Anda di halaman 1dari 30

PETUNJUK PENGISIAN PEMBUKUAN (DIRHAM)

BAGI BENDAHARA JEMAAT, BENDAHARA UNSUR


BENDAHARA PANITIA & BENDAHARA BARANG

Disampaikan Pada Pelatihan MAK & MAB


Dalam RAKER I Klasis Raja Ampat

Oleh :
BPPG KLASIS RAJA AMPAT
TAHUN 2017
ISI MATERI

TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENGELOLA


KEUANGAN GEREJA DI ARAS JEMAAT

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA


JEMAAT

LANGKAH KERJA BENDAHARA JEMAAT

LANGKAH KERJA BENDAHARA UNSUR DAN


BENDAHARA PANITIA

LANGKAH KERJA BENDAHARA BARANG


I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Badan Pengelola Keuangan Gereja pada aras jemaat terdiri dari Ketua Majelis Jemaat
(Otorisator) Sekretaris majelis Jemaat (Ordonatur) dan Bendahara belum sepenuhnya
melaksanakan tugas sebagaimana diatur dalam Peraturan Perbendaharaan GKI Di
Tanah Papua dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Perbendaharaan Gereja.

Klasis GKI Raja Ampat yang membawahi 31 jemaat 7 Pos Pelayanan memerlukan
keseragaman dalam mengerjakan model pembukuan mulai dari perencanaan APBGJ,
Pelaksanaan pembukuan dan Pertanggung jawaban keuangan dan barang milik gereja.

Bendahara Jemaat yang berada di 3 jemaat kotawi dan jemaat-jemaat Non Kotawi di
kampung-kampung memiliki pengetahuan dan pendidikan yang berbeda dalam
memahami ketentuan peraturan yang berlaku sehingga memerlukan panduan dalam
mengerjakan model pembukuan yang ditetapkan.
2. DASAR

• Tata Gereja-Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua perubahan VII Ketetapan Sidang Sinode XIV
tahun 2000 di Sorong Bab VIII tentang HARTA MILIK pasal 26.
1

• Peraturan Perbendaharaan GKI Di Tanah Papua Ketetapan Sidang Sinode XV tahun 2006 di
Wamena
2

• Petunjuk Teknis Pengelolaan Perbendaharaan Gereja Manual Adiministrasi Keuangan dan


Manual Administrasi Barang (MAK & MAB) yang di tetapkan dalam Rapat Kerja Am I GKI Di
3 Tanah Papua tanggal 1 April 1993 untuk dilaksanakan diseluruh aras gereja GKI Di Tanah Papua.

• Petunjuk Teknis Pengelolaan Perbendaharaan Gereja Manual Adiministrasi Keuangan dan


Manual Administrasi Barang (MAK & MAB) yang di tetapkan dalam Rapat Kerja Am I GKI Di
4 Tanah Papua tanggal 1 April 1993 untuk dilaksanakan diseluruh aras gereja GKI Di Tanah Papua.

• Keputusan Sidang IV Klasis Raja Ampat Nomor : 02/TAP/SIDANG/IV.I/VII /2017 tentang : Pokok-
Pokok Program Pelayanan Gereja (P4G) Klasis Raja Ampat Tahun Pelayanan 2017-2022.
5
3. TUJUAN & MANFAAT

Memantapkan langkah kerja penata usahaan keuangan gereja


diaras jemaat sehingga terjadi keseragaman kerja dalam
melaksanakan Peraturan GKI Bidang Dana.

Mempermudah pengisian model Dirham yang diatur dalam


Petunjuk Teknis Pengelolaan Perbendaharaan Gereja (Manual
Administrasi Keuangan dan Manual Administrasi Barang) MAK
& MAB meliputi unsur perencanaan Pelaksanaan Pertanggung
Jawaban dan Pengawasan.

Terciptanya sistim pengelolaan keuangan gereja yang


transparan, tertata rapih dan dapat dipertanggung jawabkan
kepada Badan Pekerja Klasis Raja Ampat dan Tuhan Yesus
Kristus Kepala Gereja.
DIRHAM-DIRHAM DI ARAS JEMAAT

