Anda di halaman 1dari 31

CASE REPORT

ACUTE NSTEMI
OLEH:
ADYZKA MARSHALIVIA
ARRUM PRABUNINGTIAS
SUCI RAHAYU

PEMBIMBING:
Dr.Librantoro. Sp.JP
IDENTITAS PASIEN

 No. RM : 37.8X.XX
 Nama : Tn.S
 TTL/Usia : 60 tahun
Insert text
 Jenis Kelamin : Laki-laki here
 Agama : Islam
 Alamat : Cipinang Besar
Selatan, Jakarta Timur
 Tanggal Masuk : 31 Januari 2018
 Tanggal Keluar : 04 Februari 2018
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA
 Nyeri dada sebelah kiri menjalar ke punggung sejak 1 jam
SMRS.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


 Pasien datang ke IGD RS Ridwan Meuraksa dengan keluhan
nyeri dada kiri menjalar ke punggung, seperti ditimpa beban
berat. Dirasakan sejak 3 hari terakhir, memberat 1 jam SMRS.
Nyeri bertambah dengan aktivitas dan berkurang dengan
istirahat. Sesak (-). Pasien mengaku sudah merasakan nyeri
dada sejak 3 bulan terakhir, saat terasa nyeri pasien hanya
beristirahat tanpa berobat ke dokter.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat penyakit gula sejak tahun 2014
• Riwayat penyakit paru pada tahun 2010 dan gastritis
• Riwayat penyakit darah tinggi (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Disangkal.

RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT


Rutin: Glibenklamid 5 mg, metformin 500 mg dan pernah
mendapatkan suntik insulin.

RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL


Riwayat merokok (+) 2 bungkus/hari, sudah berhenti sejak 2010.
Pasien berolah raga bulu tangkis, namun sejak mengeluhkan nyeri
dada pasien jarang berolah raga.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Tampak Sakit Sedang


Umum
Kesadaran Komposmentis
Tekanan Darah 110/80 mmHg
Nadi 144 x/menit
Pernafasan 24 x/menit
Suhu 35,1OC
SpO2 98 %
Berat Badan 60 kg
Tinggi Badan 170 cm
BMI 20,8
Kepala dbn
Mata dbn
Leher dbn
Alat Gerak dbn
Dada Cor. S1-S2 reguler, murmur (-),
gallop (-)
Pulmo. VBS (+/+), rhonki
(+/+), wheezing (-/-)
Abdomen NTE (+), Bising usus (+)
Alat Gerak Akral hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG

31 Januari 2018

HEMATOLOGI RUTIN ANALISA GAS DARAH

Hb 15,4 g/dL (N=13,2-17,3) Trop-I 6,74 ng/mL (N=<0,02)

Ht 45 % (N= 40-52) Ur 26 mg/dL (N= 10-50)

Leu 11,5 ribu/µL (N=3,8-10,6) Cr 0,91 mg/dL (N=0,7-1,3)

Tr 262 ribu/µL (N=150-440) GDS 223 mg/dL (N=<140)


EKG (31 Januari 2018)

Hasil pemeriksaan EKG didapatkan gambaran sinus takikardi dan ST


depresi pada lead II, III, aVF, V4, V5 dan V6.
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS:
NSTEMI

DIAGNOSIS BANDING:
STEMI
UAP
TATALAKSANA

• IVFD Ringer Laktat 10 tpm


• Aspilet loading 2 tab 1x1
• Klopidogrel loading 4 tab 1x1
• ISDN 3x5 mg
• Simvastatin 20 mg 1x1
• Laxadine syr 2xC I
• Glibenklamid 5 mg 1x1
• Arixtra 2,5 mg 1x1
FOLLOW UP
Rabu, 31 Januari 2018 (ICU) Kamis, 1 Februari 2018 (ICU)
S Nyeri dada kiri berkurang Nyeri dada sudah tidak ada
O Kes: CM, TD: 125/79 mmHg Kes.: CM, TD: 123/77 mmHg
Nadi: 112 x/menit Nadi: 100 x/menit
Cor. S1-S2 takikardi, murmur (-) Cor. S1-S2 normal,
EKG. Sinus takikardi, iskemik anterior murmur (-) gallop (-)

A Acute NSTEMI Acute NSTEMI, DM Tipe 2


P • IVFD RL 10 tpm • IVFD RL 10 tpm
• ISDN 3x5 mg • ISDN 3x5 mg
• Arixtra 1x2,5 mg • Arixtra 1x2,5 mg
• Aspilet 1x80 mg • Aspilet 1x80 mg
• CPG 1x75 mg • CPG 1x75 mg
• Simvastatin 1x20 mg • Simvastatin 1x20 mg
• Laxadine syr 1xCI • Laxadine syr 1xCI
• Ranitidine inj 1 amp/12 jam • Ranitidine inj 1 amp/12 jam
Jum’at, 2 Februari 2018 Sabtu, 3 Februari 2018 (Lavender)
(Lavender)
S t.a.k t.a.k
O Kes.: CM, TD: 130/80 mmHg Kes.: CM, TD: 130/70 mmHg
Cor. S1-S2 normal, Nadi: 76 x/menit
murmur (-) gallop (-) Cor. S1-S2 normal,
murmur (-) gallop (-)

A Acute NSTEMI, DM Tipe 2 Acute NSTEMI, DM Tipe 2


P • IVFD RL 10 tpm • IVFD RL 10 tpm
• ISDN 3x5 mg • ISDN 3x5 mg
• Arixtra 1x2,5 mg • Arixtra 1x2,5 mg
• Aspilet 1x80 mg • Aspilet 1x80 mg
• CPG 1x75 mg • CPG 1x75 mg
• Simvastatin 1x20 mg • Simvastatin 1x20 mg
• Laxadine syr 1xCI • Laxadine syr 1xCI
• Ranitidine inj 1 amp/12 jam • Ranitidine inj 1 amp/12 jam
Minggu, 04 Februari 2018
S t.a.k
O Kes.: CM, TD: 120/60 mmHg
Nadi: 76 x/menit
Cor. S1-S2 normal,
murmur (-) gallop (-)

A Acute NSTEMI, DM Tipe 2


P • ISDN 3x5 mg
• Aspilet 1x80 mg
• CPG 1x75 mg
• Simvastatin 1x20 mg
• Laxadine syr 1xCI
• Ranitidine inj 1 amp/12 jam
ACUTE CORONARY SYNDROME
FAKTOR RISIKO ACS

 Umur
 Hipertensi,
 Merokok
 Dislipidemia
 Diabetes mellitus
 Riwayat PJK dini dalam keluarga
N-STEMI
Non-ST Elevation Myocardial Infarction
DEFINISI

Gambaran EKG depresi segmen ST atau inversi gelombang T


prominen dengan biomarker nekrosis yang positif (troponin)
dengan tidak dijumpainya elevasi segmen ST pada gambaran EKG
dan sesuai dengan gambaran klinis (rasa tidak nyaman pada dada
atau sesuai dengan angina) (Anderson JL et al, 2012).
ETIOLOGI

• Penyempitan arteri koroner yang berat


• sumbatan arteri koroner sementara
• mikroemboli dari trombus /materi-materi atheromatous.
Patofisiologi

Ketidakseimbangan antara suplai dan demand oksigen miokard.

1. Menyempitnya arteri koroner yang disebabkan oleh trombus


yang terdapat pada plak ateroskelotik yang terganggu dan
biasanya non-oklusif.
2. Obstruksi dinamis, yang dapat dipicu oleh spasme fokal terus
menerus dari segmen arteri koroner epicardial
3. Penyempitan pembuluh darah tanpa spasme atau trombus
4. Diseksi arteri koroner
5. UA sekunder, yang kondisi pencetus nya terdapat diluar arteri
koroner
ANAMNESIS

• nyeri dada: rasa tertekan/berat daerah retrosternal,


menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, area interskapular,
bahu, atau epigastrium
• Berlangsung intermiten/beberapa menit atau persisten
(>20 menit).
• Keluhan penyerta: mual/muntah, nyeri abdominal, sesak
napas, dan sinkop.
• Rasa lemah mendadak yang sulit diuraikan
• Faktor risiko terjadinya SKA
GAMBARAN EKG

1. Depresi segmen ST dan/atau inversi gelombang T, dapat


disertai dengan elevasi segmen ST yang tidak persisten (<20
menit)
2. Gelombang Q yang menetap
3. Nondiagnostik
4. Normal
Pemeriksaan Marka Jantung

• GOLD STANDARD: Pemeriksaan troponin I/T


• Kadar troponin pada pasien infark miokard akut meningkat di
dalam darah perifer 3 – 4 jam setelah awitan infark dan
menetap sampai 2 minggu bila terjadi nekrosis luas.
STRATIFIKASI RISIKO
SKOR GRACE
TATALAKSANA
Penyekat beta Selektivitas Aktivitas agonis parsial Dosis untuk angina

Atenolol B1 - 50-200 mg/hari

Bisoprolol B1 - 10 mg/hari

Carvedilol a dan b + 2x6,25 mg/hari,


titrasi sampai
maksimum 2x25
mg/hari

Metoprolol B1 - 50-200 mg/hari

Propanolol Nonselektif - 2x20-80 mg/hari


Nitrat Dosis
Isosorbid dinitrate (ISDN) Sublingual 2,5–15 mg (onset 5
menit)
Oral 15-80 mg/hari dibagi 2-3 dosis
Intravena 1,25-5 mg/jam
Isosorbid 5 mononitrate Oral 2x20 mg/hari
Oral (slow release) 120-240 mg/hari
Nitroglicerin Sublingual tablet 0,3-0,6 mg–1,5 mg
(trinitrin, TNT, glyceryl trinitrate) Intravena 5-200 mcg/menit
Penghambat kanal kalsium Dosis

Verapamil 180-240 mg/hari dibagi 2-3 dosis

Diltiazem 120-360 mg/hari dibagi 3-4 dosis

Nifedipine GITS (long acting 30-90 mg/hari

Amlodipine 5-10 mg/hari


Antiplatelet Dosis

Aspirin Dosis loading 150-300 mg, dosis pemeliharaan 75-100 mg

Ticagrelor Dosis loading 180 mg, dosis pemeliharaan 2x90 mg/hari

Clopidogrel Dosis loading 300 mg, dosis pemeliharaan 75 mg/hari


Antikoagulan Dosis

Fondaparinuks 2,5 mg subkutan

Enoksaparin 1mg/kg, dua kali sehari

Heparin tidak terfraksi Bolus i.v. 60 U/g, dosis maksimal 4000


U.
Infus i.v. 12 U/kg selama 24-48 jam
dengan dosis maksimal 1000 U/jam
target aPTT 11/2-2x control
Inhibitor ACE Dosis
Captopril 2-3 x 6,25-50 mg
Ramipril 2,5-10 mg/hari dalam 1 atau 2 dosis
Lisinopril 2,5-20 mg/hari dalam 1 dosis
Enalapril 5-20 mg/hari dalam 1 atau 2 dosis
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai