RANTAI STIGMA
ORANG
DENGAN
MASALAH
KEJIWAAN
Masdum Ibrahim
IKATAN PERAWAT
KESEHATAN JIWA
INDONESIA JAWA
BARAT
Pendahuluan
Batasan sehat menurut WHO meliputi fisik,
mental (Jiwa), dan sosial
Pandangan masyarakat selama ini masih
masih berfokus pada sehat fisik
Masalah kesehatan Jiwa masih sesuatu
yang kurang diperhatikan
Stigma negative melekat pada orang
dengan masalah kejiwaan dengan sebutan
“ORANG GILA!”
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlahjiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
(W.R.Soepratman)
MASALAH KESEHATAN JIWA
(Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007)
Gangguan Jiwa Berat : 0.46 %
Bersikap positif
Tumbuh, berkembang dan aktualisasi diri
Mengatasi stres
Bertanggung jawab
Persepsi realistik
Menyesuaikan diri
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Masalah
Sehat Jiwa Gangguan Jiwa
Psikososial
Suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan
pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau
hambatan dalam melaksanakan peran sosial.
Diperburuk “STIGMA”
STIGMA
ORANG DENGAN MASALAH
KEJIWAAN
• “Stigma” adalah ciri negatif yang menempel pada
pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
• Stigma di masyarakat:
1.Masalah kejiwaan berkaitan supranatural
2.Masalah kejiwaan identik dengan “orang gila”
3.Aib keluarga
DAMPAK STIGMA
PENANGANAN MASALAH
KEJIWAAN YANG TIDAK TEPAT
PENDERITA SULIT MEDAPATKAN
PEMULIHAN DAN SERING KAMBUH
PENDERITA SULIT MENDAPATKAN
KEHIDUPAN YANG LAYAK DAN
PRODUKTIF
“STIGMA MERUPAKAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA”
APAKAH MASALAH KEJIWAAN AKAN
MENJADI BEBAN SELAMANYA?
Kita yg menentukan??
JIKA TIDAK !!
MARI PUTUS RANTAI STIGMA
PUTUSKAN RANTAI STIGMA
HILANGKAN ISTILAH “ ORANG GILA” SEBUT
MEREKA “ORANG DENGAN MASALAH
KEJIWAAN” (ODMK)
TERIMA KEHADIRAN MEREKA DENGAN
BAIK SELAYAKNYA SEBAGAI MANUSIA
PENTING DI PAHAMI !
MENGATASI STIGMA
STRATEGI:
1. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2. BINA SUASANA
3. ADVOKASI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
“Pemberian informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan untuk membantu
target/sasaran dari aspek pengetahuan (dari tidak
tahu menjadi tahu), aspek sikap (dari tahu
menjadi mau) dan aspek prilaku (dari mau
menjadi melakukan).”
Sasaran utama:
1. Individu
2. Kelompok
3. Masyarakat umum
BINA SUASANA
“Menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu
anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan.”
• Pendekatan:
1. Individu
2. Kelompok
3. Masyarakat umum
• Target:
Membantu target/sasaran untuk meningkat dari fase
TAHU ke fase MAU.
ADVOKASI
“Upaya/proses strategis dan terrencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari
pihak-pihak terkait (stakeholders).”
• Tahapan-tahapan:
1. Penyadaran terhadap masalah
2. Ketertarikan untuk mengatasi masalah
3. Peduli terhadap pemecahan masalah dan
memper-timbangkan strategi alternatif
4. Kesepakatan untuk memilih alternatif
5. Tindakan putusan atas pilihan
PERAN KADER KESEHATAN
1. PENYULUHAN MASYARAKAT TENTANG KONSEP
KESEHATAN JIWA YANG SEBENARNYA
2. DETEKSI DINI GANGGUAN KEJIWAAN
3. RUJUKAN KASUS
4. MEMBANTU KELUARGA MELAKUKAN
PERAWATAN DAN PEMULIHAN
LANGKAH KEGIATAN
1. SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
2. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
3. PELAKSANAAN KEGIATAN
4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
“ Pekerjaan Yang Paling Mulia
Adalah Meringankan
Penderitaan Jiwa Sesama “