Anda di halaman 1dari 28

ADMINISTRASI KEBANDARAAN

BAB XII KESELAMATAN PENERBANGAN


TANGGUNG JAWAB
ICAO (International Civil Aviation Organization)
• Badan di bawah PBB yg membidangi penerbangan sipil  dng
perantara setiap negara anggota  agar bertanggung jawab
pd keselamatan penerbangan  dng membuat peraturan2
transportasi udara.
• CASR (Civil Aviation and Safety Regulation)  berisi
petunjuk, persyaratan, larangan, dsb  demi tercapainya
tujuan utama dlm pencegahan kecelakaan penerbangan.
• CASR  berfungsi sbg pengawas atau pengendali yg
mengaudit negara anggota ttg penerbangan sipil  industri
pesawat, perusahaan penerbangan, pengelola Bandara, PLLU,
alat navigasi, jalur penerbangan, dsb  harus menyesuaikan
diri dan menuruti persyaratan2 demi keamanan terbang.
TANGGUNG JAWAB
AIRCRAFT INDUSTRY
• Bertanggung jawab  kualitas pesawat terbang
• Mengikuti kriteria dari FAA (Federal Aviation
Administration) di AS; CAA (Civil Aviation Administration)
di Inggris; JAA (Joint Aviation Administration), atau EASA
di Eropa.

 Setiap anggota ICAO memiliki badan resmi (Kemenhub)


 yg mengatur & mengawasi agar seluruh unsur
angkutan udara tunduk dalam melaksanakan aturan
keselamatan angkutan udara di kawasan negaranya
masing2 sesuai peraturan ICAO.
TANGGUNG JAWAB
 Setiap pimpinan perusahan penerbangan  bertanggung
jawab akan keamanan penumpang dan barang yg diangkut
berpedoman pd peraturan CASR. Dng kata lain dituntut dari
aspek ekonomi tanpa mengabaikan faktor keamanan terbang.

 Bagian terkait :
1. Teknisi Pesawat  pemeliharaan pesawat
2. Loading Master  pemuatan barang di pesawat.
3. FOO (Flight Operation Officer)  mempersiapkan rencana
penerbangan (flight control)  memilih jalur penerbangan
yang aman.

“SAFETY FIRST, THEN, AND ALWAYS”


PEMELIHARAAN PESAWAT

Memerlukan :
• Teknisi yg cakap
• Sarana pemeliharaan (hanggar)
• Peralatan yang lengkap
• Suku cadang yang cukup

sertifikasi dan kualifikasi badan tertentu; misal FAA

Scheduled & Non Scheduled Maintenance


• Pemeliharaan Terjadwal  berkala tanpa melihat pesawat
rusak atau tidak  didasarkan pd jam terbang (100, 500,
1.000 jam). Apabila jarang digunakan disesuaikan dng waktu
PEMELIHARAAN PESAWAT

(hari, minggu, bulan, tahun). Tidak dapat ditawar (toleransi 5


– 10%)
• Pemeliharaan Tak Terjadwal  penggantian/ perbaikan suku
cadang di luar pemeliharaan rutin/ berkala.

Service Bulletin & Modification


• Dilakukan oleh regulator international dng pertimbangan
tertentu terhadap pesawat tertentu atau seluruh jenis
pesawat tertentu.
• Misal  saat maraknya pembajakan pesawat  FAA & JAA
mengharuskan semua pesawat terbang memperkuat
konstruksi pengunci pintu cockpit.
PEMELIHARAAN PESAWAT

• Beberapa Bandara menolak kedatangan pesawat yg memiliki


tingkat kebisingan yg tinggi  sehingga pesawat perlu
dilengkapi peredam kebisingan.

Maintenance Record
• Setiap kegiatan pemeliharaan perlu dicatat  menjadi data
riwayat pesawat.

Hanggar
• Tdk semua perusahaan penerbangan memiliki hanggar  dpt
menyewa.
• Penyiapan hanggar  cost yg tinggi (utk hanggar, peralatan,
SDM, dsb)
PERAWATAN PESAWAT

 Setiap pesawat selama beroperasi mempunyai jadwal untuk


perawatan.
 Perawatan harus dilakukan karena setiap komponen
mempunyai batas usia tertentu shg komponen tsb harus
diganti.
 Selain itu, komponen juga harus diperbaiki bila mengalami
kerusakan.
 Secara garis besar, program perawatan dibagi menjadi 2 Pok
besar  perawatan preventif dan korektif.
 Perawatan preventif mencegah terjadinya kegagalan
komponen sebelum komponen tsb rusak.
 Perawatan korektif perawatan yg memperbaiki komponen
yg rusak agar kembali ke kondisi awal.
PERAWATAN PESAWAT
• Prosedur baku perawatan pesawat  dibagi dlm 4 tahap,
yaitu A Check, B Check, C Check, dan D Check.
• Tahap A Check  ditempuh 250 jam terbang atau setiap 200-
300 lepas landas, yg memerlukan hingga 50 jam kerja
pemeliharaan. (tergantung tipe, misi, dan varian pesawat).
Hitungan ini mengacu pada jam terbang terakhir saat dia
mendapat perawatan terakhir.
• Tahap B Check ditempuh setiap enam bulan, yg
memerlukan 120-150 jam kerja tim teknisi. (bergantung pd
tipe dan varian pesawatnya, biasanya sekitar 3 hari diperlukan
untuk B Check, yg juga dikerjakan berbarengan dng A Check.
• Tahap C Check, ditempuh setiap 20 hingga 24 bulan atau
setiap jam terbang aktual spesifik ditempuh pesawat terbang
itu, atau sesuai notifikasi dari pabrikan pesawat terbang.
PERAWATAN PESAWAT
• C Check jauh lebih detil dan lengkap ketimbang B Check,
meliputi semua sistem yang ada dalam pesawat .
• Tahap C Check mengharuskan pesawat terbang itu tidak boleh
mengudara untuk sementara waktu sampai C Check selesai
dan diuji kembali oleh personel yg memiliki sertifikasi khusus
untuk itu.
• Biasanya —tergantung tipe, varian, dan misi yg selama ini
dilakukan pesawat (misal, dalam misi menciptakan hujan
buatan, ada hal2 khusus yg harus dikerjakan secara ekstra
karena dia mengangkut dan menyebar garam yg korosif ke
awan)— C Check ini memerlukan waktu hingga 2 pekan.
• Jam kerja tim teknisi dan inspeksi yg bekerja bisa sampai
6.000 jam dan setelah semuanya selesai, semua sistem harus
diuji lagi secara lebih menyeluruh dan detil.
PERAWATAN PESAWAT

• Tahap D Check, adalah yg paling menyeluruh dan mutlak


harus dilakukan pd pesawat , yg biasa dikatakan sbg
perawatan berat.
• Biasanya, D Check ini dilakukan tiap 6 tahun walau bisa juga
lebih cepat.
• Secara awam, tahap D Check ini biasa juga disebut sebagai
overhaul.
FAKTOR MANUSIA

Kecelakaan
• Dua faktor penyebab :
1. Teknis  technical factor
2. Manusia  human factor

• Human Factor :
1. Psikologis
2. Kedokteran penerbangan
3. Teknik
4. Ergonomika

• Ergonomika  menjadi perhatian sejak tahun 1977 


semenjak terjadinya tabrakan dua B747 di Tenerife  583
korban jiwa.
FAKTOR MANUSIA

Definisi Human Factor


• Faktor manusia (ergonomika)  ilmu ttg bagaimana
mengoptimalkan hubungan antar manusia dng
aktifitasnya secara sistimatis dng mempergunakan ilmu
ttg manusia di bidang teknis.
• Menurut ICAO  ergonomika diarahkan ke
penyelesaian masalah2 praktis di dunia nyata.
• Menurut FAA; Ergonomika :
- kemampuan dan keterbatasan di tempat kerja
- mengkaji interaksi manusia, perlengkapan yg
digunakan, prosedur tertulis, lisan dan kontrol yg diikuti
serta kondisi lingkungan sistem.
PENGARUH PENERBANGAN PADA TUBUH
• Manusia diciptakan hidup normal di permukaan bumi.
• Penerbangan  berpengaruh pd suhu, kepadatan
udara, tekanan udara.
• Tiga pengaruh besar pada perubahan ketinggian :
1. Rendahnya tekanan udara luar  gas dlm tubuh (perut,
rongga telinga, gigi yg berlubang) akan berkembang/
memuai.
2. Kandungan oksigen (O2)  mengakibatkan Hipoksia
(kekurangan oksigen dlm tubuh  khususnya otak).
3. Rendahnya tekanan udara luar  kandungan oksigen
tercampur gas yg lain.
PENGARUH PENERBANGAN PADA TUBUH
Hipoksia
• Ketinggiian 18.000 ft  tekanan udara luar turun 50%
• Tekanan oksigen tinggal 50% saat ketinggian 9.000 ft 
menurunnya tekanan oksigen pd paru2.
• Cara menghindarinya  peralatan modern  kabin diatur
sistem sedemikian rupa shg hipoksia dpt dihindari  shg
pesawat dpt terbang di ketinggian 15.000 – 20.000 ft.
• Catatan  Bandung pd ketinggian 2.500 an ft.
• Manusia dlm kesadaran penuh pd ketinggian 9.000 ft (3.000
m) di atas permukaan laut.
• Di udara terbuka  pd ketinggian 10.000 ft  manusia harus
mengggunakan bantuan oksigen tambahan.
• Sesuai peraturan  persediaan O2 di pesawat minimal cukup
utk terbang 30 menit.
PENGARUH PENERBANGAN PADA TUBUH
Hipoksia
• Hipoksik Kekurangan O2 yg dihirup
• Anemik  darah tdk sanggup mengalirkan O2 di dalam
tubuh  keracunan.
• Hipoksia juga dpt terjadi apabila mendapat luka besar.
• Menghindarinya dng menggunakan tabung oksigen.

Barotrauma
• Kejadian bagian tubuh yg memuai saat di ketinggian
tertentu (rongga telinga, perut, dsb)  menimbulkan
rasa sakit.
PENGARUH PENERBANGAN PADA TUBUH
Hiperventilasi
• Tubuh mengandung O2 yg berlebihan
• Misal orang yg ketakutan, rasa was-was yg berlebihan
 merasa spt tdk dpt bernafas.
• Disebabkan hilangnya CO2 dari dalam darah sehingga
jumlahnya tidak sebanding dng O2.
• Menghindarinya ajak bicara  yang mengajak bicara
harus menenangkan diri terlebih dahulu.
Depression Sickness
• Dialami penumpang pesawat sehabis berenang di
kedalaman.
• Jangan melakukan penerbangan selama 24 jam setelah
berenang di kedalaman 9 m(30ft)  utk penyesuaian
tekanan udara.
PENGARUH PENERBANGAN PADA TUBUH

Keracunan Karbon Monoksida


• Gas buangan dari pembakaran mesin melalui knalpot
atau akibat asap rokok.
• Dalam pesawat piston (baling-baling)  udara panas
sekitar mesin  ditampung  diproses  dialirkan
untuk menghangatkan kabin.
• Seandainya terjadi kebocoran akan membahayakan
penumpang.
• Pesawat modern sdh meninggalkan teknologi ini.

Blind Spot
• Banyak hal yg mengganggu kesanggupan mata melihat
sesuatu.
PENGARUH PENERBANGAN PADA TUBUH

Blind Spot
 Banyak hal yg mengganggu kesanggupan mata
melihat sesuatu.
1. Jarak pandang (rabun dekat, rabun jauh),
kondisi mata yg silindris.
2. Cahaya yg kurang atau berlebih  silau.
3. Ilusi  karena keadaan alam (cuaca posisi,
bentuk awan, hujan, permukaan bumi)  yg dilihat
shg menimbulkan persepsi lain.
.
PENGARUH PENERBANGAN PADA TUBUH

Pendengaran dan Keseimbangan (hearing &


balance)
1. Rongga telinga & ronggga hidung saling
berhubungan.
2. Saat seseorang flu  hidung terganggu 
mengganggu pula pendengaran.
3. Terasa saat pesawat menurun menuju
ketinggian yg lebih rendah.
4. Cara mengatasinya menelan ludah beberapa
kali atau pegang hidung/ menutup hidung.
KEPRIBADIAN DAN SIKAP
Seorang penerbang diharapkan mengembangkan dan
meningkatkan beberapa sikap sbb :
1. Ramah, sopan, menghormati orang lain
2. Disiplin menaati peraturan dan SOP
3. Kenali dan sadari kemampuan diri sendiri
4. Mampu mengelola kegiatan di kokpit
5. Mampu mengatur dan memperlakukan personil dng baik
6. Mampu mngendalikan tingkat stres
7. Mampu mengendalikan tingkat resiko
8. Berpikir tenang utk membuat keputusan yg tepat
9. Semangat, berani, namun dng pertimbangan & perhitungan
cermat
10. Yakin pd diri sendiri (namun tdk berlebihan)
MOTIVASI
• Motivasi menimbulkan keinginan utk berbuat sesuatu
• Beberapa orang motivasi dpt berubah
• Beberapa kebutuhan yg mendorong kebutuhan antara
lain (A. Maslow) :
Kepuasan diri
Dihargai
Harta & kasih sayang
Kemanan & perlindungan
Biologis
PERILAKU
Terdapat 3 kategori :
1. Perilaku berdasar pengetahuan  juga pengalamannya
2. Perilaku berdasar peraturan  dng checklist, prosedur
3. Perilaku berdasar ketrampilan  ketrampilan fisik
akibat hasil dari latihan.

 Untuk mencegah kecelakaan, ketiga perilaku di atas


harus dimiliki oleh penerbang, baik utk melaksanakan
tugas rutin, terutama dlm membuat pertimbangan,
ataupun proses pembuatan keputusan.
COCKPIT INTERFACE
Model LHSE
• L = Liveware (perangkat hayati)  penerbang
• H = Hardware (perangkat keras) 
• S = Software (perangkat lunak)
• E = Environment (lingkungan)

 Interaksi antara L & S hanya menggunakan komunikasi


satu arah, yaitu tulisan.
 Semua pembicaraan Capt & Co Pilot terekam dlm
perekam suara kokpit (cockpit voice recorder, CVR).
 Pembicaraan baik L-L maupun L-S harus menggunakan
bahasa Inggris.
ERROR
• Potensi terjadinya kekeliruan pd Perilaku Berdasar
Pengetahuan dipicu oleh :
1. Terburu-buru (rush)
2. Info yg keliru (insuffient information)
3. Salah memprioritaskan & memotivasi
4. Kurang pengalaman atau kedewasaan (inexperience &
immaturity)
5. Anggap enteng & pelatihan yg buruk (over confidence &
poortraining)
6. Stres sbg akibat ketrampilan yg rendah
7. Salah penafsiran (misinterpretation)
ERROR
• Potensi terjadinya kekeliruan pd Perilaku Berdasar
Kaidah dipicu oleh :
1. Pengetahuan yg tidak mencukupi
2. Terlalu lama/ jarang tdk melakukan di bidangnya
3. Tidak disiplin mengikuti tahapan pekerjaan dan aturan
4. Tarjadi gangguan dan kebingungan

 Potensi terjadinya kekeliruan pd Perilaku Berdasar


Ketrampilan dipicu oleh :
1. Terlalu lama tidak menjalani pengujian ketrampilan 
kurang pemutakhiran.
2. Kurang pengujian ulang yg teratur
ERROR
3. Kurang pengalaman
4. Pelatihan yg buruk
5. Standarisasi buruk atau terlalu toleransi

Kekeliruan Lain :
• Kekeliruan endemik  cara penanganan/
pengoperasian alat
• Kekeliruan sistemik terjadi dlm aspek organisasi ttg
peraturan, tanggung jawab, dsb.
• Kekeliruan ergonomik yg diakibatkan oleh desain pd
peralatan
• Penghilangan  pemeriksaan/ tdkan yg tdk dilakukan
penerbang pd saat yg tepat
ERROR
• Komisi  melakukan sesuatu sebelum saat yg benar
atau di luar batas
• Substitusi  yaitu melakukan suatu tugas/ tdkan yg
salah .

Anda mungkin juga menyukai