Anda di halaman 1dari 29

KONSEP

DASAR
KEOLMPOK 6

Fedro Perinel Sidabutar (216-420-090)


Melisa Nababan (216-420-278)
Putri Grace Shella Meliala (216-420-258)
SUMBER KONSEP DASAR
Konsep dasar pada umumnya, merupakan abstraksi atau konseptualisasi
karakterisitik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan.
Terbagi menjadi :
• IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) / IASC (International Accounting Standards Committe)
• Paul Grady
• Accounting Principles Board (APB)
• Wolk, Tearney, dan Dodd
• Anthony, Hawkins, dan Merchant
• Paton dan Littleton
• Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan pada umumnya termasuk buku-buku teori
akuntansi)
IKATAN AKUNTAN INDONESIA (IAI)
Ada dua konsep dasar yang disebut secara spesifik dalam rerangka konseptual
IASC, antara lain :
1. Basis Akrual (Accrual Basis)
2. Usaha Berlanjut (Going Concern)
PAUL Grady
GRADYmendeskripsi konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas
kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang
melekat pada statemen keuangan. Kesepuluh konsep tersebut antara lain :
1. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi
2. Entitas bisnis spesifik
3. Usaha berlanjut
4. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun
5. Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama
6. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independent
7. Konservatisma
8. Keterandalan data melalui pengendalian internal
9. Materialitas
10. Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran
ACCOUNTING PRINCIPLES BOARD (APB)
APB menyebut konsep dasar sebagai ciri – ciri dasar dan memuatnya dalam APB statement. APB
mengidentifikasi tiga belas konsep dasar yang merupakan karakteristik lingkungan diterapkannya akuntansi.

Accounting Principles
Board
mengidentifikasi
1. Entitas akuntansi 7. Harga pertukaran

2. Usaha berlanjut 8. Angka pendekatan

3. Pengukuran sumber
9. Pertimbangan
ekonomik dan kewajiban

4. Periode – periode 10. Informasi keuangan


waktu umum
11. statemen keuangan
5. Pengukuran dalam
berkaitan secara
unit uang
mendasar
12. Substansi daripada
6. Akrual 13. Materialitas
bentuk
WOLK, TEARNEY, DAN DODD
Wolk, Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap sebagai postulat
dan beberapa konsep lainsebagai prinsip berorientasi-masukan (input-oriented
principles) yaitu recognition, matching, conservatism, disclosure, materiality, dan
objectivity dan prinsip berorientasi-keluaran (output-oriented principles) yaitu
comparability, consistency, dan uniformity. Keempat konsep yang dikategori
sebagai postulat adalah :

1. Usaha berlanjut (Going concern)


2. Periode waktu (Time period)
3. Entitas akuntansi (Accounting entity)
4. Unit moneter (Monetery unit)
PATON DAN LITTLETON
Konsep-konsep dasar yang dikemukakan oleh Paton dan Littleton yaitu :

1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)


