Disusun oleh :
APRILIANI NURHIJAH
P1337420215031
I. KONSEP DASAR
A. Definisi
B. Etiologi
2. Terjatuh
4. Olah raga
5. Benturan langsung pada kepala.
6. Kecelakaan industri.
C. Epidemiologi
D. Klasifikasi
1. Berdasarkan Mekanisme :
3. Berdasarkan morfologi
a. Fraktur tengkorak
b. Lesi intracranial
Anatomi Kepala
a. Kulit kepala
b. Tulang kepala
d. Otak.
E. Patofisiologi
F. Komplikasi
G. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik
H. Penatalaksanaan
Bersihkan jalan nafas dari debris dan muntahan, lepaskan gigi palsu,
pertahankan tulang servikal segaris dengan badan dengan memasang
kolar servikal, pasang guedel bila dapat ditolerir. Jika cedera kepala
orofasial mengganggu jalan nafas, maka pasien harus diintubasi.
2. Menilai pernapasan
3. Menilai sirkulasi
4. Obati kejang
Pedoman penatalaksanaan
1. Pada semua pasien dengan cedera kepala atau leher, lakukan foto
tulang belakang servikal (proyeksi antero-posterior, lateral dan
odontoid), kolar servikal baru dilepas setelah dipastikan bahwa
seluruh tulang servikal C1-C7 normal.
d. Edema serebri
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada… tanggal…. Jam….
1. Identitas pasien
Penanggung jawab
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
3. Pengkajian primer
a. Airway
b. Breathing
c. Circulation
d. Disability
e. Exposure
4. Pengkajian sekunder
a. Aktifitas
b. Integritas ego
c. Eliminasi
d. Pola nutrisi
e. Hygiene
5. Pemeriksaan penunjang
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
Intervensi :
Tujuan : Pola nafas dan bersihan jalan nafas efektif yang ditandai
dengan tidak ada sesak atau kesukaran bernafas, jalan nafas bersih,
dan pernafasan dalam batas normal.
Intervensi:
Pastikan jalan nafas tetap terbuka dan kaji adanya sekret. Bila ada
sekret segera lakukan pengisapan lender
Intervensi :
Kurangi rangsangan.
Intervensi :
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, volume
3. Jakarta : EGC
International, Philadephia.