Anda di halaman 1dari 30

Benign Prostate Hyperplasia

Pembimbing :
dr. Yulfitra Soni Sp.U

Vincent Vandestyo
406182102
Identitas Pasien
Nama lengkap : Tn M Jenis kelamin : Pria

Tanggal lahir : 05 Juli 1950 Perkawinan : Kawin

Usia : 69 tahun 2 bulan Agama : Islam

Pendidikan : SMA Alamat : Teluk Pinang


Anamnesis
Keluhan Utama • Pasien mengeluh sulit menahan BAK sejak 3 tahun yang
lalu
Keluhan Tambahan • Tidak ada keluhan tambahan

 Pasien datang ke RSUD Ciawi dengan keluhan sulit untuk menahan


Riwayat Penyakit Sekarang BAK sejak 3 tahun yang lalu terus menerus. Pasien mengaku dalam
sehari ia dapat kencing sebanyak 20x dalam 24 jam dan mengaku bahwa
pasien dengan interval antara 1 sampai 2 jam kencing. Pasien juga
mengaku tidak dapat menahan BAK. Pada malam hari, saat tertidur
pasien mengatakan ia kencing sebanyak 5 sampai 6 kali dengan 6 jam
waktu tidur. Pasien mengeluh panas saat akhir miksi dan Pasien tidak ada
kesulitan pada saat memulai miksi, pancaran kuat dan tidak terputus-
putus. Keluhan pasien tidak disertai dengan nyeri pinggang, demam dan
benjolan pada punggung atau suprapubik. BAK kuning jernih tidak ada
darah. Pasien minum 2L air /24 jam setiap hariny. BAB tidak ada keluhan.
 Pasien mengaku selama 3 tahun terakhir, pasien pernah di bawa ke IGD
Riwayat Penyakit Dahulu 3kali dikarenakan tidak dapat kencing sama sekali. Di IGD, pasien
dipasangkan kateter selama 2 minggu lalu pasien. Setelah kateter dilepas,
pasien dapat BAK lancar. Namun setelah 1 tahun kemudian, keluhan tidak
dapat BAK sama sekali muncul kembali.

Riwayat Penyakit Keluarga  Keluarga pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa

 Pasien saat ini minum Harnal Ocas dan Avodart


Riwayat Pengobatan
Pemeriksaan Fisik
• Tanggal Pemeriksaan : 12 September 2019
• Keadaan umum : Tampak sakit Ringan
• Kesadaran : Compos Mentis.
Tanda-tanda vital :
• TD : 130/70 mmHg
• S : 36,70C
• RR : 20x/menit
• HR : 60 x/menit
• SpO2: 98%
Status Generalis
Kepala : normocephalic, tidak tampak hematom,
rambut putih

Mata : Kedudukan simetris, kedua palpebra superior dan


inferior tidak terlihat udem, sklera ikterik (-/-), injeksi
sklera (-/-), konjungtiva anemis (-/-), refleks cahaya
langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+, Isokor.

Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret (-)

Hidung : Bentuk normal, deviasi septum tidak ada,


sekret(-) perdarahan hidung (-)

Mulut : Bentuk normal, mukosa kering (-), sianosis (-), lidah


kotor (-), tremor (-), faring hiperemis (-), perdarahan
gusi (-)

Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak


teraba membesar di leher
Paru
Inspeksi : tampak simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, tidak
ada retraksi sela iga
Palpasi : sela iga normal, tidak melebar maupun mengecil, tidak teraba
massa
Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, batas paru hati normal
Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis tidak teraba pada sela iga V linea midclavicula kiri
Perkusi :
Batas kanan : terletak pada sela iga 3 garis sternalis dextra
Batas kiri : terletak pada sela iga 4 garis midclavicula sinistra
Batas atas : terletak pada sela iga 2 garis parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ I-II murni, reguler, gallop (-), murmur (-)

Kulit • kulit kuning langsat, ikterik (-), lesi kulit (-)


STATUS LOKALIS
• Regio : Abdomen
• Inspeksi : Tampak datar, scar (-)
• Auskultasi : Bising Usus (+) Normal
• Perkusi : Timpani di kuadran perut kiri atas, kiri bawah, kanan atas
dan kanan bawah. Pekak hati (+)
• Palpasi : Nyeri tekan pada kesembilan kuadran abdomen (-), Defans
muskuler (-). Massa (-)
• Rectal Touche : Sulcus medianus tidak teraba, basis prostat tidak teraba,
konsistensi kenyal, kedua lobus simetris, permukaan licin, nyeri tekan (-).

• Tampak datar pada regio abdomen. Bising usus (+) Normal. Timpani pada
seluruh lapang abdomen. Nyeri tekan pada semua kuadran abdomen (-),
Rectal Touche dalam batas normal.

Kesan • Suspect Benign Prostate Hyperplasia


Resume
• Telah diperiksa Tn. MN dengan usia 22 tahun dibawa ke RSUD Ciawi oleh
• keluarganya dengan
Telah diperiksa keluhan
Tn. M dengan usiabenjolan
69 tahun pada
dibawa1/3 distal
ke poli femur
RSUD Ciawilateral dextra sejak
oleh keluarganya dengan
tahun 2012,
keluhan tidak yang
dapat dirasakan
menahan BAK semakin membesar
sejak 3 tahun dan
yang lalu. nyeri.
Pasien Nyeri dalam
mengaku pada 24benjolan
jam pasien
dirasakan semakin berat dari tahun-tahun sebelumnya, dan diperberat dengantidak
dapat kencing sebanyak 20x dan saat malam hari pasien dapat kencing 5x. Pasien mengaku
dapat menahan BAK. Pasien mengeluh panas saat akhir miksi dan Pasien tidak ada kesulitan pada saat
aktifitas
memulaiseperti berjalan.
miksi, pancaran Saat
kuat danini pasien
tidak tidak dapat
terputus-putus. berjalan
Pasien pernahkarena
dipasangnyeri yang
kateter setiap
dideritanya. Ayah
tahunnya selama pasien
3 tahun memiliki
terakhir masingriwayat tumor.seminggu, namun setelah kateter dilepas
masing selama
pasien dapat BAK seperti biasa

• Pada pemeriksaan fisik ditemukan Tampak datar pada regio abdomen.


Bising usus (+) Normal. Timpani pada seluruh lapang abdomen. Nyeri
tekan pada semua kuadran abdomen (-), Rectal Touche dalam batas
normal.
Pemeriksaan
Penunjang
Kesan

• TB Paru
• Aorta Sclerotic
• Elongasi Aorta
USG
Hematologi Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 9,5 g/dL 11,7 – 15,5
Leukosit 9,2 103 uL 4 – 11
Hematokrit 28,2 % 45-52
Trombosit 306 103 uL 150 – 440
Kreatinin 1,01 Mg/dL 0,60 – 1,30
Ureum 34,9 null 10 – 50
GDS 92 mg/dl 80 – 120
SGOT 20 U/L 0-35
SGPT 14 U/L 0-35
M.Perdarahan 3’30 Detik 1-6
M.Pembekuan 10’30 Detik 8-18
Natrium 128 Mmol/L 135-145
Kalium 3,6 Mmol/L 3,5-5,3
Chlorida 97 Mmol/L 45-52
Urinalisis Hasil Nilai Normal
Warna Kuning Tua Kuning
Kekeruhan Keruh Jernih
Berat Jenis 1,015 1,010-1030
PH 6,0 4,8-7,4
Leukosit 3+ Negatif
Nitrit +/POS Negatif
Protein 2+ Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen 3,2 3,2-16
Bilirubin Negatif Negatif
Eritrosit 4+ Negatif
Diagnosis Diagnosis Banding
Benign Prostate • Infeksi Saluran Kemih
Hyperplasia

Tatalaksana
• Transurethral Resection of Prostate

Prognosis
1. Ad vitam : dubia
2. Ad functionam : malam
3. Ad sanationam : malam
Tinjauan Pustaka
Anatomi
Anatomi
Fisiologi Prostate
• Hormon pada
Prostate
(DHT)
• Proses Miksi
Histologi Prostate
Definisi
• Hiperplasia Prostat Benigna sebenarnya adalah suatu keadaan dimana
kelenjar periuretral prostat mengalami hiperplasia yang akan mendesak
jaringan prostat yang asli ke perifer. Selain itu, BPH merupakan
pembesaran kelenjar prostat yang bersifat jinak yang hanya timbul pada
laki-laki yang biasanya pada usia pertengahan atau lanjut.
Etiologi

• Teori hormonal
• Teori Dihidrotestosterone (DHT)
• Berkurangnya kematian sel prostat (Apoptosis)
Epidemiologi

