Anda di halaman 1dari 19

11.

5 Mengenal Proses Batch


11.6 Pengendalian Proses
Batch
Presented by:
1. Alamsyah
2. Fadhilah R
3. Lutfi LN
4. Ramdan
5. Wiwin R
Sistem pengendalian proses ada 2:

1. Proses batch: proses yang karena


opersinya harus mengalami shut-down dan
start-up berulang kali.
2. Proses kontinyu: proses yang sekali di
start up akan terus ditinggalkan bekerja
tanpa di shut-down, kecuali dalam
keadaan yang darurat.
Penggunaannya
1. Proses batch: untuk jumlah yang jumlah
produksinya kecil/ terbatas. Contoh: pabrik
cat, industri makanan, minuman, dll.
2. Proses kontinyu: untuk produksi yang
jumlahnya besar/ banyak sehingga
diproses terus menerus. Contoh: produksi
minyak bumi.
Penting!!
►Proses batch memerlukan perhatian
khusus dalam hal sistem
pengendaliannya, karena semua unit
integral yang ada pada proses batch
akan menjadi jenuh pada saat proses
tidak aktif.
Contoh

kembali
Dari gambar 11.9, Apabila pompa
mati, maka:
1. Set point di FIC ≠ measurement variable.
2. Error yang terjadi pada saat itu “dilihat”
oleh unit integral sebagai kekurangan
output. Sehingga unit integral akan terus
berusaha mengoreksi error dengan
menambah output sampai akhirnya
mencapai titik jenuh (saturasi) yang
disebut reset wind up.
Jika pompa mendadak dijalankan,
maka:
1. Flow akan menlonjak tinggi sekali karena control
valve pada saat itu terbuka penuh gara-gara
reset wind up.
2. Controller tidak akan memberikan reaksi
menutup valve sebelum measurement variable
masuk ke daerah kerja proporsional band.
3. Overshoot tinggi sekali atau bahkan proses
dapat kembali shut-down. Kalaupun tidak shut-
down, produk di saat-saat awal kemungkinan
besar tidak dapat dipakai.
Bagaimana cara menghindari batch?

► Pada saat di start-up, controller FIC harus


dibuat manual atau pengendali FIC harus
dilengkapi dengan unit anti reset wind up.
11. 6. Pengendalian
Proses Batch
Hal-hal yang dibutuhkan untuk
sistem pengendalian proses batch:
1. Pengendalian harus beroperasi dengan
mode PI pada saat operasi normal
(berjalan).
2. Pengendalian harus beroperasi dengan
mode P-only pada saat start-up proses.
► Overshoot di saat start-up dapat dihindari
kalau control valve sudah menutup pada
saat process variable akan menuju set
point. Ini merupakan cara kerja pengendali
proporsional.
Gambar diatas menunjukan bahwa, perbedaan nilai bias
dapat mengakibatkan pergeseran daerah kerja
pengendalian proporsional. Pengendalian proporsional
baru akan berfungsi atau aktif bilamana measurement
variable berada di atas set point.
Kerja anti reset wind up.
► Jika pengendali PI, maka pada saat start-up
harus sudah berubah menjadi P-only.
► Selain itu, pengendali proses batch harus
mampu memberikan nilai bias yang baru
sebagai pengganti reset wind up.
► Setelah bekerja secara normal, fungsi kerja
pengendali harus dialihkan kembali ke funsi
pengendalian PI.
Skema unit pengendali pneumatik PI dengan
anti reset wind up

Kembali ke cara kerja


Kontruksi batch-switch
► Batch switch sebagai pemilih sinyal pneumatik
yang menuju integral bellows.
► Ketika integral bellows dihubungkan dengan
sinyal dari pre-load, maka sinyal dari
proporsional bellows akan tertutup rapat.
Pengendali menjadi pengendali P-only. Pre-load
sebgai biasnya.
► Jika integral bellows dihubungkan dengan sinyal
dari proporsional bellows, sinyal pre-load akan
tertutup rapat. Maka pengendali menjadi
pengendali PI
► Switch akan berubah status apabila set pressure
tercapai, pada hal ii set pressure=15 psi
Cara kerja gambar 11.11
► Saat pompa mati, MV bellows=3 psi
► SP bellows mendorong flapper (ngangkat) dan
sepenuhnya menutup nozzle sampai dengan tekanan
output=15 psi.
► Sinyal ke integral bellows akan dialihkan ke sinyal pre-
load. Jadi pengendali PI berubah menjadi P-only. Bias
dari pengendali proporsional sama dengan sinyal pre-
load.
► Pada kondisi di atas, sebelum start-up, pengendali sudah
siap menjadi pengendali proporsional.
► Ketika pompa di-on kan, flow naik dengan control balve
terbuka penuh, output controller=15 psi & menjadi
pengendali proporsional.
► Setelah MV menuju SP, control valve mulai menutup
untuk mencegah overshoot. Pada saat itu sinyal
output≠15 psi lagi. Dan batch switch kembali
menyambung integral bellows ke proporsional bellows,
sehingga pengendali kembali menjadi pengendali PI
Pengaruh anti-reset wind up dan
pre-load
Menentukan pre-load
► Tinggi rendahnya overshoot ditentukan oleh besar
kecilnya pre-laod.
► Pre-load sangat besar (100%)maka akan sama
dengan reset wind up, fungsi batch switch akan
sia-sia.
► Pre-load 0%, sama dengan memberikan bias 0%
ke pengendali P-only. Respon menjadi sangat
lambat.
► Besarnya pre-load ditentukan bedasarkan
“ramalan”. Setelah proses berjalan beberapa kali,
pre-load dapat di setting untuk mendapatkan
response yang optimal.
Thak you for your
attention
Good luck……………

Anda mungkin juga menyukai