DIRHAM JUDUL PENANGGUNG JAWAB PERIODE KETERANGAN

DIRHAM 2.S RAPB JEMAAT PHMJ SETAHUN SEKALI DISAHKAN DLM KPTS SJ
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 36 KUITANSI PENERIMAAN & PENGELUARAN BENDAHARA JEMAAT KEUANGAN
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 3 BUKU KAS UMUM (BKU) BENDAHARA JEMAAT KEUANGAN
SEBAGAI LAPORAN BULANAN
DIRHAM 24.2 REGISTRASI PENUTUPAN BUKU KAS BENDAHARA JEMAAT SETIAP BULAN KE BPK & BPPG
SEBAGAI LAPORAN KEPADA
DIRHAM 35 REALISASI PENERIMAAN & PENGELUARAN MINGGUAN BENDAHARA JEMAAT SETIAP MINGGU JEMAAT
SEBAGAI LAPORAN BULANAN
DIRHAM 33 KUTIPAN BUKU KAS UMUM BENDAHARA JEMAAT SETIAP BULAN KE BPK & BPPG
SEBAGAI LAPORAN BULANAN
DIRHAM 34 DAFTAR REALISASI KEWAJIBAN SETOR BENDAHARA JEMAAT SETIAP BULAN KE BPK & BPPG
LAPORAN TAHUNAN REALISASI PENERIMAAN UANG
DIRHAM 37 GEREJA SELAMA 1 TAHUN DIBANDINGKAN DENGAN DIBUAT PADA SAAT SIDANG
APBJ BENDAHARA JEMAAT SETAHUN SEKALI JEMAAT
LAPORAN TAHUNAN REALISASI PENERIMAAN UANG
DIRHAM 38 GEREJA DIBUAT PADA SAAT SIDANG
SELAMA 1 TAHUN DIBANDINGKAN DENGAN APBJ BENDAHARA JEMAAT SETAHUN SEKALI JEMAAT
BENDARAHA SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 9 s.d 16 BUKU KAS UMUM UNSUR JEMAAT DAN URUSAN UNSUR/URUSAN KEUANGAN
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 21.1 BUKU PENERIMAAN DAN PENGELUARAN INVENTARIS BENDAHARA BARANG BARANG
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 21.2 BUKU BARANG INVENTARIS (TIDAK PAKAI HABIS) BENDAHARA BARANG BARANG
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 22 KARTU INVENTARIS RUANG (KIR) BENDAHARA BARANG BARANG
• SEBAGAI LAPORAN
TAHUNAN
DIRHAM 23 REKAPITULASI DAFTAR BARANG-BARANG INVENTARIS • LAPORAN PADA SJ
MILIK / KEKAYAAN GEREJA BENDAHARA BARANG • SERAH TERIMA PMHJ
II. TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN
GEREJA DIARAS JEMAAT

Peraturan Perbendaharaan GKI Di Tanah Papua Bab II Pasal 6

OTORISATOR
(Ketua PHMJ)

ORDONATUR
(Sekretaris PHMJ)

BENDAHARA Staf Operasional/


JEMAAT Pembantu Bendahara
PEJABAT OTORISATOR / KETUA PHMJ

1. Mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan


pengeluaran uang atau barang milik gereja
2. Jika Ketua Majelis Jemaat tidak berada ditempat sementara waktu
maka Kewenangan ini hanya baru dapat dilimpahkan kepada Wakil
Ketua Majelis Jemaat
3. Pelimpahan wewenang Otorisator kepada Wakil Ketua disertai
dengan NASKAH SERAH TERIMA SEMENTARA yang ditanda tangani
bersama
4. Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran serta Buku Kas
Umum yang sudah dikerjakan Bendahara pada akhir bulan setelah
ditutup harus mengetahui Ketua Majelis Jemaat
5. Bukti pengeluaran uang gereja menyebutkan sudah terima dari
Ketua Majelis Jemaat dan bukan dari Bendahara jemaat
6. Bersama dengan Bendahara Jemaat wajib mempertanggung
jawabkan keuangan gereja dalam Rapat-rapat Majelis Jemaat dan
Sidang Jemaat
PEJABAT ORDONATUR / SEKRETARIS PHMJ

1. Menguji kebenaran tindakan Otorisator


2. Sekretaris Majelis Jemaat mengetahui keputusan Rapat-
rapat Majelis Jemaat (notulen rapat) dan ketetapan Sidang
Jemaat tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat.
Pengawasan yang dilakukan oleh Pejabat Ordonatur adalah
pengawasan Internal/pengawasan melekat sebagai
Anggota Badan Pengelola Keuangan Gereja di aras Jemaat
3. setelah menguji kebenaran tindakan Otorisator ditandai
dengan pemberian paraf pada semua bukti penerimaan dan
pengeluaran juga penutupan Buku Kas Umum Gereja pada
setiap akhir bulan dan Laporan Pertanggung jawaban
keuangan gereja sebelum di tanda tangani oleh Ketua
Majelis jemaat.
BENDAHARA JEMAAT

Tugas Bendahara jemaat adalah menerima, menyimpan,


membukukan, mengeluarkan dengan sepengetahuan
Ketua Majelis jemaat dan mempertanggung jawabkan.

Pada aras jemaat hanya ada 1 (satu) Bendahara kecuali Bendahara Barang dan
Bendahara Panitia Pembangunan yang berada dalam struktur Organisasi
kepanitiaan yang dibentuk dan dilantik oleh Ketua Majelis Jemaat/PHMJ untuk
suatu kegiatan dalam jemaat.
PEMBANTU BENDAHARA

Peraturan Perbendaharaan GKI Di Tanah Papua Bab II pasal 6 (enam) butir 5c menyebutkan
pembantu Bendahara hanya membantu Bendahara pada aras Jemaat yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Ketentuan tersebut tidak mengharuskan semua jemaat GKI menunjuk dan
mengangkat Pembantu Bendahara, namun alasan teknis yang memungkinkan penunjukan
Pembantu bendahara yaitu :
1. Menghilangkan rasa curiga jika Bendahara jemaat seorang diri mengelola uang gereja.
2. Tugas pokok Bendahara cukup tinggi sehingga sulit membagi waktu yang berdampak pada
pekerjaan administrasi keuangan gereja tidak terlaksana dengan baik.
3. Sirkulasi uang gereja setiap bulan dalam jumlah cukup besar sehingga sulit diurus oleh
1 (satu) orang Bendahara Jemaat.
Pembantu Bendahara ditunjuk dan diangkat dengan Surat keputusan Ketua Majelis Jemaat /
PHMJ untuk masa kerja setiap tahun anggaran tetapi juga boleh untuk 1 (satu) periode tugas
kemajelisan. Pembantu Bendahara boleh dipilih dari kalangan Penatua dan Syamas dengan
atasan langsungnya adalah Bendahara. Pembantu Bendahara bertugas mengerjakan Buku kas
Umum Gereja, buku-buku pembantu lainnya dan menertibkan bukti penerimaan dan
pengeluaran uang gereja.

Mengacu Pada Point 3 Maka Untuk Jemaat Kotawi Seperti : Alfa Omega Waisai, Bukit Zaitun
Moko Dan Tasik Tiberias Bisa Diangkat Pembantu Bendahara
III. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA JEMAAT

DIPA APBJ

PEMERINTAH GEREJA
1. Perencanaan dibuat saat Uang sudah 1. Perencanaan dibuat saat Uang Belum
ada di Kas Negara dan tinggal dicairkan ada di Kas Gereja
2. Uang yang dibelanjakan Tahun Berjalan 2. Sebagian Besar Uang yang dibelanjakan
adalah uang yang diterima Tahun-Tahun Tahun Berjalan adalah uang yang
Sebelumnya diterima Tahun itu juga
3. Bersifat Pasti, Tidak akan mengalami 3. Bersifat Predeksi. Sering mengalami
penurunan Tapi sebaliknya mengalami perubahan sesuai dengan kondisi
Kenaikan (APBD Perubahan/APBN pendapatan jemaat (Namun jarang
Perubahan) dijumpai Ada Rapat Majelis Jemaat
membahas Penambahan Belanja
Jemaat)
1. RAPBG Jemaat a/ bentuk Rancangan Keuangan Jemaat yang menurut sumber dan
besaran sumber pendapatan dan alokasi belanja yang di prediksi untuk 1 ( satu )
tahun anggaran
2. RAPBG Jemaat disusun berdasarkan evaluasi atas realisasi tahun anggaran
sebelumnya (DIRHAM 35) karena itu Bendahara Jemaat wajib menyampaikan
Laporan Tahunan Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran menurut jenis penerimaan
dan pasal belanja (DIRHAM 37 dan 38 ) dibandingkan dengan plafon pendapatan
sebagai sumber data penyusunan anggaran pendapatan tahun berikutnya.
3. RAPBG Jemaat disusun oleh Majelis Jemaat dengan melibatkan Badan Pelayan
Unsur dan Urusan sebagai alat kelengkapan Majelis jemaat kemudian dibahas dan
ditetapkan dalam Sidang jemaat menjadi APBG Jemaat (APBJ).
4. APBJ yang disusun dan ditetapkan dalam Sidang Jemaat dan disahkan oleh Badan
Pekerja Klasis Paling Lambat 1 Bulan Setelah Sidang Jemaat
5. Petunjuk Teknis Pengelolaan Perbendaharaan Gereja Bab II tentang Penyusunan
Anggaran sudah mengatur tentang Struktur Anggaran Khusus untuk Aras Jemaat
menggunakan model DIRHAM 2S (Suplemen).
6. Dalam penggunaan APBGJ komponen belanja, pos belanja program yang
ditetapkan dapat digunakan dengan konsekwensi tidak boleh melampaui plafon
kecuali pada hal luar biasa dapat dilakukan melalui Perubahan Anggaran yang
ditetapkan melalui Rapat Majelis Jemaat.
APBJ lanjutan ………….

Penetapan plafon pendapatan pada RAPBJ diatur sebagai berikut :

1. Setelah menguji realisasi penerimaan dengan plafon pendapatan menurut


jenis /sumber pendapatan ditemukan belum mencapai plafon maka jumlah
realisasi penerimaan ditambah prediksi kenaikan 5 % menjadi plafon
pendapatan untuk tahun anggaran berikutnya.
2. Jika realisasi penerimaan melampaui plafon pendapatan maka jumlah
realisasi penerimaan ditambah prediksi kenaikan 10% menjadi plafon
pendapatan untuk tahun anggaran berikutnya.
3. Sehubungan dengan Sidang-Sidang Jemaat yang akan berlansung Bulan
November s,d Desember maka PHMJ akan sulit memprediksi penerimaan
bulan November dan Desember karena belum ada realisasi. Untuk itu
PHMJ dapat mengambil realisasi penerimaan 2 (dua) tahun sebelumnya
dengan prediksi kenaikan 10%. Jumlahnya menjadi perkiraan penerimaan
bulan November dan Desember (contoh). Penyusunan RAPBGJ tahun
2018 diambil dari realisasi penerimaan tahun 2017 kecuali bulan November
dan Desember diambil dari tahun anggaran 2016 ditambah prediksi
kenaikan 10%.
Tata cara pengisian APBGJ dan urutan kolom isian model dirham 2S
(suplemen) dapat dilihat pada halaman 11 s.d 17 buku Petunjuk Pengisian
Dirham

Catatan-Catatan :

1. Jumlah-jumlah yang dianggarkan kedalam APBGJ supaya dihindari dari


angka satuan dan puluhan karena jumlah tersebut adalah jumlah rencana
sehingga dapat dibulatkan keatas atau kebawah menjadi jumlah angka
ratusan.
2. Setiap kegiatan yang berhubungan langsung dengan pos Belanja dibuka
pasal belanja tersendiri sehingga mudah dikontrol oleh Badan. Dilarang
membuka pasal belanja yang tidak ada hubungannya dengan pos belanja.
Tersedia kode pasal Belanja cadangan jika ada kegiatan terasa perlu
dianggarkan oleh Badan.
IV. LANGKAH KERJA BENDAHARA JEMAAT
Tugas Bendahara jemaat adalah menerima, menyimpan, membukukan, mengeluarkan dengan
sepengetahuan Ketua Majelis jemaat dan mempertanggung jawabkan. Buku yang dikerjakan oleh
Bendahara jemaat sebagai berikut :

PENERIMAAN/
ADA TRANSAKSI
PENGELUARAN

BUAT BUKTI / KUITANSI


PENUTUPAN KAS CATAT KE BKUG PENERIMAAN/PENG
(DIRHAM 24.1) (DIRHAM 3) (DIRHAM 36)

DIRHAM DIRHAM RAPBJ


(DIRHAM 33, 34, (37, 38 ) (DIRHAM 2S)
35)
 DERMA IBADAH MINGGU
 DERMA IBADAH UNSUR JEMAAT
 DERMA IBADAH KUNCI BULAN
 DERMA IBADAH KSP
JEMAAT KLASIS SINODE
 DERMA IBADAH SAKRAMEN
 DERMA IBADAH NIKAH KUDUS 40 % SWJ 20 % SWJ 40 %
 DERMA IBADAH SIDI JEMAAT
 DLL

YPK
PENERIMAAN AKSI AMPLOP SYUKUR AKHIR TAHUN
4%
PENERIMAAN SURAT-SURAT GEREJAWI (BAPTISAN,SIDI, NIKAH, DLL.
PENERIMAAN PERSEMBAHAN BARANG WARGA JEMAAT
PENERIMAAN HARTA MILIK WARGA JEMAAT
PENERIMAAN USAHA ASET GEREJA - GSG
PENERIMAAN BAZAAR / LELANG PENERIMAAN USAHA
JEMAAT
PENERIMAAN DIAKONIA 100 %
PENERIMAAN PEMBANGUNAN
PENERIMAAN BUNGA BANK
PENERIMAAN IURAN TETAP/WAJIB/KHUSUS
PENERIMAAN MITRA GEREJA DALAM / LUAR
PENERIMAAN BANTUAN PEMDA (PROVINSI,KABUPATEN,KOTA,DISTRIK)

 PERPULUHAN
 AKSI DANA KEMANDIRIAN
 DERMA HARI BESAR GEREJAWI
1. PENERIMAAN HUT PI, 5 FEBRUARI
2. PENERIMAAN IBADAH HUT YPK, 8 MARET
3. PENERIMAAN IBADAH HUT PW, 2 APRIL
4. PENERIMAAN IBADAH HUT PGI, 25 MEI
5. PENERIMAAN IBADAH HUT PAR, 2 JULI 100 %
6. PENERIMAAN IBADAH HUT DOA SEDUNIA, 5 SEPTEMBER
7. PENERIMAAN IBADAH HUT GKI, 26 OKTOBER
8. PENERIMAAN IBADAH HUT PKB, 5 NOVEMBER
9. PENERIMAAN IBADAH HUT PAM
10.PENERIMAAN IBADAH HUT DOA WANITA ASIA, 15 NOVEMBER 17
4.1. KWITANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN SERTA BUKTI SETOR UANG GEREJA KEPADA
KLASIS, SINODE DAN YPK DIRHAM 36. (Halaman 18-20)

GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA


KLASIS RAJA AMPAT
JEMAAT GKI GETSEMANI SAPORKREN
LAMPIRAN 2
Dirham 36
BUKTI PENERIMAAN Lembar 1 Untuk Yang Menerima
Tahun Anggaran : 2017 Lembar 2 Untuk Bendahara
Ayat Penerimaan 405 No : …….../Pen GS /2017

Terima Dari : BENDAHARA UNSUR PKB WIYK I

Uang Sejumlah : 500.000 (LIMA RATUS RIBU RUPIAH)

Untuk : PENYETORAN DERMA IBADAH PKB, MINGGU TANGGAL 19 NOVEMBER 2017


....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Mengetahui Yang Menerima Saporkren, 19 November 2017


Ketua Majelis jemaat
Bendahara Yang Menyetor
TTD & CAP TTD TTD

PDT. YAFET PAA, S.Th SYMS. BENJAMIN SAUYAI YERMIAS DIMARA


GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA
KLASIS RAJA AMPAT
JEMAAT GKI GETSEMANI SAPORKREN
LAMPIRAN 3
Dirham 36

BUKTI PENGELUARAN Lembar 1 Untuk Yang Menyetor


Tahun Anggaran : 2017 Lembar 2 Untuk Menerima
Pasal Pengeluaran 528 No : ……….. /Peng GS /2017

Terima Dari : KETUA PHMJ GKI GETSEMANI SAPORKREN

Uang Sejumlah : Rp. 200.000,- (DUA RATUS RIBU RUPIAH)

Untuk : BIAYA PERJALANAN DINAS LOKAL DALAM RANGKA KOORDINASI DENGAN

BP KLASIS RAJA AMPAT TERKAIT PELAKSANAAN RAKER I KLASIS RAJA AMPAT


...................................................................................................................................

Mengetahui Yang Membayar Saporkren, 20 November 2017


Ketua Majelis jemaat
Bendahara Yang Menerima
TTD & CAP TTD TTD

PDT. YAFET PAA, S.Th SYMS. BENJAMIN SAUYAI PDT. YAFET PAA, S.Th
4.2. BUKU KAS UMUM GEREJA DIRHAM 3 (Halaman 20-21)

BUKU KAS UMUM GEREJA

LAMPIRAN 4
JEMAAT GKI :
BULAN :
Dirham 3
BUKTI AYAT
NO TANGGAL URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN
KAS PASAL
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Jumlah Bulan ini Rp. - Rp. -
Jumlah s/d Bulan lalu Rp. Rp.
Jumlah Semua Rp. - Rp. -
Saldo Rp. -

Pada Hari ini ...................... Tanggal ..........................


Terdapat dalam kas uang sejumlah Rp. ........................ (Dengan Huruf)

Terdiri dari :
a. Uang Tunai Rp.
b. Saldo Bank Rp.
c. Surat Berharga Rp.
Jumlah Rp. -

Waisai, ...........................

Mengetahui ;
Ketua PHMJ Bendahara

………………………………………….. ……………………………………
4.3. REGISTER KAS DIRHAM 24.2. (Halaman 21-23)

REGISTER PENUTUPAN KAS


LAMPIRAN 5
Dirham 24.2
Tanggal Penutupan Kas :
Nama Pemegang Kas :

Jumlah Penerimaan mulai tanggal


• Saldo Bulan Lalu Rp
• Tanggal 1 s.d 31 - 11 - 2017 Rp (+)
JUMLAH Rp
Jumlah Pengeluaran mulai tanggal
• Tanggal 1 s.d 31 - 11 - 2017 Rp
• Rp (+)
JUMLAH Rp -
SALDO BUKU Rp
SALDO KAS :
Terdiri Dari :
I UANG TUNAI
Lembaran Uang Kertas Rp 100,000 ………. Lembar Rp ………………….
Lembaran Uang Kertas Rp 50,000 ………. Lembar Rp ………………….
Lembaran Uang Kertas Rp 20,000 ………. Lembar Rp ………………….
Lembaran Uang Kertas Rp 10,000 ………. Lembar Rp ………………….
Lembaran Uang Kertas Rp 5,000 ………. Lembar Rp ………………….
Lembaran Uang Kertas Rp 2,000 ………. Lembar Rp ………………….
Lembaran Uang Kertas Rp 1,000 ………. Lembar Rp ………………….
Lembaran Uang Kertas Rp 500 ………. Lembar Rp ………………….
Lembaran Uang Kertas Rp 100 ………. Lembar Rp ………………….
Uang Logam Rp 1,000 ………. Keping Rp ………………….
Uang Logam Rp 500 ………. Keping Rp ………………….
Uang Logam Rp 200 ………. Keping Rp ………………….
Uang Logam Rp 100 ………. Keping Rp ………………….
Uang Logam Rp 50 ………. Keping Rp ………………….
Uang Logam Rp 25 ………. Keping Rp …………………. (+)
Jumlah Uang Tunai Rp
II • Saldo Bank
• Surat-surat berharga Rp (+)
Jumlah 1 + 2 Rp
Terdapat perbedaan lebih/ kurang antara saldo kas dengan saldo buku sebesar Rp
Karena :
4.4. DATA REALISASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN MINGGUAN MENURUT JENIS
PENERIMAAN DAN PASAL PENGELUARAN (DIRHAM 35). Halaman 23-24

4.5. KUTIPAN BUKU KAS UMUM GEREJA SEBAGAI LAPORAN BULANAN (DIRHAM 33)
Halaman 24-25

4.6. DAFTAR REALISASI KEWAJIBAN SETOR JEMAAT (DIRHAM 34). Halaman 25-26
4.7. LAPORAN TAHUNAN REALISASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DIBANDINGKAN
DENGAN PLAFON PENDAPATAN DAN BELANJA (DIRHAM 37 & 38). Halaman 26-28

Laporan Tahunan Realisasi penerimaan dan pengeluaran menurut Jenis penerimaan dan pasal
belanja wajib dibuat oleh Bendahara jemaat disampaikan kepada Ketua Majelis Jemaat / PHMJ
untuk dilaporkan dalam Sidang Jemaat.

Manfaat dari Laporan Tahunan tersebut adalah :


1. Sebagai laporan Bendahara atas realisasi penerimaan dan pengeluaran dibandingkan
dengan APBGJ.
2. Sebagai alat evaluasi bagi Majelis jemaat apakah realisasi penerimaan dan pengeluaran
sudah atau belum mencapai plafon APBGJ yang ditetapkan dalam Sidang Jemaat.
3. Sebagai sumber data untuk penyusunan Rencana Anggaran pendapatan dan belanja jemaat
tahun anggaran berikutnya.
4. Menunjukkan tingkat disiplin anggaran belanja apakah tindakan Ketua Majelis Jemaat
(Pejabat Otorisator) berada pada batas plafon belanja yang ditetapkan atau telah
menyimpang dari batas plafon anggaran belanja yang ditetapkan. Hal ini sejalan dengan
Petunjuk Teknis Pengelolaan Perbendaharaan Gereja Bagian ketiga tentang disiplin
anggaran menyebutkan bahawa dilarang adanya tindakan pembebanan anggaran yang
tidak sesuai dengan pembebanan atau tidak tersedia dana anggarannya yang ditetapkan
dalam APBGJ.
V. LANGKAH KERJA BENDAHARA UNSUR DAN BENDAHARA PANITIA

5.1. BENDAHARA UNSUR & BENDAHARA WIYK

Semua unsur dan urusan dalam jemaat melakukan kegiatan pelayanan ibadah menerima persembahan warga jemaat
harus membukukan kedalam buku kas umum unsur dan urusan dalam jemaat. (Dirham 9 s/d 16).

Manfaat dari buku kas umum gereja untuk unsur adalah sebagai berikut :
• Mencatat semua uang penerimaan karena ibadah unsur dan Keluarga (Wiyk) (penerimaan konvensional) juga
penerimaan karena usaha-usaha unsur diluar pendermaan (inkonvensional).
• Derma ibadah unsur dan ibadah Keluarga (Wiyk) HARUS Disetor 100% kepada Bendahara jemaat setiap hari
sabtu dan Minggu berjalan karena Bendahara jemaat berkewajiban mengumumkan semua uang gereja yang
diperoleh dalam 1 (satu) minggu pelayanan yang lalu dalam ibadah minggu jemaat.
• Setiap Bendahara unsur-urusan yang menyetor uang gereja yang diperoleh selama 1 (satu) minggu pelayanan
dengan menggunakan buku setoran maka Bendahara jemaat selain menandatangani buku setoran juga
membuat kwitansi/bukti penerimaan rangkap 2 (dua) yang asli diserahkan kepada Bendahara unsur yang
melakukan penyetoran dan lembaran kedua menjadi bukti penerimaan bagi Bendahara Jemaat.
• Setelah buku kas umum unsur ditutup pada setiap akhir bulan mencocokan saldo buku sama dengan saldo kas,
Bendahara unsur wajib melaporkan kepada Ketua Badan Pelayan Unsur dengan meminta tanda tangan /
menyetujui Buku Kas Umum tersebut.
• Buku Kas Umum Unsur hanya ada pada Bendahara unsur ditingkat jemaat. Bagi wyk atau rayon dalam jemaat
ditunjuk kolektor yang bertugas mengumpulkan derma ibadah pada wyk atau rayon langsung menyetor kepada
Bendahara unsur ditingkat jemaat.
• Bila Bendahara unsur tidak berada ditempat maka kolektor dapat menyetor langsung kepada Bendahara Jemaat
kemudian menyerahkan bukti setoran kepada Bendahara unsur yang bersangkutan.
5.1. BENDAHARA PANITIA
(Panitia Pembangunan, Panitia Hari-hari Besar Gerejawi, Panitia Sidang dan lain-lain)

Panitia-panitia tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan Majelis Jemaat dan dilantik dalam ibadah minggu
jemaat, itu berarti Panitia wajib mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang dikerjakan termasuk keuangan
panitia kepada jemaat melalui Ketua Majelis / PHMJ dan Majelis jemaat.
Bendahara Panitia dalam mengelolah keuangan gereja yang dipercayakan kepada Panitia diatur sebagai berikut :
1. Bendahara Panitia wajib mencatat semua uang gereja yang diperoleh melalui usaha panitia maupun subsidi dari
kas jemaat kepada Panitia dan sumbangan jemaat melalui peti/kotak dalam ibadah minggu dan ibadah resmi
lainnya kedalam Buku Kas Umum Gereja Dirham 3 sama dengan BKUG yang dikerjakan Bendahara Jemaat.
2. Setiap akhir bulan Buku kas Umum Panitia ditutup dengan mencocokan saldo buku dengan saldo kas kemudian
ditanda tangani Bendahara menyetujui Ketua panitia.
3. Sekali dalam 1 (satu) bulan Bendahara Panitia wajib melaporkan kepada Majelis Jemaat untuk dimasukkan
kedalam warta jemaat dalam Ibadah Minggu semua uang gereja yang diperoleh panitia selama 1 (satu) bulan
yang lalu.
4. Semua bukti penerimaan dan pengeluaran uang yang dikelola oleh Bendahara Panitia setelah ditanda tangani
yang menyetor atau yang berhak menerima ditanda tangani oleh Bendahara yang menerima atau membayar
dengan mengetahui/menyetujui Ketua Panitia menggunakan bukti penerimaan dan pengeluaran Dirham 36.
5. Bantuan pihak ketiga atau sumbangan dalam bentuk barang dapat dinilai dengan uang dibukukan kedalam Buku
Kas Umum, jumlah yang sama dibukukan pula sebagai pengeluaran.
6. Setelah kegiatan selesai Bendahara Panitia membuat laporan pertanggung jawaban mengetahui Ketua Panitia
untuk disampaikan kepada Ketua Majelis jemaat / PHMJ guna diumumkan dalam ibadah minggu jemaat sebelum
Panitia dinyatakan bubar.
7. Barang inventaris dibeli oleh Panitia karena kebutuhan kerja (barang bergerak tidak dipakai habis) sebelum
Panitia dibubarkan dalam suatu ibadah jemaat dapat diserahkan kepada Majelis Jemaat melalui Bendahara
Barang untuk dicatat sebagai inventaris milik gereja.
VI. LANGKAH KERJA BENDAHARA BARANG

