Anda di halaman 1dari 37

Antigen dan Antibodi

Fitri Nadifah
STIKES GUNA BANGSA

2018
ANTIGEN DAN ANTIBODI

Sistem Tubuh

Antigen  Respon Imun  antigen-antibodi

Imunogenisitas
Antigenisitas

2
Antigen
• Substansi asing bagi tubuh yang menyebabkan
tubuh memproduksi antibodi yang
mengenalinya.
• Semakin asing bagi tubuh, semakin baik bagi
antigen.
Karakter antigen:

1. Antigen harus berupa senyawa kompleks


secara struktur kimianya, contoh: protein &
polisakarida.
2. Senyawa lipid hanya bersifat antigenik apabila
bergabung dengan senyawa protein atau gula.
3. Antigen juga harus memiliki ukuran cukup
besar untuk menstimulasi produksi antibodi
(minimal 10 kD).
4. Semakin banyak epitop → semakin kompleks.
5. Masing-masing epitop akan bereaksi secara
spesifik dengan antibobodi.
4
Antigen
Molekul antigen dapat berupa lipoprotein (lipid dan protein)
maupun glikolipid (lipid dan glukosa). Setiap sel memiliki antigen
yang dikenali oleh SISTEM IMUN
• Hapten – berat molekul rendah, bersama dengan
molekul karier dapat merangsang respon imun.
- Studi tentang antigenisitas

Hapten: molekul sederhana yang tidak menginduksi produksi antibodi tetapi


dapat bereaksi dengan antibodi

Respon antibodi.
9
Antibodi
• Protein (immunoglobulin) yang dihasilkan oleh
limfosit (sel-sel plasma) sebagai respon
terhadap antigen yang selanjutnya
berinteraksi secara spesifik dengan antigen
tersebut.
• Memiliki setidaknya dua sisi pengikatan
(valensi).
Struktur Antibodi
• Single bivalent = berupa monomer (sebagai unit
dasar antibodi).
• Antibodi multivalen tersusun atas monomer-
monomer.
• Monomer terdiri atas:
- Dua rantai berat
- Dua rantai ringan
Rantai-rantai tersebut memiliki:
• Variable portion – sisi pengikatan untuk antigen.
• Constant portion – membentuk struktur dasar
dan Fc region
Molekul Antibodi
 Jenis antibodi atau imunoglobulin (Ig) berdasarkan tipe kelas
ada lima macam yakni: IgG, IgA, IgD, IgM dan IgE yang
dibedakan antara lain berdasarkan strukturnya terutama pada
bagian tangkai (Fc)
- Antigen = Molekul yang bereaksi dengan antibodi
Imunogen = Molekul yang membangkitkan
respon imun.
- Antibodi = Antibodi adalah protein serum yang
mempunyai respon imun (kekebalan) pada tubuh yang
mengandung Imunoglobulin (Ig). Ig dibentuk oleh sel
plasma (proliferasi sel B) akibat kontak/dirangsang
oleh antigen.
IMUNOGLOBULIN
a. Imunoglobulin G
• Terbanyak dalam serum (75%).
• Dapat menembus plasenta membentuk
kekebalan pasif bayi sampai berumur 6 sampai
dengan 9 bulan.
b. Imunoglobulin A
• Sedikit dalam serum.
• Banyak terdapat dalam saluran nafas, cerna,
kemih, air mata, keringat, ludah dan air susu.
• Fungsinya menetralkan toksin dan virus.
• Menghalangi penempelan bakteri pada sel
epitelium
c. Imunoglobulin M
• Disintesis pertama kali sebagai stimulus
terhadap antigen
• Tidak dapat ditransfer melalui plasenta
d. Imunoglobulin E
• Jumlah paling sedikit dalam serum.
• Disekresikan oleh sel plasma di kulit, mukosa
dan tonsil
• Mengakibatkan sel melepaskan histamin dan
berperan dalam reaksi alergi
• Proteksi terhadap invasi parasit seperti cacing.
e. Imunoglobulin D
• Sedikit ditemukan dalam sirkulasi.
• Melekat pada permukaan luar sel limfosit B.
• Berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit
B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B
tersebut.
Interaksi Antigen-Antibodi

Dicirikan dengan:
• Interaksi non-kovalen (mirip dengan sistem “lock and
key” pada enzim-substrat)
• Tidak mengakibatkan perubahan Ag or Ab
• Interaksi ini digunakan untuk berbagai uji imunologis:
» deteksi Ag atau Ab
» diagnosa penyakit
» Menghitung kemampuan respon imun
humoral
» Identifikasi molekul biologi
Interaksi Ag-Ab
Ikatan:
• Hidrogen
• Ionik
• Hydrophobic
• Van der Waals

Lebih dari 1 macam


ikatan → menguatkan
Reaktivitas Silang
• Kemampuan sisi suatu / populasi antibodi
untuk bereaksi dengan lebih dari satu
antigen.
• Kadang Ab dapat “bereaksi silang” dengan
Ag lain karena Ag memiliki epitop yang
mirip/identik
Reaktivitas Silang
Reaksi Antigen-Antibodi
• Terjadinya reaksi Ag-Ab dapat diketahui dengan
mendeteksi pembentukan kompleks Ag-Ab.
• Faktor yang mempengaruhi terbentuknya
kompleks Ag-Ab:
• Afinitas. Semakin ↑ afinitas, semakin ↑
kestabilan interaksi Ag-Ab
• Rasio Antigen Antibodi
Reaksi Aglutinasi
Reaksi penggumpalan
Mirip dengan reaksi presipitasi, tapi antigennya
menempel pada partikel atau bagian dari
partikel tsb.
Sederhana, lebih murah, sensitif

Beberapa tipe reaksi aglutinasi:


a) hemaglutinasi sel darah merah
b) Aglutinasi bakteri
Reaksi Aglutinasi
Kualitatif
• Antibodi dicampur dengan partikel antigen
• Reaksi positif dengan adanya penggumpalan
Golongan darah A memiliki antigen A
Golongan darah B memiliki antigen B
Golongan darah AB memiliki antigen A dan B
Golongan darah O tidak memiliki antigen.
• Golongan darah?
Reaksi Aglutinasi
• Kuantitatif
• Pada uji ini, dibuat satu seri larutan yang
mengandung antibodi kemudian ditambahkan
RBC atau bakteri atau partikel antigen lain.
• Aglutinasi dari larutan -> titer
HCG test

Anda mungkin juga menyukai