Anda di halaman 1dari 16

KMB I :

SISTEM PERSYARAFAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN


DENGAN CEDERA KEPALA

Oleh : Ina Karlina, S.Kep, Ns


PENDAHULUAN
CEDERA KEPALA
Adalah suatu kondisi terjadinya injuri
pada kulit kepala, tulang tengkorak atau
jaringan otak.

INSIDENSI
Penyebab utama karena kecelakaan
sepeda motor dan jatuh. Paling banyak
terjadi pada pria dibanding wanita.
MEKANISME CEDERA
KEPALA
 Aselerasi
bila kepala diam terbentur benda bergerak
 Deselerasi
bila kepala bergerak membentur benda diam
 Deformasi
benturan yang kuat menyebabkan perubahan
formasi dan kerusakan integritas kulit kepala,
tulang tengkorak atau jaringan otak.
GAMBARAN TERJADINYA
INJURI KEPALA
 Trauma tumpul
 Trauma tajam (penetrasi)
 Kup
lokasi terjadinya kerusakan yang relatif dekat
dengan lokasi yang terbentur
 Kontra kup
lokasi terjadinya kerusakan berlawanan pada
sisi lokasi yang terbentur
KRITERIA CEDERA KEPALA
BERDASARKAN BERAT -RINGAN
 CEDERA KEPALA RINGAN (CKR)
jika GCS antara 13 – 15, dapat terjadi
kehilangan kesadaran < 30 menit (< 2 jam),
tidak ada penyerta (fraktur tengkorak, kontusio
atau hematom

 CEDERA KEPALA SEDANG (CKS)


jika GCS antara 9 – 12, hilang kesadaran atau
amnesia antara 2 – 5 jam, dapat mengalami
fraktur tengkorak, disorientasi ringan (bingung)
Lanjutan …
KRITERIA CEDERA KEPALA
 CEDERA KEPALA BERAT (CKB)
jika GCS 3 – 8, hilang kesadaran > 24 jam,
juga meliputi kontusio cerebral, laserasi atau
adanya hematom atau edema cerebral.
GLASGOW COMA SCALE
 Eye Opening (E)
Sponteneous 4
To call 3
To pain 2
None 1
 Verbal Response (V)
Oriented 5
Confused conversation4
Inapproriate words 3
Incomphrehensiible sounds 2
None 1
 Motor Response (M)
Obeys command 6
Localizes pain 5
Normal flexion (withdrawal) 4
Abnormal flexion (decorticate) 3
Extension (decebrate) 2
None (flaccid) 1

GCS Score = E + V + M
FRAKTUR TENGKORAK
 Fraktur linier
Tampak seperti garis tipis pada foto rongent,
tidak memerlukan perawatan. Perlu
diwaspadai apabila ada kerusakan jaringan di
bawahnya.

 Fraktur depresi
Dapat dipalpasi & tampak pada foto rongent.
Sering diperlukan pembedahan pada 24 jam
pertama jika depresi dalam.
FRAKTUR TENGKORAK
lanjutan …

 Fraktur basiler
Terbatas pada tulang dasar tengkorak lobus
frontal atau temporal. Menimbulkan kontak
CSF dalam ruang subarachnoid dan sinus 
CSF keluar dari hidung atau telinga,
kontaminasi CSF oleh bakteri  komplikasi
meningitis dan abses otak.
CEDERA JARINGAN OTAK
 Concussion (gegar otak)
Kejadian gangguan singkat fungsi otak dengan
atau tanpa kehilangan kesadaran. CT Scan tidak
tampak kerusakan tulang tengkorak ataupun
duramater. Klien mengeluh sakit kepala,
dizziness disertai nausea-vomiting.
 Contusions
kerusakan jaringan otak yang luas berupa
petechia dan perdarahan. Pada CT Scan tampak
efek massa, mempengaruhi TIK, meningkatkan
laju mortalitas 45 %.
KOMPLIKASI PASCA
CEDERA KEPALA
 Hematom epidural
Adanya akumulasi darah pada rongga antar
tulang tengkorak dengan lapisan meningen
duramater. Terjadi akibat robekan cabang
arteri meningeal tengah atau frontal.
Manifestasi klinis perdarahan akut bekuan
darah, hanya bisa diatasi dengan intervensi
medis atau kematian. Bekuan epidural
berkembang lambat, klien asimptomatik
dalam beberapa minggu atau bulan hingga
muncul perubahan neurologik.
KOMPLIKASI PASCA
CEDERA KEPALA lanjutan …
 Hematom subdural
Adanya akumulasi darah di bawah lapisan
meningeal duramater dan di atas lapisan
aracnoid  bekuan dengan tekanan osmotik
tinggi, menyerap cairan di sekitar
subarachnoid  massa intrakranial  PTIK
 herniasi cerebral  kematian.
Akut : simptomatik dalam 24 jam injuri.
Kronis : simptomatik beberapa minggu pasca
injuri.
KOMPLIKASI PASCA
CEDERA KEPALA lanjutan …
 Hematom subarachnoid
adanya akumulasi darah di ruang antara
lapisan arachnoid dan piamater

 Hematom intracerebral
akumulasi darah 25 ml atau lebih dalam
parenkim otak
PRINSIP PATHOFISIOLOGI
CEDERA KEPALA
AKIBAT SEKUNDER
CEDERA KEPALA

Anda mungkin juga menyukai