UPT PUSKESMAS
CIBADUYUT WETAN
Kesehatan Jiwa dalam Angka
KESEHATAN ADALAH KEADAAN SEHAT, BAIK SECARA FISIK, MENTAL, SPIRITUAL MAUPUN SOSIAL YANG
MEMUNGKINKAN SETIAP ORANG HIDUP PRODUKTIF SECARA SOSIAL DAN EKONOMIS
Kondisi Kesehatan Jiwa di Indonesia semakin memprihatinkan, Berikut kondisi kesehatan jiwa di
Indonesia dalam angka:
GANGGUAN
PERKEMBANGAN
MASALAH
BUNUH EMOSI DAN
DIRI GANGGUAN
PERILAKU
ANAK
JALANAN CEMAS
DAN
DEPRESI
RELASI
MASALAH
INTERPER KESEHATAN
SONAL & MASALAH
KESEPIAN
JIWA ANAK & BELAJAR
REMAJA
DISABILITAS BENCANA
ADIKSI
GAME ON KEKERASAN,
LINE, DAMPAK PERUNDUNGAN
PORNO ROKOK, (BULLYING)
GRAFI AKOHOL,
DAN NAPZA
FAKTA KEKERASAN
DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
84% %
Siswa Mengaku
45% 40
Siswa Usia 13-15 Th
Pernah Mengalami Siswa Laki-laki Melaporkan Pernah
Kekerasan Di Menyebutkan Bahwa Mengalami
Sekolah Guru Atau Petugas Kekerasan Fisik Oleh
Sekolah Merupakan Teman Sebaya
Pelaku Kekerasan
ICRW, 2015 UNICEF, 2014
75% 22% %
50
ICRW, 2015
1600
1464
1400
1200
1000
800 741
672
600 507
orang yang mempunyai Orang Dengan setiap orang yg suatu tindakan berupa
masalah fisik, Gangguan Jiwa (ODGJ) mempunyai kelainan pengikatan dan
mental, yg dpt pengekangan
mental,sosial,
mekanis/fisik lainnya
pertumbuhan dan mengganggu atau
orang yang mengalami ggn dalam dan/atau penelantaran
perkembangan dan/atau pikiran, perilaku, dan perasaan yg merupakan rintangan dan atau pengisolasian
kualitas hidup sehingga termanifestasi dalam bentuk dan hambatan baginya shg merampas
memiliki risiko mengalami sekumpulan gejala dan/atau untuk melakukan keg. kebebasan dan hak asasi
gangguan jiwa perubahan perilaku yg bermakna, scr selayaknya. seseorang, termasuk hak
serta dapat menimbulkan utk mendapatkan
penderitaan dan hambatan dalam pelayanan kesehatan
menjalankan fungsi orang sbgmana
manusia
Psikotik Jalanan
ODGJ yang
menggelandang
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
TERKAIT P2PTM & KESWA
Pemeriksaan status mental, wawancara, edukasi kepatuhan minum obat, rujukan jika
diperlukan.
Contoh :
Jumlah KK di wilayah kerja ada 10.000 orang, maka target pelayanan ODGJ berat dalam satu
tahun adalah : 5 / 1.000 x 10.000 KK = 50 orang penderita ODGJ berat
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Pengertian :
• Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa adalah kegiatan pemeriksaan untuk melihat
adanya gejala awal gangguan kesehatan jiwa, dengan menggunakan metode skrining
jiwa.
• Jenis-jenis gangguan jiwa antara lain: gangguan Psikotik, Neurotik, Retardasi Mental,
Gangguan Kesehatan Jiwa pada bayi dan anak remaja, penyakit jiwa lainnya ( Napza )
dan epilepsi.
Definisi Operasional :
Cakupan Deteksi Dini gangguan kesehatan jiwa adalah persentase pasien yang
mendapatkan pelayanan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa di Puskesmas.
Sasaran :
Jumlah seluruh kunjungan pasien Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Target : 20 %
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Cara Penghitungan
Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi Dini
Gangguan Kesehatan Jiwa di Puskesmas dalam
Cakupan Deteksi Dini kurun waktu satu tahun
= x 100%
Gangguan Kesehatan Jiwa
Jumlah seluruh kunjungan pasien Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Maka cakupan PKM Cib.Wetan :
Jumlah kunjungan pasien Puskesmas CW dalam satu tahun sebanyak ± 12.000 orang.
Maka target pasien yang mendapatkan skrining /deteksi dini kesehatan jiwa :
20% x 12.000 = 2. 400 orang per tahun = 200 orang per bulan
Staff medis dan paramedic sebanyak 12 orang,
sehingga skrining 200/12 orang = ± 16-18 orang / staff / bulan
Upaya Promotif - Preventif Kesehatan Jiwa
Lansia
• Pendekatan Siklus Kehidupan dan Kelompok Risiko tinggi
• Terintegrasi pada semua tingkat layanan Pelayanan bagi anak • Deteksi dini keswa
kesehatan dan kegiatan LP/LS SMP/A & remaja lansia
• (demensia/
depresi, dll)
Pelayanan bagi
anak SD • Keswa Renaja
• Konseling: Adiksi HV/AIDS
Pelayanan bagi • Life skill remaja
• Mindfulness
balita
Pelayanan bagi
Persalinan, nifas Deteksi Dini keswa
bayi anak usia sekolah
& neonatal
Pemeriksaan
Kehamilan • Pemantauan perkembangan
• Deteksi Dini Keswa Anak
Pelayanan
PUS & WUS • Pola asuh dan tumbuh kembang anak
• Deteksi dini pd gg perkembangan
anak
• Deteksi dini Keswa
• Deteksi Dini Keswa Bulin, Bufas dan Buteki
• Konseling •
Ibu Hamil
Pranikah • Stimulasi Janin dalam
Kandungan
No Health
without Mental Health
Mengapa harus melakukan
deteksi gangguan jiwa
di pelayanan kesehatan
tingkat dasar?
