabaya
3. www.snapdrive.net/Iiles/544779/Metode Numerik
4. http://www.inIormatika.org/~rinaldi/Buku/Metode20Numerik/BAb-
200120Metode20Numerik20Secara20Umum.pdI
5. http://jackw.staII.gunadarma.ac.id
6. http://goIar.Iiles.wordpress.com/2007/09/modul-numerik1.pdI
. www.malang.ac.id/e-learning/FMIPA/Susy20KA/Persamaan/Newton.htm