Menurut Lee Shing Hwa, 2014


Di United States, sekitar 14 juta laki-laki memiliki keluhan BPH.Insidensnya akan
meningkat sesuai dengan pertambahan usia, hanya beberapa persen menyerang
usia dibawah 40 tahun, tapi sekitar 88% mengenai usia diatas 80 tahun.
Prevalensi BPH patologis hanya 8% pada dekade ke-4 dari kehidupan. Namun,
50% dari penduduk laki-laki menderita BPH patologis pada usia 51-60 tahun.
Berat ratarata dari prostat yang diakui memiliki BPH adalah 33 ± 16 g. Pria berusia
70-79 tahun yang 4,6 kali lebih mungkin dibandingkan mereka yang berusia 40-49
tahun.
Patophysiology
Manifestasi klinis LUTS
Obstruksi Iritasi
 Hesistansi  Frekuensi
 Pancaran miksi lemah  Nokturi
 Intermitensi  Urgensi
 Miksi tidak puas  Disuria
 Distensi abdomen Urgensi dan disuria jarang terjadi,
 Terminal dribbling (menetes) jika ada disebabkan oleh
ketidakstabilan detrusor sehingga
 Volume urine menurun terjadi kontraksi involunter.
 Mengejan saat berkemih
5

Diagnosis
0
4

0
0
4
0
2

10
Diagnosis
• Anamnesis 3
• Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan abdomen, Rectal Touche.
 Evaluasi kondisi umum (Tekanan darah, denyut nadi, Suhu, RR
dan keadaan umum)
• Pemeriksaan Penunjang : 5
Pemeriksaan Darah Lengkap, Sedimen Urine, Kultur Urine, PSA
Pemeriksaan Patologi Anatomi
 Foto Polos, TRUS
Pemeriksaan Patologi
Komplikasi
• Retensi Urine
• Infeksi Traktus
Urinaria
• Batu buli
• Hematuria
• Inkontinensia
• Hidronefrosis
• Hemmoroid
• Hernia
Tatalaksana
• Tujuan :
Memperbaiki keluhan miksi
 Meningkatkan kualitas hidup
 Mengurangi obstruksi intravesika
 Menjaga keseimbangan ginjal
 Mengurangi volume residu urine setelah miksi
 Mencegah Komplikasi
Penatalaksanaan Nilai indeks gejala BPH Efek samping
Wactfull waiting Gejala hilang/timbul Risiko kecil , dapat terjadi retensi
urinaria
Penatalaksanaan medis
Alpha-blockers Sedang 6-8 Gaster/usus halus-11%
Hidung berair-11%
Sakit kepala-12%
Menggigil-15%
5 alpha-reductase inhibitors Ringan 3-4 Masalah ereksi-8%
Kehilangan hasrat sex-5%
Berkurangnya semen-4%
Terapi kombinasi Sedang 6-7 kombinasi
Operasi
TURP, laser & operasi sejenis Berat 14-20 Retensi urinaria-1-21%
Urgensi&frekuensi-6-99%
Gangguan ereksi-3-13%
Daftar Pustaka
1. Kozar Rosemary A, Moore Frederick A. Schwartz’s Principles of Surgery 8th Edition. Singapore: The
McGraw-Hill Companies, Inc; 2005
2. Mansjoer A, Suprahaita, Wardhani. 2000. Pembesaran Prostat Jinak. Dalam: Kapita selekta
Kedokteran. Media Aesculapius, Jakarta ; 329-344.
3. Mulyono, A. 1995. Pengobatan BPH Pada Masa Kini. Dalam : Pembesaran Prostat Jinak. Yayasan
penerbit IDI, Jakarta ; 40-48.5.
4. Purnomo, Basuki B. Dasar – Dasar Urologi. Edisi Kedua. Jakarta : Sagung Seto.
5. Rahardjo, J. 1996. Prostat Hipertropi. Dalam : Kumpulan Ilmu Bedah. Binarupa aksara, Jakarta ;
161-703.
6. Ramon P, Setiono, Rona, Buku Ilmu Bedah, Fakultas KedokteranUniversitas Padjajaran ; 2002:
203-75.
7. Sabiston, David. Sabiston : Buku Ajar Bedah. Alih bahasa : Petrus. Timan. EGC. 1994.
8. Sjafei, M. 1995. Diagnosis Pembesaran Prostat Jinak. Dalam : Pembesaran Prostat Jinak. Yayasan
Penerbit IDI, Jakarta ; 6-17
9. Sjamsuhidajat R, De Jong W. 1997. Tumor Prostat. Dalam: Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta,
1997; 1058-64.
10. Umbas, R. 1995. Patofisiologi dan Patogenesis Pembesaran Prostat Jinak. Yayasan penerbit IDI,
Jakarta ; 1-52.

Anda mungkin juga menyukai