2. Kontinuitas kegiatan atau usaha (Continuity of activity)
3. Penghargaan sepakatan (Measured consideration)
4. Kos melekat (Costs attach)
5. Upaya dan capaian/hasil (Effort and accomplishment)
6. Bukti terverifikasi dan objektif (Verifiable, objective evidence)
7. Asumsi (Assumptions)
ANTHONY, HAWKINS, DAN MERCHANT
Konsep dasar 1 sampai 5 dikategori sebagai pelandas statement posisi keuangan
(neraca) sedangkan konsep dasar 6 sampai 11 dikategori sebagai pelandas statement
laba-rugi.
1. Pengukurang dengan unit uang (Money measurement)
2. Entitas (Entity)
3. Usaha berlanjut (Going concern)
4. Kos (Cost)
5. Aspek ganda (Dual aspect)
6. Periode akuntansi (Accounting period)
7. Konservatisma (Conservatism)
8. Realisasi (Realization)
9. Penandingan (Matching)
10. Konsistensi (Consistency)
11. Materialitas (Materiality)
KESATUAN USAHA
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan
atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan
kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam
perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut
pandang akuntansi.
Implementasi Konsep Kesatuan Usaha
• Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan subjek
pelaporan
• Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan hubungan bisnis
sehingga perlu adanya pertanggungjelasan
• Ekuitas bermakna sebagai “utang” perusahaan kepada pemilik
• Pendapatan merupakan kenaikan aset
• Biaya merupakan penurunan aset
• Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan
• Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar
• Statemen keuangan berartikulasi
KONTINUITAS USAHA
Konsep kontinuitas usaha atau usaha berlanjut menyatakan
bahwa kalau tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala, atau rencana
pasti dimasa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan
atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan
usaha tersebut akan berlangsung terus sampai waktu yang tidak
terbatas.
Konsep ini akan menjadi pertimbangan pada saat
penyusunan statemen keuangan atau pada saat akuntansi
menghadapi berbagai pilihan dalam proses perekayasaan atau
penyusunan standar karena kenyataan bahwa kelangsungan hidup
perusahaan di masa datang tidak pasti.
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
Laba periodik menjadi informasi penting dalam menilai daya melaba
(earning power)
1. Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan aliran laba
jangka panjang sehingga bersifat tentatif
2. Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara komparatif
atau serial
3. Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga untung/rugi
luar biasa harus masuk dalam statemen laba-rugi (mendasari
all-inclusive)
4. Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa potensi jasa
bukan nilai perusahaan
IMPLIKASI KONSEP KONTINUITAS USAHA
5. Dengan berjalannya waktu, makin ke kanan sumber
ekonomik kesatuan usaha akan semakin besar.
6. Aliran masuk pendapatan dan biaya tentunya juga
makin besar.
7. Karena neraca menunjukkan sisa potensi jasa pada
suatu saat, pengukuran pos-pos nya berbasis kos
historis.
PENGHARGAAN SEPAKATAN
Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah / agregat harga atau
penghargaan sepakatan yang terlibat dalam tiap tranksaksi atau kegiatan
pertukaran merupakan bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif
terutama dalam mengukur sumber ekonomi yang masuk dan sumber ekonomi
yang keluar. Sebagai konsekuensi, elemen-elemen atau pos-pos pelaporan
keuangan diukur atas dasar penghargaan sepakatan tersebut.

Dasar validitas konsep:


• Sebagian kegiatan perusahaan melibatkan pertukaran
• Kesepakatan dua pihak independen menjamin objektivitas dan
keterandalan pengukuran.
KOS SEBAGAI DATA DASAR/BAHAN OLAH
•Sepakatan dapat diartikan sebagai terukur atau diukur oleh dua pihak yang
independen.
•Penghargaan sepakatan disebut juga dengan agregat-harga (price-
aggregate).
•Penghargaan sepakatan atau agregat-harga netral terhadap pihak yang
bertransaksi.
•Istilah cost dapat mengganti measured consideration atau price-aggregate
asalkan dimaknai secara luas (in a broad sense).
•Cost dalam arti luas dapat diserap menjadi kos dan menjadi data dasar
akuntansi dalam penyediaan informasi semantik (lihat kembali Gambar 3.3).
•Kos tidak sama maknanya dengan biaya (expense).
ISTILAH YANG TEPAT
Menurut pendapat penulis, istilah cost sebenarnya cukup tepat untuk
menyatakan price-agregate atau measured consideration karena alasan-alasan
berikut:
1. Dari segi penjual, walaupun istilah cost tidak cukup luas, aliran masuk
penghargaan sepakatan penjualan / pendapatan yang dicatat akhirnya akan
menjadi cost juga kalau sudah digunakan untuk memperoleh barang dan jasa.
2. Dari segi pembeli, kalau istilah cost mempunyai keterbatasan karena tidak
dapat menyatakan hal yang sama dari kedua belah pihak dalam suatu
pertukaran, keterbatasan ini sebenarnya tidak masalah karena akuntansi
menganut konsep kesatuan usaha.
JASA DI BALIK KOS
Akuntansi menggunakan satuan mata uang karena satuan
tersebut paling mudah untuk mengkualifikasi objek atau jasa ke
dalam satuan yang homogenus dan juga karena harga dalam
satuan uang adalah cara yang sudah umum untuk menyatakan
kesepakatan dalam pertukaran. Dari segi akuntansi, sebenarnya
bukan uang atau harga itu sendiri yang mempunyai arti penting
melainkan justru potensi jasa yang ada dibalik angka koslah yang
mempunyai arti penting. Perlu diingat bahwa kos merupakan salah
satu atribute untuk merepresentasi secara tepat realitas kegiatan
perusahaaan.
KETERBATASAN INFORMASI AKUNTANSI