Masalah kesehatan jiwa sangat
memengaruhi kesehatan secara umum
serta berdampak besar terhadap
disabilitas
WHO:
Depresi diprediksi akan menjadi
penyakit no.2 untuk beban penyakit global
di bawah penyakit jantung iskemik
pada tahun 2020
World Health Organization (WHO)
menemukan bahwa
24% pasien yang berobat ke
pelayanan kesehatan primer
memiliki diagnosis gangguan jiwa
(World Health Report, 2001)
Bagaimana cara mendeteksi adanya
masalah mental emosional
pada pasien?
Metoda Deteksi
metode 2 menit
dilanjutkan dengan pemeriksaan sesuai
algoritma utama
Metode 2 Menit
Batuk pilek Keluhan fisik murni Keluhan fisik diduga ada Keluhan
Panas badan dan hubungannya dengan masalah terkait:
Diare akut kecurigaan terdapat kejiwaan: Tidur
Mata merah gangguan mental Kardiovaskular: berdebar Perilaku
Luka emosional: Gastrointestinal: perih ulu hati Emosi
Luka bakar Respiratori: sesak napas Proses
dll • Batuk kronis Dermatologi: gatal pikir
dengan cemas Muskuloskeletal: pegal, nyeri kepala
atau putus asa Endokrin: gangguan haid
• Luka kecelakaan Serebrovaskular: kesemutan
dengan PGZ Keluhan fisik banyak,berganti-ganti
Penyakit kronis
Lanjutkan pemeriksaan
ALGORITMA UTAMA
D/ ggn fisik
Pasien yang memerlukan perhatian
untuk dilakukan penapisan
DEPRESI
IDE BUNUH DIRI
ANSIETAS
PSIKOSIS
PENYALAHGUNAAN ZAT DAN ALKOHOL
GANGGUAN PERKEMBANGAN
GANGGUAN PERILAKU
DEMENSIA
Algoritma Utama
• Semua gejala terkait depresi, ide bunuh diri,
ansietas, psikosis, penyalahgunaan zat dalam
Algoritma Utama harus diperiksa
• Untuk pasien anak/remaja, dilanjutkan
dengan wawancara gangguan perkembangan
dan gangguan perilaku
• Untuk pasien lanjut usia, dilanjutkan dengan
wawancara terkait demensia
Algoritma Utama
DEPRESI
Apakah pasien merasa lesu dan mudah lelah?
Apakah pasien mengalami gangguan lambung, sakit
kepala atau keluhan fisik lain yang berkepanjangan?
Apakah pasien mengalami gangguan tidur?
Algoritma Utama
ANSIETAS
dapat duduk tenang?
Apakah pasien sering berkeringat dingin,
berdebar-debar, gemetar, pusing atau
mual?
Algoritma Utama
PSIKOSIS
mendengar suara-suara yang tidak jelas
sumbernya?
Apakah pasien merasa sangat gembira,
sangat bersemangat, lebih banyak
berbicara dari biasanya?*
Algoritma Utama
PENYALAHGUNAAN
menggunakan zat-zat terlarang?
ZAT
Algoritma Utama
Apakah pasien mengalami keterlambatan
perkembangan, seperti lebih lambat belajar
dibandingkan anak seusianya dalam hal
PERKEMBANGAN
GANGGUAN
tersenyum, duduk, berdiri, berjalan,
bicara/komunikasi, membaca dan menulis?
Apakah pasien mengalami gangguan
berkomunikasi seperti perilaku yang terbatas,
berulang?
Apakah pasien kesulitan untuk melakukan
aktivitas normal harian? (sesuai usianya)
Algoritma Utama
Apakah pasien sulit memusatkan perhatian atau
berhenti mengerjakan tugas sebelum selesai secara
berulang untuk berpindah ke aktivitas lain?
Apakah pasien beraktivitas secara berlebihan
GANGGUAN PERILAKU
seperti berlarian, kesulitan untuk duduk tenang,
banyak bicara atau gelisah?
Apakah pasien sering melakukan sesuatu secara
tiba-tiba tanpa berpikir lebih dahulu?
Apakah pasien menunjukan perilaku mengganggu
yang berulang dan berlanjut (seperti temper
tantrum yang tidak biasanya dan berat, perilaku
kejam, ketidakpatuhan yang menetap dan berat,
mencuri)
Algoritma Utama
Apakah pasien mempunyai masalah berat
dengan daya ingat?
Apakah orientasi pasien terhadap waktu,
DEMENSIA
tempat atau orang terganggu?
Apakah pasien mengalami perubahan emosi
seperti mudah marah, mudah kecewa atau
mudah menangis?
Apakah pasien menunjukkan gangguan perilaku
dan kesulitan menjalankan aktivitas harian?
Pertanyaan Aktif