Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

UPT PUSKESMAS SUKAHENING

KAWASAN TANPA ROKOK


(KTR)

SASARAN STRATEGIS PROMOSI KESEHATAN  PERUBAHAN PERILAKU


YANG MENDUKUNG PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN 
KEMANDIRIAN  PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
APA SIH ROKOK ITU?
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus
termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang mengandung
nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

MEROKOK

Kegiatan membakar rokok


dan/atau menghisap asap
rokok
2 TIPE PEROKOK
Perokok Aktif
Orang yang mengkonsumsi/menghisap
rokok.
Perokok Pasif
Orang yang bukan perokok, namun
terpaksa menghisap/menghirup asap rokok.
MENGAPA MEROKOK BERBAHAYA?
 Asap rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia
berbahaya. Racun utama yang terkandung dalam rokok
antara lain Karbon Monoksida (CO), Nikotin, dan TAR.

 Rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbesar


di dunia. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi
penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain
penyakit kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes
melitus, dan hipertensi.

 Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini


berhubungan dengan pola hidup antara lain karena
MEROKOK.
Pengendalian para perokok merupakan
salah satu solusi menghirup udara bersih
tanpa paparan asap rokok atau biasa
disebut dengan

Penetapan KTR
PENETAPAN KTR Merupakan upaya
perlindungan untuk masyarakat
terhadap risiko ancaman gangguan
kesehatan karena lingkungan
tercemar asap rokok.

KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)

PHBS
(PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT)
Pasal 1 ayat 11 PP 109/2012

KAWASAN TANPA
ROKOK (KTR)

Kawasan Tanpa Rokok adalah


ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan MEROKOK
atau KEGIATAN MEMPRODUKSI
MENJUAL MENGIKLANKAN dan/atau
MEMPROMOSIKAN PRODUK
TEMBAKAU.
Tujuan pembentukan KTR

Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian


akibat bahaya asap rokok dengan cara mengubah
perilaku masyarakat untuk hidup sehat
Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan
bersih, bebas dari asap rokok
Menurunkan angka perokok dan mencegah
perokok pemula
Melindungi kesehatan perokok pasif
Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal;
dan
Mewujudkan generasi muda yang sehat.
LANDASAN HUKUM MENGENAI
PENGATURAN KTR
PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN
DAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 188/MENKES/PB/I/2011
NOMOR 7 TAHUN 2011

 asap rokok terbukti dapat membahayakan kesehatan individu,


masyarakat, dan lingkungan, sehingga perlu dilakukan
tindakan perlindungan terhadap paparan asap rokok;
 dalam rangka melindungi individu, masyarakat, dan
lingkungan terhadap paparan asap rokok, pemerintah daerah
perlu mengatur dan menetapkan Kawasan Tanpa Rokok.
Keputusan Bupati Tasikmalaya Nomor: 440/Kep. 370-KLH/2012
tentang Penetapan Kawasan Tanpa Rokok dan Tempat Khusus
untuk Merokok di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

 KTR dan fasilitas-fasilitas gedung/perkantoran Pemkab terdiri dari:


 Fasilitas pelayanan kesehatan
 Tempat proses belajar mengajar
 Tempat ibadah
 Tempat kerja
 Diluar KTR “DAPAT” disediakan Tempat Khusus Merokok
 Di ruang tertutup
 Di ruang terbuka
 Pimpinan Instansi Pemerintah berkewajiban:
 Memasang tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok
 Menyediakan tempat untuk mematikan dan membuang puntung rokok,
yang ditempatkan sebelum pintu masuk
 Memberikan teguran dan/atau peringatan kepada setiap orang dan/atau
badan yang melanggar
 Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini
dibebankan kepada APBN dan Anggaran lain yang sah dan tidak mengikat.
SASARAN KTR
a. fasilitas pelayanan kesehatan;
b. tempat proses belajar mengajar;
c. tempat anak bermain;
d. tempat ibadah;
e. angkutan umum;
f. tempat kerja;
g. tempat umum lainnya yang ditetapkan:
a. Hotel
b. Restoran
c. Terminal/stasiun
d. Pusat perbelanjaan
e. Bioskop
f. Tempat wisata
g. Sarana olah raga tertutup
h. Salon dan spa
h. Pimpinan atau penanggung jawab tempat-tempat sebagaimana dimaksud pada
huruf a sampai dengan huruf g wajib menerapkan KTR;
i. KTR sebagaimana huruf a sampai dengan huruf e dilarang menyediakan tempat
khusus untuk merokok
j. KTR sebagaimana huruf f dan huruf g menyediakan tempat khusus untuk
merokok.
SYARAT- SYARAT KAWASAN TANPA ROKOK

Tidak ada orang yang merokok Tidak Bau Rokok Tidak ada puntung rokok

Tidak ada Ruang merokok


Tidak ada asbak Ada Tanda
dalam gedung
Dilarang Merokok

Tidak ada Indikasi Iklan,


Promosi dan Sponsor Rokok
(Mis: tempat sampah dll)

Tidak ada Penjualan Rokok,


SYARAT-SYARAT TEMPAT KHUSUS
MEROKOK

merupakan ruang terbuka atau ruang yang


berhubungan langsung dengan udara luar sehingga
udara dapat bersirkulasi dengan baik;
terpisah dari gedung/tempat/ruang utama dan ruang
lain yang digunakan untuk beraktivitas;
jauh dari pintu masuk dan keluar; dan
jauh dari tempat orang berlalu-lalang.
CONTOH TEMPAT KHUSUS MEROKOK
INDIKATOR KTR
DI TATANAN TEMPAT KERJA
INDIKATOR INPUT

1. Adanya kebijakan tertulis tentang KTR.


2. Adanya tenaga yang ditugaskan untuk memantau KTR
3. Adanya media promosi tentang larangan merokok/KTR
4. Ada area khusus untuk merokok
INDIKATOR KAWASAN TANPA ROKOK
DI TATANAN TEMPAT KERJA
INDIKATOR PROSES

1. Tersosialisasinya kebijakan KTR di tempat kerja baik


secara langsung/tidak langsung.
2. Adanya tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
KTR di tempat kerja.
3. Terpasangnya pengumuman kebijakan KTR melalui
poster, mading, surat edaran, dan pengeras suara.
4. Terpasangnya tanda KTR disekitar lingkungan kerja
5. Terselenggaranya penyuluhan KTR, bahaya merokok dan
etika merokok.
INDIKATOR KAWASAN TANPA ROKOK
DI TATANAN TEMPAT KERJA
INDIKATOR OUTPUT

1. Lingkungan tempat kerja tanpa asap rokok


2. Perokok merokok di tempat yang disediakan
3. Adanya sanksi bagi yang melanggar KTR
IMPLEMENTASI KTR
DI ANGKUTAN UMUM
DENGAN MEWUJUDKAN KTR
MARI KITA CIPTAKAN LINGKUNGAN
YANG SEHAT, DENGAN UDARA
YANG BERSIH TANPA PAPARAN
ASAP ROKOK
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai