2. Treponemal tests:
specific treponemal antibody
Treponema pallidum hemagglutination assay (TPHA)
the fluorescent treponemal antibody-
absorbed (FTA-abs)
Pemeriksaan Enzyme Immunoassay
Antibodi pada tahapan Sifilis
Spesimen pada pem. serologis sifilis
hemolyzed
bakteri (+) Blood (+)
chylous
turbid
Congenital
Kongenital: Sifilis tersier
vena ibu & anak Neurologis (+)
Pemeriksaan non Treponemal
Antibodi IgG & IgM antiphospholipid respons thd materi
lipoidal yang keluar dari sel yang rusak pada infeksi awal dan
lipid dari permukaan sel Treponema
Cepat, sederhana, murah
Memonitor perjalanan penyakit dan mendeteksi reinfeksi
Limitasi:
sensitivitas rendah pada sifilis primer dan laten/akhir
positif palsu karena reaksi silang
negatif palsu karena reaksi prozone dan HIV (+)
Pemeriksaan non-Treponemal
VDRL USR RPR TRUST
antigen
=RPR
suspensi Antigen stabil Antigen stabil
Toluidine red
segar/hari
Simplifikasi
Dapat CSF
VDRL
Semikuantitatif titrasi
Prinsip RPR
Prosedur titrasi
1 2 3 4 5 6 7
Lingkaran 1 2 3 4 5 6 7
NaCl 0,9% 50 50 50 50 50 50
(μL)
Serum (μL) 50 50
Pindahkan 50 50 50 50 50 50
Antigen (tetes) 1 1 1 1 1 1 1
Interpretasi
Tidak ada efek prozone sampai 1/128
Positif palsu seringkali titer < 1:4.
Eksklusi hasil positif palsu:
sampel hasil reaktif dengan pemeriksaan non-treponemal
konfirmasi dengan pem. treponemal
Pemeriksaan Treponemal
Antigen T. pallidum atau komponennya
Reaktif bertahun-tahun, dengan/ tanpa terapi
Tidak dapat dipakai mengevaluasi respon terapi atau relaps
atau reinfeksi
Tidak bisa membedakan sifilis venereal dengan sifilis endemik
treponemal nonpatologis dan komensal
Pemeriksaan konfirmasi
Prevalensi rendah skrining (rapid test atau EIA)
Sensitivitas dan spesifisitas lebih baik dari pem. non-
treponemal
Lebih sulit dan mahal drpd non-treponemal
Penyebab reaksi silang
RPR titer
Positif palsu negatif
Kesimpulan
EIA/ rapid test atau VDRL/TPHA dapat digunakan untuk
skrining (RPR menggantikan VDRL, TPPA menggantikan
TPPA)
Laboratorium dengan workload besar dapat menggunakan
EIA
TPHA/TPPA paling cocok untuk konfirmatori
FTA-abs dapat digunakan bila ada hasil yang diskrepan
Follow-up untuk pasien yang seronegatif pada pasien dengan
risiko baru PMS harus dilakukan untuk menghindari periode
jendela pada sifilis primer
Terima Kasih