3351181561 ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA Aminoglikosida adalah antibiotik bakterisida yang digunakan untuk mengobati infeksi Gram-negatif yang serius. Karena absorpsi dari saluran gastrointestinal buruk, aminoglikosida harus diberikan secara parenteral untuk memperoleh konsentrasi terapeutik di dalam sirkulasi sistemik. Aminoglikosida umumnya diberikan melalui infus intravena (IV) yang intermiten. FARMAKODINAMIK AMINOGLIKOSIDA Aminoglikosida dulu diberikan dalam dosis beberapa kali sehari (konvensional) selama dekade terakhir ini, berbagai investigasi terhadap sifat farmakodinamik aminoglikosida telah menghasilkan data yang mendukung pemberian obat dalam interval yang diperpanjang. Secara keseluruhan, sifat farmakodinamik aminoglikosida menunjukan bahwa pemberian dosis besar dengan frekuensi lebih kecil dapat menghasilkan aktivitas bakterisida aminoglikosida. Selain itu, mekanisme ambilan yang dapat menjadi jenuh di dalam korteks ginjal dan telinga bagian dalam mengindikasikan bahwa pendosisan dengan interval yang diperpanjang dapat pula meminimalkan kecenderungan terjadi nefrotoksisitas dan ototoksisitas. KONSENTRASI TERAPEUTIK DAN TOKSIK DALAM PLASMA PARAMETER UTAMA : Antibiotik Aminoglikosida Konsentrasi Terapeutik dalam Serum Gentamisin, tobramisin Pendosisan konvensional Pendosisan “sekali sehari” Puncak 5-8 mg/L 20 mg/L Konsentrasi plasma puncak Palung <2 mg/L Tidak terdeteksi untuk gentamisin Amikasin Puncak 20-30 mg/L 60 mg/L Palung < 10 mg/L Tidak terdeteksi dan tobramisin yang Vb 0,25 L/kg dihasilkan dari pedosisan Cl dengan interval yang Fungsi ginjal normal Sama dengan Clcr diperpanjang (yaitu 5-7mg/ Pasien anefrik konvensional 0,0043 L/kg/jam Pasien anefrik operasi 0,0021 L/kg/jam kg setiap 24 jam) berada Hemodialisis 1,8 L/jam dalam kisaran 20-30 AUC24 70-100 mg x jam/L Gentamisin dan Tobramisin (am mg/L. ikasin kurang lebih tiga kali lebi h tinggi) t½ Fungsi Ginjal Normal 2-3 jam Pasien Anefrik Fungsional 30-60 jam fU (Fraksi Bebas Tak Terikat Dala > 0,95 m Palsama) ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA Bioavailabilitas (F) Klirens (Cl) Antibiotik aminoglikosida dieliminasi hamper semuanya m Antibiotik aminoglikosida merupakan senyawa elalui rute renal. Karena klirens aminoglikosida dan klirens yang sangat larut dalam air dan sukar larut dalam kreatinin memiliki nilai yang mirip pada berbagai kondisi fu lipid. Akibatnya, obat-obat ini sukar diabsorbsi bila ngsi ginjal, klirens aminoglikosida dapat diestimasi dengan diberikan secara oral dan harus diberikan secara persamaan yang digunakan untuk mengestimasi klirens kr parenteral untuk mengobati infeksi sistemik. eatinin apabila konsentrasi aminoglikosida berada dalam r entang terapeutik.
