Anda di halaman 1dari 18

PENATALAKSANAAN NYERI

KELOMPOK 1
ADITYA NURDIANSYAH
AJIS PERMANA
DHEA NADYA LUTHFI
FAHMI RIZKI
FITRI EKAHARININGTIAS
HESTI PARAMITA WULANNINGRUM
MAHFUD HIDAYATULLAH
NUR FITRIANI
RIKA FITRIANI
Apa itu nyeri?

Menurut internasional association for the study of pain (1990), nyeri


merupakan “pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan,
berhubungan dengan kerusakan jaringan yang potensial atau actual, atau
yang di deskripsikan dalam istilah kerusakan yang sejenis.” Definisi yang
lebih global dikemukakan oleh McCaffery, mengartikan nyeri sebagai sebab
utama mengapa seseorang mengunjungi UGD. Nyeri yang tidak mereda akan
memengaruhi kualitas kehidupan segala dimensinya.
Pejalanan Nyeri

Penghantaran nyeri secara desenden dimulai pada bagian


korteks somatosensori (yang disalurkan menuju thalamus) dan
hypothalamus. Syaraf thalamus menurun menuju midbrain
kemudian membentuk sinaps dengan jalur nyeri asenden dalam
medulla dan spinal cord kemudian menghambat sinyal syaraf
asenden. Hal ini menyebabkan terbentuknya analgesic alami
tubuh yang disebabkan oleh stimulus opiate neurotransmitter
penurunan nyeri seperti endorphin, dynorphin dan encephalin.
Pemeriksaan Nyeri

Pada saat pasien samapai di UGD harus melakukan


pemeriksaan nyeri agar penyebab nyeri dapat diketahui
dan bukan hanya terpusat pada rasa nyeri yang dirasakan
pasien. Mnemonic PQRST dibuat untuk membantu
pemeriksaan terhadap nyeri dan penggunaannya secara
rutin akan memudahkan pemeriksaan.
Perbedaan Antara Nyeri Akut Dan Kronis
Karakteristik Nyeri akut Nyeri kronik
Pengalaman Berawal dari suatu kejadian Terdapat suatu keadaan khusus
Sumber Bisa dari dalam atau luar Tidak diketahui. Apabila diketahui,
perawatannya tidak efektif dan membutuhkan
waktu lama
Waktu mulai Biasanya tiba - tiba Bisa datang tiba – tiba atau berkembangan
tanpa disadari
Durasi Lebih dari 6 bulan Berbulan-bulan bahkan bertahun – tahun

Identifikasi penyakit Area tubuh yang sakit dan yang Area tubuh yang sakit dan yang tidak sakit
tidak sakit biasanya teridentifikasi sering berubah – ubah sehingga sulit untuk
dengan baik dievaluasi
Tanda – tanda klinis Tanda – tanda jelas terlihat Beragam
Signifikansi Informasikan ada sesuatu yang tidak Pasien mencari kejelasan
beres
Pola Terbatas Terus – menerus atau intermiten, intensitasnya
bisa bervariasi atau tetap.

Course Penderitaan pasein biasanya Penderitaan pasien biasanya bertambah


berkurang
Tindakan Dilakukan tindakan untuk Dilakukan tindakan untuk mengurangi rasa
mengurangi rasa nyeri nyeri
Prognosis Biasanya sembuh Dapat sembuh tapi biasanya sulit untuk
sembuh
Respons Fisik Dan Perilaku Terhadap
Nyeri Kronis Dan Akut
Jenis nyeri Respon fisik Respon perilaku
Akut  Tekanan darah  Gelisah
meningkat  Tidak dapat
 Detak jantung meningkat berkonsentrasi
 Bola mata membesar  Apprehension
 Frekuensi pernapasan  Stress
meningkat

Kronis  Tekanan darah normal  Tidak dapat bergerak


 Denyut jantung normal bebas
 Pernapasan normal  Menarik diri dari
 Bola mata normal pergaulan
 Kulit kering  Putus asa
Sumber – Sumber Fisiologis Rasa Nyeri
Nyeri Struktur Fisiologis Mekanisme Nyeri Karakteristik Nyeri Sumber Nyeri Akut Sumber Sindrom Nyeri
kronis

Nyeri Somatik Kutan : kulit dan Aktivasi nosiseptor Terlokalisasi konstan Nyeri insis, nyeri pada Pengerasan
jaringan subkutan. dan perih katup dan jaringan osteoartitis dan
Somatic dalam : dalam, komplikasi rheumatoid arthritis,
tulang, pembuluh luka, prosedur nyeri punggung
darah, jaringan orthopedic nyeri otot bawah, penyakit
penghubung. tulang. vascular peripheral

Nyeri viseral Organ dan garis Aktivasi nosiseptor Tidak terlokalisasi, Katup dada, nyeri Pankreatitis,
berongga tubuh meresap, dalam, katup dan jaringan pengerasan hati,
kaku atau terpisah abdominal, distensi colitis.
ginjal, distensi usus

Nyeri Neurofatik Serat saraf, pita Luka nociceptive Tidak terlokalisasi, Nyeri postmastektomi, Diabetes, HIV,
spinal, dan sistem terhadap struktur menancap, terbakar, nyeri tekanan saraf. neuropati induksi
saraf pusat sistem saraf seperti kejutan, kemotrapineuralgia.
tajam, dan sakit
Skala Nyeri

Gunakan garis lurus dimana garis awalnya menunjukan


“tidak ada rasa nyeri”, garis tengah yang menunjukan “nyeri
sedang”, dan garis akhir yang mengindikasikan nyeri hebat.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan:
0-1: tidak nyeri
2-3 : nyeri ringan
4-6 : nyeri sedang
7-8 : nyeri berat
9-10 : nyeri hebat
Gambar Skala Nyeri Faces
Intervensi Nonfarmakologis

 Buatlah pasien senyaman mungkin


 Jangan gerakkan area yang nyeri
 Pusatkan perhatian pasien pada hal-hal lain
 Buatlah alat-alat yang dapat mengalihkan perhatian anak dari rasa
skitnya
 Terapi kutaneus menstimulasi kulit agar terasa ringan
 Memberikan kompres hangat
Strategi perawatan non farmakologis

 bayi : relaksasi
 anak-anak : relaksasi, distraksi
 pra sekolah : distraksi, relaksasi
 usia sekolah : relaksasi, distraksi, imajinasi
 dewasa : imajinasi, distraksi
Intervensi Farmakologi

 Analgesic: non-opioids dan opioids


 Bius local
 Adjuvants
 Sucrose
REFERENSI

 Barbara, timby K. 2005. Fundamental Nursing Skills and Concepts. Edisi ke-8.
Philadelphia: Lipincott William & Wilkins.
 Curtis and Morell. 2006. “Pain Manajement In The Emergency Departement.
 Fultz and Sturt. 2005. Emergency Nursing Refence. Edisi ke-3. Philadelphia: Elsevier
Mosby.
 Johnson, dkk. 2005. Prosedur Perawatan Dirumah Pedoman Untuk Perawat. Jakarta:
EGC.
 Nicol, et al. 2005. Essential Nursing Skills. Edisi ke-2. Philadephia: Elsevier Mosby
 Kartikawati, Dewi N. 2011. Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat.
Jakarta: Salemba Medika
 Oman, Kathleen S, dkk. 2002. Panduan Belajar Keperawatan Emergency. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai