Anda di halaman 1dari 45

MANAJEMEN PEMBIAYAAN

KLINIK DK
Elda Nazriati
RUANG LINGKUP
 Pendanaan klinik DK
 Pembiayaan kesehatan
 Perhitungan kapitasi
 Administrasi keuangan
PENDANAAN
 Sangat penting untuk terselenggaranya
sebuah usaha
 Praktik dokter adalah sebuah ‘usaha’ yang
juga memerlukan dana
 Dana diperlukan untuk memulai,
menjalankan dan mengembangkan ‘usaha’
praktik
PENDANAAN (2)
 Kurang dipahami dengan baik
 Umumnya dikelola dengan sangat
sederhana dan tanpa perencanaan
 Akibatnya sulit melakukan pengembangan
‘usaha’ karena terbentur pada
permodalan
 Banyak sumber dana yang tidak dikenal
dengan baik oleh dokter praktik dan
banyak pula yang beranggapan praktik
dokter adalah kegiatan sosial
PENDANAAN (3)
 Pengeluaran:
 Biaya investasi
 Biaya operasional (fixed cost dan variable cost)
termasuk biaya penyusutan
 Pemasukan/Pendapatan:
 Hasil usaha (penghargaan jasa dan penjualan barang)
 Hasil investasi atau jasa bank (bunga
tabungan/rekening giro/deposito, selisih kurs valuta,
kenaikan harga tanah, dll)
 Keuntungan/Kerugian:
 Selisih antara pemasukan dan pengeluaran
PERMODALAN
 Modal: dana yang diperlukan untuk
memulai dan mengembangkan usaha
 Modal harus diperhitungkan dengan
matang, karena akan berpengaruh pada
perhitungan masa Break Event Point (BEP)
dan Return on Invesment (ROI)
 Contoh Modal: dana untuk sewa (beli)
lahan/gedung, sewa (beli) peralatan
medis dan non medis, modal operasional
awal, dll
BIAYA OPERASIONAL
 Biaya operasional (Overhead): biaya yang
diperlukan untuk melakukan aktivitas usaha
 Umumnya digunakan untuk membiayai:
 Biaya Tetap (Fixed Cost)
 Sewa tempat
 Listrik
 Telepon
 Gaji karyawan
 dll
 Biaya variabel (Variable Cost):
 Alat tulis kantor (cetak status, blanko resep, dll)
 Barang medis habis pakai
 dll
MANFAAT PENGELOLAAN DANA
 Mengetahui besar modal/investasi yang
diperlukan
 Mampu membuat perencanaan
pengembangan usaha dengan baik dan
tepat
 Dapat menentukan harga pokok
 Harga pokok: harga yang diperlukan untuk
terselenggaranya sebuah usaha/pelayanan
 Harga pokok ini penting untuk menghitung
harga jual yang layak, kompetitif dan tahan uji
CARA PENGELOLAAN DANA
 Membuat SOP pengelolaan dana
 Mempunyai Sistem Pencatatan Keuangan
atau Sistem Akuntansi tersendiri
 Membuat laporan keuangan secara reguler,
baik sederhana maupun yang tertata secara
sistematis
 Secara berkala melakukan telaah terhadap
laporan keuangan yang ada
SUMBER MODAL
 Modal sendiri:
 Sendiri(seorang)
 Patungan
Note: Tidak perlu memperhitungkan bunga pinjaman
 Pinjaman bank atau leasing:
 Harus membuat feasibility study (studi kelayakan)
dan Business Plan (rencana usaha)
 Seringkali diperlukan agunan
Note: Harus memperhitungkan bunga pinjaman
LATIHAN
 Seorang dokter akan membuka sebuah klinik
dokter keluarga. Beliau tidak memiliki
tempat sendiri, sehingga harus membeli atau
menyewa. Karena itu beliau memerlukan
bantuan untuk menghitung berapa besar
modal yang diperlukan untuk memulai usaha
itu. Mohon bantuan anda
BEBERAPA MODEL PEMBIAYAAN
KESEHATAN
 Out of Pocket (pembiayaan pelayanan
kesehatan yang dikeluarkan setiap kali
diperlukan)…… umum bagi masyarakat Indonesia
 Jaminan Perusahaan: perusahaan
mempunyai skema penggantian biaya
pengobatan bagi karyawan saja atau
karyawan dan keluarganya dengan
batasan tertentu
 Jaminan Pihak Ketiga (Asuransi atau
JPKM): penggantian biaya dilakukan oleh
perusahaan asuransi atau Bapel JPKM
MODEL OUT OF POCKET
 Masyarakat belum terbiasa menabung untuk
biaya sakit
 Masalah biaya timbul bila penyakit yang
terjadi memerlukan tindakan dengan biaya
cukup besar
 Dokter keluarga harus dapat mengantisipasi
terjadinya hal ini
MODEL JAMINAN PERUSAHAAN
 Tidak semua perusahaan memberikan
jaminan ini (walaupun diamanatkan oleh
UU No 3 tahun 1992 tentang Jamsostek)
 Jaminan umumnya disesuaikan dengan
pangkat dan jabatan
 Hubungan dengan provider: +/-
 Dokter keluarga harus dapat memahami
keberagaman jenis jaminan dengan tetap
berpedoman kepada kaidah medis
MODEL JAMINAN PIHAK KETIGA
 Awareness asuransi sudah mulai tumbuh di
Indonesia
 Menurut UU no 2 tahun 1992 ada 2 jenis
perusahaan asuransi di Indonesia yaitu:
 Asuransi Jiwa
 Asuransi Kerugian
 Keduanya boleh mempunyai produk asuransi
kesehatan
 Dokter keluarga dapat bekerjasama dengan
perusahaan asuransi sebagai provider. Untuk
itu Dokel perlu mempelajari dan memahami
ketentuan umum asuransi
METODE PEMBAYARAN PIHAK
KETIGA
 Fee For Service:
 Pembayaran dilakukan sesuai dengan volume
pelayanan yang diberikan
 Untuk itu kedua belah pihak perlu menyepakati tarif
pelayanan
 Paket:
 Pembayaran dilakukan sesuai paket yang telah
disepakati (mis per kunjungan/ per kasus, dll)
 Pra upaya (kapitasi, budget,dll):
 Pembayaran dilakukan sesuai jumlah peserta yang
didaftarkan (kapita) atau sesuai budget yang tersedia
FEE FOR SERVICE
 Umumnya disukai oleh provider karena tidak
terlalu tergantung kepada upaya
pengendalian provider
 Pengendalian yang perlu dilakukan adalah
pemilihan obat-obatan
 Bagi asuransi/pihak penjamin pihak ketiga,
metode ini berpotensi menimbulkan masalah
dengan PPK
METODE PAKET
 Metode paket adalah pembayaran
berdasarkan paket-paket tertentu
 Contoh paket: biaya per kunjungan (paket
termasuk jasa dokter dan obat Rp. 25.000).
Pembayaran dilakukan sejumlah volume
penggunaan dikali paket per kunjungan
 Metode ini mempunyai kelemahan,
provider kadang-kadang terlalu fokus pada
biaya, bukan pada standar pelayanan medis
yang lazim
METODE PRA UPAYA
 Bentuk yang paling dikenal pada metode pra upaya
adalah; Kapitasi
 Kapitasi adalah cara bayar berdasarkan perkalian
antara jumlah kapita yang terdaftar dengan besaran
tertentu. Misal, jumlah kapita yang terdaftar 300
orang/kapita, besaran kapitasi Rp.10.000, maka
provider akan memperoleh pemasukan sebesar Rp.
3.000.000/bulan tanpa memperhatikan jumlah dan
jenis kunjungan pasien.
 Metode ini juga rentan terhadap substandard
treatment
 Kunci penting pada metode ini adalah: manajemen
risiko
MANAJEMEN RISIKO
 Adalah upaya pengendalian risiko dengan
cara melakukan kegiatan atau tindakan
untuk menekan terjadinya masalah
 Pada metode pra upaya tindakan ini
sangat perlu dilakukan, karena kalau tidak
dilakukan akan menimbulkan kerugian
pada provider
 Manajemen risiko juga dilakukan oleh
perusahaan asuransi, namun dengan cara
yang sedikit berbeda
MANAJEMEN RISIKO DI
PROVIDER
 Melakukan kegiatan promotif (mis; penyuluhan).