Dengan memahami kos sebagai bahan olah akuntansi


seberapa dapat dikenali keterbatasan akuntansi dalam
memberikan informasi untuk kepentingan pengambilan keputusan
oleh pihak eksternal dan manajemen. Informasi akuntansi hanya
merupakan sebagian hak eksternal dan manajemen. Lebih dari itu,
walaupun segala pertimbangan dan kebijakan didasarkan pada
data akuntansi secara cukup mendalam. Pada akhirnya keputusan
yang dihasilkan akan mencerminkan juga pengaruh data non
akuntansi dan akan diwawancarai dengan hal – hal yang sangat
kualitatif dan subjektif.
KOS MELEKAT
Konsep menyatakan bahwa kos melekat pada objek yang
dipresentasinya sehingga kas bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-
pecah dan digabung-gabungkan kembali mengikuti objek yang didekatinya.
Berbagai kos mempunyai daya saling mengikat antara yang satu dengan yang
lainnya mengikuti ikatan-ikatan objek yang disimbolkannya.

Dasar validitas konsep:


• Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut upaya
• Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan mempunyai daya
saling mengikat
• Dilandasi kos terkandung (embodied cost)
IMPLIKASI KOS MELEKAT
• Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran kos.
• Kos mengalami tiga tahap perlakuan: pemerolehan, penelusuran, dan
pembebanan.
• Penggabungan kos tidak memperhitungkan/ mengakui tambahan utilitas objek
yang diikuti.
• Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak independen
terhadapnya (Gambar 5.8).
• Produk menjadi wadah penggabungan kos yang mudah dikaitkan dengan
produk.
• Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang tidak mudah dikaitkan
dengan produk.
UPAYA DAN HASIL
Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka
memperoleh hasil berupa pendapat. Dengan kata lain, tidak ada hasil tanpa
upaya. Secara konseptual, pendapat timbul karena biaya bukan sebaliknya
pendapat menanggung biaya. Artinya, begitu kesatuan usaha melakukan
kegiatan produktif maka pendapat dapat dikatakan telah terbentuk pula
walaupun belum terealisasi.
Dasar validitas konsep:
• Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.
• Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya membuahkan hasil.
• Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan beban siksaan, atau
cobaan.
• Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.
IMPEMENTASI UPAYA DAN HASIL
• Perlunya basis asosiasi untuk penentuan laba yang bermakna.
• Produk merupakan penakar untuk mengasosiasi pendapatan dan
biaya yang ideal.
• Laba akuntansi merupakan residual hasil penandingan.
• Hanya kos aktual yang ditandingkan.
• Dianutnya asas akrual.
• Depresiasi merupakan bagian dari upaya.
• Penandingan upaya dan hasil dari perspektif jangka panjang.
BUKTI TERVERIFIKASI DAN OBJEKTIF
Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akan mempunyai tingkat
kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup tinggi apabila
terjadinya data keuangan didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat
diuji kebenarannya.
Implementasi Bukti Terverifikasi dan Objektif
• Menentukan tingkat kewajaran dalam pengauditan.
• Tingat keobjektifan bukti harus dilihat dalam perspektif jangka
panjang.
• Bukti dalam akuntansi tidak harus sama dengan bukti yuridis.
• Keterverifikasian dan keobjektifan bukti dalam akuntansi bersifat
relatif atau bertingkat (terbaik diperoleh) bukannya mutlak.
ASUMSI
Asumsi dalam daftar konsep dasar P&L sebenarnya bukan
merupakan konsep dasar tetapi lebih merupakan