Volume Distribusi (V) Klirens Non-Renal
Volume distribusi aminoglikosida ≈ 0,25 L/kg Faktor lain yang harus dipertimbangkan ketika meng walaupun telah dilaporkan kisaran yang relative luas estimasi klirens aminoglikosida adalah klirens non-re , yaitu 0,1-0,5 L/kg. Pasien yang tidak obes atau BBI nal, yaitu ≈ 0,0021 L/kg/jam (atau ≈ 2,5 mL/menit/70 dapat diperkirakan dengan menggunakan: kg). Klirens non-renal aminoglikosida umumnya diab Berat badan ideal untuk pria (kg) = 50 + (2,3) (Tinggi aikan pada kebanyakan pasien, namun nilai klirens i dalam inchi > 60) ni signifikan pada pasien dengan gangguan fungsi gi Berat badat ideal untuk wanita (kg) = 45 + (2,3) njal yang signifikan. Pada pasien anefrik fungsional y (Tinggi dalam inchi > 60) ang menjalani hemodialisis secara intermiten, nilai kli rens ≈ 0,0043 L/kg/jam (5 mL/menit/70 kg) menunjuk kan klirens renal yang tersisa dan klirens non-renal. ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA
Waktu Pengambilan Sampel
Sampel untuk menentukan kons Waktu Paruh Eliminasi entrasi serum puncak harus diperoleh 1 jam setelah dosis Waktu paruh eliminasi pemeliharaan diberikan. antibiotik aminoglikosida dari Rekomendasi ini tubuh ditentukan oleh mengasumsikan bahwa obat volume distribusi dan klirens. diinfuskan selama kurang lebih Karena kondisi fungsi renal 30 menit, kisaran waktu infusi setiap orang berbeda, waktu yang dapat diterima adalah 20 paruh pun bervariasi. hingga 40 menit. Jika lebih dari 40 menit, sampel untuk konsentrasi puncak harus diperoleh ≈ 30 menit setelah akhir infusi untuk memastikan bahwa distribusi telah sempurna. STUDI KASUS 1 Seorang pasien IM adalah seorang pria berusia 57 tahun dengan tinggi badan 170 cm yang mengalami obesitas dengan berat badan 107 kg dan memiliki serum kreatinin 1 mg/dl. Dosis gentamisin awal sebesar 100 mg diberikan selama kurang lebih 30 menit dalam bentuk infus intravena. Hitunglah konsentrasi plasma gentamisin 1½ jam setelah infus dimulai (setengah jam setelah infus selesai). Jawab: Diketahui : Usia : 57 tahun Tinggi : 170 cm BB : 107 kg Serum Kreatinin : 1 mg/dL Dosis Awal : 100 mg (diinfuskan 30 menit) Konsentrasi plasma : 1½ jam Ditanya : Hitunglah konsentrasi plasma gentamisin 1½ jam setelah infus dimulai (setengah jam setelah infus selesai)? 3. Klirens (Cl) (140−𝑢𝑠𝑖𝑎) . (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛) Cl= (72) .(𝑆𝐶𝑅𝑠𝑠) 140 − 57 . 107 = Penyelesaian : 72 . 1 60 = 123,347 mL/menit 123,347 x (L/jam) 1000 1. Berat Badan Ideal = 7,4 L/jam 50 + 2,3 . (Tinggi dalam inch > 60)] 4. Konstanta Laju (K) 170 𝑐𝑚 = 50 + 2,3 . 𝐶𝑙 2,54 𝑖𝑛𝑐ℎ K= 𝑉 = 50 + 2,3 . (66,93 – 60) = 50 + 2,3 . (6,93) = 7,4 𝐿/𝑗𝑎𝑚 20,591 𝐿 = 65,94 kg 2. Volume Distribusi (Pasien Obesitas) = 0,359/jam (0,25 L/kg) . (BBI) + 0,1 . (BBT-BBI) = (0,25) . (65,94) + 0,1 . (107 – 65,94) 5. C1 = 16,485 + 4,106 𝑠 𝑓 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 1 . 1 . 100 𝑚𝑔 C1= 𝑒 −𝑘.𝑡 = 𝑒 −0,359 . 1,5 = 2,831 𝑚𝑔/𝐿 = 20,591 L 𝑣 20,591 𝐿
6. Waktu Paruh (t½)
0,693 0,693 t½ = = 0,359/𝑗𝑎𝑚= 1,930 jam 𝐾 STUDI KASUS 2 Seorang wanita RR berusia 45 tahun yang tidak obesitas dengan berat badan 63 kg dan memiliki kreatinin serum 0,8 mg/dL. Kemudian pasien tersebut diberikan gentamisin awal sebesar 120 mg diberikan selama kurang lebih 30 menit dalam bentuk intravena. Hitunglah konsentrasi plasma gentamisin 2 jam setelah infus dimulai (setengah jam setelah infus selesai). Jawab: Diketahui : Usia : 45 tahun BB : 63 kg (tidak obesitas) Kreatinin serum : 0,8 mg/dL Dosis : 120 mg Konsentrasi plasma : 2 jam Ditanya : Hitunglah konsentrasi plasma gentamisin 2 jam setelah infus dimulai (setengah jam setelah infus selesai)? Penyelesaian : 3. C1 𝑆 𝑓 (𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛) −𝑘𝑡 1 1 120 𝑚𝑔 C1= 𝑒 = 𝑒 −0,312/𝑗𝑎𝑚 . 2 𝑣 17 1. Klirens (Cl) (wanita) 140−𝑢𝑠𝑖𝑎 𝐵𝐵 = 3,77 mg/L Cl= 0,85 72 𝑆𝑐𝑟𝑠𝑠 = 0,85 140−45 (63) 4. Waktu Paruh (t½) 72 (0,8) 0,693 0,693 5.985 t½= = = 2,22 jam 𝐾 0,312/𝑗𝑎𝑚 = 0,85 57,6 60 = 88,32 ml/menit 88,32 (L/jam) 1000 = 5,3 L/jam
2. Konstanta Laju (K)
𝐶𝑙 5,3 𝐿/𝑗𝑎𝑚 K= = = 0,312/jam 𝑉 17 𝐿 STUDI KASUS 3 Dengan mengunakan klirens 7,4 L/jam, volume distribusi 20,5 L, konstanta laju eliminasi 0,359/jam, dan model infusi singkat. Hitunglah konsentrasi gentamisin yang diharapkan pada 1 jam setelah infusi setengah jam dengan dosis 100 mg diberikan. Jawab: Diketahui: Cl : 7,4 L/jam V : 20,5 L K : 0,359/jam Ditanya: Hitunglah konsentrasi gentamisin yang diharapkan pada 1 jam setelah infusi setengah jam dengan dosis 1 00 mg diberikan? Penyelesaian: 𝑆 𝐹 𝐷/𝑡𝑖𝑛 C= (1 − 𝑒 −𝑘𝑡𝑖𝑛 )(𝑒 −𝑘𝑡2 ). 𝐶𝑙 1 1 100𝑚𝑔/0,5 𝑗𝑎𝑚 = (1 − 𝑒 − 0,359/𝑗𝑎𝑚 (0,5 𝑗𝑎𝑚) )(𝑒 − 0,359/𝑗𝑎𝑚 (0,5 𝑗𝑎𝑚) ) 7,4 𝐿/𝑗𝑎𝑚 = (27,03 mg/L) (0,16) (0,83) = 3,6 mg/L STUDI KASUS 4 DK adalah seorang pasien berusia 55 tahun dengan berat badan 73 kg. Pasien tersebut memiliki kadar kr eatinin serum sebesar 1,2 mg/dL dan telah mendapatkan tobramisin sebanyak 100 mg dalam bentuk intra vena setengah jam setiap 8 jam selama beberapa hari. Konsentrasi plasma puncak yang diperoleh 1 jam setelah infusi diberikan adalah 14 mg/L, konsentrasi palung yang diperoleh sesaat sebelum suatu dosis di berikan adalah 7 mg/L. Estimasikan nilai konstanta laju eliminasi nyata (K), klirens (Cl), dan volume distrib usi (V) untuk tobramisin pada pasien DK. Jawab: Diketahui: Usia : 55 tahun BB : 73 kg C1 : 14 mg/L C2 : 7 mg/L Kadar Kreatinin : 1,2 mg/dL t : 7 jam Dosis : 100 mg Ditanya: Estimasikan nilai konstanta laju eliminasi nyata (K), klirens (Cl), dan volume distribusi (V) untuk tobramisin pada pasien DK? Penyelesaian : 1. Konstanta Laju Eliminasi Nyata (K) 𝑐1 ln 𝑐2 K= 3. Klirens (Cl) 𝑡 ln 14 Cl = (K) . (V) 7 = = (0,1/jam) . (14,28 L) 7 𝑗𝑎𝑚 0,693 = 1,4 L/jam = 7 = 0,1/jam