Anda di halaman 1dari 12

Disusun oleh:

1. Lita Restiyana
2. Frisilia Leaua
3. Chein S.P Antogia
4. Dwicahya Ramdhani
5. Adelia Christin Kialian
6. Prita Aprilia Lie
7. Devi Kurnia Putri
 Penularan Yersinia pestis yang efisien dari
kutu, agen penyebab wabah, adalah dianggap
tergantung pada proses yang disebut sebagai
penyumbatan di mana biofilm dimediasi oleh
pertumbuhan bakteri secara fisik memblokir
usus kutu, yang mengarah ke regurgitasi
darah yang terkontaminasi ke inang.
 Suhu merupakan pengatur penting dinamika
penularan patogen yang ditularkan oleh vektor.
Hubungan ini sebagian besar terkait dengan efek
yang dimiliki suhu terhadap kelangsungan hidup,
pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi
patogen dan vektornya. Suhu juga memiliki
kemampuan untuk mengubah perilaku dan
aktivitas vektor, menghasilkan perubahan dalam
tingkat kontak antara vektor, patogen, dan host
yang mungkin terlibat dalam siklus hidup
patogen.
 Yersinia pestis, agen penyebab wabah, adalah
bakteri Gram-negatif yang menginfeksi
terutama tikus, tetapi juga dapat menginfeksi
beragam inang mamalia lainnya, termasuk
manusia. Kutu dipekerjakan oleh patogen
sebagai vektor, dan sebagian besar peristiwa
penularan diyakini terjadi melalui gigitan
kutu
 Keberhasilan di dalam pinjal, secara spesifik,
tampaknya terkait dengan kemampuan Y.
pestis untuk secara cepat membentuk biofilm
yang didasarkan pada sintesis matriks
polisakarida ekstraseluler yang pernah berada
di dalam lumen flea gut.
 Xenopsylla cheopis yaitu kutu tikus oriental yang
dapat bertahan pada suhu 30°C kutu pada suhu
tinggi. Namun, pemeriksaan baru-baru ini
tentang efek suhu pada efisiensi transmisi kutu
selama periode fase awal antara 1-4 hari pasca
infeksi.

 Kutu yang berada pada suhu 27 dan 30 ° C masih


mampu menularkan Y. pestis hingga setidaknya
hari ke 17 p.i, dan masih mampu menularkan Y.
pestis masing-masing pada 21 dan 28 hari,
bahkan tanpa adanya pengeblokan.
 Wabah pes disebabkan oleh bakteri yang
disebut Yersinia Pestis. 1 Bakteri ini dibawa
oleh kutu yang hidup pada tubuh tikus. Kutu
menyebarkan penyakit ketika mengisap darah
tikus atau manusia
 Kontak titik-titik air liur (droplet) di udara:
berupa batuk atau bersin dari penderita pes
dengan radang paru.
 Kontak langsung: berupa sentuhan kulit yang
terluka terhadap nanah/luka penderita pes,
termasuk kontak seksual.
 Kontak tidak langsung: sentuhan terhadap tanah
atau permukaan yang terkontaminasi bakteri.
 Udara: hirupan udara yang mengandung
bakteri Y. pestis karena bakteri ini dapat
bertahan di udara cukup lama.
 Makanan atau minuman yang tercemar bakteri
 Gejala yang paling terkenal dari penyakit pes adalah
menyakitkan, kelenjar getah bening, yang disebut buboes. Ini
biasanya ditemukan di pangkal paha, ketiak atau leher. Karena
gigitan berbasis bentuk infeksi, wabah pes sering merupakan
langkah pertama dari serangkaian penyakit progresif.

 Gejala lain termasuk napas berat, muntah darah terus menerus,


buang air kecil darah, anggota badan sakit, batuk, dan nyeri
eksterm. Rasa sakit ini biasanya disebabkan oleh pembusukan
atau decomposure kulit sementara orang itu masih hidup.
Gejala tambahan termasuk kelelahan ekstrim, masalah
gastrointestinal, lenticulae (titik-titik hitam yang tersebar di
seluruh tubuh), delirium dan koma.
A. Host
Penyakit ini tidak spesifik menyerang golongan umur
tertentu ataupun jenis kelamintertentu tetapi penyakit
ini dapat menyerang semua kalangan masyarakat,
karena jikakondisi lingkungan kotor maka
dapat menjadi tempat hidup
reservoir sehingga dapatterjadi penularan.
semua orang rentan terhadap penyakit ini, timbulnya
kekebalan setelahsembuh dari sakit bersifat relatif, tidak
melindungi seseorang jika terjadi inokulasi dalam jumlah
banyak.
B. Agent
gent penyakit ini ialah bakteri Yersinia pestis
pestis (pasteurella pestis) bakteri berbentuk batang,
ukuran 1,5 x 0,5-0,7 mikron, bersifat bipolar,
non motil/tidak bergerak, nonsporing / tidak berspora
dan bersifat anaerob fakultatif, gram negatif.Y. pestis dapat
tumbuh pada kisaran suhu 25-37°C. Pada suhu 28°C
merupakan suhu optimum tetapi kapsul yang
terbentuk tidak sempurna. Pada suhu37°C merupakan suhu
terbaik bagi pertumbuhan bakteri tersebut. Pertumbuhan ba
kteri akan lebih cepat apabila berada dalam perbenihan yang
mengandung darah atau cairan jaringan dan
tumbuh paling cepat pada suhu 30°C. Dalam biakan
darah pada suhu 37°C dalam 24 jam dapat muncul koloni
yang sangat kecil, berwarna keabu-abuan dan kental.
C. Enviroment
Reservarior daripenyakit ini biasanya hidup di
lingkungan rumah yang kotor atau tempat-tempat yang
biasanya di huni sebagai sarang tikus seperti gudang,
penyimpanan barang, Daerah persawahan dan juga
daerah perbukitan. Daerah-daerah tersebut merupakan
tempat sarang tikus karena di daerah tersebut terdapat
sumber makanan bagi reservarior.

Anda mungkin juga menyukai