GEJALA UTAMA :
Batuk terus menerus
dan berdahak selama
3 (tiga) minggu atau
lebih.
GEJALA TAMBAHAN,
YANG SERING DIJUMPAI:
Gejala Tambahan,
o Badan lemah, nafsu makan
menurun, berat badan turun,
rasa kurang enak badan
(malaise)
o Berkeringat malam walaupun
tanpa kegiatan, demam
meriang lebih dari sebulan
KOMPLIKASI
efusi pleura
Empiema
laringitis
BAB III TINJAUAN KASUS
Identitas klien
Nama : Tn. M
Umur : 21 Tahun
Diagnosa Medis : Tuberkulosis Paru dd Efusi
Pleura
Tanggal Masuk : 25 November 2018
Tgl Pengkajian : 26 November 2018
Keluhan Utama
Sesak napas
Riwayat penyakit sekarang
Sebelum masuk rumah sakit klien mengatakan ± 3
bulan yang lalu mengeluh batuk, sesak nafas,
demam, dan sudah berobat ke Puskesmas Okaba.
Pada tanggal 25 November klien datang ke RSUD
Merauke untuk berobat, setelah dilakukan
pemeriksaan TCM dengan hasil positif klien di rujuk
ke RSAL karena ketebatasan ruangan di RSUD.
Kemudian klien di rawat di RSAL dengan keluhan
sesak napas, batuk berdahak ± 3 bulan, nyeri dada
tembus ke tulang belakang, demam, susah tidur
karena sesak.
Keluhan Utama Saat Dikaji
Klien mengeluh sesak napas
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DATA ETIOLOGI MASALAH
DATA ETIOLOGI MASALAH
DATA ETIOLOGI MASALAH
DATA ETIOLOGI MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL
BERDASARKAN PRIORITAS
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
ekspansi paru
Nyeri akut berhubungan dengan gejala penyakit terkait
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan penurunan asupan oral (mual)
Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan kelemahan
umum
Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan dan
pencegahan berhubungan dengan interpretasi yang salah
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
Kesenjangan yang ditemukan pada teori dan
kasus yaitu:
Tidak ditemukan:
Alasannya:
Dalam tinjauan kasus ditemukan 6 diagnosa keperawatan
yaitu:
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
ekspansi paru
Nyeri akut berhubungan dengan gejala penyakit terkait
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan penurunan asupan oral (mual)
Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan kelemahan
umum
Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan dan
pencegahan berhubungan dengan interpretasi yang
salah
3. Intervensi
Secara kasus tindakan intervensi tidak ada
perbedaan yang besar dengan teori namun
yang membuat beda adalah penulis
memisahkan beberapa intervensi pada teori
menjadi lebih terperinci dalam kasus karena
mempermudah penulis melakukan
implementasi keperawatan kepada klien.
4. Implementasi
5. Evaluasi
Masalah yang teratasi:
Masalah yang tidak teratasi
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH