Open Fracture
Disusun Oleh :
Theresia Andriyani Manurung
16010019
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU BEDAH
RSU HKBP BALIGE
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur terbuka
Suatu keadaan darurat memerlukan
penanganan terstandar untuk mengurangi resiko
infeksi. Sepertiga dari pasien fraktur terbuka
biasanya mengalami cidera multipel.
Fraktur terbuka dapat disebabkan luka tembak,
trauma kecelakaan lalu lintas, ataupun kecelakaan kerja.
Pasien dengan patah tulang, sering memiliki luka tambahan,
beberapa berpotensi mengancam nyawa, yang memerlukan
pengobatan. Terdapat 40-70% dari trauma berada di tempat
lain dalam tubuh bila ada fraktur terbuka.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Grade I : Laserasi < 1 cm, kerusakan jaringan tidak berarti, luka bersih
Grade II Laserasi > 1 cm, tidak ada kerusakan jaringan yang hebat,
: terdarpat kontaminasi
Luka lebar & rusak hebat atau hilangnya jaringan disekitar,
Grade III : kontaminasi hebat.
IIIA : tulang yang fraktur ditutupi jaringan lunak
IIIB : terdapat periosteal stripping yang luas, membutuhkan
penutupan flap jaringan lunak.
IIIC : fraktur disertai kerusakan pembuluh darah.
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Langsung
Tidak Langsung
ETIOLOGI
Langsung
Tidak Langsung
PATOFISIOLOGI
Anamnesis :
Batuk berdahak, nyeri dada, sesak nafas, mengi.
Pemeriksaan Fisik :
Sesak napas (dyspnea), wheezing, gelisah.
Sianosis, takikardia dan hiperinflasi thoraks.
Pemeriksaan Penunjang :
Spirometri
Tes provokasi bronkus : non spesifik dan spesifik
PENATALAKSANAAN
Antiinflamasi (pengontrol)
pengobatan rutin untuk
mengontrol penyakit serta
mencegah serangan
Bronkodilator (pelega)
pengobatan saat serangan
untuk mengatasi
eksaserbasi/serangan
Sediaan dan dosis obat pengontrol asma
Sediaan dan dosis obat pengontrol asma
Sediaan dan dosis obat pelega asma
Sediaan dan dosis obat pelega asma
Prognosis
7. Darmawan, A. Penyakit Sistem Respirasi Akibat Kerja. Jmj, volume 1, Nomor 1, mei
2013, hal: 68- 83.
8. Aasen T.B, Burge P.S, Henneberger P.K, Schlunssen V, Baur X. Diagnostic approach
in cases with suspected work-related asthma. 2013;8:17.