Anda di halaman 1dari 11

ANAMNESIS

• Identitas • Sesak baru 1 hari kemarin, yang parah 2 jam terakhir


• Sesak biasa muncul malam hari
• Keluhan utama • Batuk disertia dahak, sudah 3 hari
• Riwayat penyakit sekarang • Dahak berwarna putih
• Riwayat merokok sejak usia 17 tahun
• Riwayat penyakit dahulu
• Hujan/lingkungan berdebu, makin sesak
• Riwayat penyakit keluarga • Belum pernah berobat
• Riwayat lingkungan dan sosial • Dalam 1 bulan terakhir sudah 4x mengalami seperti ini
• Riwayat pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum
• TTV KU umum tampak sakit sedang
Kesadaran kompos mentis
• Inspeksi
N 98x/menit
• Auskultasi Suhu 36oC
TD 110/80
• Palpasi RR 28x/menit
• Perkusi Konjungtiva tidak anemis
Pembesaran KGB (-)
Wheezing (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan darah. Leukositosis dengan pergeseran ke arah kiri dapat mengindikasikan


infeksi bakteri.
• Foto toraks. Foto toraks dilakukan hanya pada pasien dengan tanda dan gejala adanya
pneumotorask (nyeri dada pleuritik, emfisema sub kutis, instabilitas kardiovaskular atau suara
napas yang asimetris).
• Spirometri di sarankan pada awal pengkajian dan setidaknya 1-2 tahun setelah perawatan
dan saat gejala dan puncak lairan pernapasan sudah stabil. Spirometri sebagai alat
pemantau dapat dilakukan lebih sering, apabila diperlukan, berdasarkan keparahan gejala
dan kurangnya respon penyakit terhadap pengobatan.
ASMA BRONKIAL

• Sindrom yang dihasilkan mekanisme multiple yang akhirnya menghasilkan


kompleks gejala klinis termasuk obstruksi jalan napas reversible.
• Batuk, mengi serta sesak napas
• Penggunaan otot napas tambahan, duduk tegak
DIAGNOSIS BANDING

• PPOK
• Ditandai oleh keterbatasan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel
• Tanda-tanda klinis pada pasien PPOK adalah batuk, produksi sputum
berlebihan, dispnea, obstruksi saluran napas yang progresif.
• Penyebab PPOK antara lain, merokok, lapangan kerja berdebu, polusi udara.
DIAGNOSIS BANDING

• Bronkiektasis
• Ditandai dengan adanya dilatasi (ektasis) dan distorsi bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan
kronik, persisten atau ireversibel. Kelainan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam
dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis, otot-otot polos bronkus, tulang rawan dan pembuluh-
pembuluh darah. Bronkus yang terkena umumnya adalah bronkus kecil, sedangkan bronkus besar umumnya
jarang
• Gejala dan tanda klinis yang timbul pada pasien bronkiektasis tergantung pada luas dan beratnya penyakit,
lokasi kelainannya dan ada atau tidaknya komplikasi lanjut.
• Ciri khas penyakit ini adalah adanya batuk kronik disertai produksi sputum, adanya hemoptisis dan
pneumonia berulang. Pada sebagian besar pasien (50% kasus) ditemukan keluhan sesak napas.
KLASIFIKASI
Asma Ekstrinsik Asma Intrinsik

Alergen pada umumnya diketahui Alergen tidak diketahui

Tes kulit (+) Tes kulit (-)

IgE meningkat pada 60% penderita IgE normal/rendah

Onset biasanya pada anak-anak dan deasa muda Onset biasanya pada orang tua

Asma intermiten Asma terus menerus

Derajat asma bervariasi Asma pada umumnya berat

Riwayat alergi keluarga (+) Jarang ada riwayat alergi pada keluarga
ETIOLOGI

• Riwayat alergi
• Riwayat keluarga  produksi IgE yang berlebih (sifat atopik)
• Tidak berhubungan dengan alergi  idiosikatrik
EPIDEMIOLOGI

• WHO dalam World Health Report 2000, 5 penyakit paru utama  17,4%
dari seluruh kematian di dunia
• Infeksi paru 7,2%, PPOK 4,8%, Tuberkulosis 3,0%, kanker paru/trakea/bronkus 2,1% dan asma
0,3%

• WHO (2002) dan GINA (2011), diseluruh dunia diperkirakan terdapat 300
juta orang menderita asma dan tahun 2025 diperkirakan jumlah pasien asma
mencapai 400 juta
• Berdasarkan latar belakang demografis, pada umunya asma diderita usia
muda sementara PPOK terutama diderita usia tua
PATOFISIOLOGI
Pelepasan Ig-E
dependent dari sel
Allergen mast (histamin, Bronkokonstriksi
prostaglandin,
leukotrin)

• Keterbatasan aliran udara yang bersifat akut ini kemungkinan juga terjadi oleh
karena saluran pernapasan pada pasien asma sangat hiper responsif terhadap
bermacam-macam jenis rangsangan.
• Akibatnya keterbatasan aliran udara timbul oleh karena adanya pembengkakan
dinding saluran napas dengan atau tanpa kontraksi otot polos.
PENATALAKSANAAN

• Agonis β2  relaksasi otot polos saluran • Albuterol (salbutamol)


pernapasan dan menghambat kerja • Agonis β2 selektif
mediator yang dilepas sel mast • Bronkodilator maks dalam 15-30 mnt dan
menetap dlm 3-4 jam
• Kortikosteroid sangat bermanfaat, tetapi
efeknya lambat  saat mulai tampak • Inhalasi (90 mcg/semprot aerosol)
adanya serangan asma. Kortikosteroid yang • ES: tremor otot rangka F
diberikan berupa metilprednisolon • Metilprednisolon
• Kostikosteroid
• Mengurangi mediator peradangan, profilaksis
kuat untuk kekambuhan
• 4-48mg/hari

Anda mungkin juga menyukai