Anda di halaman 1dari 52

KELOMPOK 5

ILEUS OBSTRUKSI

1. Andi Alifka R.N.A


2. Putri Amborowati
3. Riski Ayu Rimadani
4. Zuhaidah Karimah
5. Rinda Nugrahini
Definisi

Ileus obstruktif adalah keadaan dimana isi lumen saluran

cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena

adanya sumbatan/hambatan mekanik yang disebabkan

kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus

yang menekan
Etiologi

1) Ekstraluminal : hernia, karsinoma , adhesi, abses

2) Intrinsik dinding usus : tumor primer, malrotasi, penyakit


Crohn, infeksi (TB, divertikulitis), striktur iskemik,

3) Intraluminal : batu empedu, enterolith, benda asing,


bezoar (massa yang terperangkap di saluran cerna,
impaksi fekal), mekonium.
Etiologi
Patofisiologi
Berdasarkan lokasi obstruksi

Ileus obstruktif letak tinggi


Obstruksi mengenai usus halus (batasnya ampula vateri, yg letaknya di
duodenum yang berhubungan duktus biliaris)
• muntah hijau dan frekuensi sering & radiologi double bubble sign

Ileus obstruktif tingkat rendah


Obstruksi mengenai usus besar (ampula vateri kebawah)

• muntah fecal (kuning) karena bercampur sudah bercampur


dengan saluran cerna bagian bawah
Berdasarkan stadium

Obstruksi sebagian (partial obstruction)

• Obstruksi terjadi sebagian sehingga makanan masih bisa sedikit


lewat, dapat flatus dan defekasi sedikit

Obstruksi sederhana (simple obstruction)


• Obstruksi/sumbatan yang tidak disertai terjepitnya pembuluh darah
(tidak disertai gangguan aliran darah)

Obstruksi strangulasi (stranulated obstruction)


• Obstruksi disertai dengan terjepitnya pembuluh darah (iskemia ->
nekrosis/gangren)
Gejala Klinis

• Nyeri Kolik • Obstruksi strangulasi :


• Mual – Nyeri perut
• Muntah – takikardi, nyeri perut
• Obstipasi terlokalisasi, demam,
• Keluarnya flatus atau leukositosis ringan
feses
• Distensi abdomen
• Bising usus, awal ↑ akhir↓
Diagnosis

• Anamnesis : • Pemeriksaan Fisik :


 nyeri abdomen kolik,  Dehidrasi (tugor kulit
nausea, muntah, distensi menurun, mulut kering,
abdomen, (-) lidah kering)
flatus/defekasi, pernah  takikardi
operasi, (+) hernia  hipotensi (tekanan darah
↓)
Diagnosis

• Pemeriksaan Abdomen : • Pemeriksaan Penunjang :


 distensi abdomen  Radiologi (Air-fluid level,
coiled spring, step leadder)
 jaringan parut
 CT-Scan atau barium
 hernia enema
 massa abdomen
 defans muskular
 pemeriksaan rektum &
pelvis (massa/tumor,
ada feses/tdk)
Tatalaksana

• Dekompresi bagian yang mengalami obstruksi untuk


mencegah perforasi
• Menghilangkan penyebab obstruksi

Persiapan
Operasi
Pasca bedah
1. HERNIA
Definisi

Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau


bagian lemah dari dinding yang bersangkutan.

Hernia terdiri :
 Kantong
 cincin
 isi
• Berdasarkan terjadinya :
– akuisita (Dapatan)
– kongenital (Bawaan) • Berdasarkan sifatnya :
– Reponibel
• Berdasarkan letaknya – ireponibel
(ekternal) : – akreta
– hernia diagfragma – inkarserata
– hernia inguinalis – stragulata
– hernia umbilikus
– hernia femoralis
– hernia insisional
Jenis - Jenis Hernia
 hernia interna
 hernia eksterna
 hernia insipiens
 hernia interstisial
 hernia gelincir/slinding
 hernia epigastrika
 hernia spieghel
 hernia lumbalis
 hernia insisional
 hernia litre
Regio Inguinalis

• Dapat terjadi karena anomali kongenital atau didapat.

• Faktor penyebab :
– anulus inguinalis nya cukup lebar

– tekanan intraabdomen meningkat (batuk kronik, hipertropi prostat,


konstipasi)
Regio Ingunalis

• Hernia inguinalis direk


– menonjol langsung di
segitiga hesselbach.
– sering bilateral
– lebih banyak laki-laki
– jarang mengalami
inkarserata dan stragulasi
– akibat peningkatan
abdomen
• Hernia inguinalis indirek
– keluar melalui 2 pintu
yaitu anulus dan kanalis
inguinalis.
– tampak lonjong
– jika sampai skrotum
disebut hernia skrotalis
• Tatalaksana
– Tindakan reposisi dan
• Tanda klinis : penyangga untuk
– saat inspeksi tampak sementara lalu operasi
penonjolan – tindakan operatif :
– tes sarung tangan sutra • herniotomi
(ketika isi kantong hernia • hernioplasti
kosong)
– percobaan reposisi – pada bayi dapat terjadi
• ujung jari (indirek/lateralis) reposisi spontan atau tetap
• sisi jari (direk/medialis) dilakukan bimanual, lalu
tindakan operatif hari
berikutnya.
• Komplikasi
– menjadi hernia inkarserata
yang menyebabkan
gangguan keseimbangan
cairan, elektrolit dan asam
basa
– menjadi hernia stagulasi
yaitu menimbulkan gangren
Hernia Femoralis

