Anda di halaman 1dari 19

TERAPI KELUARGA

Ns. IRWINA ANGELIA SILVANASARI, M.Kep


TERAPI KELUARGA
Family therapy
 Family  keluarga  kelompok individu yang
terkait dalam ikatan perkawinan, ikatan darah,
tinggal dalam satu rumah.
 Therapy  suatu perlakuan atau pengobatan yang
ditujukan kepada penyembuhan satu kondisi
patologi
TERAPI KELUARGA

Suatu bentuk terapi kelompok dimana masalahnya adalah hubungan


antara pasien dengan anggota-anggota keluarganya  sehingga
seluruh anggota keluarga dilibatkan dalam usaha penyembuhannya.

Terapi ini secara khusus memfokuskan masalah-masalah yang


berhubungan dengan situasi keluarga dan penyelenggaraannya
melibatkan anggota keluarga.
Terapi Keluarga

 Terapi khusus
 Konseling  melibatkan keluarga inti
 Suatu proses interaktif untuk membantu keluarga dalam mencapai
keseimbangan dimana setiap anggota keluarga merasakan
kebahagiaan.
 Suatu bentuk bantuan untuk menangani suatu masalah dalam keluarga
yang melibatkan keluarga inti untuk mencapai keseimbangan dan
merasakan kebahagiaan dalam rumah tangga.
Tujuan Terapi Keluarga

Glick dan Kessler menjelaskan tujuan terapi


keluarga, yaitu:
 Memfasilitasi komunikasi pikiran dan perasaan antar anggota keluarga
 Mengganti gangguan maupun kurang fleksibelnya peran dan kondisi
 Memberi pelayanan sebagai model dan pendidikan peran tertentu yang
ditujukan kepada anggota lainnya.
Tujuan Terapi Keluarga
Secara umum, tujuan terapi keluarga, yaitu:

 Membantu anggota-anggota keluarga belajar dan menghargai secara


emosional bahwa dinamika keluarga adalah kait mengkait di antara
anggota keluarga
 Untuk membantu anggota keluarga agar menyadari tentang fakta jika
satu anggota keluarga bermasalah, maka akan mempengaruhi
kepada persepsi, ekspektasi, dan interaksi anggota lain.
 Agar tercapai keseimbangan yang membuat pertumbuhan dan
peningkatan setiap anggota
 Untuk mengembangkan penghargaan penuh sebagai pengaruh dari
hubungan parental
Peran Konselor dalam Terapi Keluarga

 Menciptakan kerja sama antar anggota keluarga


 Memberikan kepercayaan dan mendorong klien bahwa setiap orang
dalam keluarga memiliki kemampuan dan mengetahui fungsi dan
peran serta dapat melakukan yang terbaik buat dirinya dan
keluarganya.
 Membantu klien untuk ikut serta dalam setiap proses konseling
agar setiap anggota keluarganya dapat melaksanakan perannya.
 Membantu keluarga agar memiliki kemampuan dalam mengolah
emosi dan mengembangkan kematangan diri setiap anggota
keluarga
 Membantu memberikan pemahaman sebagai pribadi dan juga
sebagai bagian dari keluarga
Peran Konselor dalam Terapi Keluarga

Konselor
 Diharapkan punya kemampuan dalam antisipasi perilaku terutama yang
berkaitan dengan emosional.
 Misal: anak meluapkan kemarahan pada ortu saat proses konseling,
apa yang harus dilakukan konselor? Apakah membiarkan atau
menghentikan kemarahan anak?
 Diharapkan juga mampu mengembangkan komunikasi antar anggota
keluarga
Bentuk dari Terapi Keluarga

 Memandang klien sebagai pribadi dalam konteks sistem keluarga.


Cth: anak ada masalah, butuh peran keluarga untuk menanganinya.

 Berfokus pada saat ini  masalah yang dihadapi klien pada kehidupan
saat ini bukan kehidupan lampau.

 Bentuk family therapy disesuaikan dengan keperluannya, namun


sebaiknya anggota keluarga dapat ikut serta dalam konseling.
Perubahan pada sistem keluarga dapat dengan mudah diubah jika
seluruh keluarga terlibat dalam konseling. Mereka tidak hanya berbicara
tentang keluarganya tapi terlibat dalam penyusunan rencana.
Tahapan Family Therapy
 Tahap 1:
Pengembangan Rapport  berkaitan dengan BHSP, membina suasana
hubungan akrab sehingga bisa menimbulkan keterbukaan dari konseli.
Butuh kontak mata, perilaku nonverbal yang bersahabat, hangat, penuh
perhatian dan bahasa lisan yang baik agar konseli dapat terbuka pada
konselor.

 Tahap 2:
Pengembangan apresiasi emosional  dimana munculnya
kemampuan untuk menghargai perasaan masing-masing anggota
keluarga dan keinginan mereka agar masalah yang mereka hadapi dapat
terselesaikan semakin besar.
Tahapan Family Therapy
 Tahap 3:
Pengembangan alternatif modus perilaku  pada tahap ini muncul
home assignment  mempraktikkan perilaku baru selama misal 1
minggu di rumah, kemudian dilaporkan pada sesi berikutnya untuk
dibahas, dievaluasi, dan dilakukan tindakan selanjutnya.

