Anda di halaman 1dari 13

INTELEGENSI

Oleh : Erdi Istiaji


DEFINISI
 Galton : Energi/kemampuan untuk bekerja
dan kepekaan terhadap stimulus fisik.
(pendekatan psikofisik).
 Alfred Binet dan Theodore Simon :
Kemampuan untuk mengarahkan pikiran
atau tindakan, kemampuan untuk
mengubah arah tindakan bila tindakan
tersebut telah dilaksanakan dan
kemampuan untuk mengkritik diri sendiri
atau melakukan autocriticism.
DEFINISI
 Henmon-Nelson : kemampuan untuk memperoleh
pengetahuan dan pengetahuan yang telah diperoleh.
 George D Stoddard : Kemampuan untuk memahami masalah-
masalah yang bercirikan :
 mengandung kesukaran
 kompleks (terdiri dari berbagai jenis tugas)
 abstrak (mengandung simbol-simbol yang memerlukan analisis
dan interpretasi)
 ekonomis (dapat diselesaikan dengan menggunakan proses
mental yang efisien).
 Diarahkan pada tujuan
 Mempunyai nilai sosial (cara pemecahan masalah dapat
diterima oleh nilai dan norma sosial)
 Pola pikir yang membangkitkan kreativitas untuk menciptakan
sesuatu yang baru).
DEFINISI
 David Wechsler : kumpulan atau totalitas
kemampuan seseorang untuk bertindak dengan
tujuan tertentu, berpikir secara rasional serta
menghadapi lingkungan dengan efektif.
 Walters dan Gardner : kemampuan atau
serangkaian kemampuan yang memungkinkan
individu untuk menyelesaikan masalah atau
produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu
budaya tertentu.
KESIMPULAN 1
 KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH
(Sternberg)
 Mampu menunjukkan pengetahuan mengenai
masalah yang dihadapi
 Mengambil keputusan dengan tepat
 Menyelesaikan masalah dengan optimal
 Menunjukkan pikiran jernih
KESIMPULAN 2
KEMAMPUAN VERBAL
 Kosakata yang baik

 Membaca dengan penuh pemahaman

 Ingin tahu secara intelektual

 Menunjukkan keingintahuan
KESIMPULAN 3

KEMAMPUAN SOSIAL
 Tahu situasi

 Tahu cara mencapai tujuan

 Sadar terhadap dunia di


sekeliling
 Menunjukkan minat terhada
dunia luar.
INTELLIGENCE QUOTIENT
(IQ)
 Istilah IQ diperkenalkan pertama kali oleh William
Stern, yaitu angka normatif dari hasil tes intelegensi
yang dinyatakan dalam benuk rasio (quotient).
Berdasarkan hasil tes intelegensi Binet, yaitu
perbandingan antara skor tes yang diperoleh
dengan usia anak tersebut.
 IQ = (MA/CA) x 100
 MA : Mental Age (usia mental)
 CA : Chronologial age (usia kronologis)
 100 : Angka konstan untuk menghindari bilangan
desimal.
KLASIFIKASI INTELEGENSI
(Distribusi IQ untuk kelompok
standarisasi Tes Binet, 1937)
 160-169 Sangat Superior
150-159
140-149
 130-139 Superior
120-129
 110-119 Rata-rata atas
 100-109 Rata-rata
90-99
 80-89 Rata-rata Bawah
 70-79 Batas lemah
 60-69 Lemah mental
50-59
40-49
30-39
FAKTOR BAWAAN DAN
LINGKUNGAN
Determinasi Faktor Bawaan (Hereditas)
 Faktor Bawaan atau faktor keturunan adalah faktor
yang menentukan batas dan kemungkinan apa yang
dapat terjadi pada orgnasime dalam lingkungan
hidupnya. Contoh : warna mata manusia, warnakulit,
dll
 Secara biologis : individu berkembang dari sel telur
dan sel sperma. Sperma dan sel telur masing-
masing berisi 23 kromosom (struktur yang berisi
faktor-faktor herediter). Dalam setiap kromosom
terdapat struktur yang lebih kecil lagi yaitu Gen
(penentu sifat-sifat unik yang akan diturunkan).
 Gen Resesif : bila pengaruh gen dikalahkan oleh
gen yang lain. Gen dominan : gen yang memiliki
kekuatan untuk menekan efek gen yang lain.
FAKTOR BAWAAN DAN
LINGKUNGAN
Determinasi Faktor Lingkungan
 Pengaruh lingkungan dalam individu sebenarnya telah

diawali sejak terjadinya pembuahan lewat ibunya.


Misalnya defisiensi kalsium dalam aliran darah sang
ibu dapat menyebabkan abnormalitas bayi.
 Setelah kelahiran, pengaruh lingkungan terhadap
individu semakin penting dan besar. Proses yang
paling berpengaruh setelah masa ini adalah proses
belajar yang menyebabkan perbedaan perilaku
individu satu dengan yang lain. Sikap, perilaku, reaksi
emosional dan semacamnya merupakan atribut yang
dipelajari dari lingkungan.
KESIMPULAN UMUM 1
 Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat dilakukan
oleh lingkungan. Bagaimanapun juga, besarnya dampak stimulus
lingkungan yang diterima oleh organisme namun perkembangan
organisme yang bersangkutan tidak dapat melampaui batas yang
telah ditetapkan oleh faktor keturunan. Contoh : bagaimanapun
mendidik seekor monyet, ia tidak akan pernah dapat menyamai
manusia.
 Lingkungan dapat memodifikasi efek hereditas. Suatu lingkungan
yang buruk, dapat saja mengubah warisan sifat seseorang yang
baik semata-mata karena ia berada dalam asuhan lingkungan
tersebut.
 Tidak ada satupun karakteristik atau perilaku yang tidak ditentukan
bersama oleh faktor lingkungan dan faktor keturunan. Lingkungan
dan keturunan berinteraksi dalam mempengaruhi perilaku.
Hereditas menentukan apa yang dapat dilakukan oleh individu
sedangkan lingkungan menentukan apa yang akan dilakukan oleh
individu.
KESIMPULAN UMUM 2
 Ada beberapa macam karakteristik yang lebih
dipengaruhi oleh salah satu diantara faktor
lingkungan dan keturunan. Faktor lingkungan
tampak kurang berperanandalam membentuk
karakteristik fisik, lebih berperaanan dalam
karakteristik intelektual dan paling
berperanan dalam pembentukan karakteristik
kepribadian. Sebaliknya, faktor keturunan
sangat berperanan dalam penentuan ciri-ciri
fisik dan tingkat intelegensi manusia.

Anda mungkin juga menyukai