Daya Beli Uang Stabil, Konsep bahwa jumlah rupiah yang tercatat
penjelasan bahwa keenam konsep dasar sebelumnya akan tetap menunjukkan nilai dilandasi asumsi bahwa daya beli
merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu uang adalah stabil sepanjang masa. Dalam periode-periode yang
dengan segala keterbatasannya. Berikut ini adalah mengalami inflasi cukup tinggi asumsi tersebut jelas tidak berlaku
beberapa contoh asumsi yang menjadi landasan penalaran lagi untuk tujuan-tujuan tertentu.
dalam memilih konsep yang relevan :
Tujuan Mencari Laba, Konsep pendapatan dan biaya sebagai aliran
Kontinuitas Usaha, Konsep kontinuitas usaha hanya dapat jumlah rupiah yang ditandingkan sebenarnya mengandung asumsi
dibenarkan atas dasar pengalaman perusahaan pada umumnya. bahwa pendapatan adalah objek yang dituju oleh upaya yang
diukur dengan kos. Dengan kata lain, perusahaan dipandang
Periode Satu Tahun, Pelaporan periodik dengan waktu sebagai sebagai, suatu organisasi yang dibentuk untuk menghasilkan laba.
wadah pengukuran adalah salah satu kebiasaan penting dalam Asumsi ini tidak diragukan kelayakannya. Keinginan untuk
akuntansi untuk tujuan “penakaran” terhadap pendapatan dan biaya menghasilkan laba adalah karakteristik nyata yang melekat pada
yang menghasilkan pendapatan tersebut, interval waktu yang perusahaan-perusahaan komersial pada umunya.
biasanyayang digunakan adalah satu tahun, baik tahun kalender
ataupun tahun buku / fiskal. Konsep Dasar Lain, Konsep-konsep dasar yang diuraikan oleh P & L
diatas merupakan konsep-konsep dasar yang terpadu dan lengkap
Kos Sebagai Bahan Olah, Penghargaan sepakatan yang menjadi sebagai landasan konseptual untuk merekaya pelaporan keuangan.
bahan oleh akuntansi didasarkan atas asumsi bahwa kos faktor Telah dibahas pula kaitan antara konsep-konsep dasar tersebut
produksi yang diperoleh perusahaan menunjukkan nilai pada saat dengan konsep dasar dari sumber lain yang berpaut.
terjadinya. Asumsi dibalik penalaran tersebut adalah bahwa para
pelaku ekonomi bertindak rasional, suatu asumsi yang tidak terlalu
benar dalam tiap keadaan.
2. KONSERVATISMA
Konservatisma adalah sikap atau aliran dalam menghadapi
ketidakpastian untuk mengambil tindakan atau keputusan atas dasar munculan
yang terjelek dari ketidakpastian tersebut.
Sikap konservatif juga mengandung makna sikap berhati – hati dalam
menghadapi risiko dengan cara bersedia mengorbankan sesuatu untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko.
Implikasi akuntansi:
Dalam kondisi ketidakpastian, akuntansi akan memilih perlakuan
atau menentukan standar atas dasar munculan yang kurang
menguntungkan. Akibatnya, biaya/rugi segera diakui walaupun
belum pasti terjadi sementara pendapatan/untung tidak diantisipasi
atau diakui walaupun cukup pasti terjadi.
KONSEP DASAR PENTING LAINNYA ADALAH :
1. Pengakuan Hak Milik Pribadi
Konsep ini menyatakan bahwa pengakuan hak milik pribadi
harus dilindungi atau diakui secara yuridis. Tanpa konsep ini,
kesatuan usaha tidak dapat memiliki sumber ekonomik atau asset.
Karena pemilikan merupakan salah satu cara untuk memperoleh
penguasaan.
Salah satu bentuk perlindungan adalah adanya kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan kekayaan yang dipercayakan
pengelolaannya kepada pihak lain.
MANFAAT KONSEP DASAR
Konsep Dasar

manfaat

2. Untuk menentukan
konsep, prinsip,
1. Sebagai landasan
metoda, atau teknik
penalaran pada tingkat
yang akan dijadikan
perekayasaan
standar bagi penyusun
standar.

Anda mungkin juga menyukai