Oleh :
BPPG KLASIS RAJA AMPAT
TAHUN 2017
ISI MATERI
Badan Pengelola Keuangan Gereja pada aras jemaat terdiri dari Ketua Majelis Jemaat
(Otorisator) Sekretaris majelis Jemaat (Ordonatur) dan Bendahara belum sepenuhnya
melaksanakan tugas sebagaimana diatur dalam Peraturan Perbendaharaan GKI Di
Tanah Papua dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Perbendaharaan Gereja.
Klasis GKI Raja Ampat yang membawahi 31 jemaat 7 Pos Pelayanan memerlukan
keseragaman dalam mengerjakan model pembukuan mulai dari perencanaan APBGJ,
Pelaksanaan pembukuan dan Pertanggung jawaban keuangan dan barang milik gereja.
Bendahara Jemaat yang berada di 3 jemaat kotawi dan jemaat-jemaat Non Kotawi di
kampung-kampung memiliki pengetahuan dan pendidikan yang berbeda dalam
memahami ketentuan peraturan yang berlaku sehingga memerlukan panduan dalam
mengerjakan model pembukuan yang ditetapkan.
2. DASAR
• Tata Gereja-Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua perubahan VII Ketetapan Sidang Sinode XIV
tahun 2000 di Sorong Bab VIII tentang HARTA MILIK pasal 26.
1
• Peraturan Perbendaharaan GKI Di Tanah Papua Ketetapan Sidang Sinode XV tahun 2006 di
Wamena
2
• Keputusan Sidang IV Klasis Raja Ampat Nomor : 02/TAP/SIDANG/IV.I/VII /2017 tentang : Pokok-
Pokok Program Pelayanan Gereja (P4G) Klasis Raja Ampat Tahun Pelayanan 2017-2022.
5
3. TUJUAN & MANFAAT
DIRHAM 2.S RAPB JEMAAT PHMJ SETAHUN SEKALI DISAHKAN DLM KPTS SJ
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 36 KUITANSI PENERIMAAN & PENGELUARAN BENDAHARA JEMAAT KEUANGAN
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 3 BUKU KAS UMUM (BKU) BENDAHARA JEMAAT KEUANGAN
SEBAGAI LAPORAN BULANAN
DIRHAM 24.2 REGISTRASI PENUTUPAN BUKU KAS BENDAHARA JEMAAT SETIAP BULAN KE BPK & BPPG
SEBAGAI LAPORAN KEPADA
DIRHAM 35 REALISASI PENERIMAAN & PENGELUARAN MINGGUAN BENDAHARA JEMAAT SETIAP MINGGU JEMAAT
SEBAGAI LAPORAN BULANAN
DIRHAM 33 KUTIPAN BUKU KAS UMUM BENDAHARA JEMAAT SETIAP BULAN KE BPK & BPPG
SEBAGAI LAPORAN BULANAN
DIRHAM 34 DAFTAR REALISASI KEWAJIBAN SETOR BENDAHARA JEMAAT SETIAP BULAN KE BPK & BPPG
LAPORAN TAHUNAN REALISASI PENERIMAAN UANG
DIRHAM 37 GEREJA SELAMA 1 TAHUN DIBANDINGKAN DENGAN DIBUAT PADA SAAT SIDANG
APBJ BENDAHARA JEMAAT SETAHUN SEKALI JEMAAT
LAPORAN TAHUNAN REALISASI PENERIMAAN UANG
DIRHAM 38 GEREJA DIBUAT PADA SAAT SIDANG
SELAMA 1 TAHUN DIBANDINGKAN DENGAN APBJ BENDAHARA JEMAAT SETAHUN SEKALI JEMAAT
BENDARAHA SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 9 s.d 16 BUKU KAS UMUM UNSUR JEMAAT DAN URUSAN UNSUR/URUSAN KEUANGAN
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 21.1 BUKU PENERIMAAN DAN PENGELUARAN INVENTARIS BENDAHARA BARANG BARANG
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 21.2 BUKU BARANG INVENTARIS (TIDAK PAKAI HABIS) BENDAHARA BARANG BARANG
SETIAP TRANSAKSI
DIRHAM 22 KARTU INVENTARIS RUANG (KIR) BENDAHARA BARANG BARANG
• SEBAGAI LAPORAN
TAHUNAN
DIRHAM 23 REKAPITULASI DAFTAR BARANG-BARANG INVENTARIS • LAPORAN PADA SJ
MILIK / KEKAYAAN GEREJA BENDAHARA BARANG • SERAH TERIMA PMHJ
II. TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN
GEREJA DIARAS JEMAAT
OTORISATOR
(Ketua PHMJ)
ORDONATUR
(Sekretaris PHMJ)
Pada aras jemaat hanya ada 1 (satu) Bendahara kecuali Bendahara Barang dan
Bendahara Panitia Pembangunan yang berada dalam struktur Organisasi
kepanitiaan yang dibentuk dan dilantik oleh Ketua Majelis Jemaat/PHMJ untuk
suatu kegiatan dalam jemaat.
PEMBANTU BENDAHARA
Peraturan Perbendaharaan GKI Di Tanah Papua Bab II pasal 6 (enam) butir 5c menyebutkan
pembantu Bendahara hanya membantu Bendahara pada aras Jemaat yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Ketentuan tersebut tidak mengharuskan semua jemaat GKI menunjuk dan
mengangkat Pembantu Bendahara, namun alasan teknis yang memungkinkan penunjukan
Pembantu bendahara yaitu :
1. Menghilangkan rasa curiga jika Bendahara jemaat seorang diri mengelola uang gereja.
2. Tugas pokok Bendahara cukup tinggi sehingga sulit membagi waktu yang berdampak pada
pekerjaan administrasi keuangan gereja tidak terlaksana dengan baik.
3. Sirkulasi uang gereja setiap bulan dalam jumlah cukup besar sehingga sulit diurus oleh
1 (satu) orang Bendahara Jemaat.
Pembantu Bendahara ditunjuk dan diangkat dengan Surat keputusan Ketua Majelis Jemaat /
PHMJ untuk masa kerja setiap tahun anggaran tetapi juga boleh untuk 1 (satu) periode tugas
kemajelisan. Pembantu Bendahara boleh dipilih dari kalangan Penatua dan Syamas dengan
atasan langsungnya adalah Bendahara. Pembantu Bendahara bertugas mengerjakan Buku kas
Umum Gereja, buku-buku pembantu lainnya dan menertibkan bukti penerimaan dan
pengeluaran uang gereja.
Mengacu Pada Point 3 Maka Untuk Jemaat Kotawi Seperti : Alfa Omega Waisai, Bukit Zaitun
Moko Dan Tasik Tiberias Bisa Diangkat Pembantu Bendahara
III. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA JEMAAT
DIPA APBJ
PEMERINTAH GEREJA
1. Perencanaan dibuat saat Uang sudah 1. Perencanaan dibuat saat Uang Belum
ada di Kas Negara dan tinggal dicairkan ada di Kas Gereja
2. Uang yang dibelanjakan Tahun Berjalan 2. Sebagian Besar Uang yang dibelanjakan
adalah uang yang diterima Tahun-Tahun Tahun Berjalan adalah uang yang
Sebelumnya diterima Tahun itu juga
3. Bersifat Pasti, Tidak akan mengalami 3. Bersifat Predeksi. Sering mengalami
penurunan Tapi sebaliknya mengalami perubahan sesuai dengan kondisi
Kenaikan (APBD Perubahan/APBN pendapatan jemaat (Namun jarang
Perubahan) dijumpai Ada Rapat Majelis Jemaat
membahas Penambahan Belanja
Jemaat)
1. RAPBG Jemaat a/ bentuk Rancangan Keuangan Jemaat yang menurut sumber dan
besaran sumber pendapatan dan alokasi belanja yang di prediksi untuk 1 ( satu )
tahun anggaran
2. RAPBG Jemaat disusun berdasarkan evaluasi atas realisasi tahun anggaran
sebelumnya (DIRHAM 35) karena itu Bendahara Jemaat wajib menyampaikan
Laporan Tahunan Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran menurut jenis penerimaan
dan pasal belanja (DIRHAM 37 dan 38 ) dibandingkan dengan plafon pendapatan
sebagai sumber data penyusunan anggaran pendapatan tahun berikutnya.
3. RAPBG Jemaat disusun oleh Majelis Jemaat dengan melibatkan Badan Pelayan
Unsur dan Urusan sebagai alat kelengkapan Majelis jemaat kemudian dibahas dan
ditetapkan dalam Sidang jemaat menjadi APBG Jemaat (APBJ).
4. APBJ yang disusun dan ditetapkan dalam Sidang Jemaat dan disahkan oleh Badan
Pekerja Klasis Paling Lambat 1 Bulan Setelah Sidang Jemaat
5. Petunjuk Teknis Pengelolaan Perbendaharaan Gereja Bab II tentang Penyusunan
Anggaran sudah mengatur tentang Struktur Anggaran Khusus untuk Aras Jemaat
menggunakan model DIRHAM 2S (Suplemen).
6. Dalam penggunaan APBGJ komponen belanja, pos belanja program yang
ditetapkan dapat digunakan dengan konsekwensi tidak boleh melampaui plafon
kecuali pada hal luar biasa dapat dilakukan melalui Perubahan Anggaran yang
ditetapkan melalui Rapat Majelis Jemaat.
APBJ lanjutan ………….
Catatan-Catatan :
PENERIMAAN/
ADA TRANSAKSI
PENGELUARAN
YPK
PENERIMAAN AKSI AMPLOP SYUKUR AKHIR TAHUN
4%
PENERIMAAN SURAT-SURAT GEREJAWI (BAPTISAN,SIDI, NIKAH, DLL.
PENERIMAAN PERSEMBAHAN BARANG WARGA JEMAAT
PENERIMAAN HARTA MILIK WARGA JEMAAT
PENERIMAAN USAHA ASET GEREJA - GSG
PENERIMAAN BAZAAR / LELANG PENERIMAAN USAHA
JEMAAT
PENERIMAAN DIAKONIA 100 %
PENERIMAAN PEMBANGUNAN
PENERIMAAN BUNGA BANK
PENERIMAAN IURAN TETAP/WAJIB/KHUSUS
PENERIMAAN MITRA GEREJA DALAM / LUAR
PENERIMAAN BANTUAN PEMDA (PROVINSI,KABUPATEN,KOTA,DISTRIK)
PERPULUHAN
AKSI DANA KEMANDIRIAN
DERMA HARI BESAR GEREJAWI
1. PENERIMAAN HUT PI, 5 FEBRUARI
2. PENERIMAAN IBADAH HUT YPK, 8 MARET
3. PENERIMAAN IBADAH HUT PW, 2 APRIL
4. PENERIMAAN IBADAH HUT PGI, 25 MEI
5. PENERIMAAN IBADAH HUT PAR, 2 JULI 100 %
6. PENERIMAAN IBADAH HUT DOA SEDUNIA, 5 SEPTEMBER
7. PENERIMAAN IBADAH HUT GKI, 26 OKTOBER
8. PENERIMAAN IBADAH HUT PKB, 5 NOVEMBER
9. PENERIMAAN IBADAH HUT PAM
10.PENERIMAAN IBADAH HUT DOA WANITA ASIA, 15 NOVEMBER 17
4.1. KWITANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN SERTA BUKTI SETOR UANG GEREJA KEPADA
KLASIS, SINODE DAN YPK DIRHAM 36. (Halaman 18-20)
PDT. YAFET PAA, S.Th SYMS. BENJAMIN SAUYAI PDT. YAFET PAA, S.Th
4.2. BUKU KAS UMUM GEREJA DIRHAM 3 (Halaman 20-21)
LAMPIRAN 4
JEMAAT GKI :
BULAN :
Dirham 3
BUKTI AYAT
NO TANGGAL URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN
KAS PASAL
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Jumlah Bulan ini Rp. - Rp. -
Jumlah s/d Bulan lalu Rp. Rp.
Jumlah Semua Rp. - Rp. -
Saldo Rp. -
Terdiri dari :
a. Uang Tunai Rp.
b. Saldo Bank Rp.
c. Surat Berharga Rp.
Jumlah Rp. -
Waisai, ...........................
Mengetahui ;
Ketua PHMJ Bendahara
………………………………………….. ……………………………………
4.3. REGISTER KAS DIRHAM 24.2. (Halaman 21-23)
4.5. KUTIPAN BUKU KAS UMUM GEREJA SEBAGAI LAPORAN BULANAN (DIRHAM 33)
Halaman 24-25
4.6. DAFTAR REALISASI KEWAJIBAN SETOR JEMAAT (DIRHAM 34). Halaman 25-26
4.7. LAPORAN TAHUNAN REALISASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DIBANDINGKAN
DENGAN PLAFON PENDAPATAN DAN BELANJA (DIRHAM 37 & 38). Halaman 26-28
Laporan Tahunan Realisasi penerimaan dan pengeluaran menurut Jenis penerimaan dan pasal
belanja wajib dibuat oleh Bendahara jemaat disampaikan kepada Ketua Majelis Jemaat / PHMJ
untuk dilaporkan dalam Sidang Jemaat.
Semua unsur dan urusan dalam jemaat melakukan kegiatan pelayanan ibadah menerima persembahan warga jemaat
harus membukukan kedalam buku kas umum unsur dan urusan dalam jemaat. (Dirham 9 s/d 16).
Manfaat dari buku kas umum gereja untuk unsur adalah sebagai berikut :
• Mencatat semua uang penerimaan karena ibadah unsur dan Keluarga (Wiyk) (penerimaan konvensional) juga
penerimaan karena usaha-usaha unsur diluar pendermaan (inkonvensional).
• Derma ibadah unsur dan ibadah Keluarga (Wiyk) HARUS Disetor 100% kepada Bendahara jemaat setiap hari
sabtu dan Minggu berjalan karena Bendahara jemaat berkewajiban mengumumkan semua uang gereja yang
diperoleh dalam 1 (satu) minggu pelayanan yang lalu dalam ibadah minggu jemaat.
• Setiap Bendahara unsur-urusan yang menyetor uang gereja yang diperoleh selama 1 (satu) minggu pelayanan
dengan menggunakan buku setoran maka Bendahara jemaat selain menandatangani buku setoran juga
membuat kwitansi/bukti penerimaan rangkap 2 (dua) yang asli diserahkan kepada Bendahara unsur yang
melakukan penyetoran dan lembaran kedua menjadi bukti penerimaan bagi Bendahara Jemaat.
• Setelah buku kas umum unsur ditutup pada setiap akhir bulan mencocokan saldo buku sama dengan saldo kas,
Bendahara unsur wajib melaporkan kepada Ketua Badan Pelayan Unsur dengan meminta tanda tangan /
menyetujui Buku Kas Umum tersebut.
• Buku Kas Umum Unsur hanya ada pada Bendahara unsur ditingkat jemaat. Bagi wyk atau rayon dalam jemaat
ditunjuk kolektor yang bertugas mengumpulkan derma ibadah pada wyk atau rayon langsung menyetor kepada
Bendahara unsur ditingkat jemaat.
• Bila Bendahara unsur tidak berada ditempat maka kolektor dapat menyetor langsung kepada Bendahara Jemaat
kemudian menyerahkan bukti setoran kepada Bendahara unsur yang bersangkutan.
5.1. BENDAHARA PANITIA
(Panitia Pembangunan, Panitia Hari-hari Besar Gerejawi, Panitia Sidang dan lain-lain)
Panitia-panitia tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan Majelis Jemaat dan dilantik dalam ibadah minggu
jemaat, itu berarti Panitia wajib mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang dikerjakan termasuk keuangan
panitia kepada jemaat melalui Ketua Majelis / PHMJ dan Majelis jemaat.
Bendahara Panitia dalam mengelolah keuangan gereja yang dipercayakan kepada Panitia diatur sebagai berikut :
1. Bendahara Panitia wajib mencatat semua uang gereja yang diperoleh melalui usaha panitia maupun subsidi dari
kas jemaat kepada Panitia dan sumbangan jemaat melalui peti/kotak dalam ibadah minggu dan ibadah resmi
lainnya kedalam Buku Kas Umum Gereja Dirham 3 sama dengan BKUG yang dikerjakan Bendahara Jemaat.
2. Setiap akhir bulan Buku kas Umum Panitia ditutup dengan mencocokan saldo buku dengan saldo kas kemudian
ditanda tangani Bendahara menyetujui Ketua panitia.
3. Sekali dalam 1 (satu) bulan Bendahara Panitia wajib melaporkan kepada Majelis Jemaat untuk dimasukkan
kedalam warta jemaat dalam Ibadah Minggu semua uang gereja yang diperoleh panitia selama 1 (satu) bulan
yang lalu.
4. Semua bukti penerimaan dan pengeluaran uang yang dikelola oleh Bendahara Panitia setelah ditanda tangani
yang menyetor atau yang berhak menerima ditanda tangani oleh Bendahara yang menerima atau membayar
dengan mengetahui/menyetujui Ketua Panitia menggunakan bukti penerimaan dan pengeluaran Dirham 36.
5. Bantuan pihak ketiga atau sumbangan dalam bentuk barang dapat dinilai dengan uang dibukukan kedalam Buku
Kas Umum, jumlah yang sama dibukukan pula sebagai pengeluaran.
6. Setelah kegiatan selesai Bendahara Panitia membuat laporan pertanggung jawaban mengetahui Ketua Panitia
untuk disampaikan kepada Ketua Majelis jemaat / PHMJ guna diumumkan dalam ibadah minggu jemaat sebelum
Panitia dinyatakan bubar.
7. Barang inventaris dibeli oleh Panitia karena kebutuhan kerja (barang bergerak tidak dipakai habis) sebelum
Panitia dibubarkan dalam suatu ibadah jemaat dapat diserahkan kepada Majelis Jemaat melalui Bendahara
Barang untuk dicatat sebagai inventaris milik gereja.
VI. LANGKAH KERJA BENDAHARA BARANG
Bendahara barang adalah Pejabat yang ditunjuk dan diangkat dengan Surat
Keputusan Majelis Jemaat, mereka menerima, menyimpan dan mengeluarkan
barang milik gereja atas perintah atasan langsung (Ketua Majelis Jemaat) serta
mengerjakan buku barang.
Kewenangan penghapusan harta milik gereja karena rusak berat, hilang dan lain-
lain disemua aras (Jemaat, Klasis, Sinode dan Lembaga Yayasan atau Badan
Khusus) yang dibentuk oleh Sinode adalah Badan Pekerja AM Sinode.
KEGIATAN/KEJADIAN
REKAP DI BUKU
ADA PENGADAAN CATAT DI BUKU PENERIMAAN DAN
BARANG INVENTARIS
BARANG BARU & PENGELUARAN BARANG
(DIRHAM 21.2 &
PENYERAHAN BARANG (DIRHAM 21.1)
DIRHAM 23)
PENEMPATAN BARANG
CATAT DI KARTU BERGERAK
INVENTARIS RUANG (Gereja, Kunci Stori
(DIRHAM 22)
GSG, Pastori)
ALUR PERBENDAHARAAN BARANG TIDAK BERGERAK
(Gereja, GSG, Pastori, Sekolah YPk, Tanah, Kebun Jemaat)
PANITIA/PIHAK KETIGA
BERITA ACARA
PENYERAHAN BARANG/
SURAT PELEPASAN
CATAT DI BUKU
PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN BARANG
(DIRHAM 21.1)
1. Semua uang persembahan yang masuk melalui tangguk dalam ibadah hari minggu dan ibadah
resmi lainnya yang didoakan di hadapan jemaat itulah yang dikenakan prosentase.
2. Dilarang mengganti nama bagi jeni-jenis penerimaan yang sudah ada, yang bertujuan agar
jenis penerimaan tersebut tidak dikenakan prosentase (100% tinggal di jemaat).
3. Bantuan Pemerintah Daerah/kota dan pihak ketiga lainnya supaya dibukukan oleh Bendahara
jemaat tembusannya kepada Badan Pekerja Klasis setempat.
4. Semua kegiatan pelayanan yang dikerjakan oleh unsur dengan mendapat bantuan dana dari
APBGJ dalam bentuk proposal, maka unsur yang menggunakan uang gereja tersebut supaya
mempertanggung jawabkan dengan menggunakan kwitansi pengeluaran (Dirham 36) disahkan
oleh Ketua Majelis Jemaat.
5. Penghapusan Barang Milik Gereja diaras jemaat dikhususkan bagi barang Bergerak Tidak
Dipakai Habis dapat diputuskan dalam rapat Majelis Jemaat kemudian mengusulkan kepada
Badan Pekerja Klasis guna mendapat persetujuan. Selambat lambatnya 1 (satu) bulan, Badan
Pekerja Klasis dapat menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan Barang Milik Gereja yang
diajukan dan jika tidak, maka barang tersebut dapat secara langsung dihapus dari daftar
inventaris barang milik gereja karena sudah diputuskan dalam rapat Majelis Jemaat.
6. Penghapusan Barang Tidak Bergerak (tanah, gedung) hanya dapat dilakukan oleh BPAS atas
usul dari Badan Pekerja Klasis dengan mendapat persetujuan dari Badan Pengawas
Perbendaharaan Gereja setempat.
SEKIAN & TERIMAKASIH