Anda di halaman 1dari 42

Embriologi

• Kelenjar kelamin tidak memperlihatkan


ciri-ciri bentuk ♂ maupun ♀ hingga minggu
ke-7 kehamilan
• Pada manusia sel-sel benih primodial
nampak pada tahap perkembangan dini
dan terletak didinding kandung kuning
telur berdekatan dengan allantois
• Pada minggu ke-6 sel-sel benih primodial
memasuki rigi-rigi kelamin
Gambar skematik mudigah berusia 3 minggu memperlihatkan sel-sel benih primodial pada
dinding kandung kuning telur, dekat dengan perlekatan allantois
SISTEM GENITALIA

GONAD PRIMITIF DUKTUS GENITALIS GENITALIA EXTERNA

DIPENGARUHI HORMON

INDEFERENSIASI

KROMOSOM Y

BERKEMBANGNYA CORDA MEDULLA (TESTIS)

TERBENTUKNYA TUNICA ALBUGENIA

CORDA CORTEX (OVARIUM) GAGAL BERKEMBANG


PENGARUH HORMON PADA SISTEM DUCTUS INDIFFERENT &
GENITALIA EXTERNA

• TESTOSTERON
merangsang perkembangan ductus mesonefros (VAS DEFERENS-
EPIDIDIMIS)
• MULLERIAN INHIBITING HORMON (MIH)
menekan ductus paramesonefros (sistem saluran wanita)
• DIHIDROTESTOSTERON (DHT)
Merangsang perkembangan genitalia externa, penis, scrotum & prostat
UNDIFFERENTIATED STAGE
Anatomi Genital reproduksi laki-laki
Anatomi Genital reproduksi laki-laki

Organ internal :
1. TESTIS
2. EPIDIDIMIS
3. VAS DEFERENS
4. VESICULA SEMINALIS
5. KELENJAR PROSTAT

Organ eksternal :
1. Penis
2. Scrotum
TESTIS
• Testis merupakan sepasang struktur
berbentuk oval,agak gepeng dengan
panjang sekitar 4 cm dan diameter
sekitar2.5 cm.
• Testis berada didalam skrotum bersama
epididimis yaitu kantung ekstraabdomen
tepat dibawah penis
• Dinding pada rongga yang memisahkan
testis dengan epididimis disebut tunika
vaginalis
• Vaskularisasi :
• A. spermatica interna (testicularis),
beranastomosis dgn A. spermatica
• externa (cab. A. epigastrica inferior) & A.
diferentialis.
• Venanya menuju ke plexus pampiniformis
• Aliran limfe:
• Testis & epididimis mengikuti A. spermatica
interna ke Lnn. Lumbalis
EPIDIDIMIS
• Epididimis dibentuk oleh saluran yang
berlekuk-lekuk secara tidak teratur yang
disebut duktus epididimis
• Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm.
Duktus ini berawal dari puncak testis
(kepala epididimis) dan berjalan berliku-
liku, kemudian berakhir pada ekor
epididimis yang kemudian menjadi vas
deferens. Epididimis merupakan tempat
terjadinya maturasi akhir sperma.
• Vaskularisasi :A. spermatica interna
• Aliran limfe:
• Testis & epididimis mengikuti A. spermatica
interna ke Lnn. Lumbalis
SCROTUM

• Skrotum pada dasarnya merupakan


kantung kulit khusus yang melindungi
testis dan epididimis dari cedera fisik
dan merupakan pengatur suhu testis.
Spermatozoa sangat sensitive terhadap
suhu karena testis dan epididimis berada
di luar rongga tubuh, suhu di dalam testis
biasanya lebih rendah daripada suhu di
dalam abdomen.
• Vaskularisasi
Arteri
Ventral
• A. pudenda externa
Dorsal
• A. scrotalis posterior (cabang A. pudenda interna)
• A. spermatica interna

Vena
• Mengikuti jalannya arteri

Aliran Limfe: Dialirkan ke Lnn. Subinguinalis superficialis


VAS DEFERENS

• Vas deferens merupakan lanjutan


langsung dari epididimis. Panjangnya 45
cm yang berawal dari ujung bawah
epididimis, naik disepanjang aspek
posterior testis dalam bentuk gulungan-
gulungan bebas, kemudian meninggalkan
bagian belakang testis, duktus ini
melewati korda spermatika menuju
abdom
• Vaskularisasi :
• A. deferentialis & A. haemorhoidalis media
VESICULA SEMINALIS

• Merupakan sepasang struktur berongga dan


berkantung-kantung pada dasar kandung
kemih di depan rectum. Masing-masing
vesicular memiliki panjang 5 cm dan
menempel lebih erat pada kandung kemih
daripada pada rectum.
• Vesikula seminalis memproduksi sekitar 50-
60 % dari total volume cairan semen.
Komponen penting pada semen yang berasal
dari vesukula seminalis adalah fruktosa dan
prostaglandin.
• Vascularisasi :
A. haemorhoidalis media
• Aliran limfe:
ke Lnn. Iliaca externa dan interna
KELENJAR PROSTAT

• Kelenjar eksokrin yang fibromuskular, berbentuk limas


terbalik (puncaknya di sebelah kaudal), p: ±3 cm

• Kranial = collum vesica urinaria


• Kaudal = diaphragma urogenitale

• Duktus ejakulatorius yang terbentuk menembus bagian atas


permukaan posterior prostat dan bermuara ke urethra pars
prostatica.

• 4 lobus: anterior (isthmus), medialis, posterior, lateralis.

• Fungsi: produksi cairan encer putih yang mengandung asam


sitrat dan asam fosfat.
• Arteri
A. Vesicalis caudalis, A. rectalis media, A. pudenda
interna

• Vena
Plexus venosus prostaticus ke V. Iliaca interna

• Aliran limfe: ke Lnn. Iliaca interna et externa, dan


Lnn. sacralis
PENIS

• Terdiri atas radix, corpus dan glans penis

• Radix penis
- crus penis (2) tertutup M. ischiocavernosus
- bulbus penis (1) tertutup M. bulbocavernosus
- lig. Suspensorium penis

• Corpus penis: bagian yang letaknya distal dari bulbus dan digantungkan pada
symphisis pubis oleh lig. suspensorium penis.

• Glans penis: ujung distal corpus (dilalui meatus urethra externa)


• Kaudal dari meatus terdapat lipatan yang disebut frenulum. Lapisan kulit yang
menutupi glans pada permukaan dorsal disebut preputium (melekat pada collum
penis).

• Pinggir dasar glans disebut corona glandis.


• Arteri
A. Bulbi penis bulbus penis
A. Uretralis pars spongiosa
A. Dorsalis penis dorsum penis & corpora cavernosa
A. Profunda penis corpora cavernosa

• Vena
V. Bulbi penis (v. pudenda interna)
V. Dorsalis penis (v. iliaca interna)
V. Dorsalis penis superfisialis (v. pudenda externa)
V. Profunda penis (v. pudenda interna)

Anda mungkin juga menyukai