KELOMPOK 4 :
Agama : Hindu
NRM : 1-07-33-34
RIWAYAT KESEHATAN
Nyeri kepala, hidung tersumbat dan sakit Pasien bertempat tinggal di lingkungan
tenggorokan dirasakan sejak 3 bulan yang kurang bersih, ventilasi rumah
yang lalu disertai pilek yang sering kurang (tidak adekuat).
kambuh dan ingus yang kental di hidung.
RR : 25 x/menit
BB : 60 kg B3 (brain) : Composmentis ; Pupil : Isokor
Pemeriksaan Penunjang
B5 (bowel) : Peristaltik : Normal
Pemeriksaan CT-Scan terdapat sinusitis
maxilaris
B6 (bone) : Kelemahan otot, malaise
Diagnosis : Sinusitis Maxilaris
Status Fisik : ASA I
Rencana Tindakan :
Bedah Sinus Endoskopi Fungsional
(BSEF)
Rencana Anestesi : GA - ETT
Data Masalah Etiologi
ANALISA
DS DATA cemas dan takut pada operasi yang akan dijalaninya.
:Pasien mengatakan Ansietas Kurang pengetahuan dan hospitalisasi
DO :
a. Pasien tampak gelisah dan tegang saat menunggu masuk ke ruang operasi
b. TD : 130/80 mmHg
c. Nadi : 110 x/menit
d. RR : 25 x/menit
DS : Pasien mengatakan nyeri sejak 3 bulan disertai pilek dan ingus di hidung. Ketidakefektifan Sekret yang berlebihan
DO : bersihan jalan napas
a. Suara napas ronkhi
b. Pasien nampak gelisah
c. RR : 25 x/menit
d. CT Scan : Sinus Maxilaris
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d sekret yang berlebihan di rongga sinus yang ditandai
dengan pasien mengatakan nyeri sejak 3 bulan disertai pilek dan ingus di hidung, suara napas
ronkhi, pasien nampak gelisah, RR : 25 x/menit
2. Nyeri akut b/d iritasi jalan napas atas sekunder akibat infeksi yang ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri kepala, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan, pasien mengatakan bahwa
terjadi penurunan nafsu makan, BB pasien turun 1kg, pasien gelisah, suhu : 38ºC
3. Ansietas b/d kurang pengetahuan dan hospitalisasi yang ditandai dengan, pasien mengatakan
cemas dan takut pada operasi yang akan dijalaninya, pasien tampak gelisah dan tegang saat
menunggu masuk ke ruang operasi, TD : 130/80 mmHg, nadi : 110 x/menit, RR : 25 x/menit
INTERVENSI
No Tanggal/
NOC NIC Rasional TTD
Dx Jam
Setelah diberikan asuhan a. Ajarkan batuk a. Mengeluarkan secret dari jalan nafas
keperawatan selama 30 efektif b. Nebulizing dapat mengencerkan secret
menit pasien diharapkan b. Kolaborasi dan berperan sebagai bronkodilator untuk
Selasa, mampu mempertahankan pemberian melebarkan jalan nafas.
19 Maret patensi jalan nafas, nebulizing c. Untuk mengetahui perkembangan
2019 dengan kriteria hasil pola c. Kaji perubahan kesehatan klien
1 pernafasan normal : pola napas
Pukul a. RR : 16-20 x/menit
13.00 b. Bunyi napas bersih
WITA c. Jalan napas bersih
d. Pasien rileks
Setelah diberikan asuhan a. Lakukan a. Untuk mengetahui perubahan
keperawatan selama 20 menit pengkajian nyeri nyeri
pasien diharapkan mampu b. Gunakan teknik b. Untuk mengetahui
mengurangi nyeri, dengan kriteria komunikasi pengalaman nyeri pasien
hasil : terapeutik c. Untuk mengurangi hal – hal
a. Mampu mengontrol nyeri c. Kontrol yang dapat meningkatkan
Pukul (tahu penyebab nyeri) lingkungan yang nyeri
2 13.30 b. Melaporkan bahwa nyeri dapat d. Untuk mengurangi rasa nyeri
WITA berkurang dengan mempengaruhi
menggunakan manajemen nyeri
nyeri d. Tingkatkan
c. Menyatakan rasa nyaman istirahat
setelah nyeri berkurang
d. Suhu tubuh : 38ºC
3 Selasa, Setelah dilakukan a. Identifikasi tingkat a. Untuk mengetahui
19 tindakan keperawatan kecemasan tingkat kecemasan
Maret selama 10 menit pasien pasien
2019 diharapkan cemas pasien b. Berikan b. Untuk memberikan
berkurang dengan kriteria penjelasan pemahaman terkait
Pukul : tentang prosedur
13.50 a. Pasien tampak rileks pembedahan yang pembedahan yang
WITA b. TD : 120/80 mmHg akan dilakukan. akan dilakukan
c. Pasien menyatakan c. Ajarkan teknik c. Untuk memberikan
siap dioperasi relaksasi : nafas kondisi rileks pada
d. Pasien kooperatif dalam pasien
d. Monitoring TTV d. Untuk memonitoring
tanda – tanda vital
pasien
IMPLEMENTASI
No.D
Hari/Tanggal/Jam Implementasi TTD
x
Selasa, 19 Maret 2019
a. Ajarkan batuk efektif
1 Pukul 13.00 WITA
a. Kolaborasi pemberian nebulizing
Pukul 13.20 WITA
b. Kaji perubahan pola napas
a. Lakukan pengkajian nyeri
Pukul 13.30 WITA b. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
2
a. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
Pukul 13.40 WITA b. Tingkatkan istirahat
a. Identifikasi tingkat kecemasan pasien
Pukul 13.50 WITA b. Berikan penjelasan tentang pembedahan yang akan
dilakukan.
3
a. Ajarkan teknik relaksasi : nafas dalam
Pukul 14.00 WITA b. Monitoring TTV
EVALUASI
No.
Hari/Tanggal/Jam Evaluasi TTD
Dx
S : Pasien mengatakan masih sulit untuk bernapas
14.10 89 120/80 15 82
14.30 90 118/76 22 84
15.00 88 110/77 17 82
Respirasi
Napas spontan 20 kali permenit, suara nafas terdengar suara nafas dengan sekret setelah
dilepas ET. Dilakukan suction
Perdarahan : 400mL
Input Cairan : RL makro 60 tpm
Anastesi :
Premedikasi : Midazolam 7 mg ; Fentanyl 140 µg
Anestesi : O2 2 Liter ; N2O 2 Liter; Sevofluran 2%
ANALISA DATA
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan secret ditandai
dengan terdengar suara nafas dengan sekret setelah ET dilepas, hilangnya reflek
hisap, dilakukan general anestesi dan pasien keadaan tidak sadar
INTERVENSI
No Tangga
NOC NIC Rasional TTD
Dx l/Jam
1 Selasa, Setelah diberikan asuhan a. Ukur dan catat masukan a. Membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran
19 keperawatan kepada pasien selama dan pengeluaran cairan cairan
Maret 4,5 jam, diharapkan pemenuhan pada pasien b. Mengetahui apabila ada perubahan pada terapi
2019 keseimbangan cairan dan elektrolit b. Tinjau ulang catatan intra cairan
tubuh pasien adekuat dengan operasi c. Menjadikan input cairan elektrolit pasien terpenui
Jam kriteria : c. Atur terapi infus RR 60 tpm sesuai program dan perhitungan balance cairan
14.10 a. Input = output d. Pantau aliran infus d. Menjadikan aliran infus adekuat dan terkontrol
WITA b. Tidak terjadi dehidrasi pada e. Pantau TTV pasien e. Mempermudah pemberian penanganan apabila TTV
pasien berubah
c. TTV normal
d. Turgor kulit baik
e. Membran mukosa lembab
2 Selasa Setelah diberikan asuahan a. Atur posisi a. Posisi ekstensi membuka
, 19 keperawatan selama 60 kepala pasien jalan napas
Maret menit pasien diharapkan ekstensi b. Menurunkan resiko dan
2019 mampu mempertahankan b. Lakukan suction aspirasi dan pola nafas
patensi jalan nafas, c. Observasi normal
Jam dengan kriteria hasil pola frekuensi/irama c. Dapat mengindikasikan
14.50 pernafasan normal : pernafasan terjadinya gagal nafas.
WITA a. Bunyi nafas normal/ perhatikan d. Memantau keadekuatan
tidak terdengar bising d. Kaji warna dasar oksigenasi
atau suara nafas kuku
dengan adanya secret
b. Aspirasi dapat dicegah
IMPLEMENTASI
No.
Hari/Tanggal/Jam Implementasi TTD
Dx
Selasa, 19 Maret a. Mengukur dan mencatat input dan output cairan
2019 b. Mengatur aliran infus RL 60 tpm (mengganti cairan infus
1 Pukul 14.10 WITA jam 14.30 WIB)
c. Memantau aliran cairan infus pada pasien.
d. Memantau TTV pasien.
Pukul 14.50 WITA a. Mengatur posisi kepala pasien ekstensi
b. Melakukan suction
2
c. Mengobservasi frekuensi pola nafas pasien dan mengkaji
adanya sianosis.
EVALUASI
No. Hari/Tanggal/Ja
Evaluasi TTD
Dx m
1 Selasa, 19 Maret S : -
2019 O:
a. Pasien terpasang infus RL 60 tpm pada tangan kiri, infus tidak terlihat macet, aliran lancar, tpm tetap sama (stabil
Pukul 14.10 60 tpm).
WITA
b. Nadi : 89
c. TD : 118/77
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan intervensi.Pantau aliran cairan infus, ganti plabot infus saat cairan hampir habis.
Pukul 14.50 S:-
WITA O : Pasien bernafas diintubasi dengan ET, RR : 24x/mnt
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan posisi pasien
Pukul 14.50 S:-
WITA O: Suara nafas menujukkan sudah tidak ada sekret, sekret sebanyak 10 cc
2
A: Tujuan tercapai
P : Pantau pengeluaran sekret dan kaji apakah sekret sudah sepenuhnya keluar.
Pukul 14.50 S:-
WITA O : RR : 18 kpm, tidak ada sianosis.
A: Tujuan tercapai
P : Lanjutkan intervensi tiap 20 menit.
POST ANESTESI
Pengkajian
Keluhan Utama
Terdapat luka di dalam nasal, terdapat tampon di maxila dan nasal. Tampon pada maxila dan
cavum nasi sinistra tampak rembes. Klien menggunakan terapi oksigen 3L.
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran
Tidak sadar (pengaruh anestesi). Setelah selesai operasi klien masih belum sadar, sampai di Recovery
Room klien tetap belum sadar. Pada pukul 15.30 ketika dipanggil namanya klien mengeluarkan suara tapi
terdengar tidak jelas. Klien sadar di RR pukul 16.30 WITA setelah 1,5 jam operasi selesai. KU : Lemah
b. TTV
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 16x/menit
Suhu : 36,5 ºC
TD : 120/70 mmHg
c. Kulit Pucat
d. Bernapas menggunakan mulut
e. Terpasang infus RL 500 cc dengan tetesan 20 tpm di tangan kiri
Analisa data
no data masalah etiologi
1 DS : - Resiko infeksi Prosedur pembedahan
DO : dan prosedur invasif
a. Terdapat luka di dalam nasal
b. Terpasang tampon maxilla
c. Tampon pada maxilla dan cavum nasi
sinistra tampak rembes.
d. Terpasang RL 500 cc di tangan kiri.
Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan yang ditandai dengan terdapat
luka di dalam nasal, terpasang tampon maxilla, tampon pada maxilla dan cavum nasi
sinistra tampak rembes, terpasang RL 500 cc di tangan kiri.
Intervensi
No Hari/Tangg NOC NIC Rasional TTD
dx al/Jam
1 Selasa, 19 Setelah diberi asuhan a. Awasi TTV, a. Demam
Maret 2019 keperawatan selama 30 menit Perhatikan mengindikasik
diharapkan pasien tidak demam, an adanya
Jam 15.00 mengalami infeksi dengan menggigil dugaan infeksi.
WITA kriteria hasil : berkeringat b. Untuk deteksi
a. TTV dalam rentang normal b. Observasi dini adanya
(Nadi: 60-100 x/menit adanya tanda- tanda-tanda
TD:120/80 mmhg, tanda infeksi infeksi
Suhu:36,5-37ºC,
RR:24x/menit)
b. Tidak ada tanda-tanda
infeksi (tumor, dolor, rubor,
kalor, fungsiolesa)
Implementasi
No. Dx Hari/Tanggal/Jam Implementasi TTD