• Faktor resiko : obesitas, kehamilan multipara, degenerasi


jaringan ikat karena usia

• lebih banyak pada perempuan


• benjolan dilipatan paha
• saat melakukan aktivitas
• akibat peningkatan tekanan abdominal
• sering terjadi strangulasi
• Diagnosis banding : • Tatatlaksana :
– Hernia ingunalis – herniotomi dengan eksisi
– limfadenopati femoralis komplit
– limfadenitis denga radang – hernioplasti dengan mesh
lokal sekitar (bebas renggang)
– variks tunggal
Hernia umbilikalis
• Hernia kongenital yang hanya
tertutup peritonium dan kulit
akibat penutupannya
inkomplet dan tidak adanya
fasia umbilikaslis.

• Tanda dan gejala :


penonolan melalui
cincin umbilikalis
umumnya tidak
menimbulkan nyeri
jarang terjadi
inkarserasi
• Tatalaksana
– hernia < 2 cm , dapat terjadi regresi spontan sebelum usia 6
bulan atau cincin hernia dapat menutup selama 1 tahun.
– dibantu dengan merapatkan sisi dengan plester 2 - 3 minggu

– hernia > 2 cm atau usia sudah 1,5 tahun maka pilihan terapinya
adalah operatif

– hernia umbilikasi pada dewasa pembedahan dengan mesh


Hernia Paraumbilikalis

• Hernia melalui suatu celah garis tengah di tepi kranial


umbilikus, jarang terjadi di tepi kaudalnya.

• Tatalaksana operatif
Hernia Epigastrika

• Hernia epigastrica atau hernia linea alba adalah hernia


yang keluar melalui defek di linea alba antara umbilikus
dan prosesus xipoideus.
• Tanda dan Gejala :
– Perut tidak nyaman
– Mual , muntah
– Teraba masa yang tidak nyeri

USG abdomen atau CT scan di perlukan untuk menunjang


diagnosis

• Terapi
– Reposisi isi hernia
– Penutupan defek
Hernia Ventralis Hernia Lumbalis
• Semua hernia di dinding • Hernia yang berada di
perut anterolateral daerah lumbal anatara
• Nama lainnya : hernia trigonum iga XIIdan krista
insisional dan sikatri iliaka, pada triigonum
kostolumbalis superior
dan trigonum
kostolumbalis inferior
Hernia Spiegel
Hernia Litre • Hernia ventralis dapatan yang menonjol di
linea semilunaris dengan atau tanpa fasia
• Hernia yang berisi divertikulum spiegel.
meckel.
• Selalu lebih tinggi dari arteri epigastrikka
• Tanda dan gejala : nyeri, inferior
demam, obstruksi usus
belakangan • Diagnosis di tegakan dengan menemukan
benjolan di Mc Burney kanan atau kiri, pada
tepi lateral otot rektus abdominis
Hernia Obturatoria

• Hernia melalui formen • Pada colok dubur dapat


obturatorium. ditemukan tonjolan hernia

• Gelaja : obstruksi , nyeri


perut, muntah-muntah. • Tatalaksana :pendekatan
Cheatle-Henry
• Nyeri meluas pada paha (retropubik). Penutupan
bawah saat abduksi, langsung dilakukan pada
ekstensi dan rotasi internal dinding buli-buli, otot
lutut akibat penekanan
pektineal, peritonium atau
nervus obturatorius.
menggunnakan mesh
Hernia Perinealis

• Tonjolan hernia pada • Gejela : tonjolan di


perineum melalaui otot perineum, dapat nyeri
dan fasia, melalui defek atau tidak, disuria disertai
panggul yang didapat obstruksi
secara primer pada
perempuan muti para • Jarang terjadi inkarserasi
atau pasca operasi • Tatalaksana operatif
perineum. dengan menggunakan
• Terdiri atas hernia pendekatan
perinealis anterior dan transabdominal.
posterior
Hernia Pantalon

• Kombinasi hernia • Biasa nya sulit untuk


inguinalis lateralis dan ditegakkan dan baru
hernia medialis pada satu ditemukan sewaktu
sisi. operasi.

• Kedua kantong
dipisahkan oleh vasa
epigastrika inferior
sehingga berbentuk
celana
2. Kelainan Bawaan
Kelainan Bawaan
• Diverticulum meckel
• Malrotasi usus halus
• Atresia usus
1. Diverticulum Mekel

Definisi
Divertikulum mekel merupakan divertikulum yang sering
ditemukan di usus halus dan berasal dari bagian intraabdomen
duktus vitelinus.
Gejala

Divertikulum meckel sendiri tidak menunjukkan tanda atau


gejala. Baru setelah terjadi divertikulis, timbul keluhan dan tanda
yang mirip sekali dengan apendisitis akut walaupun letak nyeri
dapat berbeda. Perforasi di sertai dengan peritonitis yang dapat
meluas sampai menjadi peritonitis purulenta generalisata.
Tatalaksana
Divertikulektomi segera setelah diagnosis ditegakkan untuk
mencegah tejadinya perforasi.
2. Malrotasi usus

Pada tahapan perkembangan usus, dapat terjadi


gangguan rotasi dan fiksasi usus pada peritoneum
dinding belakang. Malrotasi dapat menimbulkan
gangguan pasase dan vaskularisasi.
Gambaran Klinis
• Umumnya berupa gangguan pasase usus halus bila
timbul tanda obstruksi seperti muntah hijau, perut
kembung segera setelah lahir.

• Obstruksi usus yang hilang timbul mungkin dimulai pada


masa bayi dan berlangsung sampai umur dewasa.
Diagnosis & Tatalaksana

• Radiologi (Foto polos)

• Bila ada obstruksi usus yang lengkap, parsial, atau


berulang, baru dilakukan tindakan bedah yang berupa
laporotomi untuk mengembalikan usus agar tidak
terputar dan arteri mesentrika superior agar tidak
terjepit.

sebaiknya jangan berusaha mengembalikan anatomi


Neoplasma
1. letak obstruksi : Ileum (paling sering), jejenum, duodenum

2. Prevalensi 0,2%-0,3%

3. Neoplasma jinak (30%-50%) & Neoplasma ganas (jarang


terjadi)

4. Usia dekade 5 atau 6


Etiologi
Tumor Jinak : Tumor Ganas :
• Polip adenomatosa • Limfoma ganas (10%-15%), Ileum
• Adenoma • Karsinoid (jarang di usus halus
• Lipoma 20%-40%), Ileum
• Leimioma (sering terdapat gejala) • Adenokarsinoma (35%-50%),
• Hemangioma Duodenum
• Tumor stroma GI (Leimioma,
leimiosarkoma, tumor oto polos
usus)
• Sindrom Peutz-Jeghers
Klinis
Tumor Jinak : Gambar dejong 37-18
• Tidak terdapat gangguan yang berarti
• Gejala tidak khas atau tidak jelas
• Penyulit :
1. Perdarahan (perdarahan masif
jarang terjadi)
2. Obstruksi (tumornya sendiri, gejala
obsturksi tinggi)
3. Obstruksi & Invaginasi (dicetuskan
oleh tumor di ujung invaginatum)
4. Perforasi (peritonitis, abses, fistel
jarang terjadi)
Klinis

Tumor ganas :
• Keluhan samar-samar (penurunan BB, nyeri perut)
• Obstruksi, perdarahan atau perforasi (jarang
terdapat)
• Sindrom Peutz-Jeghers (polip multiple, kelainan
pigmen kulit)
• Sindrom Gardner (sindrom peutz-Jeghers disertai
osteoma) jarang ditemukan
Klinis

• Obtruksi kecil parsial 25% Adenokarsinoma :
1. Lesi di periampula (ikterus atau pankreatitis
obstruktif)
(nyeri perut, kembung, • Tumor Karsinoid :
distensi, mual, muntah) 1. Perkembangan metastase (ke hepar)
2. Sindrom karsinoid (diare, kemerahan,
• massa abdomen yang hipotensi, takikardi, fibrosis endokardium,
katup jantung kanan)
jelas pada keganasan • Limfoma :
1. Obstruksi usus 10%
(25%) 2. Perforasi usus
• GIST :
1. Lokasi di perut 60%-70%, usus kecil 20%-35%
2. Perdarahan nyata

Diagnosis Tatalaksana

Ditegakkan laparotomi
Tes labaratorium : • Pengangkatan tumor :
1. Peningkatan 5-HIAA pada sindrom karsinoid
2. Peningkatan CEA pada adenokarsinoma usus kecil 1. Tumor jinak (memulihkan

dgn metastase ke hepar
Radiografi kontras :
pasase usus)
1.
2.
Enteroklisis
CT-Scan
2. Tumor ganas (reseksi
3. Angiografi (perdarahan) radikal)
• Biopsi :
1. EGD (duodenum)
• Kolonoskopi (ileum distal)
• Enteroskopi intraoperatif (visualisasi tumor usus kecil
secara langsung diluar jangkauan endoskopi standar)
• Endoskopi ballon dan endoskopi kapsul

Anda mungkin juga menyukai