Bendahara barang adalah Pejabat yang ditunjuk dan diangkat dengan Surat
Keputusan Majelis Jemaat, mereka menerima, menyimpan dan mengeluarkan
barang milik gereja atas perintah atasan langsung (Ketua Majelis Jemaat) serta
mengerjakan buku barang.

Kewenangan penghapusan harta milik gereja karena rusak berat, hilang dan lain-
lain disemua aras (Jemaat, Klasis, Sinode dan Lembaga Yayasan atau Badan
Khusus) yang dibentuk oleh Sinode adalah Badan Pekerja AM Sinode.

Pengelompokkan Barang Milik Gereja sebagai berikut :


 Barang tidak bergerak
 Barang bergerak tidak dipakai habis
 Barang bergerak dipakai habis
ALUR PERBENDAHARAAN BARANG BERGERAK (TIDAK PAKAI HABIS)

KEGIATAN/KEJADIAN

REKAP DI BUKU
ADA PENGADAAN CATAT DI BUKU PENERIMAAN DAN
BARANG INVENTARIS
BARANG BARU & PENGELUARAN BARANG
(DIRHAM 21.2 &
PENYERAHAN BARANG (DIRHAM 21.1)
DIRHAM 23)

PENEMPATAN BARANG
CATAT DI KARTU BERGERAK
INVENTARIS RUANG (Gereja, Kunci Stori
(DIRHAM 22)
GSG, Pastori)
ALUR PERBENDAHARAAN BARANG TIDAK BERGERAK
(Gereja, GSG, Pastori, Sekolah YPk, Tanah, Kebun Jemaat)

PANITIA/PIHAK KETIGA

BERITA ACARA
PENYERAHAN BARANG/
SURAT PELEPASAN

CATAT DI BUKU
PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN BARANG
(DIRHAM 21.1)

CATAT DI REKAP DAFTAR


BARANG INVENTARIS
(DIRHAM 23)
LAIN-LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN DAN DILAKSANAKAN OLEH BADAN PENGELOLA
KEUANGAN DIARAS JEMAAT.

1. Semua uang persembahan yang masuk melalui tangguk dalam ibadah hari minggu dan ibadah
resmi lainnya yang didoakan di hadapan jemaat itulah yang dikenakan prosentase.
2. Dilarang mengganti nama bagi jeni-jenis penerimaan yang sudah ada, yang bertujuan agar
jenis penerimaan tersebut tidak dikenakan prosentase (100% tinggal di jemaat).
3. Bantuan Pemerintah Daerah/kota dan pihak ketiga lainnya supaya dibukukan oleh Bendahara
jemaat tembusannya kepada Badan Pekerja Klasis setempat.
4. Semua kegiatan pelayanan yang dikerjakan oleh unsur dengan mendapat bantuan dana dari
APBGJ dalam bentuk proposal, maka unsur yang menggunakan uang gereja tersebut supaya
mempertanggung jawabkan dengan menggunakan kwitansi pengeluaran (Dirham 36) disahkan
oleh Ketua Majelis Jemaat.
5. Penghapusan Barang Milik Gereja diaras jemaat dikhususkan bagi barang Bergerak Tidak
Dipakai Habis dapat diputuskan dalam rapat Majelis Jemaat kemudian mengusulkan kepada
Badan Pekerja Klasis guna mendapat persetujuan. Selambat lambatnya 1 (satu) bulan, Badan
Pekerja Klasis dapat menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan Barang Milik Gereja yang
diajukan dan jika tidak, maka barang tersebut dapat secara langsung dihapus dari daftar
inventaris barang milik gereja karena sudah diputuskan dalam rapat Majelis Jemaat.
6. Penghapusan Barang Tidak Bergerak (tanah, gedung) hanya dapat dilakukan oleh BPAS atas
usul dari Badan Pekerja Klasis dengan mendapat persetujuan dari Badan Pengawas
Perbendaharaan Gereja setempat.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai