Anda di halaman 1dari 15

DERMATITIS SEBOROIK DAN

DERMATITIS KONTAK
GALUH EKA TANTRI
NIM 406171037
KOAS PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RS HUSADA
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
DERMATITIS SEBOROIK

• Kelainan kulit papuloskuamosa (di daerah kelenjar sebasea, scalp, wajah dan badan). Gangguan
imunologis mengikuti kelembapan lingkungan, perubahan cuaca, ataupun trauma.
• Epidemiologi: remaja (ketombe), HIV, usia pubertas40th (puncak), bayikerak kulit kepala(cradle
cap).
• Etiopatogenesis:
• lap. Sebum, kualitas sebum, respons imunologis thd pityrosporum, degenerasi sebumiritasi
kulitmekanisme eksema.
• Lingkunganjml ragi genus malassezia dlm epidermis yg terkelupas, perubahan imunitas seluler.
• Obat2 yg memicu: buspiron, klorpromazin, simetidin, etionamid, fluorourasil, gold, griseofulvin, haloperidol,
interferon alfa, litium, metoksalen, metildopa, fenotiazine, psoralen.
GAMBARAN KLINIS

• Predileksi: kulit kepala, rambut, alis, lipat nasolabial, telinga dan liang telinga, bagian atas tengah dada
dan punggung, lipat gluteus, inguinal, genital ketiak.
• Skuama kuning berminyak, eksematosa ringan, rasa gatal dan menyengat, ketombe (tanda awal),
kemerahan perifolikuler rangkaian plak eritematosa berkonfluensi bahkan rangkaian plak disepanjang
rambut frontal (korona seboroika).
• Fase kronis: kerontokan rambut
• Keadaan parah eritroderma
Diagnosis Pemeriksaan Penunjang
• Berdasarkan morfologi khas lesi eksema dengan • Pemeriksaan KOH: kadang ditemukan
skuama kuning berminyak di area predileksi. Pityrosporum Ovale sbg agen penyebab
DD

• Psoriasis
• Dermatitis atopik dewasa
• Dermatitis kontak iritan
• Dermatofitosis
• Rosasea
TATALAKSANA

• Sampo yg mengandung mengandung obat anti malassezia (selenium sulfide, zinc pirithione,
ketokonazol, berbagai sampo yg mengandung ter dan solusio terbinafine 1%.
• Mencuci wajah berulang dengan sabun lunak. Jamur (krim imidazole)
• Skuama diperlunak dengan krim yg mengandung asam salisilat atau sulfur.
• Kortikosteroid topical potensi sedang, imunosupresan topikal (takrolimus dan pimekrolimus)
• Metronidazol topical, siklopiroksolamin, talkasitol, benzoil peroksida dan salep litium suksinat 5%.
• Jk diberi terapi konvensional tdk membaik UVB/itrakonazol 100mg/hari per oral 21hari
• Jika tdk membaik dg smua modalitas terapi prednisolone 30mg/hari
DERMATITIS KONTAK

• Dermatitis yang disebabkan oleh bahan/ substansi yang menempel pada kulit
• KLASIFIKASI
• Dermatitis Kontak Iritan (DKI)
• Dermatitis Kontak Alergika (DKA)
DKI DKA
• Epidemiologi • Epidemiologi
• Dapat dialami olh smua org, terutama berhub. • Hanya mengenai org dg kulit yg sangat peka
Dg dg pekerjaan. (hipersensitif)
• Etiologi • Etiologi
• Pajanan dg bhan yg bersifat iritan (bahan pelarut, • Bahan kimia sederhana dg berat molekul rendah
detrjen, minyak pelumas, asam alkali dan serbuk (<1000 Dalton) hapten, bersifat lipofilik, sangat
kayu) reaktif, dpt menembus stratum korneum shg
mencapai sel epidermis bag dalam yg hidup.
• Faktor lain: Lama kontak, oklusikulit lebih
permeable, gesekan dan trauma fisik, suhu dan
kelembapan lingkungan
• Faktor individu: anak < 8th & usia lanjut, ras kulit
putih, perempuan.
GEJALA KLINIS
DKI DKA
• Akut: • Gatal
• Iritan kuat (lar. Asam sulfat & asam hidroklorid atau basa kuat (Na & K hidroksida)
• Akut
• Reaksi segera timbul, hanya pada tempat kontak
• bercak eritematosa berbatas tegas edema, papulovesikel, vesikel
• Pedih, panas, rasa terbakar, eritema, edema, bula, mungkin jg nekrosis, asimetris.
Cth: luka bakar atau bula pecah (erosi dan eksudasi (basah))
• Akut lambat • Kelopak mata, penis, skrotum
• Iritan (podofilin, antralin, tretinoin) • Kronis
• Terjadi setelah 8-24 jam setelah kontak
• Kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin jg fisur, batas
• Gejala = akut. Cth: dermatitis venenata (pedih keesokan harinya, eritema, vesikel, tidak tegas.
bahkan nekrosis)
• Kronik kumulatif (sering) • Tangan (wet work pencuci, pekerja salon)
• Kontak berulang dg iritan lemah (deterjen, sabun, pelarut, tanah, air) • Lengan ( jam tangan (nikel), sarung tangan karet, debu semen,
• Setelah kontak bbrp minggu – bulan / bertahun2 kemudian ketiakdeodorant, formaldehid yg ada di pakaian)
• Kulit kering, eritema, skuamatebal (hyperkeratosis) dg likenifikasi difus. Kontak • Wajah (bahan kosmetik, spons karet, obat topical, nikel (tangkai
terus kulit dpt retak spt luka iris (fisura). Cth: Pencuci, kuli bangunan, montir, juru
masak, penata rambut kacamata), bibir  lipstick, pasta gigi, getah buah, kelopak
matacat kuku, cat rambut, mascara eye shadow, obat tetes mata,
• Reaksi iritan (DKI subklinis, pekerjaan basah dlm bbrp bulan. Cth: penata
rambut, pekerja logam) salep mata)
• Traumatik • Telinga (anting atau jepit telinga yg trbuat dr nikel, tangkai
• Kelainan berkembang lambat setelah trauma panas atau laserasi
kacamata, cat rambut, hearing aid, gagang telepon)
• Gejala menyerupai dermatitis numularis. Penyembuhan lambat. Lokasi tersering di • Badan (zat pewarna tekstil, kancing logam, bahan pelembut atau
tangan. pewangi pakaian)
• Non-eritematosa (DKI subklinis, ditandai dg perubahan fungsi sawar (
stratum korneum) tanpa disertai kelainan klinis.) • Genitalia (nilon, kondom, pembalut wanita, obat topical)
• Subyektif (DKI sensori, kelainan kulit tidak terlihat namun terasa spt • Tungkai atas dan bawah (kaos kaki nilon, semen, sepatu/sandal,
tersengat (pedih) atau terbakar (panas). Cth: asam laktat) bahan pembersih lantai)
DKI DKA
DKI DKA
• Diagnosis • Diagnosis
• Anamnesis dan gambaran klinis • Anamnesis dan pemeriksaan klinis
• DKI akut cepat, DKI kronis lambat &variasi gambaran • DD
klinis
• Utama: DKI uji tempel
• Uji tempel dg bahan yg dicurigai
• Gambaran morfologik tidak khasdermatitis atopic, d.
numularis, d. seboroik atau psoriasis
• Uji tempel (patch test)
• Di punggung, dg menggunakan antigen (Allergen Patch Test Kit
dan T.R.U.E test)
• Syarat:
• Dermatitis harus sudah tenang (sembuh)
• Sekurang2nya 1 minggu stelah pemakaian kortikosteroid sistemik
dihentikan
• Dibuka setelah 48 jam (2 hari), pembacaan kedua pd hari ke-3 – ke-7
• Dilarang melakukan aktivitas yg menyebabkan uji temple tidak
menempel dg baik. Dilarang mandi dan menjaga agar tetap kering.

• Pembacaan pertama dilakukan 15-30 menit setelah dilepas.


TATALAKSANA
DKI DKA
• Menghindari pajanan bahan iritan yg menjadi • Pencegahan pajanan ulang dengan allergen
penyebab penyebab
• Pelembab untuk memperbaiki sawar kulit • Peradangankortikosteroid dalam jangka
pendek (prednisone 30mg/hari)
• Peradangankortikosteroid topical
(hidrokortison) • Topikal kompres dg lar. Garam faal/ lar. Asam
salisilat 1:1000, makrolaktam (pimecrolimus
atau tacrolimus)

Anda mungkin juga menyukai