Oleh:
13014101150
Supervisor Pembimbing
Supervisor Pembimbing
Residen Pembimbing
Kornea adalah bagian anterior mata, merupakan selaput bening mata, bagian selaput mata
yang tembus cahaya, merupakan lapisan jaringan yang menutup bola mata depan. Kornea juga
berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya menuju retina.
Kornea terdiri atas lima lapisan yaitu epitel, membran Bowman, stroma, membran Descement, dan
endotel. Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa endotel
Keratitis adalah suatu peradangan kornea yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.
Keratitis dapat diklasifikasikan berdasarkan lapisan kornea yang terkena, seperti keratitis
superfisialis apabila mengenai lapisan epitel atau bowman dan keratitis profunda atau interstisialis
(disebut juga keratitis parenkimatosa) yang mengenai lapisan stroma. Bentuk klinis dari keratitis
superfisialis antara lain adalah keratitis pungtata superfisialis, keratitis flikten, keratitis sika,
keratitis lepra, keratitis nummular. Sedangkan bentuk-bentuk klinis keratitis profunda antara lain
berkurangnya sekresi air mata, keratitis karena keracunan obat, keratitis reaksi alergi, infeksi,
Pada keratitis sering timbul rasa sakit yang berat oleh karena kornea bergesekan dengan
palpebra. Lesi pada kornea umumnya akan mengaburkan penglihatan apabila lesi terletak sentral
dari kornea. Hal tersebut terjadi karena kornea berfungsi sebagai media untuk refraksi sinar dan
merupakan media pembiasan terhadap sinar yang masuk ke mata. Fotofobia terutama disebabkan
oleh peradangan pada iris. Keratitis akan memberikan gejala seperti mata merah, rasa silau, dan
merasa kelilipan.1,2
Manajemen yang tepat dapat mengurangi insidensi kehilangan penglihatan dan membatasi
kerusakan kornea. Keterlambatan diagnosis infeksi adalah salah satu faktor yang berperan
terhadap terapi awal yang tidak tepat. kebanyakan gangguan penglihatan dapat dicegah, namun
hanya bila diagnosis penyebabnya ditetapkan secara dini dan diobati secara memadai.1,4
Berikut akan dilaporkan sebuah kasus keratitis pungtata superfisial pada seorang pasien
perempuan, umur 41 tahun yang berobat ke Poliklinik Mata RSUP Prof. DR. R.D. Kandou
Manado.
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Nama : SM
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 41 tahun
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
B. Anamnesis
Mata kanan merah dialami pasien sejak 3 hari yang lalu. Pasien tidak mengetahui
mengapa sampai matanya menjadi merah. Pasien hanya merasa matanya tiba-tiba menjadi
merah. Pasien juga mengeluh mata kanannya seperti ada yang mengganjal, terasa nyeri, sering
berair ,dan pandangannya perlahan-lahan menjadi lebih kabur, serta terasa silau bila terkena
cahaya. Riwayat pengobatan tidak ada dilakukan oleh pasien. Riwayat trauma pada mata,
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya dan tidak ada riwayat
Hanya pasien yang sakit seperti ini. Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan
Kesadaran : Komposmentis
N = 88x/menit
RR = 20x/menit
Suhu = 36,9oC
D. Status Oftalmologi
Pemeriksaan Subyektif
JENIS PEMERIKSAAN OD OS
Form Sense Sentral Distance vision (Snellen 6/12 6/6
Chart)
Near Vision (Jaegger N8 N8
Test)
Perifer Normal Normal
Colour Sense Normal Normal
Light Sense Normal Normal
Light Projection Normal Normal
Tes Konfrontasi Normal Normal
Pemeriksaan Obyektif
a. Pemeriksaan Bagian Luar
JENIS PEMERIKSAAN OD OS
1. Inspeksi Edema + -
Umum Hiperemis + -
Sekret - -
Lakrimasi + -
Fotofobia + -
Blefarospasme + -
Posisi bola mata Normal Normal
Benjolan/tonjolan - -
2. Inspeksi Supersilia Normal Normal
Khusus P Posisi Normal Normal
A Warna Hiperemis Normal
L Bentuk Normal Normal
P Edema + -
E Pergerakan Normal Normal
B Ulkus - -
R Tumor - -
A Lain-lain - -
Posisi Normal Normal
Ulkus - -
Margo
Krusta - -
Palpebra
Silia + +
Skuama - -
K Warna Hiperemis Normal
O Palpebra Sekret - -
N Edema - -
J Warna Hiperemis Normal
U Benjolan - -
N Bulbi Pembuluh Pelebaran Pelebaran
G darah (+) (-)
T Injeksi + -
I Forniks Hiperemis Normal
V Posisi Normal Normal
A Gerakan Normal Normal
Warna Normal Normal
Perdarahan - -
B Sklera
Benjolan - -
U
Lain-lain - -
L
Kekeruhan - -
B
Ulkus - -
U
S Sikatriks - -
Pannus - -
O Arkus - -
Kornea
K senilis
U Permukaan Tidak licin Licin
L Refleks Menurun (+) normal
I kornea
Lain-lain - -
COA Cukup Cukup
dalam dalam
Perlekatan - -
Warna Cokelat Cokelat
Iris
kehitaman kehitaman
Lain-lain - -
Bentuk Bulat Bulat
Pupil
Refleks + +
Lensa Kekeruhan - -
3. Palpasi Nyeri tekan - -
Tumor - -
TIO digital Normal Normal
/palpasi /palpasi