Ini akan meningkatkan status kesehatan peserta,
sehingga angka kunjungan berkurang
 Melakukan audit medis dan telaah pendekatan
klinik, sehingga cure rate meningkat dan
menekan kunjungan berulang (prevalens rate
rendah)
 Membuat formularium obat dan SOP tindakan
terutama untuk kasus-kasus terbanyak
 Membuat telaah biaya per tindakan, sehingga
dapat dicapai efisiensi biaya
MANAJEMEN RISIKO DI
ASURANSI
 Membuat prosedur pelayanan dan rujukan
yang jelas
 Membuat klausula polis secara rinci dan
jelas
 Memberikan deductible (risiko sendiri)
berupa co sharring atau co payment
 Membuat batasan pelayanan (ada
pengecualian)
 Melakukan audit medis terhadap
pelayanan provider
UTILISASI
 Tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan,
dinyatakan dalam persen
 Memberikan gambaran kualitas pelayanan
 Utilisasi tinggi menunjukkan: kualitas
pelayanan buruk atau derajat kesehatan
peserta buruk
 Provider hanya dapat menghitung utilisasi
per populasi bila jumlah total populasi itu
dimiliki oleh provider
 Penting untuk menghitung kapitasi
EFEKTIVITAS BIAYA
 Biaya untuk pelayanan kesehatan tidak
ditentukan oleh mahal atau tidak
 Yang lebih penting adalah efektivitas biaya
 Biaya yang efektif adalah biaya minimal yang
diperlukan untuk memberikan hasil
pengobatan yang optimal atau bahkan
maksimal. Besarnya relatif.
 Untuk itu SOP sangat diperlukan, karena
audit hanya dapat dilakukan bila ada acuan.
EFEKTIVITAS BIAYA
 Provider yang mampu memberikan biaya
pelayanan yang efektif, maka pada jangka
panjang akan memberikan hasil yang baik.
 Banyak pihak tertarik bekerjasama dengan
provider yang mempunyai kemampuan
tersebut
 Bagi provider keuntungan akan diperoleh dari
volume pelayanan (karena pengguna jasa
menjadi lebih banyak)
EFEKTIVITAS BIAYA
 Salah satu contoh biaya pelayanan yang
efektif adalah meningkatkan secara
maksimal kemampuan Dokel untuk
melakukan tindakan medis sesuai standar
yang berlaku
 Dengan menekan rujukan berarti Dokel
telah mengefektifkan biaya yang
dikeluarkan oleh pasien atau penjamin
pelayanan (perusahaan atau asuransi)
 Untuk mampu melakukan itu Dokel perlu
melengkapi fasilitasnya dengan baik
BAHAN DAN CARA
PERHITUNGAN KAPITASI
 DK harus mempunyai:
 Data kunjungan (jumlah, pola usia, jenis
kelamin, dll)
 Pola Penyakit
 Daftar tarif dan laporan keuangan yang rinci
 Jenis layanan yang mampu dilakukan di praktik
DK
 SOP
CARA PERHITUNGAN
 Kapitasi adalah perkalian utilisasi dan unit
cost: Utilisasi x Unit cost
 Utilisasi: Jumlah kunjungan/jumlah populasi
x 100 % (didapat dari data kunjungan)
 Unit Cost (biaya rata-rata per jenis layanan):
Jumlah pemasukan untuk suatu
layanan/jumlah kunjungan untuk layanan
dimaksud (diperoleh dari data keuangan)
LANGKAH PERHITUNGAN
 Tentukan jenis layanan yang mampu
dilakukan oleh Dokel
 Hitung utilisasi untuk tiap jenis layanan
 Hitung Unit cost untuk tiap jenis layanan
 Kalikan setiap utilisasi dengan unit costnya
 Jumlahkan nilai kapitasi per jenis layanan
CONTOH
 Sebuah klinik/praktik Dokel yang buka 6 hari
seminggu, mampu melakukan:
 Konsultasi
 Pemberian obat-obatan
 Tindakan medis sederhana
 Laboratorium sederhana
 Promotif
CONTOH
 Jumlah kunjungan untuk tiap layanan:
 Konsultasi:20 pasien/hari
 Pemberian obat-obatan: 15 pasien/hari
 Tindakan medis sederhana: 1 dalam 2 hari
 Laboratorium sederhana: 1 pasien/hari
 Promotif 2 kali sebulan
JENIS-JENIS ADMINISTRASI DAN
KEUANGAN
 Pencatatan administrasi:
 RegisterKunjungan
 Pencatatan Stock dan inventaris barang
 Administrasi kepegawaian
 Administrasi Umum
 Pencatatan keuangan:
 Pencatatan harian/bulanan
 Buku Besar (general ledger)
 Neraca Rugi Laba
REGISTER KUNJUNGAN
 Mekanisme pencacatan kunjungan dan
aktivitas klinik
 Sebaiknya dibuat harian, bulanan dan
tahunan
 Menggunakan kode yang baku (mis ICPC
atau ICD)
 Juga mencakup data kepesertaan
(member registration)
 Penting untuk menghitung jumlah peserta
(kapita) dan angka kunjungan (utilisasi)
PENCATATAN STOCK DAN
INVENTARIS
 Inventaris barang:
 Perlu untuk mengetahui daftar barang yang
dimiliki, usia barang dan kondisi barang
 Perlu untuk perencanaan dan perhitungan aset
 Perlu untuk menghitung penyusutan (untuk
pembuatan neraca rugi-laba)
INVENTARIS DAN STOCK
(LANJUTAN)
 Stock:
 Harus dibuat administrasi stok barang habis pakai
(blangko status, formulir, dll), obat dan alat
habis pakai
 Masing-masing barang ditentukan batas minimal
persediaan
 Perlu untuk menghitung harga jual barang bila
terdapat perbedaan harga beli.
PENCACATAN KEUANGAN
 Pencatatan dilakukan dengan format yang rinci
dan mudah ditelusuri
 Sebaiknya dibuat dalam bentuk buku bantu
(harian) baru dipindahkan ke buku besar
 Pada buku besar sudah dibuat
pengelompokkan pendapatan berdasarkan
jenis pendapatan dan pengeluaran
berdasarkan jenis pengeluaran. Ini
menggambarkan aliran kas (cash flow)
 Neraca memuat informasi tentang rugi atau
laba. Pada neraca faktor penyusutan sudah
diperhitungkan.
PERPAJAKAN DI DK
 Jenis2 kewajiban pajak yang mungkin
ada:
 PPN: pembelian barang
 PPh: pasal 21, pasal 23 dan pasal 25
 Harus memahami dengan baik supaya
tidak menjadi ‘obyek petugas pajak’
 Setiap warganegara yang mempunyai
penghasilan harus mempunyai NPWP
PPH PASAL 21
 PPh Pasal 21:
 Untuk gaji dan pendapatan perorangan.
 Untuk gaji dihitung setelah dikurangi PTKP
 PTKP: penghasilan tidak kena pajak:
 Perempuan: Rp. 240.000
 Laki2:
 Bunjangan Rp. 240.000
 Spouse dan dependent @ Rp. 120.000
 Penghasilankurang dari Rp. 1.000.000, pajak
penghasilannya disubsidi oleh pemerintah)
 PPh pasal 21 untuk honor sebesar 5 %
(tidak ada jumlah minimal dan maksimal)
PPH PASAL 21(LANJUTAN)
 Untuk pendapatan perorangan (dokter,
arsitek, pengacara, konsultan, dll) besarnya
tergantung pada jumlah pendapatan:
PPH PASAL 23
 Pajak penghasilan terkait penghasilan dari
investasi, pendapatan dari penempatan
modal
 Pajak penghasilan atas sewa-menyewa
 Pajak penghasilan atas hadiah, komisi
 Pajak penghasilan atas penyerahan jasa
(desainer interior, jasa instalasi gedung, dll)
PPH PASAL 25
 Pajak penghasilan badan (yayasan, PT, CV
atau BUMD) atas sisa hasil usaha
 Ditentukan oleh kinerja
 Makin besar laba, makin besar prosentase
pajak yang harus dibayar
 Pencatatan yang baik, akan menguntungkan
pengusaha
ADMINISTRASI PEGAWAI
 Perlu dibuat peraturan kepegawaian bila
mempekerjakan pegawai (sesuai UU No.13 tahun
2003)
 Lakukan pencatatan dan administrasi yang baik
untuk kepegawaian
 Sistem pengupahan tidak boleh dibawah UMP
 Benefit normatif pegawai hendaknya diperhatian
yaitu:
 Upah/gaji/honor
 Perlindungan pegawai (jamsostek, dll)
 THR
ADMINISTRASI UMUM DAN
KEPESERTAAN
 Perlu dibuat administrasi yang baik, mudah dan jelas
meliputi:
 IKS dengan badan atau pihak lain
 Sistem dan daftar tarif
 Metode pembayaran dan upaya untuk cek silang
 Perlu dibuat data kepesertaan bila ada perjanjian
kerjasama dengan Bapel
 Perlu untuk cek silang pembayaran oleh pelanggan
 Perlu untuk menghitung utilisasi dan morbidity
 Hendaknya mencakup semua data detil individu dan
keluarga seperti: nama lengkap, umur, suku, agama,
pekerjaan dll (penting untuk menghitung risiko populasi)
LATIHAN
 Sebuah praktek dokter keluarga akan
melakukan perbaikan sistem administrasi
keuangannya. Untuk itu diperlukan acuan
penyusunan sistem ini. Mohon bantuan
anda untuk membuat:
 Daftar Tarif dan panduan negosiasinya
 Jenis-jenis pemasukan
 Jenis-jenis pengeluaran
REFERENSI
 Dr. Yulherina PKK, DK, Materi Pelatihan
Dokter Keluarga, Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia, 2008

Anda mungkin juga menyukai