Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH

DERMATITIS
KELOMPOK 2

1. S AT R I A M U H . TA Q WA
2. AW I T N U R M I YAT I
3. W I N D A H S YA M
4. N I R WA N A
5. RAHMA

Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar


Prodi Keperawatan Pare-pare
Tahun Akademik 2018/2019
PENGERTIAN

 Dermatitis merupakan inflamasi pada kulit,


terkadang disebabkan oleh alergi. Dermatitis disebut
juga eksem (wikipedia).
Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis
sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau
faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berubah
eflo-resensi polimorfik (eritema, edema,papul, vesikel,
skuama, dan keluhan gatal) (Adhi Juanda,2005).
Gambar

Kulit yang terpengaruh oleh


dermatitis dapat melepuh,
bernanah, berkerak atau
mengelupas. Contoh dari
dermatitis adalah dermatitis
atopik (eksim), ketombe dan
ruam yang disebabkan oleh
kontak dengan berbagai zat,
seperti poison ivy, sabun,
dan perhiasan logam.
Klasifikasi Dermatitis

Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumstrip, ditandai


Neuroderm dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih
atitis menonjol(likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu,
akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang
karena berbagai ransangan pruritogenik.

Statis Merupakan dermatitis sekunder akibat insufisiensi


Dermatitis kronik vena(atau hipertensi vena) tungkai bawah.
Kulit terasa berminyak dan licin; melepuhnya sisi-sisi
Seborrheich dari hidung, antara kedua alis, belakang telinga serta
Dermatitis dada bagian atas.

Contact Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan


Dermatitis oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit.

Atopic Merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan


Dermatitis resitif, disertai gatal yang umumnya sering terjadi
selama masa bayi dan anak-anaka,
1. Neurodermatitis 2. Statis Dermatitis

3. Seborrheich Dermatitis

4. Contact Dermatitis
5. Atopic Dermatitis
Etiologi

 Penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Sebagian


besar merupakan respon kulit terhadap agen-agen misal nya
zat kimia, bakteri dan fungi selain itu alergi makanan juga
bisa menyebabkan dermatitis. Respon tersebut dapat
berhubungan dengan alergi. ( Arief Mansjoer.1998.”Kapita
selekta” )
 Penyebab Dermatitis secara umum dapat dibedakan menjadi
2 yaitu
1. Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli,
semen, asam, basa ), fisik ( sinar matahari, suhu ),
mikroorganisme ( mikroorganisme, jamur).
2. Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik.
Patofisiologi
Manifestasi Klinik

Efloresensi/wujud kelaianan kulit:

a. Ruam kulit primer misalnya

makula,eritema,nuodus,vesikula,bula,pustula,urtika,
tumor,kista,plak,abses.
b. Ruam kukit sekunder misalnya
skuama,krusta,erosi,ekskoriasi,ulkus,rhagaden,parut
(sikatriks),keloid,abses,hiperpegmentasi,hipopigme
ntasi.
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan kulit meliputi pemeriksaan inspeksi


dan palpasi.
1.Inspeksi higiene kulit penilaian atas kebersihan yang
merupakan petunjuk umum atas kesehatan
seseorang.
Kelainan yang bisa nampak pada kulit.
2. Palpasi pada palpasi pertama dirasakan kehangatan
kulit(dingin, hangat, demam)kemudian
kelembabannya, pasien dehidrasi, terasa kering dan
pasien hipertiroidisme berkeringat terlalu banyak.
Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium
a. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit,
elektrolit,protein total, albumin, globulin
b. Urin : pemerikasaan histopatologi
2. Penunjang (pemeriksaan Histopatologi)
Pemeriksaan ini tidak memberi gambaran khas
untuk diagnostik karena gambaran
histopatologiknya dapat juga terlihat pada
dermatitis oleh sebab lain.
Penatalaksanaan

1. Pencegahan
 Hindari faktor penyebab

 Jaga kulit jangan sampai kering

 Berikan pengertian untuk tidak digaruk.

2. Pengobatan
a. pengobatan topikal
b. pengobatan sistemik
 Kortikosteroid
Antihistamin
 Radiasi ultraviolet Kortikosteroid
 Siklosporin A Siklosporin
 Antibiotika dan antimikotika Pentoksifilin
 Imunosupresif Derivat vitamin D3
Pendidikan Kesehatan

1. Hindari kontak dengan iritan


2. Hindari panas, sabun dan menggosok kulit
3. Hindari obat-obatan topikal kecuali jika di resepkan
dokter
4. Cuci kulit secara menyeluruh, segera setelah terpajan
pada
iritasi atau antigen
5. Gunakan sarung tangan berlapis katun untuk
mencuci
piring, tidak lebih dari 15-20 menit sekali pakai
Referensi

Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.yogyakarta:


Mediaction publishing
Muttaqin Arif, Kumala Sari, 2011, Asuhan
Keperawatan Sistem
Integumen, Jakarta: Salemba Medika
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma.2015

Anda mungkin juga menyukai