Anda di halaman 1dari 15

DEMAM BERDARAH DENGUE

(DBD)
DISUSUN OLEH :

• RETNO PUTRI (0801172196)


• RIMA ANJALIA SYUHADA (0801172180)
PENGERTIAN DBD

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit


yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Penyakit DBD disebabkan oleh virus
Dengue dengan tipe DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-
4.
Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone
fever (demam sendi), karena demam tersebut dapat
menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat
seakan-akan tulang mereka patah.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan DBD

Host (Pejamu) :

1. Gizi
2. Jenis Kelamin
3. Umur
4. Etnik/genetik
5. Kekebalan

Agent (Penyebab) : Environment (Lingkungan):


1. Kelembaban nisbi
1. Tipe Virus 2. Cuaca
2. Virulensi Virus 3. Ketinggian Tempat Tinggal
3. Galur Virus 4. Perilaku Masyarakat
5. Kepadatan Larva + nyamuk
dewasa
Etiologi Demam Berdarah
Penyakit DBD disebabkan oleh Virus
Dengue. Virus tersebut termasuk dalam group B
Arthropod borne viruses (arboviruses). Virus yang
banyak berkembang di masyarakat adalah virus
dengue. Deman berdarah adalah adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypt.
Nyamuk yang menggigit dan menularkan virus ini
adalah dari jenis betina. Nyamuk ini hidup dan
berkembang pada tempat-tempat penampungan air
bersih yang tidak berhubungan dengan tanah, seperti
: bak mandi/WC, tempat penyimpanan air.
Nyamuk penyebab deman berdarah ini menggigit pada pagi
dan sore hari. Nyamuk ini dapat menggigit beberapa kali
setiap hari sehingga dia bisa menularkan virus dari satu orang
ke orang kali dalam satu hari (dr. Suhendro, SpPD,2007).
Perkembangan nyamuk dari telur hingga dewasa memerlukan
waktu sekitar 10-12 hari. Kemampuan terbang berkisar antara
40-100 meter dari tempat berkembang biaknya. Tempat
istirahat yang disukainya adalah benda-benda yang
bergantung di dalam rumah, seperti gordyn, kelambu,
baju/pakaian kamar yang gelap dan lembab.
Diagnosis
Penyakit Demam Berdarah didiagnosis dengan
melihat gejala yang muncul, seperti demam tinggi
dan munculnya ruam. Masa inkubasi dalam tubuh
manusia sekitar 4-6 hari (rentang 3-14 hari), timbul
gejala prodormal yang tidak khas seperti : nyeri
kepala, nyeri tulang belakang dan perasaan lelah.
Gejala Demam Berdarah
Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :
• Masa inkubasi terjadi selama 4-6 hari.
• Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 °C- 40 °C)
• Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif
puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
• Hepatomegali (pembesaran hati).
• Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang,
tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
• Trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan trombosit
sampai 100.000 /mm3.
• Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.
• Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah,
mual, muntah, sakit perut, diare kejang dan sakit kepala.
• Pendarahan pada hidung dan gusi.Rasa sakit pada otot dan
persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya
pembuluh darah.
TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI

 Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti : drum, tangki,


tempayan, bak mandi/wc dan ember.
 Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti : tempat
minum burung, vas bunga, barang-barang bekas (ban, kaleng, botol, plastik,dll).
 Tempat penampungan air alamiah seperti : lobang batu/pelepah daun, tempurung
kelapa, potongan bambu.
Pengobatan

Pengobatan penderita Demam Berdarah adalah dengan cara :

• Penggantian cairan tubuh (pemasangan infus dan tranfusi


darah).

• Penderita diberi minum sebanyak 1,5-2 liter dalam 24 jam


(air teh dan gula sirup atau susu).

• Gastroenteritis oral solution/kristai diare yaitu garam


elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5
menit.
Pencegahan

Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian


vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :

1. Lingkungan
Metode Iingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi
tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan
perbaikan desain rumah. Sebagai contoh:

- Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu.


- Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.
- Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
- Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah
dan lain sebagainya.
2. Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan
pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang/ikan kepala timah).

3. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
- Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan
fenthion), berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan
sampai batas waktu tertentu.
- Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat
penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain
lain.
Pencegahan DBD yang efektif

3M :
1.MENGURAS
2.MENUTUP
3.MENGUBUR
Tindakan pencegahan DBD

1. Pemberantasan sarang nyamuk melalui 3 M.


2. Pemberantasan vektor/nyamuk dengan penyemprotan
(fogging fokus).
3. Kunjungan ke rumah-rumah untuk pemantauan jentik
dan pembagian bubuk abate.
4. Penyuluhan dan kerja bakti untuk melakukan
kegiatan 3M.
Kesimpulan

• Penyebab penyakit DBD di Indonesia adalah Virus Dengue

• Perlu kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit DHF (Dengue


Hemoragic Fever) terutama pada musim penghujan terutama pada
derah endemis karena dapat menyebabkan kematian

• Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit DBD adalah


Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan "3M Plus" yang
melibatkan seluruh masyarakat serta disesuaikan dengan kondisi
setempat.

Anda mungkin juga menyukai