OLEH:
JULITA YESMAWATI
NPM. 0926010176.P
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dari survey awal diwilayah kerja Puskesmas Lingkar
Barat Kota Bengkulu, dari ibu-ibu pemakai AKDR
sebagian besar “mengeluhkan keluarnya cairan dari
alat genitalia yang tidak berupa darah khususnya”.
Di Puskesmas Lingkar Barat dari 606 peserta KB aktif
terdapat 101 orang yang menggunakan AKDR, 42
orang yang menggunakan inplant, 208 orang yang
menggunakan suntik, 208 orang yang menggunakan
pil, dan 147 orang yang menggunakan kondom.
Pengguna AKDR masih termasuk rendah.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka peneliti
menetapkan perumusan masalahnya yaitu apakah
ada hubungan yang signifikan antara pemakaian
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dengan
kejadian keputihan pada ibu di wilayah kerja
Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu tahun 2010
Tujuan Penelitian :
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR) dengan kejadian keputihan pada ibu di wilayah kerja
Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu tahun 2010
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pemakaian alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR) di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota
Bengkulu tahun 2010.
2. Untuk mengetahui gambaran kejadian keputihan pada ibu di
wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu tahun 2010
3. Untuk mengetahui hubungan pemakaian alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR) dengan kejadian keputihan pada ibu di wilayah kerja
Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu tahun 2010
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Wiknjosastro, 2002) kontrasepsi adalah
upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Menurut Sudarmadi. L, dkk 2006 macam-macam
alat kontrasepsi
1. Metode Sederhana
2. Metode Efektif
3. Metode Mantap
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD)
Menurut Hartanto Hanafi (2004) AKDR adalah alat
kontrasepsi yang dimasukkan dalam rongga rahim,
terbuat dari plastik fleksibel, beberapa jenis IUD
dililit tembaga atau tembaga bercampur perak,
bahkan ada yang disisipi hormon golongan
progesteron, IUD bertembaga dapat dipakai
selama 10 tahun
Jenis AKDR
1. Copper –T
2. Copper-7
3. Multi Load
4. Lippes Loop
Keputihan
Keputihan (white discharge, flour albus, leokorea)
adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan
yang dikeluarkan dari alat-alat genitalia yang
tidak berupa darah (Wiknjosastro, 2002).
Hubungan Pemakaian AKDR dengan Kejadian
Keputihan
Lamanya pemakaian AKDR lebih dari atau sama
dengan dua tahun, keputihan akan bertambah parah,
ini dapat dicurigai sebagai infeksi dan gejala dari
penyakit genitalia (Hartanto, 2004)
Keputihan akan terjadi dan bertambah parah apabila
didukung oleh faktor seperti personal hygiene yang
buruk, imunitas yang lemah, stress, akseptor menderita
diabetes dan mempunyai riwayat keputihan sebelumnya
(Saefudin 2003).
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Pemakaian Kejadian
AKDR Keputihan
Defenisi Operasional
Alat
Variabel Difinisi Cara Ukur Hasill Ukur Skala
Ukur
Alat Kontra- Alat kontrasepsi yang di Observasi pada Chek- 0 : Bila Nomi-
sepsi Dalam gunakan dalam rahim status / register list menggunakan nal
Rahim ibu dan tercatat di peserta KB di AKDR
register Puskesmas dan 1 : Bila tidak
lembar menggunakan
observasi AKDR
Keputi-han Keluarnya cairan dari Observasi pada Chek- 0 = Ya, bila ada Nomi-
vagina, cairan tersebut status / register list Keputihan nal
bervariasi dalam peserta KB di 1 = Tidak, bila tidak
konsistensi (padat, cair, Puskesmas dan ada keputihan
kental), dalam warna lembar
(jernih, putih, kuning, observasi
hijau) dan bau (normal
dan berbau)
Hipotesis
Ha
Ada hubungan yang signifikan antara pemakaian
AKDR dengan kejadian keputihan pada ibu di
wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota
Bengkulu Tahun 2010
Ho
Tidak ada hubungan yang signifikan antara
pemakaian AKDR dengan kejadian keputihan pada
ibu di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota
Bengkulu Tahun 2010
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Objek Penelitian
wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota
Bengkulu
Populasi dan Sampel
Populasi : jumlah akseptor yaitu 606 orang
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 86 orang
Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini secara survei analitik dengan
pendekatan cross sectional
Tehnik Pengumpulan Data
Data sekunder dan data primer
Tehnik Pengolahan Data
1. Editing
2. Koding
3. Tabulating
4. Entry
5. Cleaning
Tehnik Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Analisis Univariat
4. Nilai Odds Ratio (OR) = 14,4 yang artinya “ibu yang menggunakan AKDR
berpeluang terjadinya keputihan sebesar 14,4 kali lipat jika dibandingkan
dengan ibu yang tidak menggunakan AKDR”.
Saran
1. Bagi Pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan sebaiknya dapat melatih mahasiswanya
memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang AKDR maupun keputihan .
2. Bagi Puskesmas
Diharapkan bagi petugas kesehatan khususnya perawat agar dapat memberikan
informasi dan pengetahuan kepada calon aseptor dan aseptor KB yang
menggunakan maupun yang akan menggunakan AKDR tentang keuntungan dan
kerugian dari AKDR.