 Tahap 4:
Fase membina hubungan konseling berkaitan dengan
memperlancar tindakan positif. Terdiri dari eksplorasi, perencanaan,
atau mengembangkan perencanaan bagi konseli sesuai dengan tujuan
untuk memecahkan masalah, kemudian penutup untuk evaluasi hasil
konseling sampai menutup hubungan konseling.
Tahapan Family Therapy
Menurut Conjoint Family Therapi, proses konseling yaitu:

 Intake interview, building working alliance  bertujuan


untuk mengeksplorasi dinamika perkembangan konseli dan
anggota keluarga lainnya (untuk mengungkapkan
kesuksesan dan kegagalannya, kekuatan dan kelemahannya,
pola hubungan interpersonal, tingkah laku penyesuaian dan
area masalahnya).
 Case conceptualization and treatment planning 
mengenal masalah atau memperjelas masalah, lalu fokus
pada rencana intervensi apa yang akan dilakukan untuk
penanganan masalah
Tahapan Family Therapy
 Implementation  menerapkan intervensi yang disertai
dengan tugas-tugas yang dilakukan bersama antara konseli
dan keluarga.

 Evaluation termination  melakukan kegiatan penilaian


apakah kegiatan konseling yang telah dilaksanakan
mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan
konseling.

 Feedback  memberikan dan menganalisis umpan balik


untuk memperbaiki dan meningkatkan proses konseling.
Kesalahan umum Family Therapy

Contoh kesalahan yang umum terjadi, yaitu:

1. Konselor tidak berjumpa dengan seluruh anggota keluarga untuk


mendiskusikan maslaah yang dihadapi.
2. Mendiskusikan masalah atau menjelaskan pandangan kepada
orang tua, dan bukan menunjukkan cara penanganan maslah yang
dihadapi dalam situasi kehidupan yang nyata.
3. Melihat untuk menjelaskan perilaku anak dan orang tua, bukan
mengajarkan cara untuk memperbaiki masalah-masalah yang terjadi.
Kasus:
Tn.A (20 tahun) menikah dengan Ny.B (19 tahun) tiga hari yang
lalu. Keduanya tinggal di rumah sendiri. Tn.A dan Ny.B menikah
karena terjadi KTD yang memaksa kedua orang tua menikahkan
mereka. Tn.A pengangguran. Ny.B ibu rumah tangga. Kehidupan
RT mereka masih disupport oleh kedua orang tua asal. Ny.B
sekarang dalam kondisi hamil 4 bulan. Tn. A walau
pengangguran jarang berada di rumah. Tn.A lebih sering
berkumpul dan main bersama teman sebayanya. BB Ny.B hanya
naik 2 kg saja dari BB sebelum hamil. Ny.B susah tidur malam
karena memikirkan kehidupan RT-nya. Ny. B pun akhirnya
meminta konselor untuk menangani permasalahan di
keluarganya.
Dari kasus tersebut,

Jika anda sebagai perawat keluarga (konselor),


apa yang dilakukan?
Trim’s
Tugas: Kasus untuk TM 13 Praktikum

Tn.A (70 tahun) dan Ny.B (69 tahun) memiliki 4 orang anak yaitu An.C (35 tahun),
An.D (32 tahun), An.E (28 tahun), dan An.F (23 tahun). Keluarga Tn.A saat ini hanya
tinggal dengan Ny.B dan anak terakhirnya yaitu An.F. Ketiga anak pertamanya sudah
menikah dan tinggal dirumah mereka masing-masing. Rumah ketiga anaknya masih
tidak jauh dari rumah Tn.A.
An.F saat ini kuliah di Fakultas Keperawatan Universitas Tawang Alun dan berada di
semester 10. An.F tidak mengerjakan skripsinya. Dalam dua bulan terakhir, An.F
lebih sering berdiam diri di kamar, tidak melakukan shalat 5 waktu, dan jarang
berkumpul bersama keluarganya. An.F juga jarang makan sehingga tampak kurus
kering. Saat ditanya oleh keluarga terkait perkembangan skripsinya, An.F selalu
menghindar dan tidak menjawab pertanyaan keluarganya. Keluarga meminta
bantuan teman akrab An.F untuk membujuk An.F menyelesaikan skripsinya, namun
tetap saja An.F tidak melakukannya.
Tn.A pun akhirnya meminta bantuan konselor keluarga untuk mengatasi
permasalahan dikeluarganya.
Tugas: Kasus untuk TM 13 Praktikum

Apa yang harus dilakukan konselor untuk mengatasi kasus pada


keluarga tersebut?
Buat skenario konseling yang dilakukan!
Role play kan pelaksanaan konseling pada keluarga Tn.A pada TM 13
Praktikum tentang Simulasi Terapi Keluarga I!

Anda mungkin juga menyukai